FIRE

FIGHTING
KELOMPOK 5

Moh. Iqbal F. 4210100059

Arian Puji Fajardianto 4212100058
Atandho Gama M. 4212100140
Denny Akbar N. 4214105010
Ach Khoiri Hidayat 4214105020
Boy Hendra Waramory 4213106010
PENDAHULUAN

Dalam sebuah kapal, sistem yang mengatur kebakaran

dalam sebuah kapal diatur oleh

Dari SOLAS Chapter II-2 Construction Fire Protection,

Fire Detection, and Fire Extinction.

SOLAS Chapter II-2 Regulation 10 Mengatur Fire Fighting

Dalam proses pembakaran dikenal istilah SEGITIGA API
sebagai unsur-unsur penyebab terjadinya Kebakaran
UNSUR-UNSUR PENYEBAB
TERJADINYA KEBAKARAN

Oxygen (O2) Panas

Zat Asam O2 Suhu Titik Nyala
Api

Bahan Yang Mudah

Terbakar
PENYEBAB KEBAKARAN PADA
KAPAL
1. Kenaikan temperatur di ruangan yang bersebelahan dengan
tempat penyimpanan bahan bakar (mis: boiler, incinerator)
2. Panas yang berlebihan pada sekat.(mis: sekat E/R)
3. Kondisi kabel listrik yang jelek
4. Rusaknya isolasi kabel listrik karena naiknya suhu
5. Human error
6. Dll
KLASIFIKASI KEBAKARAN

Klasifikasi kebakaran dibedakan sebagai

berikut :
1. Kelas A berarti api membakar kayu, fiberglass, dan alat furniture
2. Kelas B berarti api membakar minyak atau cairan mudah terbakar
misal bahan bakar minyak.
3. Kelas C berarti api membakar bahan bakar gas seperti LPG
4. Kelas D berarti api membakar logam yang mudah terbakar seperti
magnesium dan aluminium.
5. Kelas E berarti api membakar benda yang disebutkan di atas dengan
tegangan listrik yang tinggi.
BERDASARKAN ABS GUIDANCE
FIRE FIGHTING SYSTEM
CLASS A
1.Onboard a vessel:
Wood, textiles, fiber, plastic, and rubber
2. Extinguisment:
oWater (fire main system)
oFoam and dry chemicals (extinguishing medium)
CLASS B
1. Onboard a vessel:
Flamable liquids (aviatian fuel, diesel fuel, heavy fuel
oil,lubricating oil, and hydroulic oil)
Flamable gases
2. Extinguisment:
Flamable liquids (fixed fire fighthing system) -machinery
spaces (gas, water spray, highexpansion foam), Cargo tank
(foam system)
Flamable gases (dry chemicals and water spray system)
 CLASS C
1. Onboard a vessel:
Electrical equipment (generator, panel boards,
switches,and electric motors)
2. Extinguisment:
CO2 and dry chemicals
CLASS D
Onboard a vessel:
Contruction of vessel (steel, alumunium)
Extinguisment:
Sand, graphite, powder, salts of different types.
SISTEM PEMADAM KEBAKARAN DI
DALAM KAPAL
FIRE FIGHTING ON BOARD
FIRE MAIN SYSTEM

Hydrant (Fire Hose & Fire Nozzle

Sea Water Fire

(S/C) Pump
Internation
Emergency Fire
Emergency SeaPump
Chest al Shore
Connection
KOMPONEN FIRE MAIN
SYSTEM
Fire Main System Terdiri Dari :
Sea water (S/C)
Fire Pump
Emergency Fire Pump
Emergency Sea Chest
Fire Main Pipe, Valve, Filter
Hydrant (Hose & Nozzle)
International Shore Connection
FIRE PUMP
Parameter Ketentuan

SOLAS
FIRE PUMP
 Sistem Pemadam Kebakaran Pada kapal

Parameter Ketentuan Aturan

Perencanaan Pada kapal penumpang >= Chapter II-2Reg.
pengoperasian. 1000 GT, bila terjadi kebakaran 10.2.2.1
disalah satu kompartemen, semua
pompa harus bisa dijalankan.
Pada kapal penumpang <1000
GT dan kapal kargo, apabila saat
kebakaran semua pompa tidak
dapat difungsikan, harus tersedia
pompa darurat (emergency fire
pump) yang memiliki jalur suction
dan sumber tenaga terpisah dari
pompa utama.

Kapasitas Total Pada kapal penumpang : tidak Chapter II-2Reg.

boleh kurang dari 2/3 kapasitas 10.2.2.4.1
pompa bilga.

Pada kapal kargo : tidak boleh

kurang dari 4/3 kebutuhan pompa
GS & FIRE PUMP
GS & FIRE PUMP
Fire Mains (Pipa Utama)
SOLAS Chapter II-2 Regulation 10.2.1.3
Diameter pipa utama harus dapat mengalirkan air secara maksimum
dengan dua pompa yang berjalan secara simultan. Terkecuali pada kapal
kargo diameter cukup mengalirkan debit 140m3/jam.
Pipa Utama Menurut BKI
HYDRANT

Ketentuan Untuk Sea Water Hydrant

SOLAS
HYDRANT

ABS Guidance For

Fire Fighting
HOSES

SOLAS
HOSES

SOLAS
ABS Guidance for
Fire Fighting
System
HOSES
NOZZLE MENURUT SOLAS
NOZZLE
 EMERGENCY FIRE PUMP
Parameter Ketentuan Aturan
Parame
Ketentuan Aturan
ter

SOLAS
If the arrangements for the two main fire
pumps are such that a fire in one space can
put both main fire pumps out of service an
emergency fire pump is required to be a
fixed independently - driven pump. These
requirements are summarized below
LOCAL FIRE
FIGHTING SYSTEM
 Local fire fighting system hanya digunakan
pada ruangan-ruangan yang ada di kapal.
Local fire fighting sytem terbagi menjadi 2
yaitu :
a.Fixed fire fighting system
b.Portable fire fighting system
 FIXED FIRE FIGHTING SYSTEM
CO2 System
Dry foam system
Water mist system
Sprinkle System
 FIXED FIRE FIGHTING SYSTEM
No. Sistem Peletakkan

1. CO2 E/R, ECR, Wheelhouse

2. Foam E/R, separator, ruang boiler

3. High pressure Water Mist E/R

4. Sprinkle Seluruh ruang akomodasi

 FIXED FIRE SYSTEM (CO2)
Parameter Ketentuan Aturan
Materials Suitable for the intended ABS Rules
service. Section 4
Ordinary cast iron,
steel pipe ASTM A-120 and
non-metallic pipes are not
to be used.
Ambient a maximum ambient ABS Rules
temperature temperature of 55C Section 4
(131F).
Pressure 58.7 bar (850 psi) ABS Rules
Section 4
 CO2 SYSTEM
Jika sistem CO2 dipasang di ruang kargo, jumlah CO2 yang tersedia harus
cukup untuk memberikan setidaknya minimal 30% dari total volume
ruangan terbesar yang dilindungi oleh sistem CO2.
Jika sistem CO2 dipasang di ruang mesin, jumlah CO2 yang tersedia harus
cukup untuk memberikan setidaknya sama dengan volume salah satu dari
berikut:
a. 40% dari total volume ruang mesin terbesar yang dilindungi oleh sistem
CO2. (Volume harus mengecualikan bahwa bagian dari casing di mana
daerah horizontal casing adalah 40% atau kurang dari area horizontal ruang
dipertimbangkan dan diukur tengah, antara tank top dan bagian terendah
dari casing)
b. 35% dari total volume ruang mesin terbesar yang dilindungi oleh sistem
CO2 termasuk daerah yang dicakup oleh casing.

Hal ini juga persyaratan bahwa 85% dari jumlah yang diperlukan gas harus
dilepaskan ke ruang dalam waktu dua menit untuk mengevakuasi ruang
yang dilanda kebakaran.
(FSS Code)
DRY FOAM SYSTEM

Alat pemadam kebakaran lainnya adalah

menggunakan Busa, dimana busa akan
menutupi barang yang terbakar sehingga
aliran udara terputus. Diperlukan busa yang
cukup tebal dan kenyal agar dapat menahan
gas-gas yang timbul karena pemanasan.
FIXED FIRE SYSTEM (FOAM)
Parameter Ketentuan Aturan
Penyimpanan protein or synthetic foam ABS
concentrates Section 5
should be ready for active
service even after many
years of storage.
Temperatur air the typical concentrate ABS
works Section 5
best with water in the
temperature range
between 1.7C and
26.7C (35F and 80F).
Tekanan air Nozzle pressures should ABS
be held between 3.4 bar Section 5
and 13.8 bar (50 and 200
psi).
FIXED FIRE SYSTEM (WATER)

Parameter Ketentuan Aturan

Pompa Pumps associated with ABS Section
water sprinkler, water spray 5
or water mist systems are
considered to be the same
as fire pumps.
Coverage Rate effective average ABS Section
distribution of water of at 5
least 5 L/min/m2
(0.12 gpm/ft2)
Peletakkan operated from easily ABS Section
accessible positions outside 5
the spaces to be protected
and in a location which is
not be readily cut off by a
fire in the protected space.
 HIGH PRESSURE WATER MIST
SYSTEM
Pemadam kebakaran alternatif selain CO2 dan foam.
Kabut air bertekanan tinggi sekitar 5-6 bar tekanan rendah
hingga 100-150 bar untuk tekanan tinggi yang disemprotkan
(dikabutkan) untuk mengcover peralatan terbakar di ER. (ABS
regulations)
Pompa dan katup kontrol harus ditempatkan di luar ruang mesin.
Komponen :
a.Tangki air tawar maupun air laut dari S/C
b.Fresh water dipompa dengan tekanan tinggi menjadi air kabut.
c.Dioperasikan dari jarak jauh dari satu katup mengarah ke setiap
peralatan berpotensi terbakar.
d.Control panel di Engine Control Room.
 SPRINKLE SYSTEM
Komponen :
a.Hydrophore
- To contain seawater in E/R
- Pressure > 1,75 bar to heigth of accommodation deck
- Volume > 2 x Q pump/second
- On stand by : Shall be able to fill in with freshwater
b. Hydropore Pump
- Q > 1400 lt/s, P pump > P Hydrophore (>1,75)
- Automatically starts on press drop occurs in hydrophore
- Provided with direct sea suction
c. Sprinkle
- Q = 5 lt/m2 covered space (max covered space : 280 m2)
- Shall be grouped (each group < 200 Sprinkles)
- Material : Corrosion-resistant (galvanized steel not allowed)
PORTABLE FIRE FIGHTING
SYSTEM
CO2 Bottles
Dry Foam Bottles
Powder Bottles
CO2 BOTTLES

Biasanya digunakan untuk

kebakaran pada peralatan
listrik switchboard dan
minyak.
 DRY FOAM BOTTLES
Banyak digunakan pada engine
room akan tetapi saat ini
tergantikan oleh powder portable.
 POWDER BOTTLES
Powder portable diletakkan di seluruh
ruang akomodasi dan engine room
khusus untuk kamar mesin harus ada
powder portable berukurun 20 kg.
Diletakkan ditempat yang mudah
diakses.
Di dekat manifolds kapal tanker ketika
bongkar muat.
Untuk benda padat,cair, dan gas.
INTERNATIONAL SHORE
CONNECTION
1. Kapal >500 GT harus dilengkapi paling sedikit satu
international shore connection
2. Harus adanya fasilitas yang memungkinkan dilakukannya
penyambungan international shore connection dari
kedua sisi kapal.
3. Letak ISC, jika di main deck 760 mm dan di superstructure
450 mm
INTERNATIONAL SHORE
CONNECTION

FSS Code
 FIRE MAIN SYSTEM
~CALCULATION~

Kapasitas Pompa Fire

Q fire = 4/3 Q Bilga

Kapasitas masing-masing Pompa

Q fire = 80% x Q fire
2

Diameter Pipa
Q = AxV * A = Luas Pipa
Q = D x V *V = Kecepatan Aliran
D = 4Q
xV
D = 4Q (mm)
xV
 FIRE MAIN SYSTEM
~HEAD CALCULATION~

Head = Hs + Hp + Hv + Total Head Loss

Hs = Head Statis
Head yang di pengaruhi oleh perbedaan
ketinggian antara Suction dan Discharge
= Hdischarge Hsuction (m)

*H discharge di ambil pada deck tertinggi, yaitu pada

NAVIGATION DECK
Head Statis pada Sistem Fire Fighting di Kapal

GAMBAR
 FIRE MAIN SYSTEM
~HEAD CALCULATION~

Head = Hs + Hp + Hv + Total Head Loss

Hp = Head Pressure
Head yang disebabkan oleh perbedaan tekanan
pada suction dan discharge

Berdasarkan SOLAS09 Chapter II Reg. 10.2.1.6 bahwa Tekanan Hydrant

 FIRE MAIN SYSTEM
~HEAD CALCULATION~

Head = Hs + Hp + Hv + Total Head Loss

Hv = Head Velocity
Head yang disebabkan oleh perbedaan kecepatan pada
suction dan discharge
 FIRE MAIN SYSTEM
~HEAD CALCULATION~
Head = Hs + Hp + Hv + Total Head Loss

Head Loss
-Head Loss Major (Hf)
Losses yang disebabkan oleh gesekan yang terjadi antar fluida
dan pipa.
Hf = f x L x v2
D x 2g
Keterangan:
f = koefisien gesek, dari moody diagram
L = Panjang Pipa
v = kecepatam aliran fluida
D = diameter pipa
g = percepatan gravitasi
 FIRE MAIN SYSTEM
~HEAD CALCULATION~

Head = Hs + Hp + Hv + Total Head Loss

Head Loss

- Head Loss Minor (Hm)

Losses yang di pengaruhi oleh accessories yang terdapat pada
sepanjang pipa yang dilalui fluida

Hm = ( n.k) x v /2g
Keterangan:
n = jumlah accessories dalam sebuah sistem
k = koefisien losses accessories
v = kecepatan fluida
g = percepatan grafitasi
 FIRE MAIN SYSTEM
~SUMMARY CALCULATION~
Kapasitas Pompa fire (Qf)
Qf = 4/3 Q bilga * Q bilga = 70 m/h
= 93.33 m/h
= 0.03 m/s

Kapasitas masing masing Pompa fire (Qf), menggunakan 2

pompa
= 80% x Qf
= 32.33 m/h Inside Diameter (dm) = 109.60 mm
Thickness = 15.1 mm
= 0.01 m/s
Outside Diameter = 139.8 mm
Nominal pipe size = 5
Diameter Pipa Min. thickness (Regulation) = 4.5 mm
D = 4Q (mm) Schedule = 40
xV
= 104.9 mm
 FIRE MAIN SYSTEM
~SUMMARY CALCULATION~
Head = Hs + Hp + Hv + Total Head Loss

Hs = 17 meter - Head Loss Major Hf (Suction & Discharge)

Hf = f x L x v2
Hp = 25 meter D x 2g
Hv = 0 meter f = 0.746
Ls = 5 m | Ld = 25 m
Total Head Loss v = 3 m/s
D = 109.6 mm = 0.1096 m
- Head Loss Major g = 9.8 m/s
(Suction &
Discharge) Maka
Hf (suction) = 1.55 m
- Head Loss Minor Hf (discharge) = 7.75 m
(Suction &
Discharge)
 FIRE MAIN SYSTEM
~SUMMARY CALCULATION~
Accessories (Suction)
No Accesoris n k nxk
1 Gate Valve 1 1 1
2 Butterfly Valve 1 0.5 0.5
3 Strainer 2 0.5 1
4 NRV 1 1.5 1.5
5 T Joint & elbow 4 0.5 2
6
Hm (suction) = ( n.k) x v /2g
= 2.76 meter Head = 17+25+0+10.74
= 57.4
Accessories (Discharge)
No Accessories n k nxk
1 Elbow 90o 1 0.5 0.5
2 Butterfly v/v 1 0.5 0.5
3 NRV 1 1.5 1.5
4 T Joint 8 0.5 4
6.5

Hm (suction) = ( n.k) x v /2g

= 2.98 meter
 FIRE MAIN SYSTEM
~SUMMARY CALCULATION~

Memilih Pompa
Dari Hasil Perhitungan didapatkan:
Qf = 37.33 m/h
H = 57.4 meter
Maka didapatkanlah pompa dengan spsifikasi sebagai berikut :
Type = Centrifugal Pump
Capacity = 50 m3/hr
Head = 65 m
Rpm = 2900 rpm
Power = 19 KW
 CO2 SYSTEM

a. Tabung CO2
Terdiri dari beberapa tabung
Tersimpan di CO2 room
Terkoneksi pada pipa untuk menyuplai gas CO2 ke
kamar mesin (E/R)
b. CO2 Room
Terletak di luar kamar mesin (pada deck)
Ruang ventilasi dilengkapi kipas (fan)
 CO2 SYSTEM

c. Pipa CO2
Terkoneksi mulai dari CO2 room sampai ke nozzle di kamar
mesin
Nosel CO2 diatas peralatan yg berpotensi tinggi mudah
terbakar (M/E, A/E, Boiler, dsb.)
Dilengkapi dengan katup yang bisa dioperasikan jarak jauh
Bertekanan > 10 bar
 CO2 SYSTEM

Kebutuhan tabung CO2 bergantung pada volume

kamar mesin dan volume spesifik dari tabung CO 2
(spek tabung CO2).

Contoh :
Volume kamar mesin = 1/8 Vdisp (m3)
Volume spesifik tabung CO2 = 0.5456 (kg/m3)
Jumlah tabung yang dibutuhkan= ?
 CO2 SYSTEM

Vdisp = 23884,26 m3
V E/R = 1/8 x Vdisp
= 2985.53 m3
Tabung CO2 = V E/R x Volume spesifik
= 2985.53 x 0.5456
= 1628.91 kg

Jadi jumlah tabung yang dibutuhkan sebanyak 54 buah,

dimana tiap tabung memiliki berat 30 kg.
CO2 SYSTEM
TERIMA KASIH