Anda di halaman 1dari 17

PENCEGAHAN SERTA

PENANGGULANGAN KEBAKARAN

KELOMPOK II
INDAH YULIANI
DEVI NOVIALNA
NUR AULIAH
NUR SYAFITRI R
K3 PENGGUNAAN LISTRIK
• Keselamatan kerja listrik adalah keselamatan kerja yang bertalian dengan alat, bahan, proses,
tempat (lingkungan) dan cara-cara melakukan pekerjaan. Tujuan dari keselamatan kerja listrik
adalah untuk melindungi tenaga kerja atau orang dalam melaksanakan tugas-tugas atau adanya
tegangan listrik disekitarnya, baik dalam bentuk instalasi maupun jaringan.
• Penyebab utama kematian atau kecelakaan serius yang berhubungan dengan pekerjaan listrik
adalah sebagai berikut:
• Menggunakan peralatan-peralatan tanpa maintenance yang baik
• Kerja terlalu dekat dengan kabel listrik bertegangan tinggi
• Penggalian kabel bawah tanah bertegangan
• Praktek yang tidak aman saat menggunakan supply utama
• Menggunakan peralatan-peralatan yang tidak standar
Prosedur keselamatan saat bekerja dengan
peralatan listrik:
• Cek peralatan Anda apakah sesuai dan memenuhi standar
• Gunakan equipment bertegangan rendah sedapat mungkin
• Jika menggunakan 230 volt, gunakan peralatan ELCB
• Cek peralatan Anda apakah masih valid sticker Portable Appliance Test
(PAT)-nya.
• Cek power point, three pin plug dalam keadaan bagus
• Cek kabel-kabel dilantai jangan sampai menyebabkan tripping hazard.
K3 PENGGUNAAN TABUNG GAS
• Saat ini tabung gas bertekanan banyak digunakan untuk pengelasan
(oksigen dan asetilen), kebutuhan di oksigen di rumah sakit, SCBA, bahan
bakar pada rumah tangga (elpiji) ataupun di Industri (CNG). Sangat
penting sekali untuk mengetahui penggunaan yang aman pada tabung gas
bertekanan untuk menghindarkan dari kecelakaan ataupun kebakaran
karena salah dalam penangannya. Tabung gas bertekanan bisa berbahaya
apabila penangannya tidak sesuai, penanganan yang tepat membutuhkan
keahlian khusus.
Beberapa jenis tabung gas bertekanan antara
lain :
– Mudah terbakar
Yang termasuk gas mudah terbakar adalah propane, buthane, ethylene oksida, hydrogen, acetilen, dll.

– Tdk mudah terbakar


Yang termasuk gas yang tidak mudah terbakar adalah nitrogen, helium.

– Oksidator
Salah satu gas yang tergolong sebagai oksidator adalah oksigen. Sifat oksigen bisa diketahui warna label kuning
pada tabung.

– Gas beracun
Yang termasuk gas beracun adalah seperti amonia, sulfur dioksida, chlorin, dll. Jika gas-gas tersebut terhirup
oleah manusia maka gas beracun tersebut akan masuk ke seluruh tubuh tegantung pada kadar racun yang masuk.
TUJUAN PENCEGAHAN KEBAKARAN, DASAR
HUKUM, PENANGGULANGAN KEBAKARAN

• KEBAKARAN adalah api yang tidak dikehendaki. Boleh jadi api itu
kecil, tetapi apabila tidak dikehendaki adalah temasuk kebakaran. Hampir
terbakarpun artinya adalah kebakaran
• MENCEGAH KEBAKARAN segala upaya untuk menghindarkan
terjadinya kebakaran. Seorang pengawas harus mampu menetapkan
rekomendasi syarat apa yang sesuai dengan keadaan yang ditemukan
dilapangan sewaktu inspeksi.
DASAR HUKUM PENGAWASAN
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
• Undang Undang No. 1 Tahun 1970 - Keselamatan Kerja
• Permenakertrans No. 04/Men/1980 - Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan
APAR
• Permenakertrans No. 02/Men/1983 - Instalasi Kebakaran Instalasi Kebakaran Alarm
Automatik
• Kepmenaker No. 186/Men/1999 - Unit Penanggulangan Unit Penanggulangan
Kebakaran di Tempat Kerja
• Instruksi Menaker No. 11/M/BW/1997 - Pengawasan Khusus Pengawasan Khusus K3
Penanggulangan Kebakaran
SYARAT-SYARAT K SYARAT K3 PENANGGULANGAN
PENANGGULANGAN KEBAKARAN SESUAI PASAL KEBAKARAN
SESUAI PASAL 3 AYAT 1 1 UU NO. 1 TAHUN 1970

• Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran


• Memberikan kesempatan jalan untuk menyelamatkan Memberikan
kesempatan jalan untuk menyelamatkan diri pada waktu kebakaran
• Mengendalikan penyebaran panas, asap dan gas
KLASIFIKASI KEBAKARAN
• Klasifikasi kebakaran ini sendiiri dibagi menjadi 4 kategori yaitu
Kebakaran A, B, C dan D. Hal ini tertuang jelas dalam peraturan Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 04/MEN/1980 Bab I Pasal 2 ayat 1.
• Sementara itu, Menurut NFPA (National Fire Protection Association)
kebakaran sendiri dibagi menjadi 5 kategori yang berbeda. Hampir sama
dengan 4 kategori sebelumnya, Namun ditambah satu kategori lain yakni
kategori K. Beberapa negara tepatnya yang ada di Eropa dan Amerika
bahkan ada yang yang membuat hingga 6 kategori yang berbeda.
Semua klasifikasi tersebut dapat dilihat
sebagai berikut :
• 1.Kebakaran Kelas A
Seperti yang kita tahu, kebakaran biasa terjadi karena terbakarnya sebuah benda padat seperti misalnya kain atau kayu.
Semua kebakaran yang disebabkan oleh terbakarnya benda padat non logam ini akan dimasukkan kedalam kelas A. Untuk
penanganan dan pemadaman kebakaran kelas A yang tepat adalah media basah seperti Air, lumpur, foam atau bisa juga
menggunakan media kering seperti pasir dan tepung pemadam.
• 2. Kebakaran Kelas B
Selain benda padat, benda cair atau gas juga sering menjadi penyebab kebakaran. Seperti contoh beberapa jenis bensin yang
memang sering digunakan untuk membakar sesuatu. Selain itu bisa juga karena LPG atau gas alam yang meledak.Untuk
mengatasi kebakaran kelas B yang disebabkan oleh hal-hal tersebut beberapa media yang bisa digunakan untuk pemadaman
adalah tepung pemadam, busa atau foam pemadam serta air bertekanan yang berbentuk halus seperti spray.
• 3. Kebakaran Kelas C
Kebakaran kelas C digunakan untuk jenis kebakaran yang terjadi karena adanya titik api yang berasal dari permasalahan
arus listrik. Terjadinya kebakaran ini biasa terjadi karena adanya korsleting atau permasalahan lainnya seperti arus pendek.Jika
hal ini terjadi hindari menggunakan media basah seperti air dalam proses pemadaman karena selain tidak efektif, pemadaman
menggunakan air bisa menjadi masalah baru karena air bisa menjadi penghantar listrik. Gunakan pemadam yang berbahan
dasar kering seperti tepung pemadam atau karbon dioksida (CO2).
Semua klasifikasi tersebut dapat dilihat
sebagai berikut :
• 4. Kebakaran Kelas D
Berkebalikan dari kebakaran A yang disebabkan oleh benda padat non logam, kebakaran kelas D adalah
kebakaran yang justru disebabkan oleh benda-benda logam seperti misalnya potasium, titanium dan lainnya. Beberapa
logam sangat sensitif terhadap udara atau air, oleh karena itu biasanya yang digunakan dalam pemadaman adalahn pasir
yang halus dan kering selain itu bisa juga menggunakan powder khusus.
• 5. Kebakaran Kelas K
Kebakaran yang dimasukkan dalam kelas K sebenarnya termasuk kasus khusus karena penyebabnya adalah
konsentrasi lemak yang tinggi. Kebakaran ini juga paling sering terjadi dalam dapur. Proses pemadaman bisa dilakukan
sama halnya saat terjadi kebakaran kelas B.
• 6. Kebakaran Kelas E
Peralatan elektronik memang sering menjadi penyebab kebakaran terutama peralatan yang menggunakan
dinamo. Kebakaran yang disebabkan oleh listrik memang butuh penanganan yang berbeda. Penggunaan dry
powder, bisa dibilang salah satu metode yang paling efisien dalam pemadaman. Namun, penggunaan dry powder ini
bisa meningkatkan resiko kerusakan pada mesin elektronik karena memiliki sifat yang lengket.
BAHAN & PERALATAN SERTA
FASILITAS PENUNJANG
• Berikut beberapa nama alat pemadam kebakaran dan perlengkapannya yang biasa digunakan :
• Tabung Pemadam Kebakaran / APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
Tabung Pemadam Kebakaran / APAR yang digunakan terdiri dari ukuran 3 kg untuk setiap ruangan tertutup sedangkan
untuk ruangan terbuka atau area koridor atau area yang lebih luas digunakan ukuran 6 kg.
Jumlah APAR tergantung dari jumlah lantai dan jumlah sekatan ruangan.
• Fire Alarm System
Kesediaan Fire Alarm System mutlak harus tersedia untuk memberi alert / peringatan kepada pengunjung maupun
personel sehingga dapat mencegah kebakaran yang lebih luas.
Instalasi Fire Alarm System dihitung berdasarkan luas ruangan dengan interval antar smoke detector / pendeteksi asap
berjarak 5 meter.
• Fire Troelly Cabinet
• Safety Cabinet
• Fire Hydrant System
Cara Menggunakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan)

• Untuk mempermudah dalam mengingat proses ataupun cara penggunaan


Alat Pemadam Api, kita dapat menggunakan singkatanT.A.T.A. yaitu :
• TARIK Pin Pengaman (Safety Pin) APAR
• ARAHKAN Nozzle atau pangkal selang ke sumber api (area kebakaran)
• TEKAN Pemicu untuk menyemprot
• AYUNKAN ke seluruh sumber api (area kebakaran)
Jenis-jenis media pemadam kebakaran
selain antara lain :
• Air.
• Busa (foam)
• Serbuk kimia kering (dry chemical powder)
• Carbondioksida.
• Halocarbon (Halon)
• Clean Agent.
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
• Berikut ini beberapa langkah yang dapat kita lakukan di rumah atau tempat usaha
untuk mencegah terjadinya kebakaran:
• Tidak menyalakan lilin tanpa pengawasan atau meletakkan lilin di dekat bahan yang mudah
terbakar seperti buku, tirai, selimut, dsb
• Selalu mengecek apakah kompor gas telah dimatikan sebelum meninggalkan rumah
• Mengecek kondisi kabel listrik untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan karena kulit
kabel terkelupas. Pasang pelindung kabel jika di rumah ada hewan peliharaan agar tidak digigit
• Jangan meletakkan kabel di bawah karpet karena materialnya mudah terbakar
• Hindari memasang terlalu banyak perangkat elektronik di dalam satu kabel extension
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
• Selain menerapkan lima langkah di atas, akan lebih baik lagi jika Anda
melengkapi rumah atau tempat usaha dengan berbagai peralatan
pencegahan dan penanggulangan kebakaran seperti:
• Sedia Karung Pemadam Api
• Memasang Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
• Memasang Alarm Pendeteksi Asap
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai