PUSKESMAS WABOROBO
TAHUN 2022
BAB 1 DEFINSI
A. PENDAHULUAN
Pencegahan kebakaran adalah usaha menyadari/mewaspadai akan
factor-faktor yang menjadi sebab muncul atau terjadinya kebakaran dan
mengambil langkah-langkah untuk mencegah kemungkinan tersebut
menjadi kenyataan. Pencegahan kebakaran membutuhkan suatu program
pendidikan dan pengawasan beserta pengawasan karyawan, suatu
rencana pemeliharaan yang cermat dan teratur atas bangunan dan
kelengkapannya, inspeksi/pemeriksaan, penyediaan dan penempatan
yang baik dari peralatan pemadam kebakaran termasuk memeliharanya
bagi segi siap pakainya maupu dari semudah dicapainya.
B. LATAR BELAKANG
Kebakaran adalah suatu nyala api, baik kecil atau besar pada tempat
yang tidak kita hendaki,merugikan dan pada umumnya sukar
dikendalikan. Api terjadi karena persenyawaan dari: Sumber panas,
seperti energi elektron (listrik statis atau dinamis), sinar matahari, reaksi
kimia dan perubahankimia. Benda mudah terbakar, seperti bahan-bahan
kimia, bahan bakar, kayu, plastik dan sebagainya. Oksigen (tersedia di
udara) Apabila ketiganya bersenyawa maka akan terjadi api. Dalam
pencegahan terjadinya kebakaran kita harus bisa mengontrol Sumber
panas dan Benda mudah terbakar, misalnya Dilarang Merokok ketika
Sedang Melakukan Pengisian Bahan Bakar, Pemasangan Tanda-Tanda
Peringatan, dan sebagainya. Apabila sudah terjadi kebakaran maka
langkah kita adalah menghilangkan adanya Oksigen dalam kebakaran
tersebut. Contoh mudahnya seperti ketika kita menghidupkan lilin,lalu
coba kita tutup dengan gelas maka api pada lilin tersebut akan mati
karena oksigen yang berada diluar gelas tidak dapat masuk dan oksigen
yang berada dalam gelas berubah menjadi Karbon Dioksida (CO2) yang
mematikan api. Ketika kita memadamkan kebakaran dengan
mengunakan APAR, karung goni yang basah dan pasir yang terjadi
adalah kita mengisolasi adanya oksigen dalam api tersebut asal semua
permukaan api tertutupi oleh ketiga media pemadaman tersebut dan api
akan mati seperti lilin yang kita tutup memakai gelas tadi. Bila kita
menggunakan air sebagai media pemadaman maka terjadi
reaksi pendinginan panas dan isolasi oksigen dari kebakaran tersebut.
C. PENGERTIAN
Berikut ini beberapa Definisi terkait dengan Kebakaran
a. API : proses oksidasi cepat dari bahan bakar (berupa cair, padat
dan gas) dipacu adanya sumber energi yang menghasilkan
panas, asap dan cahaya.
b. KEBAKARAN : Api yang tidak dikehendaki dan dikendalikan karena
dapat
menimbulkan kerugian baik harta benda, korban jiwa, maupun terhen
tinya proses pekerjaan/ produksi yang direncanakan sebelumnya, bah
kan dapat menurunkan tingkat kredibilitas.
c. AMAN KEBAKARAN : potensi bahaya KEBAKARAN yang telah diid
entifikasi dan dianalisa serta telah dikendalikan ke tingkat yang mema
dai. Dalam hal ini potensi kebakaran tidak bisa dieliminasi secara
total, namun hanya dikurangi tingkat resikonya.
D. MANAJEMEN PENGELOLAAN KEBAKARAN
Manajemen pengelolaan kebakaran merupakan suatu perangkat
peraturan yang harus dimiliki suatu Puskesmas agar dapat mengelola
kejadian kebakaran secara berkesinambungan dapat tepat sehingga dapat
meminimalisir kerugian akibat kebakaran. Dalam proses pengelolaan
kebakaran terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, sebagai
berikut:
1. Prinsip Pengelolaan Kebakaran
a. Sistem Proteksi Kebakaran harus sudah diperhitungkan
sejak awal perencanaan kegiatan pelayanan di Puskesmas.
b. Penerapan perancangan gedung/ bangunan dan instalasinya mem
enuhi persyaratan regulasi dan standart sistem proteksi kebakaran.
c. Manajemen penanggulangan dan sarana Manajemen Keselamatan
Kebakaran termasuk pertimbangan infrastruktur lingkungan.
d. Penerapan Sistem Manajemen Penanggulangan Kebakaran secara
sistematis dan menyeluruh
e. Pelaksanaan Audit Kebakaran secara berkala.
Ruang Lingkup
1. Pencegahan risiko kebakaran
2. Akses keluar saat terjadinya kebakaran
3. Mekanisme Pemadaman Api
4. Evakuasi
BAB IV DOKUMENTASI