Anda di halaman 1dari 6

Tugas Teknologi Pengendalian Emisi

Yose Gregory Tarigan (4214100041)

BAB I Pendahuluan

I.I. Latar Belakang


Penggunaan bahan bakar fosil yang semakin meningkat membuat pemerintah
bekerja keras untuk mencari pengganti BBM (Bahan Bakar Minyak) yang semakin menipis.
Akhirnya tercetus keinginan pemerintah mencari bahan bakar terbarukan pengganti BBM.
Sebelumnya sumber daya terbarukan sudah lama dibicarakan namun masih belum
terealisasi. Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral pun menargetkan tahun 2020
penggunaan energi terbarukan sudah mencapai 5 persen. Salah satu teknologi terbarukan
yang ditawarkan yaitu fuel cell.
Mench, Matthew (2008) menjelaskan bahwa fuel cell merupakan suatu pembangkit
listrik yang mengubah energi kimia langsung menjadi listrik dengan menggunakan hidrogen
sebagai bahan bakarnya dan oksigen sebagai oksidanya. Fuel cell berfungsi seperti baterai
yaitu menghasilkan tegangan listrik. Tegangan keluaran yang dihasilkan oleh fuel
cell adalah tegangan searah. Tegangan output berbeban dari satu sel fuel cell berkisar
antara 0,7 V lebih kecil dari tegangan yang dikeluarkan baterai kering. Fuel cell akan terus
menerus memberikan energi listrik selama hidrogen disalurkan secara berkelanjutan. Jadi
tegangan yang dihasilkan oleh fuel celltidak akan habis selama bahan bakar hidrogen masih
ada. Salah satu limbah yang dihasilkan oleh fuel cell adalah air. Oleh karena itu sumber
energi listrik ini ramah lingkungan dan secara alamiah hidrogen tersedia dalam jumlah besar
hingga bisa dimanfaatkan dari generasi ke generasi.
Penggunaan bahan bakar fosil memiliki berbagai keterbatasan, seperti (a) polutan
yang dihasilkan sangat besar, (b) cadangan bahan bakar terbatas, dan (c) menyebabkan
konflik global antar wilayah. Fuel cell bisa digunakan sebagai sumber energi, misalnya (1)
bagi berbagai keperluan mulai dari peralatan yang dapat dipindahkan (portabel), (2)
peralatan yang bergerak (transportasi), dan (3) pembangkit tetap (stasioner). Pada sektor
portabel, fuel cell memiliki kapasitas sampai ratusan watt dan sangat cocok digunakan untuk
keperluan militer karena membutuhkan daya besar dalam jangka panjang. Di sektor
transportasi, kendaraan fuel cell memungkinkan mempunyai daya tarik baru dengan
rancangan kendaraan yang lebih kecil dan memiliki kemampuan lebih efisien daripada
kendaraan dengan bahan bakar lain. Beberapa industri otomotif telah mengembangkan
kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat. Fuel cell stasioner besar dapat
menghasilkan daya listrik untuk keperluan rumah atau bisnis. Fuel cell ini dapat juga
dihubungkan interkoneksi dengan jala-jala yang sudah ada. Jenis fuel cell ini sangat
menguntungkan untuk bisnis dan perumahan yang tidak tersedia listrik. Sebagai sumber
energi yang tepat guna dan energi yang dapat diperbarui, fuel cell dapat mengambil fungsi
jaringan listrik tempat tinggal, rumah sakit dan industri. Ketiga sektor ini merupakan pasar
masa depan fuel cell yang menjanjikan.
Fuel cell dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis. Tolak ukur pengelompokkan
ini tergantung dari elektrolitnya. Ada lima macam fuel cellyaitu (a) Polymer Electrolyte
Membrane Fuel Cell (PEMFC), (b) Direct Methanol Fuel Cell (DMFC), (c) Phosphoric Acid
Fuel Cell (PAFC), (d) Molten Carbonate Fuel Cell (MCFC), dan (e) Solid Oxide Fuel
Cell (SOFC). Fuel celljenis Polymer Electrolyte Membrane Fuel Cell (PEMFC) memiliki
energi spesifik yang relatif tinggi 508Wh/kg dan ramah terhadap lingkungan dengan limbah
berupa air. Jenis ini adalah jenis fuel cell yang menggunakan reaksi kimia paling sederhana.
PEMFC memiliki empat elemen dasar seperti kebanyakan jenis fuel cell. Kekurangannya
pada saat ini adalah harganya yang mahal dan insfrastruktur yang masih minim.
Steel, Alpen (2014) menjelaskan bahwa kebutuhan energi listrik di Indonesia yang
berkembang pesat menjadi bagian tak terpisahkan dari kebutuhan hidup masyarakat sehari-
hari seiring dengan pesatnya peningkatan pembangunan di bidang teknologi, industri dan
informasi. Namun pelaksanaan penyediaan energi listrik yang dilakukan
Tugas Teknologi Pengendalian Emisi
Yose Gregory Tarigan (4214100041)

oleh PT.PLN sampai saat ini masih belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan
energi listrik secara keseluruhan. Menurut Ramani K.V. (1992:63)
Fuel cell sebagai sumber tenaga listrik di masa mendatang mempunyai
keistimewaan dibandingkan dengan sumber tenaga yang lain. Fuel cellmemiliki potensi
untuk efisiensi operasi yang tinggi. Emisi yang dihasilkan oleh penggunaan teknologi fuel
cell sangat rendah. Pemeliharaan fuel celltergolong rendah karena tidak memilki bagian
yang bergerak sehingga tidak menimbulkan kebisingan.
Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka penulis menyusun makalah
dengan judul Integrasi Teknologi Fuel Cell sebagai Sumber Energi Terbarukan. Dengan
demikian diharapkan makalah ini bisa menambah wawasan kepada pembaca mengenai
integrasi fuel cell sebagai sumber energi terbarukan.

I.II. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan dapat dirumuskan beberapa
masalah
sebagai berikut:
Bagaimana prinsip kerja dari teknologi fuel cell sebagai sumber energi terbarukan?
Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari penggunaan teknologi fuel cell sebagai
sumber energi terbarukan?

I.III. Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah ini sebagai
berikut.
Menjelaskan prinsip kerja dari teknologi fuel cell sebagai sumber energi terbarukan.
Menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari penggunaan teknologi fuel cell sebagai
sumber energi terbarukan.
Tugas Teknologi Pengendalian Emisi
Yose Gregory Tarigan (4214100041)

BAB II Pembahasan

Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka penulis menyusun makalah
dengan judul Integrasi Teknologi Fuel Cell sebagai Sumber Energi Terbarukan. Dengan
demikian diharapkan makalah ini bisa menambah wawasan kepada pembaca mengenai
integrasi fuel cell sebagai sumber energi terbarukan.

II.I. Prinsip Kerja dari Teknologi Fuel Cell


Fuel cell adalah alat konversi energi elektrokimia yang akan mengubah hidrogen
dan oksigen menjadi air, secara bersamaan menghasilkan energi listrik dan panas dalam
prosesnya. Fuel cell merupakan suatu bentuk teknologi sederhana seperti baterai yang
dapat diisi bahan bakar untuk mendapatkan energinya kembali, dalam hal ini yang menjadi
bahan bakar adalah oksigen dan hidrogen. Hal ini berkaitan dengan teori Sir William Robert
Grove (1839) (dalam Sudaryono, 2014) menjelaskan reaksinya menggunakan prinsip reaksi
balik terbentuknya air. Di bawah ini disajikan gambar 2.1 prinsip kerja fuel cell.

Gambar 2.1 Prinsip Kerja Fuel Cell

Gambar 2.1 menjelaskan tentang prinsip kerja fuel cell yang pertamaadalah anoda
sebagai kutub negatif fuel cell. Anoda merupakan elektroda yang akan mengalirkan elektron
yang lepas dari molekul hidrogen sehingga elektron tersebut dapat digunakan di luar sirkuit.
Pada materialnya terdapat saluran-saluran agar gas hidrogen dapat menyebar ke seluruh
permukaan katalis.
Kedua, katoda sebagai kutub elektroda positif fuel cell yang juga memiliki saluran
yang akan menyebarkan oksigen ke seluruh permukaan katalis. Katoda juga berperan
dalam mengalirkan elektron dari luar sirkuit ke dalam sirkuit sehingga elektron-elektron
tersebut dapat bergabung dengan ion hidrogen dan oksigen untuk membentuk air.
Katalis yang digunakan untuk memfasilitasi reaksi oksigen dan hidrogen. Katalis
umumnya terbuat dari lembaran kertas karbon yang diberi selapis tipis bubuk platina.
Permukaan katalis selalu berpori dan kasar sehingga seluruh area permukaan platina dapat
dicapai hidrogen dan oksigen
Tugas Teknologi Pengendalian Emisi
Yose Gregory Tarigan (4214100041)

II.I. Dampak yang Ditimbulkan dari Penggunaan Teknologi Fuel Cell sebagai Energi
Terbarukan

Di banyak negara maju, teknologi fuel cell sudah bukan barang baru lagi. Negara,
seperti Amerika Serikat (AS), Jepang, Jerman, dan Inggris telah mengembangkan teknologi
ini sejak lama. Di negara ini yang menjadi pemicu pemakaian hidrogen sebagai bahan bakar
kendaraan adalah isu lingkungan dan konservasi energi.
Produsen kendaraan seperti General Motors (GM) misalnya sudah merilis prototipe
mobil berbahan bakar hidrogen. Mobil yang rencananya akan komersial pada tahun 2010 ini
menggunakan fuel cell berbentuk wafer yang berfungsi memisahkan atom hidrogen menjadi
proton dan elektron. Dengan memakai elektron sebagai arus listrik, digabungkan proton
dengan oksigen dari udara, sehingga hasil sampingnya hanya uap air.
Penggunaan sumber energi terbarukan fuel cell tidak memiliki dampak negatif
terhadap lingkungan. Hal ini sama dengan hasil riset yang dikerjakan oleh ahli California
Institute of Technology, Pasadena, AS yang menyimpulkan bahan bakar hidrogen
keduanya sama berbentuk mengakibatkan kerusakan. Selain itu terdapat dampak positif
yang dihasilkan, antara lain tidak bising karena tidak terdapat komponen bergerak, tidak
polutan (tidak beracun dan berbau) karena sekresi (zat buangan) yang ditimbulkan adalah
H2O atau unsur air dan memiliki efisiensi proses yang jauh lebih baik dibanding dengan
sistem konvensional.
Steel, Alpen (2014) menjelaskan bahwa perbedaan antara baterai dengan fuel
cell yaitu pada fuel cell tidak hanya menyimpan tetapi juga menghasilkan energi listrik
secara berkesinambungan selama masih ada pasokan bahan bakar. Kelebihan teknologi
yang fuel cell adalah efisiensinya, tidak bising, hampir tak menghasilkan bahan pencemar
sama sekali, serta banyak pilihan bahan bakar.
Tugas Teknologi Pengendalian Emisi
Yose Gregory Tarigan (4214100041)

BAB III Penutup

III.I. Kesimpulan
Penggunaan bahan bakar fosil memiliki berbagai keterbatasan, seperti (a) polutan
yang dihasilkan sangat besar, (b) cadangan bahan bakar terbatas, dan (c) menyebabkan
konflik global antar wilayah. Salah satu teknologi terbarukan yang ditawarkan yaitu fuel
cell. Fuel cell merupakan suatu pembangkit listrik yang mengubah energi kimia langsung
menjadi listrik dengan menggunakan hidrogen sebagai bahan bakarnya dan oksigen
sebagai oksidanya. Fuel cell berfungsi seperti baterai yaitu menghasilkan tegangan
listrik. Fuel cell akan terus menerus memberikan energi listrik selama hidrogen disalurkan
secara berkelanjutan. Fuel cell bisa digunakan sebagai sumber energi bagi berbagai
keperluan mulai dari peralatan yang dapat dipindahkan (portabel), peralatan yang bergerak
(transportasi) dan pembangkit tetap (stasioner). Sebagai sumber energi yang tepat guna
dan energi yang dapat diperbarui, fuel cell dapat mengambil fungsi jaringan listrik tempat
tinggal, rumah sakit dan industri. Ketiga sektor ini merupakan pasar masa depan fuel
cell yang menjanjikan.
Tugas Teknologi Pengendalian Emisi
Yose Gregory Tarigan (4214100041)

BAB IV Daftar Pustaka

K.V., Ramani. 1992. Rural Electrification and Rural Development. Bangkok: Rural
Electrification Guide Book for Asia & Pacific.

Mench, Matthew. 2008. Fuel Cell Engines. New Jersey: John Wiley & Sons Inc.

Sudaryono. 2014. Fuel Cell: Sumber Energi Listrik yang Ramah Lingkungan. Jurnal Listrik &
Elektronika, (Online), 661(1); 3-14, (http://www.vedcmalang.com), diakses 2 Nopember
2014.

Steel, Alpen. 2014. Bahan Bakar Berbasis Reaksi Kimia Hidrogen dan Oksigen, 113(51).
(Online), (http://www.alpensteel.com/article/51-113-energi-lain-lain/3428-bahan-bakar.html),
diakses 1 Nopember 2014.

Steel, Alpen. 2014. Penggunaan Energi Listrik Kian Meningkat, 113(126). (Online),
(http://www.alpensteel.com/article/126-113-energi-lain-lain/3418penggunaan-energi-listrik-
kian-meningkat.html), diakses 1 Nopember 2014.

https://amirulilmi.wordpress.com/2016/01/20/integrasi-teknologi-fuel-cell-sebagai-sumber-
energi-terbarukan/

Anda mungkin juga menyukai