penting dalam sebuah kapal, yang berguna untuk menanggulangi bahaya kebakaran yang
disebabkan oleh api yang terjadi di kapal. Secara garis besar system kebakaran kapal dapat
dibagi menjadi dua dilihat dari posisi sistem yang ada yaitu : 1. Sistem penanggulangan
kebakaran kapal pasif, …
Sistem pemadam kebakaran kapalSelengkapnya »
Sistem pemadam kebakaran kapal
Pemadam kebakaran kapal adalah sistem yang sangat penting dalam
sebuah kapal, yang berguna untuk menanggulangi bahaya kebakaran yang
disebabkan oleh api yang terjadi di kapal. Secara garis besar system
kebakaran kapal dapat dibagi menjadi dua dilihat dari posisi sistem yang
ada yaitu :
Menurut Volume III BKI 1996 section 12 mengenai peralatan pelindung api dan pemadam,
dinyatakan sebagi berikut :
1) Pelindung Api
i. Pengaturan di ruangan mesin haruslah menjamin keselamatan dari
penanganan cairan yang mudah terbakar agar tidak terbakar.
ii. Semua ruangan yang diletakkan motor bakar, burner, atau pengendap minyak atau
tangki harian diletakkan harus terjangkau dan diberikan ventilasi secara layak
iii. Bilamana terjadi kebocoran dari cairan yang mudah terbakar selama pekerjaan
perawatan rutin, harus diperhatikan agar cairan tersebut terhindar dari kontak dari sumber api.
iv. Bahan yang digunakan pada ruangan permesinan sebaiknya secara normal tidak
meningkatkan kemungkinan untuk mudah terbakar.
v. Bahan yang digunakan sebagai lantai bulkhead lining, atap atau geladak ruang
pengendali dengan tangki minyak haruslah tidakmudah terbakar. Dimana bila terjadi bahaya
yang mana minyak dapat terserap ke bahan penyekat, penyekat tersebut harus dapat terlindungi
dari serapan minyak atau uap minyak.
Langkah kerja yang dilakukan dapat secara otomatis atau manual sebaik
mungkin tidak mempengaruhi operasi dari peralatan lain. Penggunaan
secara otomatis dan tiba-tiba tidak boleh merusak komponen lain. Bila
peralatan tersebut manual, dapat dipasang pada ruang pengendali
permesinan atau disuatu tempat yang memberikan perlindungan yang
cukup.
4) Sistim minyak dengan tekanan kerja lebih dari 15 bar yang
tidak termasuk dalam bagian permesinan bantu ataupun induk
(seperti hidrolik, stering gear) harus dipasang diruangan yang
terpisah.
Baca Juga : Perhitungan Penting Di Kapal Yang Harus Dipahami Para Engineering
6) Daerah Bulkhead
Semua pipa dengan kelas A atau B menurut SOLAS 1974 harus tahan
terhadap suhu yang mana telah dirancang sebelumnya. Pipa uap, gas dan
minyak termal yang melalui bulkhead harus diberi isolasi tahan panas dan
harus terlindungi dari pemanasan yang berlebihan.
7) Ruang Darurat
Alat ini dipasang pada Pompa bahan bakar dengan penggerak uap, jalur
pipa bahan bakar ke motor induk, motor bantu dan pipa keluaran dari tanki
bahan bakar yang diletakkan di double bottom. Tempat dan
pengelompokkan dari peralatan pemutus ini diatur seperti bagian
sebelumnya.
1) Pipa Utama
Pipa dipilih jenis carbon steel, yang ada dipasaran sesuai Standart Amerika B36.10:
Inside diameter (dH) = 5.047 Inchi = 128.1938 mm
Ketebalan = 0.258 Inchi = 6.5532 mm
Outside diameter = 5.563 Inchi = 141.3002 mm
Nominal pipe size = 5 Inchi = 127 mm
Schedule 40
2) Hydrant
Hydrant diletakkan di atas ruang muat, hydrant adalah alat pemadam kebakaran, dan digunakan
di deck, di atas ruang muat.
3) Sprinkle
Sprinkle adalah alat yang menggantung di langit-langit tiap deck, dengan sistem perpipaan
yang menyebar di tiap deck. Sprinkle merupakan alat detector otomatis yang mendeteksi
adanya asap dan api di bagian tertentu.
4) Emergency Fire Pump
Emergency fire pump, wajib ada di kapal, dan diletakkan di luar kamar mesin. Emergency fire
pump harus berdiri independent, dan menggunakan sumber energi sendiri. Emergency fire
pump dapat diletakkan di steering gear room, atau dekat dengan akses jalan dari ruang
akomodasi ke kamar mesin.
Navigasi pos
← Pos Sebelumnya
Selanjutnya Pos →
Tulisan Terkait