Anda di halaman 1dari 4

APAR

Kesimpulan:

1. Terdapat APAR pada perusahaan


2. APAR berjumlah 15 buah dengan jenis powder berjumlah 14 dan jenis CO2 berjumlah 1
buah yang terletak di administrasi
3. Penempatan APAR belum sesuai dengan permenaker RI No. 4/MEN/1980. Seperti
Penempatan APAR dibeberapa tempat ada yang belum tepat penempatannya seperti
langsung berada di lantai dan penampatan APAR berada di pojok ruangan dan sulit untuk
dijangkau
4. Terdapat segitiga merah disebelah APAR
5. Tidak terdapat prosedur operasional
6. Terdapat kartu pemeriksaan APAR
7. Dilakukan pelatihan setahun sekali untuk pelatihan APAR

Saran:

1. Penempatan APAR harus sesuai menurut permenaker RI No. 4/MEN/1980.


2. Kelangkapan APAR harus dipenuhi seperti prosedur penggunaan

A. APAR
2. Definisi APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
APAR adalah alat pemadam api berbentuk tabung berisi bahan kimia yang ringan di
jinjing atau mudah di bawa dan mudah di operasikan oleh satu orang ber ukuran 0,5-16
kg. APAR merupakan alat pemadam api yang pemakaiannya di lakukan secara manual
dan di arahkan dengan cara menyapu dari titik terluar menuju titik terdalam dimana api
berada.
3. Fungsi/Kegunaan
Untuk mencegah dan memadamkan kebakaran kecil
4. Pemasangan dan Penepatan APAR
Setiap APAR di pasang pada posisi yang mudah dilihat dan dijangkau dan tidak boleh
terhalang oleh benda apapun. Pemasangan APAR harus sesuai dengan jenis/benda atau
tempat yang di lindungi. Pemasangan APAR tidak boleh di ruangan yang mempunyai
suhu lebih dari 4-49 ͦCdan di bawah 4 oC
5. Klasifikasi Kebakaran
Kelas A : Terjadi pada padat kecuali logam (kayu, kertas, karet, dan kain)
Kelas B : Terjadi pada benda cair dan gas (bensin, solar, minyak tanah, LPG)
Kelas C : Terjadi pada peralatan listrik yang berteggangan
Kelas D : Terjadi pada logam (magnesium, zurkumium, titanium)
6. Isi tabung APAR
a. Water/Air
Berisi air tawar sebanyak kapasitas tabung kemudian diberi pendorong
N2/cartridge/ dengan di pompa secara manual, digunakan untuk tipe kelas A,
sifatnya mendinginkan/mempunyai daya serap yang bear
b. Powder
Powder kimia regular: tepung kimia yang efektif untuk memadamkan kebakaran
kelas B, C. Bahan baku powder leguler: Sodium bikarbonat, Postonium bikarbonat,
Postanium carbonat, Postanium clorida.
c. Powder kimia multi purphose: Tepung kimia yang efektif untuk memamkan
kebkaran kelas A, B dan C. kalium sulfat, mono ammonium phospat
d. Powder kimia Special DRY Powder: tepung kimia yang efektif untuk memadamkan
kebakaran kelas D. Campuran kalium klorida, barium klorida, magnesium klorida,
kalsium klorida, CO2
e. Factor untuk memadamkan kebakaran kelas B (minyak) dan kelas C (listrik)
berfungsi untuk mengurangi kadar oksigen dan efektif untu memadamkan
kebakaran yang terjadi dalam ruangan.
f. Busa/Foam
Berisi larutan kimia yang diberi tekanan N2/ sistem pencampuran 2 kimia yang
membentuk gelombang-gelombang busa di dalamnya bermuatan CO2 sebagai
pendorong, digunakan untuk kelas A dan B.
g. Hallon
Efektif untuk mengurangi kebakaran jenis cairan yang mudah terbakar dan
peralatan listrik bertegangan (digunakan kelas B dan C), bahan dari hallon biasanya
terdiri dari unsur-unsur kimia seperti clorin, fluorine, bromidebiodine.
7. Persyaratan Teknis APAR
a. Tabung harus dalam keadaan baik (tidak berkarat)
b. Dilengkapi dengan etiket cara-cara penggunaan yang memuat urutan singkat dan
jelas tentang cara penggunaannya
c. Segel harus dalam keadaan baik
d. Tidak ada kebocoran pada membran tabung gas tekanan tinggi (Cartridge)
e. Slang harus dalam keadaan baik, tidak boleh ada retakan dan tahan tekanan tinggi.
f. APAR jenis busa / foam, tabung dalamnya tidak bocor serta lubang pengeluaran
tidak tersumbat
g. Bahan baku pemadaman harus selalu dalam keadaan baik
h. Tutup tabung harus baik dan tertutup rapat
i. Warna tabung harus mudah dilihat sesuai dengan jenis APAR
8. Kegagalan APAR
a. Media tidak sesuai
b. Ukuran tidak sesuai
c. Macet/ tidak berfungsi
d. Salah penempatan
e. Petugas
9. Prinsip pemakaian APAR
a. Mengenal sifat benda terbakar
b. Petugas mampu mengoperasikannya
c. Harus mengenal keefektifan APAR
d. Di sesuaikan dengan lingkungannya
e. Memperhatikan kondisi temperature, arah angis, dan uap-uap yang terjadi
f. Keamanan petugas harus di perhatikan
10. SOP Penggunaan APAR
a. Tarik kunci pengaman; Saat mencabut kunci pengaman yang perlu. diperhatikan
jangan menekan tuas atas dan bawah secara bersamaan. Hal ini akan membuat Pin
atau kunci pengaman susah dilepas karena pin tertekan.
b. Pegang bagian ujung selang; jangan sekali -kali menekan bagian tengah atau
pangkal selang karena akan mengakibatkan media tidak terarah dengan baik
c. Arahkan selang ke sumber api; Mengarahkan selang tepat ke sumber api akan
mempercepat proses pemadaman. Kesalahan yang sering dilakukan, pengguna
mengarahkan ke bagian atas sumber api atau ditembakkan di bagian lidah apinya.
Sehingga, kebakaran lama padam, bahkan resiko terburuk api tidak padam
d. Tekan tuas(katup) bagian atas sepenuhnya; Lakukan hal ini dengan benar Karena
dengan menekan tuas secara penuhakan lebih cepat mengeluarkan seluruh isi media
alat pemadam kebakaran. Sehingga api segera padam
e. Sapukan dari satu sisi ke sisi lainnya; Hal ini dilakukan agar media merata dan
kebakaran dapat dipadamkan dengan segera.

1.

Anda mungkin juga menyukai