Puji syukur kami panjakan kepada Tuhan yang maha Esa , yang atas rahmatnya
berupa pengetahuan serta kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “Perancangan instalasi pemadam kebakaran
pada gedung bertingkat”
Namun demikian kami sangat menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan, dari itu kami sangat terbuka dan siap untuk
menerima kritik dan saran demi kesempurnaan dimasa-masa mendatang.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................i
Daftar Isi.................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan..................................................................................
A. Latar belakang...............................................................................
B. Rumusan masalah..........................................................................
C. Tujuan............................................................................................
Bab II Pembahasan..................................................................................
Gedung Bertingkat.........................................................................
A. Kesimpulan....................................................................................
B. Saran..............................................................................................
Daftar Pustaka.........................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kebakaran merupakan kejadian yang muncul dari adanya api yang tidak
terkontrol. Teori Segitiga Api menjelaskan tentang munculnya api, yakni berupa
reaksi oksidasi cepat yang timbul apabila muncul tiga faktor pencipta api secara
bersamaan, yakni bahan yang mudah terbakar, adanya oksigen dan adanya panas
yang sampai pada titik penyalaannya. dan bahayanya terhadap keselamatan jiwa
manusia.
Tiga faktor diatas ini sering dianggap sebagai teori segitiga api, dimana
masing-masing unsur menjadi sisi dari segita tersebut. Menghilangkan salah satu
atau lebih sisi dari segitiga ini akan mematahkan teori ini dan mengakibatkan
kebakaran berhenti. Ketidak-lengkapan salah satu dari tiga unsur segitiga api akan
sebagai preventif (pencegah) terjadinya kebakaran. Sistem ini terdiri dari sistem
sprinkler, sistem hidran dan Fire Extinguisher. Pompa elektrik pump (atau elektrik
3
pump) merupakan pompa utama yang bekerja bila head sprinkler atau hydran
digunakan.
Bertingkat
Sprinkler Sistem
4
Fire Hydrant Sistem
5
Fire alarm system adalah sebuah sistem penanda bahaya terhadap
kebakaran yang bekerja untuk mendeteksi keberadaan api yang tidak
diinginkan dengan memonitor perubahan lingkungan yang terkait dengan
pembakaran. Secara sederhana, cara kerja sebuah fire alarm adalah
dengan mengeluarkan signal berupa suara alarm dan indikasi lampu
menyala apabila detektor menemukan salah satu atau beberapa tanda
kebakaran seperti api, asap, gas, maupun panas.
6
C. PENYEBAB KEBAKARAN
Berdasarkan pengamatan, pengalaman, penyidikan dan analisa dari
setiap kejadian kebakaran dapat diambil kesimpulan bahwa faktor-faktor
penyebab terjadinya kebakaran antara lain karena manusia, peralatan,
penyalaan sendiri, dan faktor alam. Kebakaran yang disebabkan oleh
manusia diantaranya disebabkan oleh kesalahan manusia berupa kurang
hati–hati dalam menggunakan alat yang dapat menimbulkan api, kelalaian
atau kurangnya pengertian tentang bahaya kebakaran.Sedangkan
kebakaran pada peralatan dapat disebabkan oleh kualitas alat yang rendah,
cara penggunaan yang salah, atau pemasangan instalasi yang kurang
memenuhi syarat.
Panasnya matahari yang amat kuat dan terus menerus
memancarkan panasnya dapat menimbulkan kebakaran. Begitu pula pada
sanbaran petir, gempa bumi dan gunung merapi sangat berpotensi memicu
terjadinya kebakaran merupakan contoh dari fenomena alam sebagai
penyebab terjadinya kebakaran. Adapun beberapa bahan kimia yang dapat
terbakar dengan sendirinya akibat karakteristik bahan tersebut. Selain
seluruh penyebab diatas, kebakaran juga dapat terjadi karena disengaja,
biasanya berhubungan dengan tindakan kriminal seperti huru–hara,
sabotase atau hanya untuk sekadar mendapatkan asuransi ganti rugi.
D. SPRINKLER
Suatu sistem instalasi pemadam kebakaran yang dipasang secara
tetap/permanen di dalam bangunan yang dapat memadamkan kebakaran
secara otomatis dengan menyemprotkan air di tempat mula terjadi
kebakaran.
Kepadatan pancaran merupakan jumlah debit air (liter/menit) yang
dikeluarkan oleh 4 kepala springkler yang berdekatan dan terletak di
empat sudut bujur sangkar,persegi panjang atau jajaran genjang (kepala
springklir dipasang secara selang seling) dibagi oleh 4 x luas bujur
sangkar,persegi panjang atau jajaran genjang tersebut diatas (m2).
7
Kepadatan pancaran dinyatakan dalam mm/menit.
1. Pancaran Jet
Pancaran jet utuh (solid stream). Pancaran berasal dari
nozzle-nozzle yang dari masukan sampai moncongnya tak
ada penghalang kecuali penyempitan diameter (play-pipe
nozzle).
Pancaran jet lurus (straight stream). Pancaran lurus berasal
dari nozzle yang antara lobang masukan dengan
keluarannya terdapat penghalang ; umumnya pancaran ini
berasal dari nozzle bisa diatur spray sampai dengan jet.
Ciri dari semprotan jet :
8
F. HYDRANT
Pengertian Hydrant
9
Hydrant Kelas I
Hydrant yang dilengkapi dengan selang berdiameter 2,5”
yang penggunaannya diperuntukan secara khusus bagi petugas
Pemadam Kebakaran atau orang yang telah terlatih.
10
Hydrant Kelas III
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
12
3. Menambahkan beberapa hal yang diabaikan pada perencanan
instalsi sprinkler & hydrant seperti hanger untuk semakin
membuat perncanaan ini semakin baik.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://www.bromindo.com/perencanaan-pemasangan-sistem-sprinkler-gedung-
bertingkat/
https://www.alatpemadamkebakaran.co/mengenal-hydrant-dan-fungsinya/
https://www.google.com/search?q=hydrant&safe=strict&client=firefox-b-
d&sxsrf=ALeKk02hH8y9wkR5nKwDX15ooJC5eO5vjg:1585532787475&sourc
e=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwia1870icHoAhUPOisKHRa8CWQQ_
AUoAXoECBIQAw&biw=1152&bih=546#imgrc=Y1xhO4xikWgebM
https://www.indolok.id/blog/bagaimana-fire-alarm-system-bekerja
https://www.google.com/search?
q=fire+alarm+system&safe=strict&client=firefox-b-
d&sxsrf=ALeKk02S10CoHJKfOr35DhiUkvvrIpYzUg:1585533154618&source=
lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwj5o9eji8HoAhUSVH0KHXUWA1QQ_
AUoAXoECBEQAw&biw=1152&bih=546#imgrc=_CFJK98mddge9M
14