Anda di halaman 1dari 9

Nama : Muhammad Shidqi Abdurrazaq

Nim : 2004165
Prodi : PTOIR
TUGAS Praktikum Bengkel Teknik dan K3

SOAL !

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan APAR dan apa fungsi utama alat tersebut!

2. Jelaskan penyebab kebakaran pada bengkel dan gedung dan bagimana langkah-
langkah (SOP) yang harus dilakukan jika hal tersebut terjadi!

3. Jelaskan teori segitiga api yang anda ketahui !

4. Bagaimana sistem kerja dari APAR jika digunkan untuk memadamkan api
berdasarkan media pemadam apinya

5. Sebutkan bagian-bagian uatam APAR dan Bagaimana Sistem Kerja APAR


tersebut!

6. Bahan kimia apa saja yang digunakan pada APAR untuk memadamkan API
dengan cepat!

7. Kesalahan apa saja yang sering dilakukan dalam penggunaan APAR!

8. Bagaimana cara merawat APAR yang baik agar alat tersebut dapat bertahan
lama!

JAWABAN

1. APAR adalah singkatan dari Alat Pemadam Api Ringan (Fire Extinguisher),
alat ini adalah alat yang digunakan untuk medamkan api atau kebakaran kecil.
Pada umumnya APAR Alat Pemadam Api Ringan berbentuk tabung yang di isi
dengan bahan-bahan yang bertekanan tinggi dan sesuai dengan prosedur yang ada.
Fungsi Utama : APAR merupakan fire protection yang berfungsi memadamkan
api atau mengendalikan kebakaran dalam skala kecil yang umumnya terjadi pada
situasi darurat

2. Penyebab Kebakaran :

Pada Bengkel

• Korsleting Listrik / Arus pendek listrik

• Ledakan mesin atau alat praktek maupun bahan praktek

• Sambaran petir tanpa penangkal petir yang baik

• Instalasi listrik yang tidak Standar Nasional Indonesia (SNI)

Pada Gedung

• Korsleting Listrik / Arus pendek listrik

• Membuang puntung rokok menyala sembarangan

• Pembakaran sampah yang membesar tidak terkendali

• Sambaran petir tanpa penangkal petir yang baik

• Instalasi listrik yang tidak Standar Nasional Indonesia (SNI)

SOP menanggulangi hal tersebut jika terjadi :


- periksa Kembali aliran listrik di setiap ruangan agar tidak terjadi konsleting

- memperbaiki sistem grounding di setiap bangunan

- gunakan instalasi listrik yang sudah SNI

Dan jika terjadi kebakaran yang harus dilakukan adalah :

- jangan panik

- jauhi bahan yang mudah terbakar dan dari sumber kebakaran

- evakuasi diri ketempat yang aman

- lalu gunakan APAR untuk keadaan darurat dan kebakaran ringan


3. Teori Segitiga API

Dalam teori segitiga api ada tiga elemen yang saling bereaksi untuk menghasilkan
api.

• Ketiga elemen tersebut adalah oksigen,


panas dan bahan bakar.

Alat pemadam api ringan dalam memadamkan


api bekerja dengan cara menghilangkan salah
satu elemen dari segitiga api.

• Jika salah satu elemen hilang dan rantai reaksi terputus, secara langsung api
akan padam.

• Dengan ini media pemadam api bekerja sebagai agen yang akan menghilangkan
salah satu elemen dalam segitiga api. Setiap media memiliki masing-masing cara
dalam menghilangkan elemen dalam segitiga api

4. golongan (kelas-kelas) dan medianya

- kelas kebakaran A

Kebakaran Kelas A merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan oleh bahan-


bahan padat non-logam seperti Kertas, Plastik, Kain, Kayu, Karet dan lain
sebagainya. Jenis APAR yang cocok untuk memadamkan kebakaran Kelas A
adalah APAR jenis Cairan (Water), APAR jenis Busa (Foam) dan APAR jenis
Tepung Kimia (Dry Powder).

- klasifikasi kelas kebakaran B

Kebakaran Kelas B merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan oleh bahan-


bahan cair yang mudah terbakar seperti Minyak (Bensin, Solar, Oli), Alkohol,
Cat, Solvent, Methanol dan lain sebagainya. Jenis APAR yang cocok untuk
memadamkan kebakaran Kelas B adalah APAR jenis Karbon Diokside (CO2),
APAR jenis Busa (Foam) dan APAR jenis Tepung Kimia (Dry Powder).
- klasifikasi kelas kebakaran C
Kebakaran Kelas C merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan oleh Instalasi
Listrik yang bertegangan. Jenis APAR yang cocok untuk memadamkan kebakaran
Kelas C adalah APAR jenis Karbon Diokside (CO2) dan APAR jenis Tepung
Kimia (Dry Powder).
- klasifikasi kelas kebakaran D

Kebakaran Kelas D merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan oleh bahan-


bahan logam yang mudah terbakar seperti sodium, magnesium, aluminium,
lithium dan potassium. Kebakaran Jenis ini perlu APAR khusus dalam
memadamkannya.

5. Bagian-bagian utama dan Sistem kerja APAR

TABUNG (TUBE/CYLINDER)

Tabung Spare Part Untuk Tabung Pemadam Api Ringan, Apar Tabung (Tube)
yang baik dipakai terbuat dari bahan berkualitas tinggi baja paduan dan banyak
diterapkan dalam kimia, metalurgi, mekanik. Sebagai tempat penyimpanan
extinguishing agent untuk memadamkan api. Terlepas dari perbedaan jenis media
di dalamnya, semua tabung umumnya memiliki bentuk yang serupa.
VALVE

Apar Spare part yang berfungsi untuk mengontrol atau mengatur aliran keluarnya
extinguishing agent atau agen pemadam dari dalam tabung.
HANDLE

Spare part yang berfungsi sebagai pegangan untuk menekan serta membantu valve
dalam melakukan fungsinya.

PRESSURE

Apar Spare part yang berfungsi untuk menunjukkan tekanan N2 dalam tabung.

HOSE

Apar Spare part yang berfungsi sebagai selang penghantar media.

NOZZLE

Apar Spare part yang berfungsi sebagai pegangan untuk mengarahkan media pada
sumber api.
SABUK TABUNG

Apar Spare part yang berfungsi sebagai dudukan selang pada tabung.

PIN PENGAMAN

Apar Spare part yang berfungsi sebagai pengaman tabung.

BRACKET/ HANGER

Apar Spare part yang berfungsi sebagai gantungan APAR.

PROPELLANT

gas yang berfungsi untuk memicu atau mendorong keluarnya media pemadam
dari dalam tabung. Dapat berupa Nitrogen, Karbondioksida, atau gas lainnya.

EXTINGUISHING AGENT

Media pemadam yang menjadi isi tabung merupakan zat yang digunakan untuk
membatasi penyebaran dan juga memadamkan api. Terdapat beberapa jenis media
pemadam yang penggunaannya disesuaikan dengan situasi dan kelas api yang
dihadapi.

6. Bahan yang digunakan APAR

1.Dry Chemical

• Jenis bahan ini digunakan untuk memadamkan api kelas A, B, dan C. Zat yang
di gunakan disebut dengan mono ammonium phosphate. Zat kimia ini sedikit
bersifat korosif dalam keadaan lembab dan tidak bisa bersifat konduktif. Alat
Pemadam Api Ringan dengan jenis ini biasanya digunakan di gedung, sekolahan,
perkantoran, rumah sakit, dan perumahan.CO, CO2

2. CO2

• Cara kerja bahan jenis ini adalah dengan menghilangkan oksigen sehinga
berhenti membakar, namun memiliki batas-baatas tertentu. Alat Pemadam Api
Ringan jenis CO2 sangat ramah lingkungan dan tidak meninggalkan residu. Alat
pemadam api ini biasa digunakan di tempat yang sensitif dengan kontaminasi
seperti laboraturium, ruang komputer, tempat penyimpanan makanan, dan lain-
lain.

• Alat pemadam api ini di gunakan untuk memadam kan api kelas B dan C. APAR
jenis CO2 ini di gunakan untuk memadamkan kebakaran yang terjadi di peralatan-
peralatan mesin atau listrik. Tabung ini berisikan gas CO2 yang berbentuk cair,
bila di pancarkan CO2 tersebut berubah atau mengembang menjadi gas.

3. Busa atau Foam

• APAR jenis Busa adalah APAR yang berbahan kimia yang dapat membentuk
busa. Busa AFFF (Aqueous Film Forming Foam) yang di semprot keluar akan
menutupi bagian yang terbakar oleh api sehingga pada proses pembakaran
oksigen tidak dapat masuk. Bahan ini efektif digunakan untuk memadamkan api
dari benda padat dan non logam yang di sebabkan oleh benda cair yang mudah
terbakar. Alat pemadam api ini digunakan untuk memadamkan api kelas A dan B.
Bahan ini bersifat konduktif jadi tidak dapat memadamkan api kelas C (Listrik,
Komputer, dan Elektronik) karena dapat menghantar arus listrik.

4. Liquid Gas non CFC

• APAR jenis Liquid Gas ini di gunakan khusus untuk kebakaran listrik,
laboraturium, komputer, server, panel, dan untuk mobil. Alat Pemadam Api
Ringan adalah salah satu produk unggulan kami karena liquid gas non CFC
pengganti halon ini adalah alat pemadam api yang ramah lingkungan. Alat
pemadam ini berbentuk Gas Cair yang tidak menghantarkan listrik . Bahan
pemadam api ini merupakan zat cair yang menguap, tidak merusak ozon dan tidak
meninggalkan residu (bekas). Alat Pemadam Api digunakan untuk memadamkan
api kelas A, B, dan C.

7. Kesalahan dalam menggunakan APAR :

• Saat mengambil alat pemadam kebakaran di bawa dengan cara menenteng.


• Cara seperti ini akan membuat kita kelelahan, kalau jarak antara posisi APAR
dengan sumber api jaraknya jauh, apalagi kalau kalau tabung yang dibawa
memiliki berat 6 kg ke atas.

• Menarik segel akan menjadi sangat sulit karena Anda tidak memahami
bagaimana cara melepaskan segel dengan benar.

• Kesalahan yang sering terjadi adalah saat Anda menarik segel Anda juga
menekan tuas sehingga pin segel terjepit. Dalam kondisi seperti ini segel sulit
dilepas.

• Memegang selang APAR pada bagian tengah selang saat Anda tekan tuas
APAR.

• Karena tekanan APAR 13 bar maka selang akan bergerak kesana kemari tidak
tentu arah. Selang yang tidak terarah akan menyebabkan media pemadam tidak
dapat memadamkan api secara efektif.

8. Merawat APAR

• Alat pemadam api ringan juga merupakan alat wajib yang harus ada di dalam
perusahaan untuk mencegah terjadinya kebakaran yang sewaktu-waktu terjadi.
Berikut adalah cara merawat alat pemadam agar alat pemadam api ringan Anda
awet dan tahan lama :

1. Melakukan perawatan secara teratur

• Cara merawat alat pemadam yang pertama adalah,dengan melakukan perawatan


secara teratur pada permukaan APAR. Anda bisa membersihkan permukaan alat
pemadam api ringan dengan menggunakan kain setengah basah. Apabila APAR
mengalami karat Anda bisa menyertakan alat pembersih karat setelah
mengelapnya dengan kain setengah basah dengan waktu teratur.

2. Pastikan Anda memeriksa bagian leher

• Cara merawat alat pemadam yang kedua apa bila Anda menggunakan alat
pemadam api ringan yang memiliki leher pastikan Anda memeriksa bagian leher
dengan teratur agar Anda mengetahui apakah terjadi kebocoran atau tidak. Alat
pemadam tipe type cartridge memang membutuhkan perawatan khusus.

3. Melakukan pemeriksaan pada jarum tekanan

• Cara merawat alat pemadam yang ketiga adalah dengan melakukan pemeriksaan
pada jarum tekanan. Anda harus pastikan tekanan yang ada pada jarum berada di
posisi 15 sampai dengan 20 bar. Pengecekan ini harus dilakukan secara teratur
karena akan berpengaruh pada APAR saat akan digunakan dalam kebutuhan
mendesak. Pastikan jangan sampai kurang dari 15 atau lebih dari 20, apabila
kurang dan kelebihan APAR tidak akan berfungsi dengan optimal.

• Hindarkan tabung dari sinar matahari langsung

• Cara merawat alat pemadam yang ke empat adalah hindarkan tabung alat
pemadam api ringan dari sinar matahari langsung. Selain sinar matahari Anda
juga harus menghindarkan alat pemadam api ringan dari hujan karena yang biasa
terkena panas dan hujan akan mengalami pengeroposan pada tabung alat
pemadam api ringan. Anda bisa menggunakan penutup agar alat pemadam api
ringan terhindar dari sinar matahari dan hujan Agar APAR bisa awet dan tahan
lama.

• Pastikan bracket terkait dengan sempurna pada dinding

• Cara merawat alat pemadam yang ke lima adalah pastikan bracket

terkait dengan sempurna pada dinding. Alat pemadam kebakaran portabel biasa
diletakkan menggantung pada sisi ruangan agar memudahkan pengambilan saat
dibutuhkan. Untuk itu perawatan bagian penggantung dibutuhkan agar alat
pemadam api ringan tidak tiba-tiba jatuh.

• Memastikan apakah roda bisa berfungsi

• Cara merawat alat pemadam yang ke enam khusus untuk APAR yang

menggunakan troli adalah harus memastikan apakah roda bisa berfungsi dengan
baik. Hal in dilakukan agar menghindari terjadinya kemacetan saat roda dalam
kondisi baik atau perlu perbaikan. Dari sini Anda juga bisa menilai apakah APAR
troli yang Anda gunakan bisa berfungsi dengan baik saat dibutuhkan dalam
keperluan mendesak.

• Pastikan APAR berada di kondisi yang baik

• Cara yang terakhir pastikan bahwa APAR berada di kondisi yang baik dengan
melakukan pengisian ulang meski tidak digunakan selama 4 tahun sekali. Karena
walaupun tidak digunakan APAR akan mengalami pemuaian yang cukup
signifikan jadi alat pemadam kebakaran ringan ini membutuhkan isi ulang
setidak-tidaknya 4 tahun sekali agar berfungsi dengan baik saat digunakan.

Anda mungkin juga menyukai