03
RUMAH SAKIT TK IV 02.07.04
PANDUAN
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
SURAT KEPUTUSAN
Nomor: Skep/
/2016
TENTANG
PANDUAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN
RUMAH SAKIT TK IV 02.07.04
1.
2. Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
Menetapkan :
Pertama
Ketiga
Januari 2016
Lampiran
Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit
Nomor
:
Tanggal
:
BAB I
DEFINISI
Alam : gunung meletus, gempa bumi, petir, sinar matahari yang mengenai
lensa,dsb
5. Api merupakan suatu reaksi kimia (reaksioksidasi) yang bersifat oksotermis dan
diikuti pengeluaran cahaya dan panas serta dapat menghasilkan nyala, asap dan bara.
Terjadinya api disebabkan oleh bersatunya tiga unsur yaitu bahan bakar yang mudah
terbakar, udara dan panas (disebut SEGITA API). Api dapat dipadamkan dengan cara
menghilangkan salah satu unsur tsb.
6. Menurut NFPA (National Fire Protection Association) api di bagi menurut kelasnya
menjadi :
Kebakaran pada benda cair dan gas yang mudah terbakar contoh: bahan bakar,
bensin, lilin, gemuk, minyak tanah, thinner)
7. Menurut SAA (Standard Australian Association) api di bagi menurut kelasnya menjadi
:
Kebakaran pada benda cair mudah terbakar (contoh: bahan bakar, bensin, lilin,
minyak tanah, thinner)
BAB II
RUANG LINGKUP
1. Identifikasi daerah paling beresiko terjadi bahaya kebakaran di rumah sakit
2. Pencegahan bahaya kebakaran
3. Penanggulangan jika terjadi kebakaran
BAB III
TATA LAKSANA
a. Instalasi Gizi
c. Tempat penyimpanan O
f. Instalasi Farmasi
g. Instalasi Laboratorium
i. CSSD
j. Instalasi Radiologi
Melakukan pengecekan rutin dan teliti pada instalasi dan peralatan listrik, regulat
ordan tabung LPG
Cabut kabel peralatan elektronik jika tidak dipakai / hendak ditinggal pulang,
jangan dibiarkan terus menancap di stop kontak (contoh: computer, printer,dll)
Pastikan seluruh jaringan kabel dan peralatan elektronik tidak ada yang
rusak/terkelupas kabelnya
Pastikan agar semua pintu keluar bebas dari bahan bahan mudah terbakar
Simpan cairan yang mudah terbakar di tempat yang aman dan jauh dari nyala
api atau aktivitas manusia yang padat, gudang penyimpanan logistic, dll.
Jauhkan tabung LPG / O/ gas yang mudah meledak dari nyala api / listrik,
sebaiknya ditempatkan di ruangan terbuka / memiliki ventilasi lebar & banyak
Gunakan wadah yang tepat untuk menyimpan atau menuangkan bahan cair
mudah terbakar
Jangan menempatkan tabung APAR (Alat Pemadam Api Ringan) yang telah
terpakai/kosong pada tempat semula. Segera laporkan tabung APAR yang telah
terpakai kepada petugas terkait untuk dilakukan pengisian
Jika terlihat puntung rokok yang masih ada apinya segera matikan dan pastikan
tidak ada puntung rokok di ruangan/area yang mudah terbakar
a. Jangan panik Ingat setiap kepanikan akan mengurangi daya pikir dan ruang
gerak
masing masing. Di setiap shift/dinas jaga harus ada tim pemadam, tim
evakuasi pasien, tim evakuasi dokumen dan tim evakuasi alkes. Semua petugas
yang dinas wajib untuk mendapat salah satu peran tersebut. Ini adalah standar
minimal dari struktur organisasi Tim Bencana Kebakaran , gunanya adalah agar
saat terjadi bencana kebakaran, setiap petugas diunit masing masing telah
mengetahui peran mereka.
II.
III.
IV.
Nama pelapor :.
Lokasi kebakaran :.
Situasi terakhir :.
V.
VI.
VII.
VIII.
BAB IV
DOKUMENTASI
Kebakaran
Menghidupkan
Alarm Kebakaran
dan Code Merah
Pos Piket
Melaporkan Ke
K3RS
tim pemadam
memadamkan Api
dengan APAR
K3RS melaporkan
ke Karumkit
Tunggu Arahan
Petugas.