Anda di halaman 1dari 5

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN

LAPORAN HARIAN
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
KERJA PRAKTEK
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

FORM KP-03

Nama Mahasiswa : Yose Gregory Tarigan Minggu Ke :4


NRP : 4214100041 Hari : Selasa
Dosen Pembimbing : Raja Oloan Saut Gurning S.T, M.Sc, Ph.D Tanggal : 8 Agustus 2017
Perusahaan Tempat KP : PT. Orela Shipyard
Kerja Praktek : I / II*)

Deskripsi kegiatan harian (sertakan foto)

I. Melakukan Penggambaran Skematik Sistem Hidraulik pada Spud System Kapal Cutter Suction
Dredger (08.00 17.00)

Pada selasa ini kegiatan dilanjutkan dengan menggambar skematik dari sistem hidraulik. Bila
pada hari senin kemarin sistem yang digambar untuk Ladder maka pada kegiatan hari ini sistem
hidraulik yang digambar ialah pada Spud System pada Kapal Cutter Suction Dredger. Spud system ini
digunakan untuk pergerakkan maju dan mundur dari kapal pengeruk. Cara kerja dari sistem spud ini
ialah dengan menurunkan salah satu spud pada kapal lalu saat dilakukan pemotongan dan kapal dalam
kondisi membelok, spud dari sisi lainnya diturunkan sedangkan spud yang tadi telah diturun, dinaikkan
dengan menggunakan hidraulik. Sistem pengangkatan spud dengan hidraulik dinilai lebih ekonomis
serta sederhana dalam konstruksi dan peralatannya. Pada sistem ini digunakan aktuator dengan tipe
single acting cylinder, dimana hidraulik digunakan saat pengangkatan spud sedangkan untuk
menurunkan spud ini menggunakan gravitasi bumi. Berikut adalah penggambaran masing-masing
komponen:

1. Double Acting Cylinder Hydraulic Actuator

Gambar I. Hasil Penggambaran Single-Acting Cylinder

Hydraulic actuator adalah komponen yang berfungsi meneruskan gaya yang diberikan oleh
tekanan pompa melalui fluida hidraulik untuk melakukan kerja dari sistem agar tercapai tujuan
yang diinginkan. Pada single acting cylinder ini memiliki arah kerja maju saja, sedangkan untuk
gerakan mundur dibantu oleh gaya gravitasi. Pada ujung aktuator ini dipasangkan pulley yang
dkaitkan dengan sling baja yang dilingkarkan pada spud sehingga spud dapat tertahan pada
silinder.

2. Directional Control Valve


Gambar II. Hasil Penggambaran Directional Control Valve
Untuk mengontrol arah dari gerakan silinder hidrolik digunakan komponen yang dinamakan
directional control valve, dimana katup ini dapat merubah arah aliran minyak hidraulik atau
memutusnya. Pada perancangan ini digunakan directional control valve dengan tipe 3/2 solenoid
valve pemilihan ini dilakukan dengan mempertimbangkan aktuator yang digunakan dimana
aktuator yang dipilih merupakan tipe single acting cylinder yang dapat mengalirkan fluida pada
satu sisi saja.

3. Check Valve

Gambar III. Hasil Penggambaran Check Valve

Untuk mencegah terjadinya aliran balik dari sistem menuju pompa, maka dipasangkan check
valve yang diletakkan setelah pompa hidraulik.

4. Relief Valve

Gambar IV. Hasil Penggambaran Relief Valve

Katup ini berfungsi sebagai pengaman ketika sistem mengalami kelebihan tekanan. Saat
mengalami kelebihan tekanan atau over pressure, katup ini akan membuka sehingga fluida
hidraulik dapat dikembalikan menuju reservoir.
5. Motor Penggerak Pompa

Gambar V. Hasil Penggambaran Simbol Motor Penggerak Pompa


Komponen ini berfungsi untuk menggerakkan pompa hidraulik agar pompa dapat
mengalirkan dan memberikan tekanan pada sistem hidraulik. Motor yang dimaksud disini bukan
merupakan motor yang digerakkan dengan sistem fluid.

6. Pompa Hidraulik

Gambar VI. Hasil Penggambaran Simbol Pompa Hidraulik

Pompa hidraulik berfungsi untuk mengalirkan fluida hidraulik dari reservoir atau
penampungan minyak menuju aktuator selain mengalirkan fluida popa hidraulik juga memberikan
tekanan pada fluida tersebut sehingga dapat menggerakan aktuator.

7. Reservoir

Gambar VII. Hasil Penggambaran Reservoir

Reservoir adalah tempat penampungan dari minyak yang akan dialirkan serta yang telah
dialirkan menuju aktuator. Fluida yang bekerja pada sistem hidraulik ini akan digunakan kembali
sampai kualitas fluida tersebut mengalami penurunan. Sebelum masuk reservoir, fluida hidraulik
terlebih dahulu didinginkan serta disaring agar fluida yang masih bersih tidak terkontaminasi.
Pada perancangan ini, diberikan dua konfigurasi sistem yang berbeda. Pada sistem A digunakan
satu unit pompa yang dibagi menuju kedua aktuator, sedangkan pada sistem B digunakan 2 buah pompa
dimana setiap pompa menyuplai aktuator masing-masing. Berikut adalah hasil akhir pengambaran dari
skematik sistem hidraulik Spud System Konfigurasi 1 pompa dengan 2 pompa pada Kapal Cutter
Suction Dredger:

Gambar VIII. Hasil Penggambaran Sistem Hidraulik dengan Konfigurasi 1 Pompa

Gambar IX. Hasil Penggambaran Sistem Hidraulik dengan Konfigurasi 2 Pompa

Mengetahui / Menyetujui
Pendamping Kerja Praktek

Firman Norman Akhmad


*) Coret yang tidak perlu

Anda mungkin juga menyukai