Anda di halaman 1dari 63

BREGODO PAMEKAK LATU

HASAMINDO PRATAMA

FIRE & SAFETY EQUIPMENT


Telp. 081328700692
hasamindo@gmail.com
SARANA
PROTEKSI
KEBAKARAN
Berdasarkan Fungsi Peralatan :
Sarana Proteksi Kebakaran Aktif
^ Sarana berupa alat maupun instalasi yang disiapkan untuk menangani kebakaran
secara langsung, mulai dari pendeteksian sampai pemadaman api.
Contoh : - Fire Extinguisher
- Fire Alarm
- Fire Sprinkler
- Fire Hydrant
Sarana Proteksi Kebakaran Pasif
^ Sarana berupa alat atau metode yang digunakan untuk pengendalian kebakaran
( pengendalian asap, pengendalian panas, pengendalian gas berbahaya, dll ) serta
kegiatan lain yang terkait dengan kondisi darurat kebakaran seperti proses evakuasi
Contoh : - Prosedur tata letak dan ruang (Sistem kompartement)
- Prosedur baku Tanggap Darurat Kebakaran
- Pengendali asap ( smoke damper )
- pengendali api ( fire damper )
- Pelambat api ( fire retardant )
- Tandu, tangga darurat, rambu2 evakuasi
- dll
FIRE • FIRE ALARM
DETECTOR

AKTIF
• FIRE SPRINKLER
FIRE • FIRE EXTINGUISHER
SUPPRESSANT • FIRE HYDRANT

SARANA
PROTEKSI
• FIRE RETARDANT
KEBAKARA
PERLINDUNGAN • FIRE STOPPING
N BANGUNAN • SIS KOMPARTEMEN
PASIF
• RTDK/SOP

PERLINDUNGAN • SMOKE DAMPER


PENGHUNI • JALUR EVAKUASI
• RAMBU2 EVAKUASI
• TANDU
Sarana Proteksi Kebakaran Aktif
Berdasarkan Urutan Aktifasi :
1. Fire Alarm
2. Fire Sprinkler
3. Fire Extinguisher
4. Fire Hydrant
5. Fire Truck
FIRE
ALARM
FIRE ALARM

Alat pendeteksi dini dan peringatan dini kebakaran


FIRE ALARM SISTEM KONVENSIONAL

• Menggunakan kabel isi 2 ( two wire ) untuk menghubungkan


antar detector dengan detector atau dengan panel control.
• Kabel yg digunakan biasanya jenis NYM/NYMHY 2 x
1.5mm di dalam pipa conduit
• Hubungan antar detector bersifat parallel , tidak boleh
bercabang
FIRE ALARM SISTEM ADDRESSABLE
SEMI ADDRESSABLE
• Dilakukan pengelompokan ( zonasasi ) detector dan alat penerima
sinyal/tanda
• Pada display MCFA akan terbaca zona yg terjadi kebakaran

FULL ADDRESSABLE
• Pada display MCFA akan terbaca alamat spesifik
alat detector yg terpasang jika terjadi kebakaran
KLASIFIKASI FIRE ALARM
( BERDASAR SISTEM KONEKSI )

• Manual
Sinyal alarm akan mengeluarkan tanda jika “push
botton/tombol manual” ditekan
• Automatik
Alarm dihidupkan secara otomatis oleh alat detektor, tanpa
harus menekan tombol manual
• Autointegrated System
Alarm yang sistem kerjanya diintegrasikan dengan beberapa
peralatan lain seperti; Fire Sprinkler, Pressure Fan, Lift
Kebakaran, dll
KOMPONEN SISTEM
ALARM KEBAKARAN
Detector (Alat pendeteksi kebakaran)
- Detektor Panas

Berfungsi mendeteksi perubahan energi thermal (panas)


Detektor dg batasan suhu tetap
Detekrot dg mendeteksi peningkatan suhu seketika
Detector, (Alat pendeteksi kebakaran)
- Detektor Asap

Mendeteksi asap
System ionisasi, menggunakan metode ionisasi chamber
Sistem photoelectric, menggunakan sensor cahaya/optical
Detector, (Alat pendeteksi kebakaran)
- Detektor Flame

Memiliki 3 jenis sensor yaitu; optic, ionisasi, dan thermocouple


16
TOMBOL MANUAL

Terdiri dari 3 jenis yaitu; Break glass, Push botton, Pull down
• PANEL
KONTROL
( MASTER CONTROL FIRE ALARM )

Pusat kendali sistem deteksi dan alarm.


Dari alat ini dapat diketahui lokasi detektor yang aktif
ANNUNCIATOR
1. Signal Alarm Audible •
SIGNAL OUTPUT
Sinyal tanda adanya kebakaran berupa suara / dengung bel

2. Signal Alarm Visible


Sinyal tanda adanya kebakaran berupa nyala lampu
 22

DETEKTOR AUDIBLE ALARM

INPUT
Nyala

Panas VISIBLE ALARM

Asap
OUTPUT

HYDRANT
ANN
MCFA
FIRE SPRINKLER
FIRE SPRINKLER SYSTEM
Definisi :
Instalasi proteksi kebakaran permanen,
berupa air raksa dalam kaca, yang bekerja
secara otomatis ( pecah dalam suhu
tertentu ) memancarkan media jika terjadi
kebakaran

Komponen Utama Sistem Springkler :


Persediaan air yang cukup
Sistem pompa yang meliputi ;
1. Jockey pump
2. Main pump
3. Substitution pump
Siammesse connection
Jaringan pipa yang cukup
STANDAR WARNA DAN SUHU KERJA

Jingga : 53oC
Merah : 68oC
Kuning : 79oC
Hijau : 93oC
Biru : 141oC
Ungu : 182oC
Hitam : 201oC-260oC
CONTOH KEPALA SPRINKLER
FIRE EXTINGUISHER
PENGELOMPOKAN
ALAT PEMADAM API

• APAR = Alat Pemadam Api Ringan


- Mudah dijinjing/ringan
- Mudah dioperasionalkan oleh satu orang
- Sebatas utk api kecil/permulaan kebakaran
- Berat maksimal 15 kg
• APAB = Alat Pemadam Api Beroda
- Minimal bisa dioperasionalkan oleh 2 orang
- Biasanya memiliki roda untuk memudahkan mobilitas
- Sebatas utk api menengah sebelum flash over
- Berat diatas 15 kg
Tipe konstruksi
Ciri – ciri :
•Media racun api dalam satu wadah
dengan gas pendorong
STORED •Memiliki Pressure Gauge sebagai
PRESSURE penanda tekanan gas pendorong
( N2 ) •Memiliki hanya satu pipa dalam
tabung, yaitu pipa salur media racun
api.
•Bisa diisi dengan lebih dari satu
jenis media racun api
•Gas Pendorongnya adalah N2
STORE PRESSURE
Tipe konstruksi

Ciri – ciri :
•Wadah media racun api
terpisah dengan gas pendorong
•Memiliki dua pipa dalam
tabung, yaitu pipa salur media

CO2
racun api dan pipa gas
pendorong CARTRIDGE
•Hanya bisa diisi dengan satu
jenis media racun api saja
yaitu ; Dry chemical powder
•Gas pendorongnya adalah CO2
CATRIDGE
GAS OPERATED
JENIS & KARAKTERISTIK
MEDIA RACUN API
DRY CHEMICAL POWDER
• Bahan dasar Racun apinya adalah Mono Ammonium
Phosphat atau Mono amounium Sulfat
• Menyerap panas & mendinginkan obyek yang terbakar.
• Menahan radiasi panas.
• Bukan penghantar listrik.
• Menghambat oksidasi obyek yang terbakar
• Memadamkan api dengan cara menutup obyek yang
terbakar.
• Dipakai untuk semua klas kebakaran (multi purpose).
• Berdampak kotor berupa debu yang berlebihan.
• Dapat berakibat korosi dan kerusakan pada mesin &
elektronik.
• Sekali pakai (dalam satu kejadian).
HALLON FREE/AF 11/HALOTRON 1

• Bahan dasarnya adalah Hydrocarbon


• Cocok untuk ruang yang computer, ruang operasi,
resto,dll
• Bukan penghantar listrik
• Tidak merusak peralatan elektronik, mesin
• Non Toxide (tidak beracun)
• Bersih tidak meninggalkan bekas ( tidak membuat kotor )
• Memadamkan api dg mengikat O2 disekitar titik
kebakaran
• Penggunaan yang multi purpose (semua klas Kebakaran)
• Bisa digunakan berulang-ulang
• Tepat digunakan di dalam ruang semi tertutup atau
tertutup
CARBON DIOXIDE ( CO2 )
Berupa gas CO2 yg dicairkan dalam tabung khusus.
Bersih tidak meninggalkan bekas.
Bukan penghantar listrik.
Cocok dan efektif untuk klas kebakaran B & C.
Tidak merusak peralatan ( elektronik / mesin )
Cara pemadaman dengan mendinginkan dan
menyelimuti obyek yang terbakar dengan gas CO2.
Tepat untuk area generator dan instalasi listrik.
Tekanan kerja sangat besar ( 58 bar )
Suhu Sangat rendah sekitar -50o celcius
FOAM LIQUID / BUSA
• Bahan dasarnya adalah AFFF ( Aqueros film
forming foam ), kombinasi fluoro dan hydrocarbon
• Tepat untuk kebakaran klas A & B.
• Dilarang untuk kebakaran di area listrik aktif.
• Pemadaman dengan menyelimuti dengan
foam/busa dan pendinginan obyek.
EFEKTIFITAS MEDIA RACUN API
BERDASAR KLASIFIKASI KEBAKARAN

Dry Chemical Powder : A, B, C, D

Carbon Dioxide : B, C

Busa / Foam : A, B

Hydrospray : A

Halotron 1 : A, B, C, D

Solkaflam 123 : A, B, C, D

BCF 1211 Halon : A, B, C, D

Halon Free : A, B, C, D
SYARAT PEMASANGAN &
PEMELIHARAAN TABUNG APAR

Mudah dilihat, mudah dijangkau, mudah diambil


Jarak jangkauan antar tabung maksimal 15 m
Tinggi pemasangan maksimal 120 cm
Tinggi pemasangan rambu APAR 125 cm
Jenis media dan ukuran disesuaikan dengan klasifikasi
kebakaran dan beban api
Diperiksa secara berkala setiap 6 bln
Diisi ulang sesuai batas waktu yang ditentukan
Kekuatan konstruksi tabung diuji padat dengan air &
gas bertekanan, setiap 5 tahun sekali ( uji hydrostatic )
TANDA PEMASANGAN
44
HYDROSTATIC TEST

> 4.13 WP

Pressure
> 20 kg/cm2
1.5 WP

Expansion
Langkah pengujian hydrostatik
46

•Sediakan hand press pump


•Siapkan gelas ukur
•Coba kapasitas pompa 10 x ukur dengan gelas ukur

•Tabung diisi air penuh


•Pindahkan ke tempat lain
•Diisi air lagi penuh
•Pasang slang
•Pompa perlahan dan
• Catat jumlah air yang masuk dihitung
• Lepas slang air dibuang •Amati pedoman tekanan
• Masukan kembali air awal •Stop pada tekanan uji
• Bila tabung tidak kembali penuh
artinya ada pengembangan menetap
• Hitung berapa persen
pengembangan yang terjadi
KEGAGALAN APAR

WATER
HALON
POWDER
2

FOAM
Jenis tidak sesuai

Ukuran tidak sesuai Tidak bertekanan


- bocor
Macet/tidak berfungsi
Menggumpal
Salah penempatan - tunda refill

Petugas
FIRE HYDRANT SYSTEM
Definisi :
Instalasi proteksi kebakaran yang dipasang permanen berupa jaringan pipa
air bertekanan tinggi dan terus menerus, untuk pemadaman api.

Komponen Utama :
 Persediaan air yang cukup
 Sistem pompa yang meliputi ;
1. Jockey pump
2. Main pump
3. Substitution pump
 Siammesse connection
 Jaringan pipa yang cukup
 Slang Hydrant dan nozzle
POMPA HYDRANT
50
CONTOH KOMPONEN FIRE HYDRANT OUT
DOOR

Pilar Hydrant

Two way One way


Box Hydrant
PERALATAN DALAM BOX HYDRANT

Fire Hose 2,5” Variable Head


Nozzle 2,5”

BranchPipe 2,5”
Straight/jet Nozzle
KUNCI HYDRANT
CONTOH KOMPONEN FIRE HYDRANT
IN DOOR

Box Hydrant
PERALATAN DALAM BOX HYDRANT

Variable Head
Nozzle 1,5”
Hydrant Valve Fire Hose 1,5”
1,5” & 2,5”

BranchPipe 1,5”
FIRE GUN NOZZLE
RUBBER FIRE HOSE
Y CONNECTION /
BRAZZING
KOMPONEN PENDUKUNG

Siammese
Connection

Hose Reel
KRITERIA HYDRANT

KLASIFIKASI SISTEM HYDRANT


KRITERIA

Klas I Klas II Klas III

DEBIT AIR 500 US GPM 500 US GPM 500 US GPM

TEKANAN PADA NOZZLE 4,5-7kg/cm2 4,5-7kg/cm2 4,5-7kg/cm2

UKURAN SLANG 1,5" 2,5" 1,5" & 2,5"

PERSEDIAAN AIR 45 menit 60 menit 90 menit


SYARAT PENEMPATAN HYDRANT

Resiko Luas 600 -1200 m2, 2 titik Pilar Hydrant


Ringan dan tambahan 1 setiap 1000 m2

Resiko Luas 800 - 1600 m2, 2 titik Pilar Hydrant


Sedang dan tambahan 1 setiap 800 m2

Luas 1000 - 2000 m2, 2 titik Pilar Hydrant


Resiko Berat
dan tambahan 1 setiap 600 m2
ARAH EVAKUASI ARAH EVAKUASI

Anda mungkin juga menyukai