Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH INSTALASI PEMADAM KEBAKARAN

PADA GEDUNG UNIVERSITAS 10 LANTAI

DI SUSUN OLEH : SISTEM UTILITAS


KELOMPOK 2

NURSITAMSU F 221 18 173


NOVRINALDI F 221 18 138
RINDIANI T F 221 18 169
ZULFAHMI F221 18 061
AGUNG WIJAYA F 221 17 134
DEDI ADE PUTRA F 221 17 081
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjakan kepada Tuhan yang maha Esa , yang atas rahmatnya
berupa pengetahuan serta kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “Perancangan instalasi pemadam kebakaran
pada gedung bertingkat”

kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah berkontribusi


dengan memberikan ide-ide dan gagasannya, sehingga makalah ini dapat
terselesaikan. kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
para pembaca.

Namun demikian kami sangat menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan, dari itu kami sangat terbuka dan siap untuk
menerima kritik dan saran demi kesempurnaan dimasa-masa mendatang.

Palu , 7 maret 2019

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................i

Daftar Isi.................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan..................................................................................

A. Latar belakang...............................................................................

B. Rumusan masalah..........................................................................

C. Tujuan............................................................................................

Bab II Pembahasan..................................................................................

A. Pengertian Sistem Pemadam Kebakaran.......................................

B. Sistem Pemadam Kebakaran Yang di Gunakan Pada

Gedung Bertingkat.........................................................................

Bab III Penutup.......................................................................................

A. Kesimpulan....................................................................................

B. Saran..............................................................................................

Daftar Pustaka.........................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Seiring dengan pesatnya perkembangan jaman, pembangunan diberbagai


sektor juga ikut mengalami kemajuan, salah satunya yang banyak kita jumpai
yaitu pembangunan gedung gedung fasilitas umum.
Untuk membangun gedung bertingkat tinggi diperlukan konstruksi yang
kokoh dan kuat untuk menunjang rasa aman bagi penghuninya. Selain itu, dalam
bangunan gedung, juga harus memperhatikan satu kesatuan sistem dan merupakan
keharusan pada konsep perencanaan bangunan tinggi, salah satunya berupa
perencanaan terhadap bahaya kebakaran (fire protection)yang setiap saat selalu
mengancam kehidupan manusia .
Salah satu dari beberapa aspek penting dalam penyelenggaraan bangunan
gedung adalah pengamanan terhadap bahaya kebakaran. Realisasi tindakan
pengamanan ini umumnya diwujudkan dalam upaya pencegahan dan
penanggulangan kebakaran. Dalam prakteknya tindakan pengamanan ini
dilakukan dengan penyediaan atau pemasangan sarana pemadam kebakaran
seperti Alat Pemadam Api Ringan (APAR), hydrant, sprinkler, Dsb.
Kebakaran dapat menyebabkan kecelakaan kerja pada suatu tempat kerja
yang dapat menimbulkan kerugian materil dan jiwa. Kebakaran merupakan
bencana yang disebabkan oleh api yang tidak dikehendaki yang dapat
menimbulkan kerugian baik berupa harta benda maupun jiwa manusia. Proses
terjadinya kebakaran dimulai dari beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya
kebakakan, yaitu adanya Sumber panas, Oksigen, Bahan Bakar, yang biasa
disebut dengan Teori Segita Api.

1
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian sistem pemadam kebakaran?


2. Bagaimana penananggulangan sistem pemadam kebakaran?
3. Bagaimana Sistem Pemadam Kebakaran Yang di Gunakan Pada Gedung
Bertingkat?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui apa pengertian sistem pemadam kebakaran.


2. Bagaimana Sistem Pemadam Kebakaran Yang di Gunakan Pada Gedung
Bertingkat.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Pemadam Kebakaran

Kebakaran merupakan kejadian yang muncul dari adanya api yang tidak

terkontrol. Teori Segitiga Api menjelaskan tentang munculnya api, yakni berupa

reaksi oksidasi cepat yang timbul apabila muncul tiga faktor pencipta api secara

bersamaan, yakni bahan yang mudah terbakar, adanya oksigen dan adanya panas

yang sampai pada titik penyalaannya. dan bahayanya terhadap keselamatan jiwa

manusia.

Gambar 2.1 Teori Segitiga api

Tiga faktor diatas ini sering dianggap sebagai teori segitiga api, dimana

masing-masing unsur menjadi sisi dari segita tersebut. Menghilangkan salah satu

atau lebih sisi dari segitiga ini akan mematahkan teori ini dan mengakibatkan

kebakaran berhenti. Ketidak-lengkapan salah satu dari tiga unsur segitiga api akan

mengakibatkan kebakaran tidak pernah terjadi.

Sistem pemadam kebakaran atau sistem fire fighting disediakan di gedung

sebagai preventif (pencegah) terjadinya kebakaran. Sistem ini terdiri dari sistem

sprinkler, sistem hidran dan Fire Extinguisher. Pompa elektrik pump (atau elektrik

3
pump) merupakan pompa utama yang bekerja bila head sprinkler atau hydran

digunakan.

B. Sistem Pemadam Kebakaran Yang di Gunakan Pada Gedung

Bertingkat

 Sprinkler Sistem

Salah satu sistem pengaman gedung bertingkat yang berfungsi

untuk mengantisipasi munculnya bahaya kebakaran adalah dengan

menggunakan sprinkler sistem.

Pengertian sistem sprinkler sendiri adalah sebuah instalasi

pemadam kebakaran yang terpasang secara permanen di dalam gedung

atau bangunan yang dapat berfungsi untuk memadamkan kebakaran secara

otomatis dengan menyemburkan air di lokasi mula terjadinya kebakaran.

Sistem sprinkler merupakan standar minimal dari instalasi

penanggulangan bahaya kebakaran pada gedung bertingkat, bangunan

industri, dan bangunan lainya yang berfungsi sebagai bangunan hunian.

4
 Fire Hydrant Sistem

Hydrant adalah sistem pemadam api yang menggunakan media air,


secara sistemnya tidak berbeda dengan sistem pompa air yang ada
dirumah, dimana terdiri atas:

a) Tempat penyimpanan air (Reservoir)


b) Sistem distribusi
c) Sistem pompa hydrant

Fire hydrant system adalah sistem pemadam kebakaran yang terdiri


dari beberapa subsistem seperti sumber air, pompa, perpipaan dan
komponen hidran. Sistem hidran lapangan merupakan sistem pemadam
kebakaran yang dipasang di luar gedung atau di halaman, umumnya
terdapat hydrant pillar.

 Fire Alarm System

Definisi fire alarm system adalah sistem pendeteksi keberadaan api


secara otomatis dengan melihat perubahan-perubahan yang terjadi di
lingkungan sekitar yang berkaitan dengan kebakaran. Sistem addressable
hanya terhubung dalam satu panel alarm yang biasanya ditempatkan di
ruangan kontrol.

5
Fire alarm system adalah sebuah sistem penanda bahaya terhadap
kebakaran yang bekerja untuk mendeteksi keberadaan api yang tidak
diinginkan dengan memonitor perubahan lingkungan yang terkait dengan
pembakaran. Secara sederhana, cara kerja sebuah fire alarm adalah
dengan mengeluarkan signal berupa suara alarm dan indikasi lampu
menyala apabila detektor menemukan salah satu atau beberapa tanda
kebakaran seperti api, asap, gas, maupun panas.

Tujuan dipasangnya sebuah sistem fire alarm adalah untuk


mendeteksi secara dini terhadap kebakaran dan memberitahukan kepada
orang disekitar tempat kejadian untuk dapat melakukan evakuasi atau
melakukan tindakan darurat dalam pemadaman dan mengkontrol
penyebaran api dan asap. Secara umum, fire alarm systems dapat
diaktifkan secara otomatis (melalui detector) atau secara manual (melalui
Manual Call Point).

6
C. PENYEBAB KEBAKARAN
Berdasarkan pengamatan, pengalaman, penyidikan dan analisa dari
setiap kejadian kebakaran dapat diambil kesimpulan bahwa faktor-faktor
penyebab terjadinya kebakaran antara lain karena manusia, peralatan,
penyalaan sendiri, dan faktor alam. Kebakaran yang disebabkan oleh
manusia diantaranya disebabkan oleh kesalahan manusia berupa kurang
hati–hati dalam menggunakan alat yang dapat menimbulkan api, kelalaian
atau kurangnya pengertian tentang bahaya kebakaran.Sedangkan
kebakaran pada peralatan dapat disebabkan oleh kualitas alat yang rendah,
cara penggunaan yang salah, atau pemasangan instalasi yang kurang
memenuhi syarat.
Panasnya matahari yang amat kuat dan terus menerus
memancarkan panasnya dapat menimbulkan kebakaran. Begitu pula pada
sanbaran petir, gempa bumi dan gunung merapi sangat berpotensi memicu
terjadinya kebakaran merupakan contoh dari fenomena alam sebagai
penyebab terjadinya kebakaran. Adapun beberapa bahan kimia yang dapat
terbakar dengan sendirinya akibat karakteristik bahan tersebut. Selain
seluruh penyebab diatas, kebakaran juga dapat terjadi karena disengaja,
biasanya berhubungan dengan tindakan kriminal seperti huru–hara,
sabotase atau hanya untuk sekadar mendapatkan asuransi ganti rugi.

D. SPRINKLER
Suatu sistem instalasi pemadam kebakaran yang dipasang secara
tetap/permanen di dalam bangunan yang dapat memadamkan kebakaran
secara otomatis dengan menyemprotkan air di tempat mula terjadi
kebakaran.
Kepadatan pancaran merupakan jumlah debit air (liter/menit) yang
dikeluarkan oleh 4 kepala springkler yang berdekatan dan terletak di
empat sudut bujur sangkar,persegi panjang atau jajaran genjang (kepala
springklir dipasang secara selang seling) dibagi oleh 4 x luas bujur
sangkar,persegi panjang atau jajaran genjang tersebut diatas (m2).

7
Kepadatan pancaran dinyatakan dalam mm/menit.

Gambar 2.2 Sprinkler

E. Teknik Penggunaan Media Pemadam Kebakaran

Media Pemadaman Air

1. Pancaran Jet
 Pancaran jet utuh (solid stream). Pancaran berasal dari
nozzle-nozzle yang dari masukan sampai moncongnya tak
ada penghalang kecuali penyempitan diameter (play-pipe
nozzle).
 Pancaran jet lurus (straight stream). Pancaran lurus berasal
dari nozzle yang antara lobang masukan dengan
keluarannya terdapat penghalang ; umumnya pancaran ini
berasal dari nozzle bisa diatur spray sampai dengan jet.
Ciri dari semprotan jet :

o Jumlah air besar


o Jangkauan semprotan jauh
o Untuk kebakaran kelas A, seperti pada pemadaman
kebakaran, rumah, hutan atau padang rumput dan lain-
lain.
o Untuk kebakaran kelas B,secara tidak langsung untuk
pendinginan tangki.
o Pancaran utuh mempunyai jumlah air yang lebih banyak
dibanding pancaran lurus.

8
F. HYDRANT
 Pengertian Hydrant

Instalasi hydrant kebakaran adalah suatu sistem pemadam kebakaran


tetap yang menggunakan media pemadam air bertekanan yang dialirkan
melalui pipa-pipa dan slang kebakaran. Sistem ini terdiri dari sistem
persediaan air, pompa, perpipaan, coupling outlet dan inlet serta selang dan
nozzle.

Menurut Departemen Tenaga Kerja dalam bukunya yang berjudul


Training Material K3 Bidang Penanggulangan Kebakaran ( 1996 ), Hydrant
adalah suatu sistem pemadam kebakaran tetap yang menggunakan media
pemadaman air bertekanan yang dialirkan melalui pipa – pipa dan selang
kebakaran.

Sistem Hydrant Kebakaran ( Fire Hydrant System ) adalah suatu


system / rangkaian instalasi / jaringan pemipaan untuk menyalurkan air
( tekanan tertentu ) yang digunakan sebagai sarana pemadaman kebakaran.

 Macam – Macam Hydrant


Hydrant Gedung universitas 10 lantai

Hydrant gedung ialah hydrant yang terletak atau dipasang didalam


bangunan dan sistem serta peralatannya disediakan / dipasang oleh pihak
pengelola bangunan / gedung tersebut. Berdasarkan penggunaannya hydrant
jenis ini diklasifikasikan kedalam 3 ( tiga ) kelompok sebagai berikut :

9
 Hydrant Kelas I
Hydrant yang dilengkapi dengan selang berdiameter 2,5”
yang penggunaannya diperuntukan secara khusus bagi petugas
Pemadam Kebakaran atau orang yang telah terlatih.

Gambar 2.1 Hydrant Kelas I


 Hydrant Kelas II
Hydrant yang dilengkapi dengan selang berdiameter 1,5” yang
penggunaannya diperuntukan bagi penghuni gedung atau para petugas
yang belum terlatih.

Gambar 2.2 Hydrant Kelas II

10
 Hydrant Kelas III

Hydrant yang dilengkapi dengan selang berdiameter gabungan


antara Hydrant Kelas I dan Hydrant Kelas II.

Gambar 2.3 Hydrant Kelas III

11
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kebakaran selalu menelan banyak kerugian baik moril, materil


bahkan sering kali juga keselamatan manusia. Di lihat dari segi rehabilitasi
fasilitas maka kecelakaan akibat kebakaran memerlukan waktu yang relatif
lama belum lagi kerugian yang mustahil direcoveri seperti arsip, barang
antic, sertifikat dan lain sebagainya. Oleh karena itu mencegah terjadinya
kebakaran merupakan pilihan utama dalam teknologi penanggulangan
kebakaran.
Pertimbangan utama mengapa perlu upaya penanggulangan bahaya
kebakaran adalah karena adanya potensi bahaya kebakaran di semua
tempat, kebakaran merupakan peristiwa berkobarnya api yang tidak
dikehendaki dan selalu membawa kerugian. Dengan demikian usaha
pencegahan harus dilakukan oleh setiap individu dan unit kerja agar
jumlah peristiwa kebakaran, penyebab kebakaran dan jumlah kecelakaan
dapat dikurangi sekecil mungkin melalui perencanaan yang baik.

B. SARAN

Berdasarkan hasil perencanaan instalasi pemadam kebakaran pada


gedung univeritas 10 lantai ada beberapa saran yang dapat diberikan oleh
penulis untuk semakin membuat hasil perencanaan ini semakin baik
kedepanya yaitu :

1. Penggunaan software pipe flow untuk menghitung head loss pada


pipa agar semakin valid hasil yang digunakan agar penggunaan
pompa nantinya dapat lebih efektif dan efisien.
2. Penggunaan penggambaran peletakan sprinkler & hydrant secara
tiga dimesi untuk meningkatkan kompetensi.

12
3. Menambahkan beberapa hal yang diabaikan pada perencanan
instalsi sprinkler & hydrant seperti hanger untuk semakin
membuat perncanaan ini semakin baik.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://www.bromindo.com/perencanaan-pemasangan-sistem-sprinkler-gedung-
bertingkat/

https://www.alatpemadamkebakaran.co/mengenal-hydrant-dan-fungsinya/

https://www.google.com/search?q=hydrant&safe=strict&client=firefox-b-
d&sxsrf=ALeKk02hH8y9wkR5nKwDX15ooJC5eO5vjg:1585532787475&sourc
e=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwia1870icHoAhUPOisKHRa8CWQQ_
AUoAXoECBIQAw&biw=1152&bih=546#imgrc=Y1xhO4xikWgebM

https://www.indolok.id/blog/bagaimana-fire-alarm-system-bekerja

https://www.google.com/search?
q=fire+alarm+system&safe=strict&client=firefox-b-
d&sxsrf=ALeKk02S10CoHJKfOr35DhiUkvvrIpYzUg:1585533154618&source=
lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwj5o9eji8HoAhUSVH0KHXUWA1QQ_
AUoAXoECBEQAw&biw=1152&bih=546#imgrc=_CFJK98mddge9M

14

Anda mungkin juga menyukai