Anda di halaman 1dari 78

SISTIM KESELAMATAN KEBAKARAN PADA

BANGUNAN

SEDIKITNYA YANG PERLU DIPERHATIKAN YAITU :

I. Sistim proteksi pasif


II. Sistim proteksi aktif
III. Manajemen sistem pengamanan
kebakaran
IV. Sumber daya manusia
TETRA HEDRON KESELAMATAN
KEBAKARAN

PROTEKSI
AKTIF

MSPK

SDM
PROTEKSI
PASIF
SISTIM PENGAMANAN KEBAKARAN PADA
BANGUNAN

Sistim Proteksi Pasif


1. Suatu sarana/bahan tahan api yang berfungsi untuk melindungi
struktur bangunan terutama kosntruksi baja dari bahaya deformasi
struktur akibat panas api tanpa perlu diaktifkan/dioperasikan
2. Difungsikan untuk memberi waktu pada saat terjadinya kebakaran,
sehingga evakuasi korban dan penghuni dapat diselamatkan
3. Memperkecil resiko penyebaran/penjalaran api sehingga tidak
menimbulkan kerusakan/kerugian yang lebih besar ataupun
melokaliris kebakaran diarea tersebut
Misalnya:
a. Penyediaan pintu darurat dan tangga
darurat
b. Lift kebarakan (fire lift)
c. Akses ke dan keliling bangunan harus disediakan
bagi kendaraan pemadam kebakaran
SISTIM PENGAMANAN KEBAKARAN PADA
BANGUNAN

Sistim Proteksi Aktif


Sistim Proteksi Aktif

Deteksi/Alarm Sistim pemadam api

Manual Otomatis
Water base Chemical base
• Break glass • Smoke detector
• Push button • Heat detector
• Pull down • Gas detector
• Flame detector
• Combination
Sprinkler otomatis Hydrant Manual Otomatis

Joky pump, electric pump, genset


CHEMICAL BASE

MANUAL (portable extinguisher)


• Pemilihan tipe extinguisher
• Fire rating/daya padam
Dry chemical
• Distribusi penempatan
CO2
• Labelling
Air

• Pemeriksaan dan pemeliharaan


 PENGERTIAN;

Adalah alat pemadam api berbentuk


tabung berisi bahan kimia yang
ringan di jinjing atau mudah di
bawa dan mudah di operasikan oleh
satu orang ber ukuran 0,5 – 16 kg.
A

C
D
• Air : Daya menghisap panas yang besar
mendinginkan / cooling.
• Busa : Tahan panas, menutup permukaan
Memisahkan uap minyak dengan oksigen dan
menyerap panas.
• CO2 : Mengusir udara disekitar alat yang terbakar
serta tidak menghantar arus listrik.
• Tepung kimia khusus : Mengganggu/merusak
keseimbangan proses secara kimiawi dan
menutup/lapisan pada permukaan bahan logam yang
terbakar.

Ingat! Logam bisa terbakar dibutuhkan panas yang


sangat tinggi.
 FIRE EXTHINGUESER ( ALAT PEMADAM API RINGAN )

FIRE BLANKET UNTUK


MEMADAMKAN API YANG
FIRE EXTHINGUESER CARBON BERASAL DARI BAHAN YANG
DIOXIDE UNTUK MEMADAMKAN TERBAKAR AKIBAT DARI KAYU
API YANG BERASAL DARI BAHAN KERTAS, SECARA MANUAL
YANG TERBAKAR AKIBAT DARI
BIASA TERPASNG DI AREA
KABEL LISTRIK, MINYAK DAN OLI
KITCHEN
FIRE EXTHINGUESER ( Alat Pemadam Api Ringan ),

GAS CO 2

UNTUK MEMADAMKAN API BERASAL DARI


MINYAK, METAL
YANG BERHUBUNGAN DENGAN LISTRIK

UNTUK MEMADAMKAN
API DI DAERAH YANG
BERTEGANGAN
LISTRIK,
APAR (Alat Pemadam Api Ringan)

Chemical Foam. Foam A - B


APAR (Alat Pemadam Api Ringan)

Dry Powder Dry Chemical


CARA PENGGUNAAN DAN PENEMPATAN APAR
PENGGUNAAN
• Buka kunci pengaman
• Arahkan semprotan ke dasar
sumber api
• Pergunakan tegak
• Tekan genggaman
• Diudara terbuka jangan
melawan arah angin

PENEMPATAN
• Mudah terjangkau
• Mudah terlihat
• Jarak yang tepat
• Tidak terkunci
• Sesuai kondisi setempat
CHEMICAL BASE
OTOMATIS

Sistim Chemical Base otomatis


• Penentuan sistim
• Tipe kebakaran
• Konsentrasi minimum (CO2, Fm 200)
• Penentuan ukuran pipa
• Laju pancaran/menit
• Peletakan dan jumlah nosel
• Pemeriksaan dan Pemeliharaan
SISTIM WATER BASE
• SPRINKLER OTOMATIS
• FIRE HYDRANT
HEAD SPLINKLER
 KEPALA PEMANCAR AIR

1. Daya Pancar 2mtr2


2. Mendeteksi adanya panas

3. Untuk memadamkan api diruang setempat

4. Mendeteksi
suhu udara 680c
HYDRANT
HYDRANT adalah suatu sistem instalasi pemipaan berisi
air bertekanan yang digunakan sebagai sarana untuk
memadamkan kebakaran
MACAM-MACAM HYDRANT
1. HYDRANT GEDUNG
Hydrant yang dipasang didalam bangunan dan
sistem serta peralatannya disediakan/dipasang
oleh pihak gedung tersebut.
2. HYDRANT HALAMAN
Hydrant yang terletak diluar/lingkungan bangunan,
serta peralatannya disediakan oleh pihak pemilik
bangunan.
3. HYDRANT KOTA
Hydrant yang terletak di sepanjang jalan kota
yang disediakan oleh pemerintah dan
persediaan air dipasok oleh PDAM setempat.
KLASIFIKASI HYDRANT

1. HYDRANT KELAS I
Hydrant yang dilengkapi dengan selang berdiameter 2
½ inch, yang penggunaannya khusus bagi petugas
PMK atau orang yang sudah terlatih.
2. HYDRANT KELAS II
Hydrant yang dilengkapi dengan selang berdiameter 1
½ inch, yang penggunaannya untuk penghuni gedung
atau orang yang belum terlatih.
3. HYDRANT KELAS III
Hydrant yang dilengkapi dengan selang berdiameter
gabungan antara Hydrant kelas I dan II.
SIAMESE CONECTION

• Untuk sambungan suplai air


dari dinas pemadam kebakaran
kota untuk di –Distribusikan ke
Hydrant Box
HYDRANT PILAR

• HIDRANT PILAR  BOX HYDRANT


 Untuk penyimpanan
Untuk memadamkan api di kelengkapan
• Lokasi luar bangunan hydran Pilar
BOX HYDRANT

• Perlengkaan di dalam Box


Hydran
1. Kran Q1,5” dan 2,5”
• 2. Slang Asbes
3. Conector
 KELENGKAPAN SUPLAY AIR HYDRANT

 ELECTRIC PUMP
 DIESEL PUMP

UNTUK MENGOPERASIKAN
HYDRAN BOX APABILA ADA
KEBAKARAN BESAR APABILA TIDAK ADA SUMBER
LISTRIK SUPALY AIR KE HYDRANT
BOX
MENGGUNAKAN DIESEL PUMP.
 KELENGKAPAN SUPLAY AIR HYDRANT

 PANEL HYDRANT

 JOCKY PUMP

UNTUK MENGENDALIKAN
PERALATAN POMPA UNTUK MENYUPLAI AIR
HYDRANT SPLINKLER, APABILA
TERJADI KEBAKARAN
RINGAN
• SUMBER AIR

CAPASITAS WATER GROUND


TANK 330,000 LITER

CAPASITAS WATER ROOP


TANK
35,000 LITER

CAPASITAS WATER GROUND


TANK 97,300 LITER
Manual Alarm Station.

 Alat ini bekerja apabila tombol mechanic yang dilapis oleh


plastic ditekan yang mengakibatkan mechanical contact menjadi
aktif.
 Biasanya alat ini digunakan pada ruang2 umum/public area
sebagai alat diteksi manual dan untuk Manual Alarm Station
dilengkapi dengan telephone jack untuk emergency
communication.

Alarm Bell.

 Alat ini bekerja apabila Main Control Fire Alarm menjadi aktif
(Control Panel akan mensupply tegangan DC 24 volt ke Alarm
Bell).
 Biasanya alat ini juga digunakan pada ruang umum sebagai
pemberi isyarat apabila terjadi kebakaran (untuk evakuasi).
Sistim Deteksi & Alarm otomatis
• Jenis detektor
• Distribusi penempatan detektor
• Persyaratan pemasangan
• Pengkabelan dan komponen sistim
• Pemeriksaan
Detektor api dangas pemeliharaan
Detektor Detektor panas Detektor kombinasi Detektor asap
 SYSTEM DETECKSI

 SMOKE DETECTOR BERFUNGSI UNTUK


1. Mendeteksi Asap yang berlebihan
2. Mendetecsi molekul
3. Memberikan indikasi ke Ruang
Kontrol apabila ada asap yang tersensor.
4. Daerah yang dapat dilindungi 5 – 95 m2 dengan ketinggian
plafond 4-20 M.
5. Jarak pemasangan antara detector tidak melebihi 10 mtr
SMOKE DETECTOR

 HEAT DETECTOR BERFUNGSI UNTUK


1. Mendeteksi udara Panas 57.0 C
2. Memberikan indikasi ke Ruang
HEAT DETECTOR Kontrol apabila ada asap yang
tersensor.
3. Ketinggian ruang tidak elebihi 6 mtr
4. Jarak antara Detector tidak melebihi 6 mtr
 GAS DETECTOR ( ALAT PENDETEKSI KEBOCORAN )

BERFUNGSI UNTUK
1. Mendeteksi adanya kebocoran gas
yang
GAS DETECTOR LPG di hasilkan di lokasi Instalasi /tabung
Gas LPB
2. Memberikan Indikasi pada panel
MCPFA apabila terjadi kebocoran
• Master Control Panel Fire Alarm ( MCPFA )

INSTRUKSI OPERASIONAL

KONDISI ALARM

Lampu indikasi Fire pada panel menyala


LCD pada panel menampilkan pesan
Buzzer pada panel bunyi ( Beef, Beef ,….. )
Bell dan lampu indicator di area actif

Tindakan :
MCPFA : a. Tekan tombol acknowledge alarm
Suatu alat yang dipakai untuk memberikan b. Tekan tombol reset apa bila di
indikasi tentang Detector yang bekerja lapangan sudah membebaskan dari
di suatu daerah alarm atau adanya system yang terdeteksi
manual Alarm Push buton yang
ditekan, dengan menyalakan lampu
Indicator dan membunyikan Bell
Electronic
ALAT COMUNICATION
• LIFT COMUNICATION AIPHON
 EMERGENCY CALL

UNTUK COMUNIKASI SETIAP


LIFT APA BILA TERJEBAK DIPERUNTUKAN UNTUK
EVACUATION
CAMERA CLOSE TELEVISION
1. Memonitor apabila terjadi kebakaran
2. Memonitor apabila ada sesuatu yang
mencurigakan
3. Sebagai pengaman untuk lokasi publik
sres
 PANEL TEGANGAN RENDAH

UNTUK MENGENDALIKAN SEMUA


SYSTEM LISTRIK YANG ADA .
Apabila terjadi kebekaran Otomatic mati total
...TERIMA KASIH...
Dipaparkan:
YUSEP.S
Sumber :
H.R.SYARIEF SUSANA,
FIRE CONSULT
KELUAR KELUAR
EXIT EXIT
ARTI FSM
Fire safety Management (FSM ) adalah segala
upaya memobilisasi personil, pemanfaatan
biaya,penggunaan bahan,peralatan dan metoda
termasuk informasi untuk pencegahan dan
penanggulangan terhadap kebakaran dan bahaya
terkait lainnya yang sewaktu-waktu terjadi
dibangunan/unit industri.
AKIBAT KEBAKARAN

•Korban jiwa
•Kerusakan
•Kerugian
•Penderitaan
•Citra

Konsekuensi dari
Penyimpangan
MSPK
FIRE PREVENTION

PRE FIRE CONTROL POST FIRE


IN CASE FIRE CONTROL CONTROL

FIRE SAFETY MANAGEMENT


PRE FIRE CONTROL

¡ Kebijakan dan Komitmen.


¡ Identifikasi Sumber Daya.
¡ Inventarisasi Sarana Proteksi dan Jalan Keluar.
¡ Inspeksi dan Uji Coba Berkala.
¡ Tindakan Pemeliharaan dan Perawatan Peralatan.
¡ Pengawasan Terhadap Tempat dan Lingkungan Kerja.
¡ Struktur Organisasi Managemen Pengamanan Kebakaran.
¡ Rekruitmen dan Pelatihan Personel.
¡ Penyuluhan Penghuni dan Visualisasi Pencegahan Kebakaran.
¡ Gambar situasi Route Penyelamatan.
¡ Rencana Tindakan Keadaan Darurat Kebakaran.
¡ Gladi / simulasi Kebakaran dan Evakuasi Penghuni.
IN CASE
FIRE CONTROL

FIRE EMERGENCY PLAN

Deteksi
Alarm
Padamkan-Lokalisir
Evakuasi
Rescue & P3K
Amankan
POST
FIRE CONTROL

•INVESTIGASI

• ANALISIS

• REKOMENDASI

• REHABILITASI
POSKO Lapis III Bantuan
dari lingkungan

Lapis I
Petugas APAR

Lapis II
Petugas Hidran
Lapis IV
Dinas PMK
“ Selamat Bertugas “
Dipaparkan :
YUSEP.S
Sumber :
H.R. SYARIEF SUSANA,BA
• SISTEM adalah perpaduan dari sesuatu yang terdiri dari bagian-bagian
yang saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan yang
mempunyai tujuan tertentu .

• EVAKUASI adalah upaya pemindahan penghuni dari suatu tempat /


ruangan yang terancam bahaya ketempat yang aman .

• SISTEM EVAKUASI KEBAKARAN adalah upaya pemindahan dari


tempat berbahaya ke tempat yang aman dengan mentaati ketentuan
atau prosedur yang berlaku dari suatu tempat atau bangunan .
Syarat sarana Evakuasi
• Aman sementara, terjamin kedap asap dan
panas;
• Pintu Tidak dikunci;
• Tidak terhalang oleh benda apapun;
• Memiliki lampu darurat;
• Bukaan pintu kearah pelarian;
• Mudah dijangkau (pajang jarak tempuh
sependek mungkin)
• Ada petunjuk arah yang dapat dilihat
dalam keadaan gelap.
STANDARD MINIMAL :
STRUKTUR ORGANISASI
KESELAMATAN KEBAKARAN GEDUNG (K2G)
KEPALA /
WAKIL K2G

POSKO
- Operator
- Teknisi

KA. PERAN SATPAM PMK


P3K
LANTAI AREA SETEMPAT

R.PEMADAM R. P3K R. EVAKUASI

R. RESCUE R. SALVAGE
MAKSUD DAN TUJUAN

• Mengetahui dan memahami tugas yang


harus dilakukan oleh team peran
kebakaran pada saat terjadi kebakaran atau
keadaan darurat ( Siapa – Dimana –
Bilamana – Bagaimana )

• Mengimplementasikan prosedur yang telah


dibuat secara efektif.
TUGAS KEPALA/WAKIL KESELAMATAN KEBAKARAN
GEDUNG

• Pastikan bahwa Dinas Pemadam Kebakaran sudah


dihubungi .
• Menuju ke Posko kebakaran untuk memimpin
operasional
• Pastikan bahwa pemberitahuan kewaspadaan
tingkat pertama telah dilaksanakan .
• Pastikan bahwa peran kebakaran lantai telah
melaksanakan tugasnya .
• Tetap siaga untuk menerima status laporan dan
memperkirakan harus evakuasi bertahap atau
evakuasi total .
TUGAS OPERATOR

• Secepatnya menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran dan


Instansi terkait .
• Jangan memutuskan hubungan telepon sampai Dinas
Pemadam Kebakaran mengulangi berita .
• Mengendalikan sistem pemberitahuan umum .

TUGAS TEKHNISI
• Mengatur dan mengontrol peralatan mekanik maupun
elektrik ( lift,alarm,pompa kebakaran,hidran,lampu
darurat, peralatan evakuasi dll )
• Membantu kelancaran tugas bantuan yang datang di TKP .
TUGAS KEPALA/WAKIL PERAN KEBAKARAN
LANTAI
PADA SAAT MENDENGAR ALARM .

• Memeriksa sub-sub panel alarm kebakaran untuk


menentukan sumber alarm tersebut .
• Apabila kebakaran tidak berada pada lantainya yakinkan
bahwa lantainya siap untuk evakuasi .
• Apabila kebakaran di lantainya segera laporkan ke Posko
Kebakaran :
- Namanya .
- Jenis yang terbakar .
- Lokasinya .
- Situasi terakhir .
• Memimpin pelaksanaan operasional di lantainya .
PADA SAAT MENDENGAR PEMBERITAHUAN EVAKUASI

• Periksa semua ruangan dan perhatikan setiap


penghuni pada lantainya untuk melaksanakan
evakuasi .
• Pada saat evakuasi berikan perhatian khusus pada
orang cacat, hamil, anak-anak dll .
• Pastikan bahwa seluruh penghuni lantainya sudah
melaksanakan perintahnya .
• Pada saat tiba di tempat berhimpun laksanakan
infentarisasi terhadap penghuni lantainya .
• Laporkan tentang situasi terakhir dan status
evakuasi kepada K3G .
TUGAS SATPAM AREA
• Mengamankan area gedung yang terbakar .
• Mengatur lalu lintas disekitar gedung .
• Mengatur perpindahan kendaraan di tempat
parkir ketempat lain yang aman .
• Mengatur tersedianya jalan masuk bagi bantuan
luar yang datang .
• Menjaga dokumen / barang yang telah
diselamatkan .
• Sebagai penunjuk jalan bagi bantuan luar yang
datang .
• Selalu berkoordinasi dengan regu / pihak lain .
TUGAS PEMADAM KEBAKARAN SETEMPAT

PADA SAAT MENDENGAR ALARM


- Berusaha mengetahui dengan pasti lokasi terjadinya alarm
kebakaran
- Menuju ke Posko Kebakaran untuk memantau situasi .
- Seorang anggota regu mengatur lift kebakaran dan menunggu
kedatangan petugas pemadam .

PADA SAAT TERJADI KEBAKARAN


- Melaksanakan pemadaman / melokalisir kebakaran sebelum
Petugas Pemadam datang .
- Memberi informasi yang diperlukan oleh Petugas bantuan
yang datang .
- Selalu berkoordinasi dengan regu / pihak lain .
TUGAS P3K ( POLIKLINIK )
• Selalu berkoordinasi dengan pihak Rumah Sakit
terdekat .

• Melakuakan pertolongan dengan cepat dan tepat


apabila ada korban yang mengalami gangguan
kesehatan .

• Membawa korban ke Rumah Sakit apabila ada korban


yang perlu mendapatkan pertolongan lebih lanjut .
TUGAS REGU PEMADAM KEBAKARAN
LANTAI

• Memadamkan dan melokalisir kebakaran serta


menekan kerugian sekecil-kecilnya .
• Memadamkan kebakaran dengan menggunakan
peralatan ( Apar dan Hidran ) secara efektif dan
efesien .
• Melaporkan terjadinya kebakaran,
perkembangan dan hasil pemadaman .
• Selalu berkoordinasi dengan regu atau pihak lain
.
TUGAS P3K LANTAI

• Melaksanakan pertolongan pertama seperlunya


dengan cepat dan tepat apabila ditemuka korban
yang mengalami gangguan kesehatan .

• Mentransportasikan korban ketempat lain yang aman


.

• Selalu berkoordinasi dengan regu atau pihak lain .


TUGAS REGU EVAKUASI LANTAI

• Mengevakuasikan penghuni ketempat berhimpun yang


telah ditentukan .
• Memberi petunjuk, mengarahkan, dan mencarikan jalan
keluar kepada penghuni .
• Selalu mengingatkan penghuni agar tidak menggunakan
lift sekaligus mengarahkan agar menuju tangga darurat
terdekat .
• Selalu mengingatkan kepada ibu-ibu yang memakai sepatu
berhak tinggi harap dilepas .
• Menginformasikan ke regu P3K apabila ditemukan
penghuni yang perlu mendapatkan pertolongan .
• Selalu berkoordinasi dengan regu atau pihak lain .
TUGAS REGU PENYELAMATAN BARANG

• Menyelamatkan barang berharga atau


dokumen penting ketempat lain yang aman yang
telah ditentukan .
• Menyerahkan barang atau dokumen tersebut ke
bagian pengamanan .
• Selalu memonitor situasi terakhir kebakaran .
• Selalu berprinsip bahwa keselamatan jiwa lebih
penting dari harta benda .
• Selalu berkoordinasi dengan regu atau pihak lain .
* Jangan panik.
* Jangan menggunakan lift.
* Berjalan dengan cepat dan teratur.
* Jangan lari.
* Segera menuju tangga darurat terdekat.
* Ikuti petunjuk petugas evakuasi.
* Dahulukan penghuni yg cacat/kelainan lain.
* Bantu terhadap tamu yg kurang mengetahui seluk beluk gedung.
* Lepaskan sepatu yang berhak tinggi.
* Segera keluar menuju tempat behimpun yang telah ditetapkan.
* Jangan berhenti atau kembali kelantai.
PADA SAAT MENEMUKAN KOBARAN API,
AKTIFKAN ALARM KEBAKARAN
ATAU HUBUNGI OPERATOR
JIKA MAMPU, PADAMKAN DENGAN
PERALATAN YANG TERSEDIA
(HIDRAN KEBAKARAN ATAU APAR).
 Hentikan kegiatan atau hubungan
telepon.

 Jangan panik, tunggu pengumuman


selanjutnya.

 Jangan melakukan tindakan yang


membuat orang lain panik (lari, saling
mendorong, berteriak).

 Jika bukan regu Peran kebakaran, carilah


exit terdekat; Jangan sekali-kali gunakan
lift.

 Jika sudah berada di luar bangunan,


jangan masuk kembali untuk alasan
apapun.
Segera tinggalkan ruangan .
Jangan pikirkan barang.
Keselamatan jiwa anda lebih penting.
 INGAT !!! PADA SAAT MENUJU KELUAR, JANGAN
SEKALI-KALI MENGGUNAKAN LIFT
 TUTUPLAH SEMUA PINTU YANG TELAH ANDA
LEWATI, UNTUK MENGHAMBAT PENJALARAN API.
 JIKA TERPERANGKAP DI DALAM RUANGAN,
BERITAHU KEBERADAAN ANDA KEPADA ORANG DI
LUAR.
• TUTUPLAH CELAH DI BAWAH PINTU DENGAN KAIN
BASAH, UNTUK MENGHINDARI MASUKNYA ASAP
ATAU KOBARAN API.
 JIKA TERPERANGKAP DALAM RUANGAN BERASAP,
SELAMATKAN DIRI DENGAN CARA MERANGKAK.
UDARA DIBAGIAN DIBAWAH RELATIF LEBIH BERSIH
DARI PENGARUH ASAP
AWAS !!!
 JANGAN MELOMPAT
SEPERTI INI, TUNGGU
BANTUAN PETUGAS
RESCUE.
Menuju tempat berhimpun…

 Setelah keluar dari pintu terakhir (muara jalan keluar/Exit


Discharge) langsung menuju tempat berhimpun (Assembly
point) yang telah ditentukan.
 Petugas akan melakukan pendataan personil (penghuni).
 Dilarang memasuki ruangan kembali sebelum dinyatakan
status aman.
“ Selamat Bertugas “
TEKS I (SIAGA)

• “ Mohon perhatian, mohon perhatian…..?


Telah terjadi alarm di lantai X gedung...
Kami mohon penghuni diharap tenang,
petugas kami sedang mengadakan
pengecekan”.
(Diulang 2 kali )
TEKS II
(EVAKUASI TAHAP PERTAMA)
• “Mohan perhatian, mohon perhatian…..?
Setelah diadakan pengecekan ternyata telah terjadi
kebakaran di lantai X gedung……... Kami mohon para
penghuni lantai IX, lantai X, lantai XI dan lantai XII
segera meninggalkan ruangan melalui tangga
darurat yang terdekat,menuju tempat berhimpun.
Ingat…? Jangan menggunakan lift.
Bagi wanita yang memakai sepatu berhak tinggi harap
dilepas.
Bagi penghuni lantai lainnya diharap tenang, ikuti
instruksi selanjutnya.
(Diulang 2 kali)
TEKS III
(EVAKUASI TAHAP KEDUA)
• “Mohan perhatian, mohon perhatian…..?
Telah terjadi kebakaran di lantai X Gedung………
Kami mohon para penghuni lantai XIII, lantai XIV, lantai
XV dan lantai XVI segera meninggalkan ruangan
melalui tangga darurat yang terdekat,menuju tempat
berhimpun. Ingat…? Jangan menggunakan lift.
Bagi wanita yang memakai sepatu berhak tinggi harap
dilepas.
Bagi penghuni lantai lainnya diharap tenang, ikuti
instruksi selanjutnya.
(Diulang 2 kali)
TEKS IV
(EVAKUASI TOTAL)

• Mohon perhatian, mohon perhatian…..?


Seluruh penghuni gedung…………………..,
Seluruh penghuni gedung ………………….
Segera meninggalkan ruangan melalui tangga
darurat yang terdekat, menuju tempat
berhimpun. Ingat…? Jangan menggunakan lift.
Bagi wanita yang memakai sepatu berhak tinggi
harap dilepas.
(Diulang-ulang)
TEKS V
(PEMBERITAHUAN LATIHAN)

• Mohon perhatian… Mohon perhatian…


Bahwa apa yang baru saja kita laksanakan bersama
adalah semata-mata latihan penanggulangan & Evakuasi
kebakaran.
Kami ucapkan terima kasih atas perhatian dan kerja
samanya dan mohon maaf atas terganggunya kegiatan
anda.
Para karyawan dan karyawati dipersilahkan kembali ke
ruangan masing-masing dan melaksanakan aktivitas
selanjutnya.

( Diulang 2x )

Anda mungkin juga menyukai