NIM : 202162121076
KLS : A2
Kebakaran adalah reaksi kimia yang berlangsung cepat dan memancarkan panas dan sinar.dan
terdapat penjelasan 3 unsur segitiga api yaitu :
a. Unsur pertama adalah bahan bakar , yaitu semua bahan yang mudah terbakar. Dilihat
dari wujudnya, bahan bakar dibedakan menjadi 3 ( tiga ) , yaitu : bahan bakar padat :
arang, kayu, kertas, kain bahan bakar cair : minyak tanah, bensin, spiritus bahan bakar
gas : elpiji , acetylene
b. Unsur kedua adalah oksigen. Udara disekitar kita mengandung 21 % gas oksigen, 76%
gas nitrogen, 1 % gas argon dan gas – gas lain dalam jumlah kecil. Dalam keadaan
normal, bahan bakar mudah bergabung dengan oksigen.
c. Unsur ketiga adalah panas ,suhu suatu benda akan naik karena panas sehingga
mempercepat berlangsungnya proses oksidasi.
a. Klasifikasi kelas kebakaran A yaitu Kelas A untuk bahan padat Non-logam. Kebakaran
yang melibatkan benda padat, api yang ditimbulkan bisa berbentuk bara.
b. Klasifikasi kelas kebakaran B adalah kebakaran yang terjadi akibat zat cair dan gas
mudah terbakar seperti bensin, minyak tanah , oli, wax, cat, thinner, alkohol, acetone,
propanol, methanol, dan lain sebagainya.
c. Klasifikasi kelas kebakaran C adalah kebakaran yang terjadi akibat aktivitas elektrikal
atau listrik.
d. Klasifikasi kelas kebakaran D adalah kebakaran yang terjadi akibat zat logam yang
mudah terbakar seperti magnesium, titanium, lithium, kalium, pottasium, sodium, dan
sejenisnya.
Dengan adanya kebakaran ini menimbulkan beberapa bahaya yang di hasilakan antara lainnya
adalah
a. Bahaya kebakaran ringan Merupakan bahaya terbakar pada tempat dimana terdapat
bahan-bahan yang mempunyai nilai kemudahan terbakar rendah,
b. Bahaya kebakaran sedang Bahaya kebakaran tingkat ini dibagi lagi menjadi dalam tiga
kelompok, yaitu:
Kelompok I. Adalah bahaya terkait penimbunan bahan yang mudah terbakar
dengan tinggi tidak lebih dari 2.5 meter dan apabila terjadi kebakaran,
melepaskan panas sedang sehingga menjalarnya api sedang.
. Kelompok II. Adalah bahaya kebakaran terkait penimbunan bahan yang mudah
terbakar dengan tinggi tidak lebih dari 4 meter dan apabila terjadi kebakaran
melepaskan panas sedang sehingga menjalarnya api sedang.
. Kelompok III . Merupakan bahaya terbakar apabila terjadi kebakaran
melepaskan panas tinggi dan menjalarnya api cepat
c. Bahaya kebakaran berat Merupakan bahaya terbakar pada tempat dimana apabila
terjadi kebakaran melepaskan panas sangat tinggi dan menjalarnya api sangat cepat.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam Perlindungan bangunan dari bahaya kebakaran
a. Ketahanan panas dan tipe struktur serta bahan yang digunakan pada bangunan
b. Keterbatasan volume yang mampu dilindungi dari bahaya kebakaran
c. Tersedianya pintu keluar dengan jalur yang jelas
d. Perlindungan terhadap api yang disebabkan oleh system kelistrikan
e. Perlindungan terhadap api yang disebabkan oleh petir
f. Deteksi dan system alarm
g. System pipa tegak dan selang di dalam dan didekat bangunan
h. System sprinkler otomatis
Saat terjadi kebakaran adapun langkah langkah yang bisa di gunakan dalam memadamkan
api antara lain yaitu
Sistem deteksi yang bisa digunakan untuk menditeksi kebakaran bangunan antara lain yaitu
Dalam merancang bangunan sekolah berlantai 3 hal yang perlu diperhatikan terkait sistem
pemadam kebakaran yaitu harus menyediakan :
Tangga darurat : tangga darurat yang dipergunakan jika terjadinya kebakaran yang
memiliki akses ke luar bangunan dan peletakan tangga darurat ini diletakan di tempat
yang pencapaiannya mudah.
Sign / Memiliki penanda yang menunjukkan jalur evakuasi dan jalur tangga darurat yang
jelas dan mudah dilihat, dan terdapat penanda titik kumpul jika terjadinya bencana
kebakaran pada bangunan.
Sprinkler dan smoke detector : smoke detector digunakan untuk memberi peringatan jika
dalam bangunan terdapat asap. Sprinkler digunakan untuk mengeluarkan air untuk
memadamkan api sesaat setelah terdeteksinya asap kebakaran pada gedung.
APAR (Alat Pemadam Api Ringan) : yang berisikan gas nitrogen yang digunakan untuk
memadamkan api yang kemungkinan masih bisa dipadamkan dengan alat ini atau pada
saat awal terjadinya kebakaran / api belum terlalu besar, alat ini diletakkan di area yang
rawan terjadinya kebakaran.
Hydrant : memiliki hydrant yang berada dalam bangunan yang akan diletakkan antar
hydrant dengan jarak 35M yang memiliki panjang selang sebesar 30M dan untuk
hydrant di luar bangunan diletakkan di halaman pada jalur akses mobil pemadam
kebakaran.
Memiliki halaman yang cukup luas yang bisa dilalui 2 mobil pemadam kebakaran
Konstruksi Tahan Api atau Konsep konstruksi tahan api terkait pada kemampuan
dinding luar, lantai, dan atap untuk dapat menahan api jika terjadinya kebakaran.