OUTLINE

DASAR HUKUM

1. SOLAS CHAPTER II-2

Construction – Fire protection, fire detection and fire
extinction
(Konstruksi-Perlindungan Kebakaran, Deteksi
Kebakaran dan Pemadam Kebakaran).

2. INTERNATIONAL CODE FOR FIRE SAFETY SYSTEM

(FSS)

3. INTERNATIONAL CODE FOR APPLICATION OF FIRE

TEST PROCEDURES
(was mandatory for ships constructed after on after 1 July
1998)
 Kajian Analisis Trend Kecelakaan Transportasi Laut Tahun 2003 – 2008
 FIRE SAFETY CBJECTIVES
• Menurunkan resiko kerusakan yang di
sebabkan oleh kebakaran di atas kapal,
muatan dan pencemaran.

• Menyediakan media secukupnya dan

dengan mudah dapat di capai.

• jalan keluar untuk awak kapal dan

penumpang.
THREE ANGLE OF FIRE

 Terjadinya APIdi
sebabkan oleh 3
unsur,
1. Heat/panas

2. Oxygen.

3.Bahan/ material
ALAT
PENDETEKSI
API
Type Working Alarm System
ANJUNGAN
 POP DECK
FORECASTLE
SHEER
SHEER

RAKE
F D
D
D
D
d
STROBE LIGHT
Smoke detector
SMOKE DETECTOR
heat detector
 penempatan
 Cable galleries
 Coal Conveyors
 Fuel oil tanks
manual call point
 OTHER FEATURES OF FIRE
PROTECTION

DETECTORS & STOBES

Pemasangan Sensor kebakaran
KLASIFIKASI
KEBAKARAN
 KLASIFIKASI KEBAKARAN
Bagaimana mengklasifikasikan kebakaran?
Klasifikasi kebakaran didasarkan pada zat yang terbakar sehingga dapat
ditentukan metode yang paling baik dalam proses pemadamannya.

Clas Material Example Sample of Room/Space

s
A Solids Wood, paper, textile, Accommodation Room,
plastic. another regular service
room.
B Liquids Liquifying goods, petrol, Engine Room, Cargo
alcohol, stearine, fat, tar, Room (for tanker).
paint.
C Gasses LPG, butane, propane. Engine Room, Cargo
Room (for liquefied
gasses carrier).
D Metals Magnesium, allumiunium, Wheelhouse, Engine
titanium, zirkonium, sodium, Control Room.
potassium.
CLASS “A” FIRES - Ordinary combustibles such as
wood, paper, cloth.
CLASS “B” FIRES - Flammable liquids such as oil, grease
CLASS “C” FIRES - Energized electrical equipment
CLASS “D” FIRES - Flammable Metals
FIRE SCIENCE
FIRE SAFETY INSPECTIONS

SOME HAZARDS TO LOOK FOR

IN YOUR WORKPLACE
 EXAMPLES
• Locked or blocked  Exit Signs Blocked
exits (common exits/isles/hallways
hazard)
 Fire extinguisher
• Trash or debris hazards
Electrical hazards
Cooking hazards
 Emergency lighting
Chemical, Gas hazards
Cylinders/ System,  Emergency stairway
and Labs doors blocked or
• Smoking Areas propped open
 KLASIFIKASI KEBAKARAN
Sifat-Sifat pada Kelas Benda yang Mudah Terbakar

Kela Sifat
s

A Menghasilkan debu sisa pembakaran.

Dapat dengan mudah dipadamkan dengan menghilangkan oksigen, panas
atau benda yang terbakar.

B Lebih sulit dipadamkan.

Pemadaman menggunakan air akan menambah penyebaran api.

C Lebih sulit dipadamkan.

Air dapat menyebabkan electrical shock.
Bila sumber listrik diputus menjadi kategori A.

D Lebih sulit dipadamkan.

Air dan beberapa zat lain bisa menimbulkan reaksi kimia yang
menyebabkan kebakaran semakin membesar.
SISTEM PEMADAM
KEBAKARAN
PADA KAPAL
SISTEM PEMADAM KEBAKARAN PADA KAPAL
 SISTEM PEMADAM KEBAKARAN PADA KAPAL

Fire Main System

Terdiri dari:
1.Fire pump.
2.Fire main.
3.Sea water hydrant.
4.Hose and nozzle.
5.Emergency fire pump.
6.International shore connection.
 SISTEM PEMADAM KEBAKARAN PADA KAPAL

Fire Main System

Fire Pumps

Sumber gambar:
http://www.hamworthy.com/en/Products-
Systems/Oil-Gas/Pump-Systems-/Fire-Water-Pumps/
 SISTEM PEMADAM KEBAKARAN PADA KAPAL

Fire Main System

Fire pumps menurut SOLAS.

Parameter Ketentuan Aturan

Sistem / Pompa ballast, bilge, sanitary dan general Chapter II-2
kategori service dapat dikatakan fire pump jika Reg. 10.2.2.1
digunakan secara normal dan tidak
digunakan memompa minyak.
Jumlah 1. Kapal penumpang: Chapter II-2
a. >= 4000 GT, minimal 3 Reg. 10.2.2.2
b. < 4000 GT, minimal 2

2. Kapal kargo:
a. >= 1000 GT, minimal 2
b. < 1000 GT, minimal 2 (1 dapat dikopel
dengan M/E, 1 harus independen).
 SISTEM PEMADAM KEBAKARAN PADA KAPAL

Fire Main System

Fire pumps menurut SOLAS.

Parameter Ketentuan Aturan

Perencanaan a. Pada kapal penumpang >= 1000 GT, bila Chapter II-2
pengoperasian. terjadi kebakaran di salahsatu Reg. 10.2.2.1
kompartemen, semua pompa harus bisa
dijalankan.
b. Pada kapal penumpang <1000 GT dan
kapal kargo, apabila saat kebakaran
semua pompa tidak dapat difungsikan,
harus tersedia pompa darurat
(emergency fire pump) yang memiliki jalur
suction dan sumber tenaga terpisah dari
pompa utama.
 SISTEM PEMADAM KEBAKARAN PADA KAPAL

Fire Main System

Fire Mains (Pipa Utama)

SOLAS Chapter II-2 Regulation 10. 2.1.3

Diameter pipa utama harus dapat mengalirkan
air secara maksimum dengan dua pompa yang
berjalan secara simultan. Terkecuali pada kapal
kargo diameter cukup mengalirkan debit 140
m3/jam.

Sumber gambar: http://www.indiamart.com/spark-

electrodes/steel-pipes-tubes.html
 SISTEM PEMADAM KEBAKARAN PADA KAPAL

Fire Main System

Sea Water Hydrant

Sumber gambar: http://www.solasmarine.com/php/product.php?

linkid=1&subcatid=406&flag=s/
valve hydran
 SISTEM PEMADAM KEBAKARAN PADA KAPAL

Fire Main System

Sea Water Hydrant

Parameter Ketentuan Aturan

Tekanan 1. Kapal penumpang: Chapter II-2
a. >=4000 GT, 0,40 N/mm2 Reg. 10.2.1.6
b. < 4000 GT, 0,30 N/mm2

2. Kapal kargo:
a. >= 6000 GT, 0,27 N/mm2
b. < 6000 GT, 0,25 N/mm2
 SISTEM PEMADAM KEBAKARAN PADA KAPAL

Fire Main System

Hoses

Sumber gambar: http://gemilang-utama.indonetwork.co.id/3704478/complete-fire-hose-package.htm

Hose Fire
 SISTEM PEMADAM KEBAKARAN PADA KAPAL

Fire Main System

Hoses menurut SOLAS

Paramete Ketentuan Aturan

r
Umum Hoses di ruangan dalam (interior) pada kapal Chapter II-2
penumpang berjumlah >36 orang harus selalu Reg. 10.2.3.1.1
terpasang pada hydrant.
Panjang Minimal 10 meter tetapi tidak boleh lebih dari: Chapter II-2
a.15 m pada machinery spaces, Reg. 10.2.3.1.1
b.20 m pada ruangan lain dan dek terbuka,
c.25 meter pada dek terbuka apabila lebar kapal
>30 m.
Jumlah Pada kapal penumpang:
Minimal satu untuk tiap hydrant. Digunakan hanya
saat terjadi kebakaran , latihan atau survei.
 SISTEM PEMADAM KEBAKARAN PADA KAPAL

Fire Main System

Hoses menurut SOLAS

Paramete Ketentuan Aturan

r
Jumlah Pada kapal kargo: Chapter II-2
a.>= 1000 GT, harus ada satu tiap 30 meter dan Reg.
ada satu cadangan tetapi tidak boleh kurang dari 10.2.3.2.3.1 dan
lima buah secara keseluruhan. Kapal yang 2.3.2.3.2
mengangkut bahan berbahaya harus menambah
hoses sebanyak 3 buah.
b.< 1000 GT, dihitung sesuai dengan aturan
2.3.2.3.1 dan tidak boleh kurang dari 3.
 SISTEM PEMADAM KEBAKARAN PADA KAPAL

Fire Main System

Nozzles

Sumber gambar: http://gemilang-utama.indonetwork.co.id/3704479/hs-nozzle.htm

http://www.solasmarine.com/php/product.php?linkid=1&subcatid=405&flag=s
Nozzle Pemadam
 SISTEM PEMADAM KEBAKARAN PADA KAPAL

Fire Main System

Nozzles menurut SOLAS

Paramete Ketentuan Aturan

r
Ukuran Ukuran standar adalah 12 mm, 16 mm dan 19 mm. Chapter II-2
Ukuran yang lebih besar dapat dipergunakan Reg. 10.2.3.3.1
sesuai dengan kebijakan yang berwenang.
Pad ruang akomodasi dan service rooms lain, Chapter II-2
ukuran nozel maksimal 12 mm. Reg. 10.2.3.3.2
Di ruang mesin dan bagian luar (eksterior), nozzle Chapter II-2
harus bisa menyalurkan air dengan maksimal Reg. 10.2.3.3.3
sesuai dengan tekanan yang disyaratkan. Ukuran
nozel ini maksimal 19 mm.
 SISTEM PEMADAM KEBAKARAN PADA KAPAL

Fire Main System

Emergency Fire Pump

Sumber gambar: http://www.hzproduct.com/s-c/544/551/fire-control-10.html

PORTABLE FIRE PUMP
 SISTEM PEMADAM KEBAKARAN PADA KAPAL

Fire Main System

Emergency Fire Pump menurut SOLAS

Paramete Ketentuan Aturan

r
Lokasi Ruangan tempat emergecy fire pump tidak boleh Chapter II-2
terhubung secara menerus dengan ruang Reg.
permesinan kategori A atau ruang tempat main fire 10.2.2.3.2.1
pump diletakkan. Apabila hal tersebut tidak dapat
dilakukan dan terpaksa terhubung, sekat kedap
yang memisahkan ruangan harus diinsulasi oleh
material tahan api.
Akses Tidak boleh ada akses langsung antara kamar Chapter II-2
menuju mesin dengan ruang emergency fire pump. Apabila Reg.
ruang terpaksa ada, pintu harus terbuat dari baja dengan 10.2.2.3.2.2
emergenc kelas A-60 atau bisa juga melalui pintu sekat kedap
y fire air.
pump
 SISTEM PEMADAM KEBAKARAN PADA KAPAL

Fire Main System

Emergency Fire Pump menurut SOLAS

Paramete Ketentuan Aturan

r
Ventilasi Ventilasi harus diatur dengan baik sehingga dapat Chapter II-2
menghalangi kemungkinan masuknya asap dari Reg.
kamar mesin. 10.2.2.3.2.3
cowl/cowling
Weather proff Mushroom Ventilator
Rain and Sprayproof (Mushroom)
Rain and Sprayproof (Mushroom)
Weatherproof Hatch
Weather proff Mushroom Ventilator
with mechanic blade actuator
Ventilator dengan baling-baling
sentrifugal
SALURAN UDARA (DUCTION)
LOUVERS
FIRE DAMPER
Fire Damper
SISTEM PEMADAM KEBAKARAN PADA KAPAL

Fire Main System

International Shore Connection

Sumber gambar: http://enews.nfa.gov.tw/issue/950518/images/tool.htm

http://www.marineinsight.com/misc/marine-safety/what-is-international-shore-connection/
SISTEM PEMADAM KEBAKARAN PADA KAPAL

Fire Main System

International Shore Connection

Sumber gambar: http://www.marineinsight.com/misc/marine-safety/what-is-international-shore-connection/

international Shore Connection
 SISTEM PEMADAM KEBAKARAN PADA KAPAL

Fire Main System

International Shore Connection

Dalam SOLAS Chapter II-2 Regulation 10.

2.1.7.1:
Kapal berukuran <=500 GT harus memiliki minimal satu international shore
connection

2.1.7.2:
Harus adanya fasilitas yang memungkinkan dilakukannya penyambungan
international shore connection dari kedua sisi kapal.
SISTEM PEMADAM KEBAKARAN PADA KAPAL

Fire Main System

 SISTEM PEMADAM KEBAKARAN PADA KAPAL

Local Fire Fighting Systems

Fixed Fire Fighting
Fixed fire fighting pada kapal diantaranya:

Sistem Penempatan
Sprinkle Seluruh ruang akomodasi
Foam E/R, separator, ruang boiler
CO2 E/R, ECR, Wheelhouse
High pressure water mist E/R

Penggunaan Halon 1211, 1301, 2402 dan perfluorocarbon dilarang.

CO2 ROOM
PANEL BOX CO2
Water Springkler
 SISTEM PEMADAM KEBAKARAN PADA KAPAL

Local Fire Fighting Systems

Sprinkler system.
HIGH WATER MIST
PORTABLE Local FIFI
SYSTEM
 TUJUAN INSTRUKSIONAL
 TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
 Setelah mempelajari materi APAR peserta
diharapkan dapat mengetahui dan memahami
tentang APAR

 TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Peserta diharapkan mampu :
 Menjelaskan pengertian APAR
 Menjelaskan jenis – jenis media APAR
 Menjelaskan sistem kerja APAR
 Menggunakan setiap jenis APAR
 Alat pemadam api ringan
PENGERTIAN :
Suatu alat pemadam kebakaran yang
dapat dijinjing / dibawa, dioperasikan oleh satu
orang, berdiri sendiri, mempunyai berat antara
0,5 kg -16 kg dan digunakan pada api awal.
TANDA PEMASANGAN
 Fire Extinguisher Anatomy
PRESSURE GAUGE
DISCHARGE LEVER
(not found on CO2
extinguishers)
DISCHARGE LOCKING PIN CARRYING
AND SEAL HANDLE

DISCHARGE HOSE

DATA PLATE

DISCHARGE NOZZLE BODY

DISCHARGE ORIFICE
 Pemasangan dan Penempatan APAR

 Pada posisi yang mudah dilihat,

dicapai / diambil dan dilengkapi
dengan tanda pemasangan .
 Sesuai dengan jenis dan kelas
kebakaran benda yg di lindungi
 Harus menggantung pada
dinding / dalam lemari kaca .
 Ketinggian 15 – 120 cm dari
lantai.
 Pada suhu antara 40 C – 490 C
 SYSTEM TURN OVER

System TWO
CHEMICALS (turn
ove / reversed) where
pemadamnya material
consisting of two liquid
chemicals that when
mixed will produce CO2
gas as the gas pressure
that will push the foam
as a result of reaction
SYSTEM CARTRIDGE
Sistem CARTRIDGE
dimana bahan
pemadamnya terpisah
dengan gas penekan
Jarum Penusuk
(cartridge). Gas Per
penekannya adalah
O2
CO2
Cartridge CO2
Pipa Outlet Serbuk
Serbuk DC
Pipa Outlet CO2

Membran Timah
SYSTEM STORED PRESSURE / VALVE
System where the
emphasis dikempakan
gas into the tube
containing the Lever
extinguishing material.
Hose Valve Stem
Spring Dry N2

Chemical

Nozzle
 JENIS
JENIS––JENIS
JENISAPAR
APAR

-- AIR -- DRY
DRYPOWDER
POWDER
AIR
-- BUSA -- CO
CO2
BUSA 2

WATER

POWDER
FOAM

C
O
2
 1. APAR JENIS AIR
 Mempunyai keuntungan sbb:
1. Mempunyai daya serap panas yang besar.
2. Mempunyai daya pengembangan menjadi
uap yang sangat tinggi
3. Pada temperatur normal, air beratnya relatif
stabil.
4. Mudah disimpan, diangkat dan dialirkan.
5. Mudah didapat dalam jumlah yang banyak.
6. Dapat dipancarkan dalam bentuk : jet,spray, fog.
 APAR ISI AIR
 Adalah tabung apar yang di isi air tawar
sebanyak kapasitas tabung kemudian di beri
pendorong N2 atau Cartridge atau dengan di
pompa secara manual.

Kemampuan pemadaman untuk api kelas A.

Sifatnya mendinginkan/ mempunyai daya serap
panas yang besar.
Air beratnya relatif stabil mudah disimpan,dan
mudah didapat
 Fire Extinguisher Types
A Trash Wood Paper
A Trash Wood Paper
PRESSURIZED WATER
 Class “A” fires only
 2.5 gal. water
(up to 1 minute discharge time)
B Liquids Grease
B Liquids Grease
 Has pressure gauge to allow visual
capacity check
 30-40 ft. maximum effective range
 Can be started and stopped as
C Electrical Equipment
necessary
C Electrical Equipment
 Extinguishes by cooling burning
material below the ignition point.
 2. APAR JENIS POWDER
MENURUT KELAS KEBAKARAN YANG DIPADAMKAN POWDER
DIBAGI MENJADI 3 MACAM ;

1. Tepung kimia REGULER adalah tepung kimia yang

efektif untuk memadamkan kebakaran kelas B dan C.
2. Tepung kimia MULTI PORPOSE adalah tepung kimia
yang efektif untuk memadamkan kebakaran kelas A,B,C.
3. Tepung kimia SPECIAL DRY POWDER adalah tepung
kimia yang efektif untuk memadamkan kebakaran khusus
kelas D.
 BAHAN BAKU POWDER
 Bahan baku tepung kimia reguler :
 Sodium bikarbonat.
 Potasium bikarbonat.
 Potasium carbonat.
 Potasium clorida.

 Bahan baku tepung kimia multi purpose

Mono ammunium phosphate.

 Bahan baku special dry powder :

Campuran bahan – bahan tepung kimia (kalium
clorida, barium clorida, magnesium clorida,
natrium clorida, kalsium clorida)
Dry Chemical Powder

Prinsip pemadaman:
Isolasi : powder kimia secara fisik
Menutup api dan memutuskan oksigen
Fire Extinguisher Types (cont.)
MULTIPURPOSE DRY CHEMICAL
A Trash Wood Paper
A Trash Wood Paper

 Class “A”, “B”, or “C” fires

 2.5-20 lb. dry chemical
(ammonium phosphate)
B Liquids Grease
8-25 seconds discharge time)
B Liquids Grease

 Has pressure gauge to allow

visual capacity check
 5-20 ft. maximum effective
range
C Electrical Equipment
C Electrical Equipment
 Extinguishes by smothering
burning materials.
 3. APAR JENIS BUSA
 FOAM :
Kumpulan cairan yang berbentuk
gelembung-gelembung kecil yang berisi
gas / udara yang dapat mengapung di atas
permukaan zat cair dan mengalir di atas
permukaan zat padat..
 APAR ISI BUSA/FOAM

Adalah tabung apar berisi larutan kimia yang

diberi tekanan N2 atau system pencampuran
2 kimia yang membetuk gelembung2 busa
didalamnya bermuatan
F
O Co2 sebagai pendorong.
A
m
Kemampuan pemadaman kelas api A B
Foam menutup benda dan mendinginkan
 BAHAN PEMBENTUK BUSA
 KIMIA
 Aluminium sulfat
 Natrium bikarbonat
 Air
 MEKANIK
 Larutan busa
 Udara
 Air
 Alat Pembentuk Busa
 APAR MEDIA BUSA
[Menurut cara terbentuknya]

1. BUSA KIMIA .
Busa yang terjadi karena bercampurnya Alumunium
posphat dengan Sodium Bicarbonat.

BUSA MEKANIK.
Busa yang terjadi karena adanya proses mekanis, yaitu
berupa campuran dari liquid foam dengan air dan udara
tekan.
 Gelembung menyelimuti

Bila zat cair yang dipadamkan

FOAM
 JENIS BUSA/FOAM

STORED

A
PRESSURE B
( N2 )

Foam
Liquid
B
Chemical Foam
Mechanical
FOAM

(A) + (B)
Foam
4. APAR JENIS CO2
Keuntungan:
1. Efektif untuk kebakaran kelas B
dan C.
2. Berat jenis CO2 1,5 kali berat
udara.
3. Mudah menyebar keseluruh
areal kebakaran.
4. Tidak menghantarkan listrik.
5. Tidak meninggalkan residu.
Kerugiannya :
1. Berat.
2. Dapat menimbulkan listrik
statis.
Fire Extinguisher Types (cont.)
CARBON DIOXIDE (CO2)
A Trash Wood Paper
A Trash Wood Paper

 Class “B” or “C” fires

 2.5-100 lb. of CO2
(8-30 seconds discharge time)
B Liquids Grease
B Liquids Grease
 Has NO pressure gauge--capacity
verified by weight
 3-8 ft. maximum effective range
 Extinguishes by smothering burning
materials
C Electrical Equipment
C Electrical Equipment
 Effectiveness decreases as
temperature of burning material
increases.
 5. APAR JENIS HALON
 Halon mempunyai kelebihan sbb :

 Tidak meninggalkan residu.

 Untuk kebakaran klas B .C
 Tidak menghantarkan listrik.
 Berat jenis halon 5 kali berat udara
 Menurut KEPPRES RI No.23 Tahun 1992
Mengenai penggunaan bahan Chloro Flouro Carbon
Bahwa mulai 1 Januari 1997 tidak boleh digunakan
 Lapisan Ozon
adalah lapisan yang terdapat pada stratosphere
bumi ( lapisan udara yang berada antara 10 – 60
km dari permukaan bumi ) yang berfungsi
melindungi bumi dari sinar ultra violet matahari
yang membahayakan makhluk hidup .
 Dampak :
 Bahaya kanker kulit .
 Menurunnya sistem daya tahan tubuh .
 Menyebabkan katarak .
 Terganggunya panen pertanian .
Cara pengoperasian APAR
( PASS )

( PASS) Pull, Aim , Squeeze, Sweep

 How to Extinguisher a Small Fire
PASS
1. “P”ULL... Pull the pin. This will also
break the tamper seal.

2. “A”IM... Aim low, pointing the

extinguisher nozzle (or its horn or hose)
at the base of the fire.

Note: Do not touch the plastic discharge horn

on CO2 extinguishers, it gets very cold and
may damage skin.

3. “S”QUEEZE... Squeeze the handle to

release the extinguishing agent.

4. “S”WEEP... Sweep from side to side at

the base of the fire until it appears to be
out. Watch the area. If the fire re-
ignites, repeat steps 2 - 4.

If you have the slightest doubt about your

ability to fight a fire....EVACUATE
IMMEDIATELY!
 Cara menggunakan APAR…

Aim nozzle…

Arahkan corong ke
sumber api…
Cara menggunakan APAR
Squeeze the top handle…

Tekan handle ;
Jangan berhenti
menekan sebelum
apinya padam atau
isinya habis.
Cara menggunakan APAR…

Sweep from side to side…

… Sapukan dari
kiri ke kanan
atau dari kanan
ke kiri…
 USE APAR
FAST, SECURE & RIGHT (CAT)
Istance
too close Follow the wind direction

Downwind
+ Angle 30o - 60o

Into the flames

Basic source of fire
Inspection APAR
 PERSYARATAN TEKNIS
APAR
1. Tabung harus dalam keadaan baik ( tidak berkarat)
2. Etiket harus dapat dibaca dan dimengerti dengan jelas.
3. Segel harus dalam keadaan utuh .
4. Selang harus tahan tekanan tinggi dan dalam keadaan
baik
5. Tutup harus dalam keadaan baik dan terpasang
dengan erat
6. Untuk storage pressure tekanan tidak boleh kurang
dari batas yang telah ditentukan .
7. Untuk type cartridge tidak ada kebocoran pada
membran tabung gas .
8. Belum lewat masa kadaluwarsa .
KEGAGALAN APAR

WATER
HALON
POWDER
2

FOAM
Jenis tidak sesuai

Ukuran tidak sesuai Tidak bertekanan

- bocor
Macet/tidak berfungsi
Menggumpal
Salah penempatan - tunda refill
• belum ditunjuk
Petugas

• tidak trampil
Look to see if the indicator button is
down.
If the button is up remove the unit from
service
Visually inspect the hose and nozzle to
ensure they are in good condition.
 
Examine for obvious physical damage,
corrosion, leakage, or clogged nozzle.
Inspect the plunger and co2 cartridge.
Remove the hose. Don’t worry if the tie
has not been broken.
Remove the black cover from the co2
cartridge
 Check for mud/coal or other material
under the cover. Clean out any foreign
material found.
Remove the co2 cartridge.
Left hand thread to remove.
Check the foil seal.
If the foil seal has been punctured
remove the unit from service.
Make sure plunger opening is clear of
obstructions.
Check action of plunger. Is it free? If
not clean it out.
Be sure to lift the plunger before
replacing the co2 cartridge
Replace the co2 cartridge.
Replace the canister, black cover and
hose.
 Visually inspect the extinguisher for
dents, leaks, rust, chemical deposits or
other signs of abuse/wear.  
Inspect the condition of the bottom of
the fire extinguisher.

 damage
 rust
 wear
 abuse
 Examine wear spots. Are they
substantial?
If the extinguisher is damaged or needs
recharging, remove it from service.
Once the inspection is complete
punch the tag in the correct
location.
Inspection of an internally charged
fire ext.

Inspect for
• damage
• rust
• wear
The dial on the pressure gauge should
be in the green zone or operable zone.
If it is in the red zone, remove the unit
from service.
Make sure the pin is in place.
Check for obstructions around
actuator lever

•Mud

•dirt

•coal
Punch the tag in the correct
location.
 Summary:
 No obstructions
 Actuator pin is up/dial is in operable zone
 Hose, co2 canister, and housing are OK.
 The inspection tag has been properly
punched.

Thank You.
APAR EXPLOSION
SCBA AND PPE
PPE Components
FIRE MAN OUTFIT
 Panjang dari life line
adalah 30 meter.
Isi dari BA dpt dipakai
selama 30 menit
 Ada 4 set fire man
outfit di atas kapal
tanker.
 Satu set harus dlm
keadaan siap pakai
 CARA KERJA
 Jika terjadi gas masuk
kedalam tempat bekerja
gunakanlah EEBD,
pasangkan masker
kehidung dan buka kran
supply udara dan segera
lari keluar dan cari
tempat yg aman
SCBA
OUT FIT MAN
KASIAN
YHA !
DIKAPAL ADA SIJIL
KEBAKARAN, AKAN
TETAPI ADA
KELEMAHANYA
DALAM DAFTAR
TERLIHAT SUDAH
DALAM PENGATURAN
BAKU SEHINGGA JIKA
PETUGAS TERKAIT
TIDAK ADA DIKAPAL
MAKA AGAK SULIT
UNTUK PENERAPAN
DALAM ORGANISASI
TERSEBUT
 MS.HANG-TUAH 1

SETIAP PERSONIL HARUS TANGGAP TERHADAP KEADAAN DARURAT

PETUNJUK KEADAAN DARURAT :
1. Menemukan keadaan darurat segera bunyikan alarm.
2. Melapor kepusat kontrol dengan informasi selengkap mungkin
3. Tetap berada ditempat kejadian untuk mengontrol kebakaran dengan
peralatan yang ada sampai regu pemadam tiba, jika keadaan lebih
membahayakansegera tinggalkan lokasi kebakaran menuju tempat
berkumpul dan melapor situasi yang sebenarnya.
4. Saat mendengar alarm bahaya, personil lainya segera menuju tempat
berkumpul yang telah ditentukan dan membentuk regu masing-
masing sesuai dengan tugas-2 nya.
5. Pemimpin regu atau wakilnya melapor kesiapanya ke anjungan.
KESIAPAN REGU

TEAM DIKENALI

TERSEDIA MAN
POWER
PERAN KOMANDAN TEAM :
HARUS TRAMPIL DALAM MEMIMPIN
PERALATAN SIAP MENGONTROL, UTAMAKAN KESELAMATAN
DIGUNAKAN DITRAINING DAN MEMPUNYAI RASA
PERCAYA DIRI
F.F. AFF
API KECIL API SEDANG S/D BESAR
PEMADAM PORTABLE PEMADAM PORTABLE + PERMANEN
PERORANGAN MERUPAKAN KELOMPOK

PEMULA / KECIL YG
MENGHADAPI
TANPA PEMADAM > LAKSANAKAN SEGERA
HARUS DG PEMADAM (PORTABLE) >
ALARM JIKA BELUM PADAM TEAM
PEMADAM AKAN DATANG, TEAM PEMADAM
HARUS DIPIMPIN OLEH PERWIRA KAPAL
YG PUNYA
1.HARUS BISA MEMBINA >
DISIPLIN > KEMAMPUAN
2.HARUS BISA MERENCANAKAN
> LATIHAN2 > FORMAT TEAM
PEMADAM
3.HARUS BISA MEMIMPIN > TEAM
PEMADAM
 FORMASI TEAM PEMADAM :
CREW > 25 ORANG DIBAGI MENJADI 5 TEAM
CREW < 25 ORANG DIBAGI MENJADI 4 TEAM
1
BRIDGE DI PIMPIN DENGAN ANGGAUTA AFF + BST
TEAM
NACHODA

2 DI PIMPIN
E.ROOM DENGAN ANGGAUTA AFF + BST
TEAM K.K.M.

3
EMERGEN DI PIMPIN
DENGAN ANGGAUTA AFF + BST
CY TEAM PA –KPL/AFF

4
SUPPORT DI PIMPIN
TEAM DENGAN ANGGAUTA 2 AFF + BST
PA –KPL/AFF

5 DI PIMPIN DENGAN ANGGAUTA PA -KPL + BST

RESERVE
TEAM PA –KPL/AFF
 DARI TEAM-TEAM YANG TERBENTUK
TERSEBUT HARUS BISA MENGATASI
KEADAAN DARURAT DALAM SEGALA
KONSISI

KONDISI KAPAL KAPAL SEDANG

SEDANG BERLAYAR BONGKAR MUAT

KAPAL SEDANG KAPAL SEDANG

BERLABUH ADA DI DOCK
 TUGAS SETIAP TEAM
1

BRIDGE TEAM :
SEBAGAI KOMANDO, MENGONTROL SITUASI
JAIKAPERLU TEAM AKAN MENGONTROL
PERSONIL YG ABSEN
MELAKUKAN KOMUNIKASI KELUAR,
KOMUNIKASI KEDALAM.
BERTANGGUNGJAWAB PADA POSISI KPL DAN
MENCATAT WAKTU DAN KETERANGANYA PADA
LOG BOOK
 TUGAS SETIAP TEAM
2

ENGINE ROOM TEAM :

MELAPOR KE ANJUNGAN KESIAPAN MESIN
TEAMHARUS MENYATAKAN EFEK EMERGENCY
TERHADAP OPERASIONAL MESIN
TINDAKAN-2 DAN PERSIAPAN MENGHADAPI
EMERGENCY
HARUSMENGOPTIMALKAN FUNGSI POMPA2
EMERGENCY SERVICE
 TUGAS SETIAP TEAM
3

EMERGENCY TEAM :
MELAPOR KE ANJUNGAN DAN MENYIAPKAN
PERALATAN YANG DIGUNAKAN
SIAP BERAKSI ATAS PERINTAH NACKODA
SIAP MEMIMPIN PROSES PEMADAMAN
MENGUTAMAKAN KESELAMATAN ANGGAUTA
MENGAMBIL KEPUTUSAN PADA TINGKAT
SELANJUTNYA
 TUGAS SETIAP TEAM
4

SUPPORT TEAM :
MELAPORKAN KESIAPAN MEMBANTU SEGALA
KEPERLUAN UNTUK TUGAS TEAM EMERGENCY
MENYIAPKAN RUANG PENDERITA
MENYIAPKAN SEKOCI PENOLONG B.A.
MENYIAPKAN LOGISTIK YANG DIPERLUKAN
MENYEDIAKAN PEMADAM TAMBAHAN
TETAP MENJAGA KESELAMATAN
 TUGAS SETIAP TEAM
5

RESERVE TEAM :
JIKA KAPAL MEMPUNYAI CREW
MELEBIHI 26 ORANG, TAMBAHAN
PERSONIL COCOK DIMASUKKAN
KEDALAM TEAM CADANGAN, DAN
DISARANKAN TIDAK ADA ANGGAUTA
TEAM YANG MELEBIHI DARI 8 ORANG
 KEEFEKTIFAN TEAM

SUXESNYA DARI TEAM SANGAT TERGANTUNG DARI KETRAMPILAN

SESUAI ATRIBUT MASING-2 INDIVIDU ANGGAUTA

PENGETAHUAN ELECTRICAL FIRST AID KEBUGARAN

F.F SKILL SKILL FISIK

PEMAKAIAN MECHANICAL PERALATAN DISIPLIN

B.A. SKILL PEMADAM DAN TAJAB

KEMAMPUAN SEAMAN SHIP DAMAGE SEMANGAT

KOMUNIKASI SKILL CONTROL TEAM
 JIKA KAPAL DIPELABUHAN :
MUNGKIN JUMLAH DAN KONDISI INDIVIDU
MENURUN, SEHINGGA TEAM TIDAK LENGKAP
DAN PERLU DIMODIFIKASI
KONDISI TERSEBUT PERLU DIINFORMASIKAN KE
PELABUHAN EMERGENCY
JIKA KAPAL DALAM PELAYARAN , MAKA CREW LENGKAP
SUSUNAN TEAM SEPERTI YANG ADA PADA MUSTER LIST
JIKA KAPAL DIATAS DOCK :
AKTIFKANEMERGENCY ALARM
INFORMASIKAN KE PERWIRA JAGA
HUBUNGIDAN MINTA BANTUAN KE
EMERGENCY DARAT
MENGATASIU KEADAAN DARURAT
SEJAUH AMAN BAGI TEAMNYA
MENENTUKAN BENTUK PELAYANAN
YANG TERSEDIA DIKAPAL PADA SITUASI
TERSEBUT
MENYIAPKAN PETUNJUK BAGI TEAM
DARAT DAN MEMBERIKAN INFORMASI
SELENGKAP MUNGKIN UNTUK
MENGATASI KEADAAN TSB.
 DAFTAR PERIKSA ANGGAUTA TEAM
ABSEN HARUS ADA PADA SETIAP STATION YG MENUNJUKAN
NAMA DAN TUGAS MASING-MASING

EMERGENCY EQUIPMENT CHECK LIST.

DAFTAR PERALATAN EMERGENCY HARUS DITEMPEL PADA LOKER
PENYIMPANAN PERALATAN
PENUGASAN DETAIL PADA SETIAP INDIVIDU SETIAP KATEGORI
EMERGENCY HARUS JUGA DITEMPEL
 SETIAP LOCKER BERISI ITEM-2 SBB :

1 BA trolly set + spare botol

1 Resque Oxygen
4 Life line
2 Box fire Brigade style
guide 4 spare SCBA
cylinder 4
Rechargeable safety lamp
2 set baju pemadam kebakaran
2 kampak tangan
4 spare selang + 1 spare fog nozzle
coupling 1 Explosimeter
1 Oxygen analyser
1 emergency dokumen
1 daftar team
dengan tugas2nya 1 spare
resque safety harness 1
set peralatan operasi helykopt
1 coil tali diameter 1 inci
1 pisau tajam
1 international shore
connection
INSPEKSI DAN PENGUJIAN RUTIN HARUS
DICATAT PADA BUKU CATATAN
SETIAP TEAM HARUS MENJAGA DAN
BERTANGGUNG JAWAB PADA
KELENGKAPAN SERTA KEAKTIFAN
PERALATAN DALAM LOCKER / PERALATAN
EMERGENCY
SAYA HARUS PERGI,
IKLASKAN
 EEBD

EEBD adalah supply udara atau oxygen di

gunakan hanya untuk meninggalkan ruangan
yang di sebabkan oleh adanya udara yang
berbahaya.
 dan harus dari bentuk yang di ijinkan, dimana
letaknya harus tertera pada EMERGENCY
FIRE PLAN

 EEBD tidak harus digunakan untuk kebakaran,

memasuki ruangan yang mengandung udara
yg berbahaya didalam tangki.
 CARA KERJA
 Jika terjadi gas masuk
kedalam tempat bekerja
gunakanlah EEBD,
pasangkan masker
kehidung dan buka kran
supply udara dan segera
lari keluar dan cari
tempat yg aman
 INTERNATIONAL SHORE
CONNECTION
 ISC di gunakan untuk mensuplay air dari darat
jika terjadi kebakaran di kapal dimana sarana
dikpl tdk mungkin dapat digunakan lagi
 Pada saat kpl merapat ISC harus diletakan di
bagian luar , sehingga dlm keadaan darurat
mudah di jangkau
 Connection pointnya harus terletak di sisi mana
kapal merapat sehigga mudah dihubungkan
dengan sarana pemadaman dari darat
INTERNATIONAL SHORE
CONNECTION
Description Dimension
Outside Diameter 178 mm
Inside Diameter 64 mm
Bolt sircle diameter 132 mm
Bolts in flanges 4 blts15mm
Flange thikness 14.4mm/m
Blts and Nt 4 each 15

mm,diamet
50mm
 TYPE OF DETECTOR
HEAT DETECTOR.
Alat pendeteksi suhu tinggi , tingkat sensitif alat
deteksi ini dapat mendeteksi suhu sampai
batas antara 54° C sampai 78°C.
 SMOKE DETECTOR

 SMOKE DETECTOR.
Tipe ini di gunakan untuk memonitoring bagian
kapal atau ruangan yg ada konsentrasi asap
Alarm signal akan berbunyi apabila di ruangan
tertentu ada konsentrasi asap akibat dari
kebakaran untuk mengetahui letak ruangan yg
Terdeteksi dpt di lihat pada alat di anjungan yg
di sebut smoke detector
 Breathing apparatus

Kompres air breathing apparatus dan masker

dapat digunakan untuk masuk keruangan
tertutup yang undaranya mengandung gas
atau kurang oxygen
Sehingga di anjurkan untuk menggunakan
Breathing Apparatus agar terhindar dari akibat
pengaruh gas & kekurangan oxygen
Semua crew harus familiar dengan alat tersebut
agar sesuai dengan fungsinya yaitu menolong
kkoban yang pingsan.
 BREATHING APPARATUS
 Try how to wearing of BA set including
mask.

 To be familiar on the used of equipments.

 Be familiar with the areas to be entered.

 As per SOLAS, duration time for BA set is

30 minutes only
 EMERGENCY FIRE PLAN

Semua crew harus familiar tentang Emergency

Fire Plan.
Di dalam emergency fire plan terdapat semua
peralatan tentang safety, life saving appliances
dan FFA sekaligus tempatnya masing - masing
Emergency fire plan di tempatkan di pintu
masuk P/S dan juga di gang ruang akomodasi.