TUJUAN PRAKTIKUM :
Memberikan keahlian Cara membawa dan menggunakan APAR yang benar Memberiakan
pengetahuan bagaimana tempat yang tepat menyimpan APAR
TEORI DASAR
APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
Pengertian APAR (Alat Pemadam Api Ringan) adalah alat pemadaman yang bisa
dibawa atau dijinjing dan gunakan atau dioperasikan oleh satu orang dan berdiri sendiri.
Apar merupakan alat pemadam api yang pemakaiannya dilakukan secara manual dan langsung
diarahkan pada posisi dimana api berada. APAR dikenal sebagai alat pemadam api portable yang
mudah dibawa, cepat dan tepat di dalam penggunaan untuk awal kebakaran, selain itu karena
bentuknya yang portable dan ringan sehingga mudah mendekati daerah kebakaran. Dikarenakan
fungsinya untuk penanganan dini, peletakan APAR-pun harus ditempatkan di tempat-tempat
tertentu sehingga memudahkan didalam penggunaannya.
Fungsi / kegunaan APAR :
Untuk mencegah dan memadamkan kebakaran yang masih kecil.
1. Setiap APAR dipasang pada posisi yang mudah dilihat dan dijangkau.
2. Pemasangan APAR harus sesuai dengan jenis benda / tempat yang dilindungi.
5. Pemasangan APAR tidak boleh diruangan yang mempunyai suhu lebih dari 49º C dan di
bawah 4º C.
4. Tidak ada kebocoran pada membran tabung gas tekanan tinggi ( Cartridge ).
6. APAR jenis busa / foam, tabung dalamnya tidak bocor serta lubang pengeluaran tidak
tersumbat.
APAR (Alat Pemadam Api Ringan) terdiri dari beberapa jenis, antara lain :
APAR jenis air terdapat dalam bentuk stored pressure type (tersimpan bertekanan) dan gas
cartridge type (tabung gas). Sangat baik digunakan untuk pemadaman kelas A.
Jenis busa adalah bahan pemadam api yang efektif untuk kebakaran awa minyak. Biasanya
digunakan dari bahan tepung aluminium sulfat dan natrium bicarbonat yang keduanya
dilarutkan dalam air. Hasilnya adalah busa yang volumenya mencapai 10 kali lipat.
Pemadaman api oleh busa merupakan sistem isolasi, yaitu untuk mencegah oksigen untuk
tidak ikut dalam reaksi.
Jenis ini efektif untuk kebakaran kelas B dan C dan juga bisa kelas A. Tepung serbuk kimia
kering berisi dua macam bahan kimia, yaitu Sodium Bicarboanat & Natrium Bicarbonat,
Gas CO2 atau nitrogen sebagai pendorong. Khusus untuk pemadaman kelas D (logam) seperti
Magnesium, Titanium, Zarcanium, dan lain-lain digunakan metal-dry powder yaitu campuran
Sodium, Potasium, dan Barium Chloride.
4. Jenis Halon
APAR jenis ini efektif untuk menanggulangi kebakaran jenis cairan yang mudah terbakar dan
peralatan listrik bertegangan (kebakaran kelas B dan C). Bahan pemadaman api gas halon
biasanya terdiri dari unsur-unsur kimia seperti chlorine, flourine, bromide dan iodine.
5. Jenis CO2.
Bahan pemadam jenis CO2 efektif untuk memadamkan kebakaran kelas B (minyak) dan C
(listrik). Berfungsi untuk mengurangi kadar oksigen dan efektif untuk memadamkan
kebakaran yang terjadi di dalam ruangan (indoor). Pemadaman dengan gas arang ini dapat
mengurangi kadar oksigen sampai dibawah 12%.
2. Jenis tepung kimia : lakukan test di tempat pengambilan APAR dan arahkan nozzle ke
atas.
6. handle di tekan/dipukul.
3. Jenis CO2 : lakukan test di tempat pengambilan APAR arahkan nozzle ke atas jangan
memegang corong (horn) saat memadamkan kebakaran.
2. Pegang bagian ujung selang dan arahkan ujung selang ke sumber api.
3. Tekan tuas.
4. Kibaskan ujung selang pada sumber api secara perlahan sampai api padam.
Cara menggunakan APAR seperti di atas adalah acuan standar bagaimana cara menggunakan alat
pemadam api. Namun dari pengalaman para pengguna sering terjadi kesalahan-kesalahan yang
perlu diperhatikan.
Kesalahan Cara Menggunakan APAR yang Sering Dilakukan
Kesalahan pertama
Saat mengambil alat pemadam kebakaran di bawa dengan cara menenteng. Cara seperti ini akan
membuat kita kelelahan, kalau jarak antara posisi APAR dengan sumber api jaraknya jauh,
apalagi kalau kalau tabung yang dibawa memiliki berat 6 kg ke atas.
Bagaimana dengan tabung APAR yang berisi media CO2 (karbon dioksida) dengan kapasitas 6,8
kg yang bentuk silindernya panjang? Anda yang memiliki tinggi badan 160 cm akan kesulitan
jika membawa APAR CO2 6,8 kg dengan cara ditenteng. Akhirnya yang sering terjadi kemudian
APAR CO2 di bawa dengan cara diseret. dan waktu eksekusi menjadi terhambat.
Menarik segel akan menjadi sangat sulit karena Anda tidak memahami bagaimana cara
melepaskan segel dengan benar.
Kesalahan yang sering terjadi adalah saat Anda menarik segel Anda juga menekan tuas sehingga
pin segel terjepit. Dalam kondisi seperti ini segel sulit dilepas.
Memegang selang APAR pada bagian tengah selang saat Anda tekan tuas APAR.Karena tekanan
APAR 13 bar maka selang akan bergerak kesana kemari tidak tentu arah. Selang yang tidak
terarah akan menyebabkan media pemadam tidak dapat memadamkan api secara efektif.
Pegang selang pada bagian ujung selang APAR, dan arahkan ke sumber api.
Kesalahan Keempat Cara Menggunakan Apar
Saat mengeksekusi kebakaran berusaha menghemat media agar tidak cepat habis dengan cara
menekan tuas sedikit demi sedikit. Dengan cara tersebut pasti api tidak akan segera padam.
Tekan tuas sampai penuh, terus-menerus, sampai api padam.
PROSEDUR :
2. Menyiapkan lokasi tempat yang agak luas untuk membawa tabung APAR
LATIHAN SOAL :