PENGERTIAN KEBAKARAN
Kebakaran adalah suatu nyala api, baik kecil atau besar pada tempat yang tidak
kita kehendaki, merugikan pada umumnya sukar dikendalikan
KELASIFIKASI KEBAKARAN
Menurut Permenaker No. 04 Tahun 1980
Kelas A: kebakaran atau api yang terjadi pada bahan bakar padat.
Seperti: kayu, kain, kertas, kapuk, karet, plastik dan lain sebagainya.
Kelas B: kebakaran atau api yang terjadi pada bahan bakar cair Seperti; bensin,
minyak tanah, spirtus, solar, avtur dan lain sebagainya.
Kelas C: kebakaran atau api yang terjadi karena kegagalan fungsi peralatan
listrik.
Kelas D: kebakaran atau api yang terjadi pada bahan bakar logam atau metal,
seperti; magnesium, titanium, aluminium, dan lain sebagainya.
Penggunaan tepung kimia kering, goni basah, tanah lumpur, pasir menjadi
sarana efektif untuk menanganani jenis kebakaran golongan ini
METODE PEMADAMAN
KEBAKARAN
* cooling
* starvation
* smoothering
* breaking chain reaction
KONVEKSI (CONVECTION)
Perambatan Panas Melalui Gelombang Udara (Pergerakan Udara Panas Naik
Keatas)
PENYALAAN LANGSUNG
Metode Perpindahan Panas Langsung Pada Benda
1. TAHAPAN AWAL KEBAKARAN :
Terjadinya 3 unsur pembentukan api (Reaksi), dapat padam dengan sendirinya
apabila api tidak mencapai tahap kebakaran selanjutnya,
menentukan tindakan pemadaman atau untuk menyelamatkan diri.
2. TAHAPANKEBAKARAN TUMBUH:
Api membakar bahan mudah terbakar sehingga panas meningkat, dapat terjadi
flash over, berpotensi menimbulkan korban terjebak, terluka ataupun kematian
bagi petugas. (Derajat panas 60 sampai 400 derajat Celcius dari 0 menit sampai
3 menit)
3. TAHAPANKEBAKARAN PUNCAK :
Semua bahan
mudah terbakar menyala secara
keseluruhan,nyala api paling panas dan paling berbahaya bagi siapa saja yang
terperangkap di dalamnya. (Derajat panas 800 derajat sampai dengan 1200
derajat Celsius)
FLASH POINT
Suhu terendah dimana senyawa atau bahan mengeluarkan uap yang cukup
untuk membentuk campuran dengan udara yang dapat terbakar. ( suhu terendah
60 derajat celcius ).
FIRE POINT
Suhu terendah dimana suatu zat atau bahan bakar cukup mengeluarkan uap dan
terbakar secara terus menerus bila diberi sumber penyalaan yang cukup. Titik
bakar suatu zat beberapa derajat lebih tinggi dari titik nyala ( Flash Point ).
AUTO IGNITION
Apabila campuran uap dengan udara pada temperatur tertentu dapat terbakar
tanpa adanya sumber api.
FLAMMABLE RANGE
Campuran uap bahan bakar dan udara yang mengandung oksigen pada
konsentrasi tertentu dapat terbakar bila ada sumber api. Daerah konsentrasi
campuran uap dengan udara di batasi oleh konsentrasi terendah dan konsentrasi
tinggi, LFL dan UFL sangat penting dalam upaya pencegahan bahaya yang
dapat timbul karena adanya pelepasan bahan yang mudah menguap.
ROLLOVER
* Uap dan gas yang sangat panas menyala
* Kobaran mukaapi melintas di langit - langit
FLASHOVER
gangguan yang terjadi berupa loncatan api yang terjadi antar isolator atau
kompenen listrik tegangan tinggi
TAHAP PANAS-MENYURUT
(HOT-SMOLDERING PHASE)
* Pemadaman tidak langsung
* Produksi uap banyak (dari kabut air pemadaman)
* Ventilasi harus, tetapi tetap berhati-hati
BACK DRAF
Masuknya oksigen menyebabkan kobaran api disertai Ledakan dan api kembali
ketahanan keadaan mantap
Jalur Evakuasi harus jelas dan aman yang dipandu oleh petugas yang ada
Akibat Kebakaran
- Korban Juwa
- Kerugian
- kerusakan
- Penderitaan
- Citra
3 Tahapan
* SISTEM adalah perpaduan dari sesuatu yang terdiri dari bagian-bagian yang
saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan yang mempunyai tujuan
tertentu .
* EVAKUAS/ adalah upaya pemindahan penghuni dari suatu tempat / ruangan
yang terancam bahaya ketempat yang aman .
* SISTEM EVAKUASI KEBAKARAN adalah upaya pemindahan dari tempat
berbahaya ke tempat yang aman dengan mentaati ketentuan atau prosedur yang
berlaku dari suatu tempat atau bangunan
TUGAS OPERATOR
* Secepatnya menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran dan Instansi terkait .
* Jangan memutuskan hubungan telepon sampai DinasPemadam Kebakaran
mengulangi berita.
* Mengendalikan sistem pemberitahuan umum .
TUGAS TEKNISI
* Mengatur dan mengontrol peralatan mekanik maupun elektrik
( lift,alarm,pompa kebakaran,hidran,lampudarurat, peralatan evakuasi dil )
* Membantu kelancaran tugas bantuan yang datang di TKP
PROSES EVAKUASI
* Hentikan kegiatan apaun
* Jangan panik, tunggu pengumuman selanjutnya.
* Jangan melakukan tindakan yang membuat orang lain panik (lari, saling
mendorong, berteriak).
* Jika bukan regu Peran kebakaran / ERT, carilah exit terdekat; Jangan sekali-
kali gunakan lift.
* Jika sudah berada di luar bangunan, jangan masuk kembali untuk
alasanapapun.
* Pastikan semua orang sudah keluar tutuplah seluruh pintu yang dilewati untuk
menghambat api
* Apa bila terjebak • Tutuplah celah di bawah pintu dengan kain basah, untuk
menghindari masuknya asap atau kobaran api.
* Jika terperangkap dalam ruangan berasap, selamatkan diri dengan cara
merangkak. Udara dibagian dibawah relatif lebih bersih dari pengaruh asap
* Setelah keluar dari pintu terakhir (muara jalan keluar/Exit Discharge langsung
menuju tempat berhimpun (Assembly point) yang telah ditentukan.
* Petugas akan melakukan pendataan personil (penghuni).
* Dilarang memasuki ruangan kembali sebelum dinyatakan statusaman.
H-1 adalah satu lantai yang dibawah lantai kebakar karena lantai yang paling
aman dan mudah untuk Evakuasi
H+2 adalah 2 lantai yang diatas lantai yang kebakar dan menunggu proses
evakuasi dilantai bawahnya agar tidak terjadi berdesakan saat evakuasi