Anda di halaman 1dari 33

SISTEM PROTEKSI

KEBAKARAN
Dosen: IR. HEDY C. INDRANI, M.T.
SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN

Kebakaran dapat berlangsung lama, hal ini disebabkan:


• - Faktor bahan yang mudah terbakar
• - Faktor manusia yang terlambat tahu (paling sering terjadi)
• - Faktor keterampilan menggunakan peralatan pemadam kebakaran.
MASALAH KEBAKARAN

3 unsur penyebab kebakaran


yaitu:

- Panas (asap berbahaya)


- Oksigen (dikurangi)
- Bahan (mudah terbakar)
(contoh: vitrage (korden),
karpet, kayu, dst.)
MASALAH KEBAKARAN

PRODUK KEBAKARAN:
1. API/PANAS
2. ASAP
3. GAS BERACUN

YANG PERLU DILINDUNGI:


1. JIWA MANUSIA
2. BANGUNAN
3. ISI BANGUNAN
4. BANGUNAN LAIN
SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN

USAHA-USAHA MENGATASI
PRODUK KEBAKARAN:

A. TANGGA KEBAKARAN
u Harus tahan api
u Terletak pada tiap ujung-
ujung gedung
u Pintu terbuat dari konstruksi
besi baja dengan cat merah
SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN

B. EXHAUST FAN
Pada gedung
bertingkat diberi
exhaust fan besar
untuk menghisap asap
dan gas beracun
keluar. Exhaust Fan
otomatis berputar bila
ada asap kebakaran.
SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN

STRATEGI PENYELAMATAN: Blokir - Area yang


mudah terbakar
1. Bahan jangan mudah terbakar seperti dapur, dsb.
2. Bahan jangan mudah merembetkan api
3. Kompartemen (blokir area)
4. Memperhatikan sistem vertikal (tangga)
5. Usaha pendeteksian dini
6. Menggunakan sistem proteksi kebakaran

KOMPARTEMEN ANTI KEBAKARAN

Kompartemen darurat dan tangga kebakaran


SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
A. PROTEKSI AKTIF PEMADAM KEBAKARAN
(Sistem jaringan pemadam otomatis)
1. Sistem sprinkler
2. Sistem fire alarm

SISTEM SPRINKLER SISTEM FIRE ALARM


SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN

B. PROTEKSI PASIF PEMADAM KEBAKARAN (Manual Station)


1. Hydran gedung (Fire Hose Cabinet)
2. Hydran halaman (Hydrant Pillar)
3. Portable Fire Extinguiser (Alat Pemadam Api Ringan / APAR
4. Bak berisi pasir

HYDRAN GEDUNG HYDRAN HALAMAN APAR

BAK PASIR
SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
A. 1. SISTEM SPRINKLER:
- Sprinkler head menghadap bawah (ruang kelas, ruang kantor, ruang kuliah)
- Sprinkler head menghadap atas (basement-parkiran mobil)
- Sprinkler head menghadap samping (koridor hotel)

Resiko kebakaran :
- Resiko berat (pabrik minyak goreng)
- Resiko sedang (r. kantor)
- Resiko ringan (r. kuliah)

SPRINKLER HEAD SPRINKLER HEAD SPRINKLER HEAD


HADAP BAWAH HADAP ATAS HADAP SAMPING
SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
Cara pemasangan sprinkler head

Aplikasi pemasangan jalur sprinkler


SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
Adanya perbedaan resiko, sehingga menyebabkan penempatan sprinkler
tidak sama:
- Resiko berat:
Springkler head harus melayani radius 9 m²
- Resiko sedang:
Springkler head harus melayani radius 12 m²
- Resiko ringan:
Springkler head harus melayani radius 21 m²
SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
JARAK ANTAR SPRINKLER:
- RESIKO BERAT:
Jarak maksimal antar sprinkler head 3,70 meter
- RESIKO SEDANG
Jarak maksimal antar sprinkler head 4,00 meter
- RESIKO RINGAN:
Jarak maksimal antar sprinkler head 4,60 meter
Catatan:
Jarak terhadap dinding = ½ jarak antar springkler head

Jarak antar sprinkler head


SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN

Sistem jaringan sprinkler


SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN

Studi kasus:

Membuat ruang di dalam


ruang tidak diperkenankan,
karena tidak memenuhi
persyaratan standar
pelayanan sprinkler head.

Ruang di dalam ruang

HEDY C. INDRANI
SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN

Warna tabung sprinkler head:


Orange, merah, kuning, hijau, biru, ungu (perbedaan
warna tergantung kemampuan mendeteksi suhu
panas ruang).

Untuk ruang yang memang panas (seperti dapur),


gunakan sprinkler dengan standar suhu tinggi.

Cairan berwarna dalam tabung sprinkler mudah


memuai, bila kena suhu panas akibatnya mudah
pecah sehingga air keluar.

Tidak semua ruang boleh diberi springkler, contoh:


R. Panel listrik, R. Perpustakaan, R. Dapur, R. Komputer,
R. Panel Telepon, tidak boleh diberi sistem sprinkler.

Catatan:
Gedung 4 lantai keatas sudah wajib memakai sistem
sprinkler.
SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN

A.2. FIRE ALARM:


Sistem Fire Alarm berfungsi untuk
mendeteksi dan memberi sinyal atau
tanda secara dini bila terjadi kebakaran,
sehingga dapat ditanggulangi secara
cepat. Kerugian material dapat ditekan
lebih rendah dan yang sangat penting
tidak menimbulkan/meminimalkan
korban manusia. Gedung yang
dilengkapi deteksi kebakaran otomatis
akan memberitahu di mana lokasi terjadi
kebakaran.

a. HEAT DETECTOR (detector panas):


Dihubungkan ke panel bila ada panas
terjadi kontak. Contoh: r. Audio Visual UKP,
r. komputer, r. Pompa, r. panel listrik.
SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN

Ada 2 jenis HEAT DETECTOR:

a.1. FIX HEAT:


Baru bekerja pada suhu panas tertentu
baru alarm berbunyi, contoh: di dapur

a.2. RATE OF RISE HEAD DETECTOR:


Baru bekerja pada panas sekian derajat Fix temperature heat detector
dan sekian detik, baru alarm berbunyi.

Rate of rise head detector Rate of rise head detector


SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN

HEAT DETECTOR:
(detektor panas)

o Heat Detector dipasang tiap 6 meter


dan melayani area 46 m²/alat.

o Bila alat diletakkan di koridor, jarak


antara Heat Detector boleh sampai 10
meter.

o Pemasangan Heat Detector


menggunakan kabel, sehingga mudah
dipindah-pindahkan jika renovasi.
HEDY C. INDRANI
o Berbeda dengan sprinkler yang tidak
bisa dengan mudah dipindahkan
karena tidak memakai kabel, tetapi
menggunakan pipa besi dan bersifat
permanen.
SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN

b. SMOKE DETECTOR:
(detektor asap)

Ciri-ciri:
o Lebih peka
o Lebih mahal
o Jangkauan lebih luas
o Jauh lebih aman
Akan bekerja bila ada asap berlebihan tetapi tidak
semua kebakaran ada asap. Contoh: alkohol, spiritus
tidak mengeluarkan asap.

Tidak cocok untuk dapur dan garasi mobil.

Di UKP terdapat pada R. Perpustakaan, R. Komputer, R.


Panel Listrik, gedung Rektorat, semua dihubungkan
dengan panel kontrol di pos satpam (diawasi 24 jam).

Detektor asap melayani area 92 m²/alat menggunakan


kabel, sehingga dengan mudah dapat dipindah-
pindahkan ketika renovasi.
SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN

c. FLAME DETECTOR
(detektor nyala):
Tidak akibat asap atau panas tetapi
karena nyalanya. Contoh: ledakan
spiritus.
Flame detector
Cara kerja flame detector untuk mengidentifikasi /
mendeteksi api dengan menggunakan metode
optik seperti ultraviolet (UV), infrared (IR)
spectroscopy dan pencitraan visual flame.
d. GAS DETECTOR
(detektor gas):
Detektor panas terletak di atas plafon,
sedangkan jika di dapur gas elpiji
sifatnya turun ke bawah, sehingga
tidak bisa terdeteksi oleh detektor
panas, maka diperlukan detektor gas
yang dipasang 20-30 cm dari atas
lantai, kemudian dihubungkan dengan
panel kontrol, sehingga bisa dikontrol
di ruang kontrol.
SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN

Contoh: Kantin
SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
B. SISTEM PROTEKSI PASIF
(Manual Station)
B. 1. HYDRANT GEDUNG /
FIRE HYDRANT:
(Fire Hose Cabinet)
Terdiri dari gulungan slang dalam
kotak dengan katub, terkadang
dilengkapi dg tabung kebakaran
(portable).
Bentuk semprotan:
- jenis spray (semprot)
- jenis jet (tembakan)
SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
Hydrant gedung harus dipasang bila:
o Di lokasi terbuka seperti supermarket,
perkantoran, kampus, dan fasilitas publik
lainnya.
o Di lokasi terpetak-petak seperti UK. Petra,
setiap 1.000 m² harus tersedia minimal 2
buah.
o Bangunan tinggi terbuka, tiap 800 m² harus
tersedia minimal 1 buah.
o Harus strategis, tidak merusak pandangan,
jelas/mudah terlihat.
o Biasanya terletak di dekat tangga tetapi
bukan di tangga.
o Harus berwarna merah, tidak boleh diganti
cat warna lain.
o Di Indonesia, kotak hydrant harus terkunci,
padahal persyaratan internasional tidak
terkunci.
SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN

HYDRANT GEDUNG
SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN

Department store
Peletakan hydrant box terlindung deretan rak-rak pakaian,
sehingga diperlukan tanda (signage) berupa lampu petunjuk.

HEDY C. INDRANI
SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN

B.2. Hidran Halaman:


(Pillar Hydrant)
Pengguna hanya petugas PMK untuk
menyemprot bagian luar gedung.
Tidak ada selang, karena selang
dipasang oleh petugas PMK.
Panjang selang pillar hydrant kelipatan
30 m dan bertekanan luar biasa.
Beda dengan selang hydrant box
digedung Ø 40 mm tekanan lebih kecil,
sehingga penghuni gedung bisa
mengoperasikan sendiri.
Jarak antar Pillar Hydrant maksimum 90
meter.
Pillar Hydrant
Contoh: di UK. Petra terletak di depan gedung J.

HEDY C. INDRANI
SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
B.3. SIAMESE CONNECTION:
Fungsi Siamese Connection yang utama adalah
untuk menunjang pasokan air, jika air
pada reservoir sudah tidak mencukupi lagi. Air
yang dibawa oleh mobil pemadam kebakaran
akan disalurkan ke dalam gedung melalui
Siamese Connection ini.

SIAMESE CONNECTION
HEDY C. INDRANI
SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
B.4. PORTABLE FIRE EXTINGUISER
(Alat Pemadam Api Ringan/APAR):

Menurut Peraturan Pusat Kementrian dan


PERDA-Sby maka setiap ruang wajib
memiliki tabung kebakaran dan diletakkan
tiap jarak 200-250 meter.

Tabung kebakaran dapat berisi:


• Air (bertekanan)
• Busa (foam, dan sejenisnya)
• Serbuk kimia kering (dry chemical
powder) warna putih, sering dipakai
sebagai isolator (perantara) agar 2
kabel tidak korsleting
• Gas (CO2) untuk melayani ruang
tertutup

PORTABLE WATER FIRE EXTINGUISER


SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
Desainer harus tahu kebutuhan
yang akan dipadamkan:
o Kertas – APAR berisi busa
o Komputer – APAR berisi gas
o Dapur – APAR berisi serbuk
o dst.

PORTABLE WATER FIRE EXTINGUISER PORTABLE DRY POWDER FIRE EXTINGUISER


SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
PINTU EXIT
o Pintu kebakaran di tangga kebakaran
maupun pintu EXIT harus terbuka ke arah
luar untuk memudahkan lari keluar.
o Apabila 1 lantai berisi > 50 orang, maka
harus ada 2 pintu exit dan 2 tangga darurat.
o Pintu exit tidak boleh berupa pintu geser
(sliding door) dan pintu putar.
o Bila ketinggian gedung >8 lantai (>40 m)
wajib memiliki pintu exit menuju helipad
dan lift kebakaran yang dalam kondisi
listrik mati, tetap jalan agar petugas PMK
dapat melaksanakan tugasnya.
o Tidak boleh ada tangga kebakaran menuju
basement, cukup tangga biasa menuju lobby
untuk lari keluar.
o Lampu exit harus terus menyala,
menggunakan listrik dan baterai cadangan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai