Anda di halaman 1dari 97

SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN

FIRE PROTECTION SYSTEM


BAHASAN MATERI:

A. STANDAR SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN


B. JENIS MEDIA PEMADAM
C. ALAT PEMADAM API RINGAN ( APAR) / FIRE EXTINGUISHER
D. KELAS API & JENIS ALAT PEMADAM API RINGAN
E. METODE / MEKANISME KERJA ALAT PEMADAM API RINGAN
F. SYARAT PEMASANGAN & PENEMPATAN ALAT PEMADAM API RINGAN
G. REFILING & HYDROSTATIC ALAT PEMADAM API RINGAN
H. INSPEKSI ALAT PEMADAM API RINGAN
I. KOMPONEN ALAT PEMADAM API RINGAN
J. SELIMUT API / FIRE BLANKET
A. STANDAR SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN

❖ Standar system proteksi kebakaran adalah system proteksi yang terencana dan sistimatis sesuai
peraturan yang berlaku, guna mencegah terjadi nya kebakaran dan menangani kejadian
kebakaran agar bisa di tangani dengan segera secara manual dan otomatis

❖ Sehingga bisa ditangani dengan aman dan cepat serta mengurangi dampak kerugian pada
manusia, lingkungan , harta benda dan produksi

Terdapat dua Sistem Proteksi yaitu.

1. Sistem Proteksi Kebakaran Aktif


2. Sistem Proteksi Kebakaran Pasif.
SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN AKTIF

Definisi Sistem Proteksi Kebakaran Aktif


➢ Penerapan suatu design sistem atau instalasi deteksi,alarm dan pemadam kebakaran pada
suatu bangunan tempat kerja yang sesuai dan handal hingga pada bangunan tempat kerja
tersebut mandiri dalam hal sarana untuk menghadapi bahaya kebakaran.

➢ Alat ataupun instalasi yang disiapkan untuk mendeteksi dan atau memadamkan kebakaran. Di
antara sarana proteksi kebakaran aktif antara lain :

• Sistem Alarm kebakaran otomatis & manual.,Detektor Asap, Api ,Panas & Gas
• Alat Pemadam Api Ringan ( APAR)
• Instalasi Hidran / Pipa Tegak( Stand Pipe )
• Instalasi System Fire Sprinkle
• Instalasi system Fire Suppression Sistem ( Busa, Clean Agent, Gas Co,dll.)
SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN PASIF

Definisi Sistem Proteksi Kebakaran Pasif


➢ Suatu tekhnik desain tempat kerja untuk membatasi dan menghambat penyebaran
api,panas,asap dan gas baik secara vertical ataupun horizontal dengan mengatur jarak
antara bangunan,memasang dinding pembatas yang tahan api,menutup semua bukaan
dengan media tahan api atau dengan mekanisme tertentu.

➢ Alat, sarana atau metode/cara mengendalikan asap, panas maupun gas berbahaya apabila
terjadi kebakaran.
• Sistem Kompartementasi (Pemisahan Bangunan Resiko Kebakaran Tinggi).
• Sarana dan Sistem Pengendali Asap dan Api (Fire Damper, Smoke Damper, Fire Stopping,
dst).
• Sarana Evakuasi dan Alat Bantu Evakuasi ( Jalur Evakuasi, Pintu Darurat, Assesmbly Point,dll)
REFERENSI STANDAR NASIONAL & INTERNASIONAL

1.PERMENAKER NO.4 TAHUN 1980 : TENTANG..?


Syarat-syarat Pemasangan & Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan.
2. PERMENAKER NO.2 TAHUN 1983: TENTANG.?
➢Instalasi Alarm Kebakaran Automatik.
➢Pasal 2 Peraturan ini mulai berlaku untuk perencanaan, pemasangan, pemeliharaan, dan pengujian
instalasi alarm kebakaran automatik di tempat kerja
3. INSTRUKSI MENTRI TENAGA KERJA N0.11 TAHUN 1997 : TENTANG.?
➢Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran
4. KEPMEN NO.186 TAHUN 1999: TENTANG.?
➢ Unit penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja.
5. STANDARD SNI 03-1735-2000. Tentang Syarat Pompa Hydrant Untuk Hydrant Gedung.
6. Beberapa aturan NFPA ( National Fire Protection Association ).
7. Peraturan Mentri Pekerjaan Umum No: 26/PRT/M/2008 . Tentang
Persyaratan Teknis sistem proteksi kebakaran pada bangunan Gedung & lingkungan
8. SNI 180-2021 Tentang APAP.
( Alat Pemadam Api Portable )
B. JENIS MEDIA PEMADAM KEBAKARAN

Media Pemadam adalah Suatu bahan / media yang dipergunakan untuk


memadamkan suatu kebakaran.

Tujuan nya :
➢ Mengetahui & memahami berbagai jenis bahan / media pemadam api.
➢ Memahami keunggulan dan kelemahan nya .
➢ Memahami cara memilih bahan / media yang tepat untuk pemadaman kebakaran.
➢ Memahami cara penggunaan yang aman dan tepat saat memadamkan kebakaran
➢ Memahami cara pemeliharaan / inspeksi media pemadam agar bisa berfungsi
sesuai standard
BAHAN & BENTUK MEDIA PEMADAM

1. Media Cair
Air
Water Mist ( Deionized Water/Demineralized Water )
Busa ( AFFF)
Asam Soda
Wet Chemical
2. Media Padat
Pasir dan tanah
Tepung Kimia ( Dry Chemical )
3. Media Gas
Karbon Dioksida (CO2)
FM200
Halotron
Novec 1230
Dll.
ALAT PEMADAM TRADISONAL
MEDIA PEMADAM CAIR
A. BAHAN AIR
Sifatnya mendinginkan dan menyerap panas serta penguapan yang tinggi.
Keuntungan Air :
> Murah
> Mudah didapat dalam jumlah banyak
> Mudah dibentuk dan disimpan
> Mudah dipancarkan
> Daya serap yang tinggi
Kelemahan Air
➢ Menghantar listrik dan tidak cocok untuk kebakaran kelas B & C
➢ Berbahaya Bagi Bahan – Bahan Kimia Yang Larut dalam air atau exotherm ( menghasilkan
panas )
➢ Kemungkinan terjadinya Boil over /slope over bila untuk memadamkan minyak secara
langsung
B. WATER MIST
▪ Menggunakan media Air yang teridionisasi . Nampak keluar dalam bentuk kabut atau droplet
air yang sangat halus.
▪ Bisa memberikan effect cooling suhu kebakaran dan smothering oxygen pada proses
kebakaran.
▪ Bisa digunakan sebagai media dalam Fire Suppression protection system bangunan. Memiliki
spray nozzle khusus untuk membentuk spray keluar seperti kabut
▪ Banyak digunakan untuk Media APAR ( Fire Extinguisher ).
C. BUSA /FOAM
Busa adalah cairan yang terdiri dari gelembung berisi udara atau gas kecil yang membentuk
lapisan berbuih dan akan mengambang di permukaan cairan mudah terbakar.

Busa bekerja layak nya selimut busa yang menutup permukaan bahan-bahan yang
terbakar,bahan cair atau pun padat. Menghentikan penyalaan dengan beberapa cara.

1. Separating / memisahkan : Membuat batasan antara bahan bakar dan api.


2. Cooling /pendinginan: Menurunkan suhu bahan bakar
3. Smothering / penutupan : Menghindari udara untuk mencapai bahan bakar dan uap panas .
4. Penetrating/ penetrasi: Menurunkan tekanan permukaan water.
KELEMAHAN MEDIA PEMADAM BUSA
• Memiliki harga yang mahal
• Jenis dan kemampuan busa tidak seragam, tergantung dari jenis dan harganya
• Butuh peralatan tambahan untuk bisa terkonversi atau terbentuk busa saat dialirkan.
▪ Butuh manusia yang paham dan terampil dalam proses aplikasi pada saat pemadaman
kebakaran
D. ASAM SODA
Asam Soda Atau Soda Acid adalah Media Pemadam Jenis Cairan .
Kegunaannya sama dengan Air yaitu untuk memadamkan kebakaran Kelas A.
Bahan-bahannya Adalah Larutan Sodium Bicarbonate (NaHCO3) Dan Larutan
Asam Sulfat (H2SO4).
Keunggulan Media Ini Adalah
Cocok untuk daerah bersuhu dingin karena tahan beku tapi kelemahannya
sangat korosif
E. WET CHEMICAL
• Kandungan nya adalah campuran Alkalin seperti Potassium Acetate,Potassium
Carbonate, Potassium Citrate , mengeluarkan tekanan uap dan menutup api.
• Di formulasikan untuk beroperasi dalam prinsip SAPONIFICATION yang mana
agent nya bercampur dengan minyak untuk membentuk busa sabun di
permukaan peralatan masak.
• Kritera minimal agent WET Chemical harus mampu memadamkan kebakaran pada
Deep Fryer dengan minyak ringan pada permukaan sekitar 0.2 M2
2. MEDIA PEMADAM PADAT

A. PASIR DAN TANAH


▪ Pasir dan tanah adalah media pemadam yang terdapat banyak
disekitar lingkungan kita.
▪ Membutuhkan alat bantu untuk mengambil , membawa, saat di
gunakan untuk pemadaman.
▪ Media pemadam ini biasa nya di siapkan di dalam wadah seperti
ember,drum,karung ,dll.
▪ Posisi media yang dipadamkan adalah Horizontal atau berada di
permukaan yang rata dan api relatif kecil. Prinsip kerja nya menutup
unsur oksigen .
• Media ini efektif sekali dalam memadamkan kebakaran kelas B , seperti tumpahan
ceceran minyak, tujuan utamanya berfungsi untuk membatasi penyebaran api.

• Menutupi permukaan minyak, yang memisahkan minyak dengan udara ( oksigen )


dalam kondisi kebakaran .Umum nya pada kondisi kebakaran kecil/awal.
DRY CHEMICAL POWDER VERSUS DRY POWDER

➢ Dry Chemical Powder mengacu pada agents untuk memadamkan api kelas A,B,& C.
Konsistensi adalah berupa ZAT TEPUNG.

➢ Dry Powders mengacu pada agents untuk memadamkan api kelas D. Konsistensi nya
adalah Zat Garam. Contohnya ( Flamax Brand Class D)

➢ Perbedaan nya sangat jelas bagi Professional Fire Fighter/Fire Service tapi tidak untuk
orang yang jarang menggunakan zat ini.

Menurut NFPA 17 definisi dari dry chemical Powder adalah : Bubuk yang terdiri dari
partikel sangat kecil seperti sodium bicarbonate, potassium bicarbonate, atau
ammonium dll.
B. TEPUNG KIMIA KERING ( Dry Chemical Powder ).
Media pemadam berupa serbuk tepung adalah hal yang umum
diketahui oleh masyarakat pada umum nya dan tersimpan dalam
wadah tabung APAR.
Terdapat dua Tipe dasar Dry Chemical :
1. Dry Chemical Reguler B & C. Sangat efektif untuk memadamkan
bahan bakar cair , gas dan listrik.
2. Dry Chemical Powder Serbaguna A,B,C
Karakteristik Operation ke dua Tipe tersebut sama. Komposisi Dry
Chemical sbb : Sodium Bicarbonate, Potassium Bicarbonate, Urea-
Potasium Bicarbonate,Potassium Chloride, Monoamonium Phosphate
.
Pabrik mencampur Dry Chemical Powder ini dengan bahan tambahan
untuk menghindari Dry Chemical Powder melembab, menggumpal,
Mengeras. Sehingga aman disimpan dalam tabung APAR dalam jangka
waktu lama.
➢ Tepung Kimia Serbaguna ( Multi-Purpose Dry
Chemical ) atau umum dinamakan Dry
Chemical A,B,C (Monoammonium phosphate
40% and 90% )
➢ Bahan kimia kering A B C biasanya merupakan
campuran Monoamonium Phosphate dan
Amonium sulfat. Yang lebih aktif adalah
Monoamonium Phosphate.

➢ Campuran antara kedua agen biasanya 40-60%, 60-


40%, atau 90-10% tergantung pada standar lokal di
seluruh dunia.

TIDAK UNTUK PEMADAMAN LOGAM


C. DRY POWDER
▪ Terdapat juga jenis Tepung Kering (Dry powder ) ini khusus
untuk kebakaran bahan berupa Logam atau yang kita kenal
dengan sebutan kebakaran kelas “D”.
▪ Terdapat banyak jenis powder nya seperti G-1 Powder, Met-L-
X Powder, Nax-Powder, Tetra Eutectic chlorid dll.
▪ Penempatan nya juga di masukan kedalam Tabung APAR ( Alat
Pemadam Api Ringan ) yang bentuk Nozzle nya di rancang
khusus.
3. MEDIA PEMADAM GAS

• Media pemadam jenis gas secara fisik berbentuk cair tersimpan dalam tabung .
Contoh nya tabung APAR Gas CO2.
• Media yang sangat efektif memadamkan kebakaran kelas “ C” karena sifatnya yang
tidak menghantar listrik dan bisa juga untuk kebakaran kelas B ( bahan bakar cair).
• Tersimpan juga dalam tabung APAR dalam bentuk besar yang menggunakan roda
dengan berat sekitar 25-45kg.
• Digunakan juga sebagai Media Pemadam sistem proteksi kebakaran yang besar
seperti Fire Suppression CO2 System yang beroperasi secara otomatis.
Kelemahan nya
• Jangkauan terbatas dan cepat terurai oleh udara.
• Berbahaya bagi pengguna jika diaplikasikan dalam ruang tertutup karena sifat nya
Gas CO2. mengikat oksigen yang juga dibutuhkan manusia.
BENTUK-BENTUK APAR CO2
BENTUK-BENTUK APAR CO2
4. MEDIA PEMADAM CLEAN AGENT
NFPA 2001 Standard Clean Agent Fire Extinguisher

➢ Media pemadam CLEAN AGENT telah dikembangkan sebagai pengganti HALOGENATED EXTINGUISH
AGENT.
➢ HALON adalah istilah umum untuk HALOGENATED HYDROCARBONS dan didefinisikan sebagai senyawa
kimia yang mengandung karbon plus, satu atau lebih dari serial Halogen ( Fluorine,
Chlorine,Bromine,Iodine).
➢ Yang umum kita temukan dari HALON adalah HALON 1211 & HALON 1301. Hydro flour carbon (HFC) -227
dikenal sebagai pengganti Halon 1301
➢ Sangat effective untuk memadamkan Ruang Computer, Mesin Pesawat atau area-area yang bisa dengan
mudah rusak oleh air atau dry chemical.
➢ Kelemahan nya HALOGENATED AGENT efek nya sangat MERUSAK LAPISAN OZONE.
MEDIA PEMADAM CLEAN AGENT

➢ Sebagai pengganti nya adalah HALOTRON dengan tekanan Argon Gas, di approved oleh
U.S.Environtmental Protection Agency (EPA)
➢ Standar ISO 14520 Standard On Gaseous Media Fire Extinguishing System.
➢ Clean agent ini keluar dalam bentuk uap cairan dengan penguapan yang cepat dan tidak
meninggalkan residu.
➢ FE-36 HEXAFLUOROPROPHANE ( DUPONT ), Hydro chloro fluoro carbon (HCFC ),Hydro fluoro
carbon (HFC),Perfluorocarbon (PFC), Fluoroidiocarbon (FIC). FM200, AF11 ,CF21, Novec 1230 ,
➢ Agent ini sangatlah effective untuk mendinginkan dan memadamkan api kelas A dan B dan tidak
conductive sehingga bisa memadamkan Kelas C.
MEDIA PEMADAM CLEAN AGENT UNTUK FIRE SUPRESSION SYSTEM

Media pemadam Clean Agent juga digunakan untuk Fire Suppression System pada
bangunan untuk melindungi ruangan-ruangan yang mempunyai efek negative jika
menggunakan media seperti Air,Foam,Dry Chemical Powder,dll yang mempunyai residu.
C.ALAT PEMADAM API RINGAN

PERMENAKER NO.4 TAHUN 1980


NFPA# 10 EDITION 2018 ( Issued 1 August 2017 )
1.DEFINISI ALAT PEMEDAM API RINGAN

➢ Portable Fire Extinguisher adalah alat proteksi kebakaran aktif yang efektif untuk memadamkan
kebakaran tahap awal .

➢ Paling banyak terpasang di Fasilitas Umum,Kantor, Perumahan, Gudang, Kendaraan


(laut,udara,darat, )dll.

Terdapat 2 ( dua) alasan mengapa kita harus mengerti tentang Fire Extinguisher:
1. Kita bisa menggunakan dengan aman, cepat, efisien dan effective dalam keadaan darurat
kebakaran.
2. Membantu memberikan pemahaman / sharing tentang Portable Fire Extinguisher pada
Keluarga,Teman,dan Masyarakat.
2. KRITERIA ALAT PEMEDAM API RINGAN

1. Apar adalah alat yang ringan serta mudah digunakan oleh satu orang untuk memadamkan api pada
awal terjadi kebakaran.

2. Alat proteksi kebakaran AKTIF yang bisa digunakan secara manual secepat nya oleh siapapun
untuk memadamkan api atau mengendalikan kebakaran KECIL, untuk situasi darurat saja.

3. Dalam wadah tabung metal bertekanan yang diisi media pemadam berupa ; Air, Busa, Asam
Soda,Gas CO2, Tepung kering kimia, Clean Agent.

4. Dapat dibawa dan dioperasikan oleh satu orang dengan berat antara 1 – 15 kg.

5. Dioperasikan dalam waktu yang singkat sekitar 8 sampai 30 detik saja.


3. KLASIFIKASI API & APAR

Menurut NFPA 1001. Fire Fighter Level 1 harus paham hal-hal berikut ini tentang Portable Fire
Extinguisher.

1. Klasifikasi api / kelas Api.


2. Resiko dari masing – masing Kelas Api.
3. Metode Pengoperasi Portable Fire Extinguisher
4. Keterbatasan / Kelemahan Portable Fire Extinguisher.

Fire Fighter Level 1 yang di kategorikan sudah memenuhi standard Kualifikasi harus mampu
melakukan hal-hal berikut ini:
1. Memilih APAR yang sesuai ukuran dan tipe kelas API.
2. Membawa APAR ketitik Api dengan cara aman.
3. Teknik Mendekati titik kebakaran dengan aman.
4. Mengoperasikan APAR dengan AMAN ,CEPAT,EFISIEN & EFFECTIVE
KELAS KEBAKARAN
PERMEN NO.4 TAHUN 1980

Pasal 2
(1) Kebakaran dapat digolongkan:

A. Kebakaran bahan padat kecuali logam (Golongan A);


B. Kebakaran bahan cair atau gas yang mudah terbakar (Golongan B)
C. Kebakaran instalasi listrik bertegangan (Golongan C)
D. Kebakaran logam (Golongan D).

(2) Jenis Alat Pemadam Api Ringan( APAR ) terdiri dari:

A. Jenis cairan (air);


B. Jenis busa;
C. Jenis tepung kering;
D. Jenis gas (hydrocarbon berhalogen dan sebagainya);
KELAS API MENURUT NFPA#10

Klasifikasi standard International


Terdapat 5 ( lima ) kelas API & APAR yang di design sesuai dengan 5 ( lima) Kelas Kebakaran dengan
symbol & huruf yaitu :

1. Class A ( Ordinary Combustible ) Bahan Bakar Padat Kecuali Logam. (Melting/ Suhu 177-204 Derajat)
2. Class B ( Flammable Liquids ) Bahan Bakar Cair & Gas
3. Class C ( Electric Equipment) Peralatan Listrik yang bertegangan ( NFPA# 12)
4. Class D ( Combustible Metal) Kebakaran Metal/Logam
5. Class K ( Cooking Oil ) Kebakaran Lemak Dapur
CLASS NAME/NAMA LETTER IMAGE
KLASIFIKASI SYMBOL/ SYMBOL/
SIMBUL GAMBAR DESCRIPTION/URAIAN
HURUF
Class A Kebakaran Kayu , kertas, kain, batu bara,plastic, karet, Kecuali
bahan Padat Logam.

Class B Bahan bakar hydrocarbon yang berbentuk cair dan


Kebakaran Bahan gas seperti Solar,bensin,tinner,alcohol, oli, gas
Bakar Cair & Gas lpg,dll.
Class C Peralatan listrik yang bertegangan listrik seperti
Kebakaran Peralatan Kulkas,Tv,AC,Dispernser, Computer, Circuit Breaker,
Listrik yang dll.
bertegangan
Class D Kebakaran bahan bakar logam :
Kebakaran logam Titanium,Zodium,Potasium,Lithium

Class K Kebakaran minyak masak di dapur. Umum nya


Kebakaran Lemak digunakan didapur besar .
Dapur
4. JENIS /TYPE ALAT PEMADAM API RINGAN

JENIS BASAH JENIS KERING


❖ Water Pump Extinguisher ❖ Store Pressure Dry Chemical Powder
❖ Stored Pressure Water Extinguisher Extinguisher
❖ Stored Pressure Water Mist Extinguisher ❖ Store Pressure Dry Powder Extinguisher
❖ Store Pressure Foam (AFFF) ❖ Self Expelling CO2 Extinguisher
❖ Store Pressure Wet Chemical ❖ Store Pressure Clean Agent Extinguisher
5. KOMBINASI ALAT PEMEDAM API RINGAN
Terdapat 3 ( tiga ) type kombinasi yang umum kita lihat ,antara lain:
1. Kelas A-B-C ( Bahan bakar padat,Cair,Gas,Listrik )
2. Kelas A-B ( Bahan Bakar Padat,Cair & Gas)
3. Kelas B-C ( Bahan Bakar Cair,Gas, Listrik)

Semua APAR yang baru di tandai dengan label dan symbol yang sesuai.
6. RATING ALAT PEMADAM API RINGAN

APAR RATING

APAR RATING
6. RATING ALAT PEMEDAM API RINGAN

Ukuran / Rating yang umum kita dapatkan untuk APAR serbaguna biasa nya di RATING
4-A , 20-B C, artinya ;

➢ Apar Rating 4A dapat memadamkan Kebakaran Kelas A 4X lebih besar dari pada
Apar Rating 1-A.

➢ Apar Rating 20 B C dapat memadamkan kebakaran B & C 20X lebih besar dari pada
Apar Rating 1 B
D. KELAS API & JENIS APAR

API & APAR KELAS “A “ .BAHAN BAKAR PADAT

➢ Kebakaran bahan berupa Textiles, Kertas, plastik, Karet Kayu, dan batu
bara,Kecuali logam

➢ Bisa dipadamkan dengan mudah menggunakan APAR AIR atau agent yang
berbahan dasar air seperti Class A foam dan Dry Chemical.

➢ Fire Rating mulai 1-A sampai 40-A. 1-A rating = 1 ¼ Gallons ( 5L). 2-A Rating =2 ½
gallons ( 10L). Angkanya meningkat Seterus nya.
BAHAYA !! : APAR AIR.
➢ Jangan Gunakan pada kebakaran kelas B,C,D,K
➢ Kebakaran akan bertambah parah karena media air akan bereaksi dengan bahan
bakar kelas B,D,K.
➢ Konduksi aliran listrik saat air kontak dengan kebakaran kelas C.
Cara kerja : menghilangkan suhu PANAS pada proses kebakaran
WATER MIST FIRE EXTINGUISHER
➢ Water mist Fire extinguisher tidak diisi dengan air biasa atau busa. Tapi isi nya adalah AIR
DEIONIZED ( Mineral nya dihilangkan ) .Keluar di nozzle APAR seperti mist ( Kabut).

➢ Mempunyai bentuk spray Nozzle yg khusus sehingga bisa mengeluarkan air dalam bentuk
kabut

➢ Digunakan untuk pemadaman Bahan Bakar Padat yang mana ada potensi ada listrik dan juga
untuk lemak dapur ( FAT)

Lemak Dapur
API & APAR KELAS B
BAHAN BAKAR CAIR & GAS
➢ Kebakaran bahan bakar cair dan gas .Seperti alkohol, gasoline, Oli , LPG,dll.
➢ Paling effective dipadamkan dengan APAR Media busa jenis Kelas B FOAM ( Busa).
➢ Bisa juga menggunakan media pemadam APAR yang terisi Gas CO2, Clean Agent ,
Dry Chemical
➢ Fire Rating mulai 1-B sampai 640-B.
➢ Rating nya berdasarkan luas perkiraan ( Square Meter) area kebakaran bahan bakar
cair yang dpt dipadamkan oleh Nonexpert operator menggunakan 1 APAR yang
penuh.
➢ Sekitar 1 Square feet ( = 0.09m2) untuk masing –masing angka.
BAHAYA:
➢ Jangan Gunakan AIR, karena air malah membuat cairan terbakar menyebar.
Cara kerja :
➢ Menghilangkan/Membatasi unsur oksigen kontak dgn dan bahan bakar.
CATATAN UNTUK APAR BUSA ( FOAM )

➢ Tekhnik pemyemprotan APAR Foam tidak boleh langsung ke dasar API karena Busa / Foam tidak
bisa membentuk gelembung yang sesuai dan malah berbahaya tekanan air yang ada di campuran
busa akan masuk ke dasar api .

➢ Semprotkan pada dinding wadah yang terbakar atau curahkan seperti hujan ( pour down )
sehingga foam/busa bisa terbentuk gelembung dan bergerak di permukaan bahan bakar.

➢ APAR Busa AFFF sangat effective utk kebakaran bahan bakar cair dalam wadah / kondisi static.

➢ Tidak cocok untuk Api kelas C,D,K

➢ Tidak cocok juga utk kebakaran dengan situasi minyak mengalir kebawah ( elevasi) dan minyak
yang terbakar nyembur dari tekanan kebocoran.
API & APAR KELAS C
Kebakaran Peralatan Listrik Yang Bertegangan

➢ Peralatan listrik yang bertegangan seperti komputer, TV, Kulkas,AC, panel listrik,
dispenser , dll. Pemadaman dengan APAR CO2 sangat tepat atau APAR clean agent.
➢ Jika Arus Listrik nya sudah dimatikan. Api nya bisa ditangani dengan cara API kelas A
atau masuk kategori bahan bakar padat.
BAHAYA:
➢ Uap CO2 membuat sesak nafas jika digunakan di ruangan tertutup.
➢ Ketika CO2 semprotkan , listrik static akan terbentuk pada Nozzle atau terompet APAR .
Jika disentuh sebelum isi yang keluar terurai maka bisa menyebabkan tersengat listrik.
➢ Resiko terkena jilatan api karena penyemprotan harus lebih dekat dengan titik
kebakaran. Fokus pada dasar api dan jaga jarak aman.

Cara kerja : Menutup atau menghilangkan unsur oksigen pada proses kebakaran.
API & APAR KELAS D

KEBAKARAN BAHAN METAL/LOGAM

➢ Kebakaran metal & alloys, Seperti; magnesium, titanium, zodium, litium,


potassium.
➢ Pemadaman hanya efektif menggunakan “Class D Dry Powder.
➢ Kebakaran ini nampak mengeluarkan emisi putih cerah

BAHAYA!
➢ Menggunakan agent berbahan dasar Air pada api kelas “D” akan bereaksi keras
memancarkan logam cair yang bisa melukai firefighter yang dekat.
Cara kerja :
➢ Menutup unsur oksigen agar tidak bereaksi dengan metal.
➢ Selang memudahkan pengguna untuk memadamkan dari jarak yang aman.
➢ Low Velocity Applicator mengurangi tekanan jet powder yang keluar
CONTOH JENIS-JENIS LOGAM.
Logam Ringan : Alumunium, Magnesium,Titanium,Kalium,Natrium,dll
Logam Mulia : Emas,Perak,Platina.
Logam Berat : Besi , baja, Nikel, Chrom,Tembaga,Timah ,Seng,dll.

Melting Temperature:

Alumunimum : 2.535OC
Emas : 1.064OC
Baja :1.370OC
API & APAR KELAS K
BAHAN BAKAR LEMAK DAPUR
• Kebakaran Lemak Dapur seperti minyak sayur dan lemak hewani dan minyak yang
terbakar dengan suhu panas sekali

• Wet Chemical Fire Extinguisher sangat efektif digunakan untuk mengontrol dan
memadamkan Api Kelas “K”.
• Kemampuan agent nya memadamkan api dari penggorengan/deep Fryer yg menggunakan
minyak goreng ringan dengan luas permukaan 2.25 Square foot ( 0,2 m2 ) adalah kreteria
minimum untuk Kelas K.
BAHAYA:
➢ Jangan gunakan AIR karena minyak panas akan beraksi membuat api menjadi besar dan
menyebar ketika disiram air.
Cara kerja :
Memadamkan dengan cara cooling dan membentuk selimut busa ( Saponification) untuk
menghindari penyalaan kembali .

Saponification adalah Fenomena yang terjadi Ketika chemical yang berbahan dasar ALKALINE
kontak dengan minyak goreng , menghasilkan bentuk busa sabun.
APAR SERBA GUNA KELAS ABC

APAR SERBA GUNA:


➢ Bisa digunakan untuk memadamkan 3 kelas api : A,B,C.
➢ Bekas pemadaman akan kotor karena residue .
➢ Paling banyak digunakan fasilitas umum, kantor, pabrik,dll.
BAHAYA.
➢ Bereaksi menyebarkan api untuk kebakaran metal / logam karena powder
dan tekanan saat di semprot pada titik kebakaran.
Cara Kerja :
➢ Menutup unsur oksigen pada kebakaran tersebut.
➢ Menutup reaksi rantai kimia pada kebakaran kelas B
➢ Tidak mengalirkan arus listrik
E. METODE KERJA ALAT PEMADAM API RINGAN ( APAR )

Semua Portable Fire Extinguisher mengeluarkan isi nya menggunakan salah satu
makanisme berikut ini
1. MANUAL PUMP
➢ Pengguna secara fisik melakukan Pemompaan Manual untuk memberikan tekanan agar isi
APAR keluar.
➢ Umum nya digunakan untuk memadamkan penyebaran kebakaran / jilatan api pada
kebakaran hutan.
➢ Pengguna membawa dengan cara ditempatkan seperti ransel di bagian belakang/punggung
2 . STORED PRESSURE /TEKANAN TERSIMPAN
➢ Tabung APAR diisi dengan media pemadam dan diisi gas bertekanan seperti nitrogen
atau udara terkompresi .
➢ Gas mendorong media pemadam dalam tabung keluar melalui selang dan nozzle ketika
pengguna menekan tuas semprot.
➢ Gas bertekanan bercampur dengan media dalam satu tabung APAR.
3. SELF EXPELING / TEKANAN SENDIRI
➢ Media mempunyai tekanan uap yang cukup pada suhu kerja normal untuk bekerja dengan
sendirinya. Agent nya sudah mempunyai tekanan sendiri karena secara fisik GAS Co2 di kompresi
menjadi Gas Cair.
➢ Tekanan nya 830 psi atau 55 BAR
➢ Saat pengguna menekan Tuas Semprot makan Gas Cair CO2 akan keluar dalam bentuk
Gas,Uap,Kabut

NO PRESSURE GUAGE
4. CATRIDGE PRESSURE
➢ Tabung Utama APAR ini hanya terisi media Pemadam seperti Dry Chemical Powder dan
tidak ada tekanan sama sekali.
➢ Untuk mengeluarkan isi dari tabung ini saat pemadam kebakaran membutuhkan tekanan
dari tabung kecil lain nya yang terisi Gas Co2 atau inert gas yang tersimpan dalam tabung
khusus.
➢ Tabung yang bertekanan tersebut ukuran nya kecil, umum nya tersimpan didalam tabung
utama atau menempel di luar tabung utama.
➢ Ketika Pengguna menekan Cartridge , Gas Inert masuk ke Tabung utama lalu mendorong
keluar isi Tabung APAR Tersebut.

CAUTION!
Saat menekan Cartridge.Hindari Kepala atau
bagian tubuh lain nya berada tepat diatas CAP
Cartridge.Ada kemungkinan terlepas atau
terpental karena tidak tertutup kencang.
CARTRIDGE FIRE EXTINGUISHER
CONSTRUCTION
APAKAH INI APAR
STORE PRESSURE
CARTRIDGE..?
KARAKTERISTIK AGENT & OPERATIONAL APAR

AGENT METODE UTAMA METODE SEKUNDER


AIR Pendinginan Penipisan Oksigen

Carbon Dioxide Penipisan Oksigen Pendinginan

Busa / Foam Penipisan Oksigen Menekan Penguapan

Clean Agent Menghambat Rantai Pendinginan

Dry Chemical Menghambat Rantai Penipisan Oksigen

Wet Chemical Penipisan Oksigen Menekan Penguapan

Dry Powder Penipisan Oksigen Mendinginkan transfer panas


JARAK JANGKAUAN SEMPROT APAR

APAR TYPE AGENT KELAS UKURAN STREAM REACH DISCHARGE


API TIME

Storage pressure Hand Carried Water A Only 5Ltr-10 Ltr 9.1 m- 12.2m 30-60 Detik
water

Aqueous Film Hand Carried Water B&C 10 Ltr 6.1m- 7.6 m +-50 Detik
Foam ( AFFF) & AFFF

Halon 1301 Hand Carried Halon B&C 1kg 1.2m-1.8m 8-10 Detik

Carbon Dioxide Hand Carried CO2 B&C 1- 9 KG 1m-2.4m 8-30 Detik

Carbon Dioxide Wheeled CO2 B&C 23-45 KG 2.4m – 3m 26-65 Detik


JARAK JANGKAUAN SEMPROT APAR

APAR TYPE AGENT KELAS UKURAN STREAM DISCHARGE


API REACH TIME
Dry • Hand Carried. • Sodium bicarbonate B&C 1-14 Kg 1.5m- 6.1m 8-25 Detik
• Store Pressure • Potassium
Chemical • Cartridge Bicarbonate
Operated • Ammonium
Phosphate
• Potassium Chloride

Multipurp • Hand Carried. Monoammonium A,B& 1-14 Kg 1.5m- 6.1m 8-25 Detik
• Store Pressure Phosphate
ose Dry • Cartridge
C
Chemical Operated

Dry Hand Carried Various – D Only 14Kg 1.2m-1.8m 28-30Detik


Powder Depending on
metal
Wet Hand Carried Potassium Acetate K Only 9.4 Ltr 2.4m-3.6m 75-85 Detik
Chemical
Catatan:
▪ Jarak jangkauan semprot APAR bukan lah
hal yang mutlak harus diikuti saat
pemadaman sesungguhnya.
• Hal yang menentukan adalah kondisi nyata
saat APAR mengeluarkan agent atau media
nya saat tuas semprot ditekan.
• Jika tekanan agent atau media nya yang
keluar kurang keras maka kita harus maju
atau sebalik nya, dengan tetap
memprioritaskan jarak AMAN dari paparan
bahaya kebakaran yang sedang terjadi.
COLOUR CODE STANDARD BS EN3
( British Europen Standard )
REAL CASE FINDING
UNSUITABLE COLOR CODE
F. SYARAT PEMASANGAN & PEMELIHARAAN APAR
Permenaker No.4 Tahun 1980

Pasal 4
(5) Penempatan tersebut ayat (1) antara alat pemadam
api yang satu dengan lainnya atau kelompok satu
dengan lainnya tidak boleh melebihi 15 meter, kecuali
ditetapkan lain oleh pegawai pengawas atau ahli
keselamatan Kerja.
Permenaker No.4 Tahun 1980
Pasal #4
(6) Semua tabung alat pemadam api ringan sebaiknya
berwarna merah.
Pasal 6
(1) Setiap alat pemadam api ringan harus dipasang
(ditempatkan) menggantung pada dinding dengan penguatan
sengkang atau dengan konstruksi penguat lainnya atau
ditempatkan dalam lemari atau peti (box) yang tidak dikunci.
SYARAT & TANDA PENEMPATAN APAR

PERMENAKER . 4/MEN/ 1980


Pasal #4 Ayat :3 : Tinggi pemasangan tanda 125cm dari lantai / pas diatas APAR.

Pasal #8
.Pemasangan APAR bagian atas puncak berada 1,2m dari lantai KECUALI dry chemical & CO2
bisa lebih rendah paling minim 15cm dari lantai
NFPA 10, Standard 6.1.3.8.3:
Minimum Height Above Floor No fire extinguisher should ever be mounted less than 4 inches
above the floor. The height limit for installation, as determined by the National Fire Protection
Association (NFPA), is 60 inches for fire extinguishers weighing less than 40 pounds.
▪ Ketinggian minimum APAR diatas lantai tidak boleh terpasang kurang dari 4 inch / 10.16cm
▪ Batas ketinggian oleh NFPA adalah 60 inch / 1.52cm untuk APAR yang memiliki berat kurang
dari 20kg.
Standard Suhu penempatan APAR menurut Permen N0.4 Tahun 1980
Permenaker .4/ MEN/1980
Pasal # 9 Alat pemadam api ringan tidak boleh dipasang dalam ruangan atau tempat dimana
suhu melebihi 49°C atau turun sampai - 44°C kecuali apabila alat pemadam api ringan tersebut
dibuat khusus untuk suhu diluar batas tersebut diatas.
G. REFILLING & HYDROSTATIC TEST APAR
Permenaker No.4 Tahun 1980

Pasal 17
Setelah dilakukan percobaan tekan terhadap setiap alat pemadam api ringan, tanggal
percobaan tekan tersebut dicatat dengan cap diselembar pelat logam pada badan tabung.
STANDAR SNI 180 : 2021 APAP ( Alat Pemadam Api
Portable )
STANDAR Kementrian PU No.26 Tahun 2008
HYDRO STATIC TESTING APAR
Permenaker No . 04 /Men/1980

Pasal# 15
(2) Untuk alat pemadam api jenis busa dan cairan harus tahan terhadap tekanan
coba sebesar 20 kg per cm2.

(3) Tabung gas pada alat pemadam api ringan dan tabung bertekanan tetap (stored
pressure) harus tahan terhadap tekanan coba sebesar satu setengah kali tekanan
kerjanya atau sebesar 20 kg per cm2 dengan pengertian. kedua angka tersebut
dipilih yang terbesar untuk dipakai sebagai tekanan coba.

Pasal #17: Setelah dilakukan percobaan tekan terhadap semua APAR,tanggal


percobaan tersebut dicatat dengan cap diselembar pelat logam pada badan
tabung.
Permenaker .04/MEN/1980
Pasal #15 .Ayat (7). Untuk Tabung-tabung Gas
Jika karena sesuatu hal tidak mungkin dilakukan percobaan tekan terhadap tabung alat pemadam api
dimaksud pasal 15 ayat (6) di-atas, maka tabung tersebut tidak boleh digunakan sudah 10 (sepuluh)
tahun terhitung tanggal pembuatannya dan selanjutnya dikosongkan.

Pasal 16 Apabila dalam pemeriksaan alat pemadam api jenis carbon dioxida (CO2) sesuai dengan
ketentuan dalam pasal 12 terdapat cacat karena karat atau beratnya berkurang 10% dari berat
seharusnya, terhadap alat pemadam api tersebut harus dilakukan percobaan tekan dan jangka waktu
percobaan tekan berikutnya tidak boleh lebih dari 5 (lima tahun).
H. INSPEKSI ALAT PEMADAM API RINGAN ( APAR)

Menurut NFPA #10 dan Safety Code pada umum nya , APAR harus
diinspeksi paling minim 1 ( satu ) kali setahun untuk memastikan
APAR bisa DIJANGKAU & DIOPERASIKAN.
Ketika melakukan Pemeriksaan APAR ada 4 (empat ) faktor yang
menentukan nilai dari APAR Tersebut :
1. Bisa / Mudah dilihat
2. Bisa / Mudah dijangkau
3. Bisa / Mudah diambil
4. Bisa / Mudah dioperasikan
PERTIMBANGAN PEMILIHAN APAR YANG SESUAI.

Pemilihan APAR harus berdasarkan Fire Risk Assessment / Penilaian Resiko Kebakaran pada
lokasi yang akan diproteksi .

Dilakukan oleh petugas yang memiliki kompetensi tentang bahaya kebakaran dan melibatkan
pengawas yang bertanggung jawab dilokasi tersebut,serta team Kesehatan & Keselamatan
Kerja.

Hal ini dilakukan dengan tujuan APAR yang terpasang sesuai standard, tepat guna dan
bermanfaat maksimal saat dibutuhkan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan saat proses Fire Risk Assessment antara lain :
1. Klasifikasi & Jumlah bahan bakar di lokasi yang diproteksi ( Padat,Cair,Gas ).
2. Kondisi Athmosfir
3. Kemudahan pengguna dalam mengoperasikan ( Ukuran & Lokasi).
4. Rating Fire Extinguisher
5. Ukuran dan Intensitas kemungkinan terjadi kebakaran
6. Jumlah pekerja yang mampu & terlatih menggunakan APAR.
7. Terdapat bahaya keselamatan / isu operational.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SAAT INSPEKSI APAR.
➢ Pastikan APAR yang terpasang sudah sesuai dengan kelas API dan bahan
bakar yang di proteksi
➢ Pastikan APAR terpasang dengan aman sesuai aturan nya . Mudah
dijangkau,Digunakan,Dioperasikan. Tidak terhalang objek apapun.
➢ Pastikan tabung tidak ada kerusakan secara fisik ( Berkarat, Berubah
bentuk )
➢ Periksa selang untuk memastikan tidak retak, kotor .
➢ Periksa Nozzle atau terompet dari sumbatan /kerusakan
➢ Pastikan JARUM pengukur tekanan berada pada Bar WARNA HIJAU.
➢ Pastikan PIN pengaman dan segel masih kondisi bagus dan tidak pernah
digunakan.
➢ Pastikan instruksi cara penggunaan masih bisa terbaca dan check list .
➢ Pastikan Tag Inspeksi tercatat Tanggal inspeksi sebelum nya .
UNSAFE FINDING
Permanker .4/MEN.1980
Pasal 11
(1) Setiap alat pemadam api ringan harus diperiksa 2 (dua) kali
dalam setahun, yaitu:

a. pemeriksaan dalam jangka 6 (enam) bulan


b. pemeriksaan dalam jangka 12 (dua belas) bulan
PORTABLE FIRE EXTINGUISHER
REAL CASE FINDING
I.KOMPONEN ALAT PEMADAM API RINGAN ( APAR)

TABUNG APAR
Pada Tabung APAR terdapat beberapa informasi:
➢ Kapasitas
➢ Jenis / Type
➢ Isi / agent
➢ Cara Penggunaan
➢ Klasifikasi API.

Pasal #14 Permen No.4 Tahun 1980


Cara Penggunaan harus dapat di baca dengan jelas
Tuas Semprot: Ditekan untuk mengeluarkan isi
Tabung

Segel & Pin Pengaman: Untuk memastikan APAR belum


pernah di gunakan dan pengaman agar tidak digunakan
dengan tidak benar.

Gagang Pengangkat: Untuk mengangkat,


memindah,membawa APAR ketika mendekati titik
API
PENGUKUR TEKANAN / PRESSURE GAUGE
Semua Tabung APAR mempunyai Pengukur tekanan untuk menginformasikan kondisi tekanan
dalam tabung Apar. ( Kecuali Tabung APAR Carbon dioxide dan Catridge Fire Extinguisher ).

➢ Posisi Jarum pengukur tekanan pada Posisi Warna Hijau “ SIAP DIGUNAKAN”

➢ Posisi Jarum pengukur tekanan di warna merah di bawah bar warn hijau atau berlawanan
arah dengan arah gerak jarum jam “ LOW Pressure “

➢ Posisi Jarum Pengukur tekanan melewati bar warna hijau “ Over Pressure “
SELANG & NOZZLE APAR
Terdapat beberapa model SELANG & NOZZLE APAR.
➢ Fungsinya untuk mengalirkan isi tabung ke titik api.
➢ Apar ukuran kecil 1 kg tidak menggunakan selang.
APAR HOOD ( PELINDUNG APAR )
Digunakan untuk melindungi APAR dari cuaca yang bisa merusak kondisi
Tabung
KETENTUAN PIDANA
PASAL #25 PERMEN NO.04 TAHUN 1980

PENGURUS YANG TIDAK MENTAATI KETENTUAN TERSEBUT DIANCAM DENGAN HUKUMAN


.
➢ KURUNGAN SELAMA-LAMANNYA 3 ( Tiga) BULAN atau
➢ DENDA SETINGGI-TINGGINYA RP.100.000 ( Seratus Ribu Rupiah)
➢ Sesuai dengan pasal 15 ayat (2) dan (3) Undang-undang No.1 Tahun 1970 Tentang
Keselamatan Kerja
LANGKAH –LANGKAH AMAN PENGGUNAAN ALAT PEMADAM API RINGAN ( APAR)
DALAM KEADAAN DAARURAT

Check ! apakah APAR pada posisi yang aman? Waspada bahaya


1.DANGER/BAHAYA.
terhadap pengguna.

Pastikan Jarum Pressure Gauge ada di BAR warna HIJAU . Lalu


2.CHECK PRESSURE. diambil dan dibawa ke titik terdekat / aman dari sumber
kebakaran.

Pastikan PIN dicopot dari gagang/handle . Unsafe menarik PIN


3.TARIK PIN .
APAR sambil APAR diangkat.

4.TEST PRESSURE. Lakukan Test Pressure sebelum mendekati api kearah yang aman.

5. PERHATIKAN ARAH Posisikan diri searah dengan arah angin, Jika pemadaman diluar
ANGIN. ruangan
6. ARAHKAN NOZZEL Arahkan ujung Nozzle / semprotan ke dasar API, Kecuali
APAR Foam.

7. TEKAN TUAS Tekan Tuas Semprot yang sesuai dan aman.


SEMPROT

Semprot dengan cara menyapu dari sisi ke sisi atau sesuai


8. SEMPROT /SPRAY
posisi titik api

Tunggu / perhatikan apakah ada penyalaan kembali . Jika


9. PANTAU /INSPEKSI
sudah padam

10. API PADAM Melangkah Mundur setelah selesai pemadaman.


J. FIRE BLANKET / SELIMUT API

• Fire Blanket / Selimut Api- Berupa selembar kain yang terbuat dari
kain anti api berupa kain tenun fiberglass . Hanya di design untuk
memadamkan api kecil / awal.

• Pemasangan Fire Blanket umum nya di dekat dapur, guna menutup


kebakaran yang biasa nya terjadi pada peralatan masak didapur.

• Fire Blanket juga digunakan untuk WELDING ( pengelasan) namun


ukuran nya lebih besar.

• Fire blanket sebagian bisa digunakan setelah digunakan , namun


harus membaca manual nya karena tidak semua fire blanket bisa
digunakan kembali setelah di pakai.
SELIMUT API /FIRE BLANKET
FINISH
NO FIRE & ZERO ACCIDENT

Anda mungkin juga menyukai