Anda di halaman 1dari 9

APAR

Disusun Oleh:

Pardi
187052259
B1/D4K3
Latihan dasar kebakaran

1
Kata Pengantar

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini.
Tidak lupa saya ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang
telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan, oleh sebab itu penulis angat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Dan semoga sengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan teman-teman

2
Daftrar isi

Kata Pengantar................................................................................................2

Daftar isi..........................................................................................................3

Bab 1 Pendahuluan..........................................................................................4
Latar Belakang ..............................................................................................4
Tujuan..............................................................................................................4

Bab 2 Pembahasan...........................................................................................5

Bab 3 Penutup.................................................................................................8
Kesimpulan......................................................................................................8

3
Bab 1
Pendahuluan

Latar Belakang
Kebakaran merupakan kejadian yang tidak diinginkan bagi setiap orang
dan kecelakaan yang berakibat fatal.Kebakaran ini dapat mengakibatkan suatu
kerugian yang sangat besar baik kerugian materil maupun kerugian immateriil.
Sebagai contoh kerugian nyawa, harta, dan terhentinya proses atau jalannya
suatu produksi/aktivitas, jika tidak ditangani dengan segera, maka akan
berdampak bagi penghuninya.
Salah satu penanganan dini pada saat terjadi awal proses kebakaran, adalah
menggunakan APAR. Berdasarkan PERMENAKERTRANS RI
NO.04/MEN/1980 tentang syarat-syarat pemasangan dan pemeliharaan APAR
dan NFPA tahun 1998 tentang standart portable for fire extinguisher. Maka
harus dilakukan pemasangan APAR dengan menggunakan standar yang sesuai
dengan kebutuhan yang ada.

Tujuan
mampu memahami tentang prosedur pemakaian APAR (Alat Pemadam Api
Ringan) dan dapat memadamkan kebakaran dengan alat tersebut.

4
Bab 2
Pembahasan

APAR menurut PERMEN No. 4 Tahun 1980 adalah alat yang ringan serta
mudah dilayani oleh satu orang untuk memadamkan api pada mula terjadi
kebakaran.

Jenis Alat Pemadam Api Ringan:

1. Air
Sifat air dalam memadamkan kebakaran adalah secara fisik mengambil
panas (cooling) dan sangat tepat untuk memadamkan bahan padat (kelas
A).
2. Busa
Busa digunakan untuk memadamkan kebakaran kelas A dan B
Busa memadamkan api melalui kombinasi tiga aksi pemadaman yaitu
menutupi, melemahkan dan mendinginkan.
 Menutupi yaitu membuat selimut busa di atas bahan yang terbakar,
sehingga kontak dengan oksigen (udara) terputus
 Melemahkan yaitu mencegah penguapan cairan yang mudah
terbakar
 Mendinginkan yaitu menyerap kalori cairan yang mudah terbakar
sehingga suhunya turun
3. Serbuk kimia kering
 Ammonium hydro phosphat dapat digunakan untuk memadamkan
kebakaran golongan A, B dan C

5
 Natrium bikarbonat dapat dipergunakan untuk memadamkan
kebakaran golongan B dan C
 Kalsium bikarbonat dapat dipergunakan untuk memadamkan
kebakaran golongan B dan C
4. Karbon dioksida (CO2)
 Media pemadam api CO2 berupa fase cair bertekanan tinggi
 Prinsip kerja CO2 ialah reaksi dengan O2 sehingga konsentrasinya
berkurang dari 21% menjadi sama atau lebih kecil dari 14%. Hal ini
disebut pemadaman dengan cara menutup.
 Media pemadam api CO2 tidak beracun tetapi dapat membuat orang
pingsan atau meninggal karena kekurangan oksigen
 Kelemahan CO2 ialah tidak dapat mencegah terjadinya kebakaran
kembali setelah api padam (reignitasi) karena CO2 tidak dapat
mengikat O2 secara terus-menerus tetapi dapat mengikat O2 sebanding
dengan jumlah CO2 yang tersedia sedang suplai oksigen di sekitar
tempat kebakaran terus berlangsung.
5. Halon
 Gas halon bila terkena panas api kebakaran pada suhu sekitar 485oC
akan mengalami proses penguraian
 Zat-zat yang dihasilkan dari proses penguraian tersebut akan mengikat
unsur hidrogen dan oksigen (O2) dari udara. Karena sifat zat baru
tersebut beracun maka cukup membahayakan terhadap manusia.
 Pada saat tejadi kebakaran, apabila digunakan halon untuk
memadamkan api maka seluruh penghuni harus meninggalkan ruangan
kecuali bagi yang sudah mengetahui betul cara penggunaannya
 Jenis gas halon yang dapat digunakan sebagai alat pemadam adalah
halon 1301 (BTM) dan halon 1211 (BCF)

6
 Halon 1301 (BTM – CBrF3) dengan konsentrasi 4% digunakan untuk
pencegahan kebakaran terhadap alat-alat elektronik.

Tipe Konstruksi Alat Pemadam Api Ringan :


1. Tipe Tabung Bertekanan Tetap (Stored Pressure Type) ialah suatu alat
pemadam kebakaran yang bahan pemadamannya didorong keluar oleh
gas kering tanpa bahan kimia aktif/udara kering yang disimpan bersama
dengan tepung pemadamannya dalam keadaan bertekanan. Umumnya
jenis tabung ini digunakan untuk APAR dengan isi Busa, Air,dan DC
2. Tipe Tabung Gas (Gas Cartridge Type)ialah suatu alat pemadam
kebakaran yang bahan pemadamannya di dorong keluar oleh gas
bertekanan yang dilepas dari tabung gas. Umumnya jenis tabung ini
digunakan untuk APAR dengan isi Busa, Air, DC, CO2

Lokasi Penempatan Alat Pemadam Api Ringan :


1. Jarak jangkauan maksimum antar APAR adalah 15 m
2. Penempatan APAR di luar ruangan dengan menggunakan box
penyimpanan.
3. Tinggi pemasangan maksimum APAR adalah 1,2 m dari dasar lantai,
kecuali CO2 dan Dry Chemical dapat ditempatkan lebih rendah dengan
syarat >15cm
4. Memberi penandaan pada APAR dengan tinggi 125 cm dari dasar lantai
tepat di atas APAR.
5. APAR dipasang ditempat yang mudah dilihat, dijangkau, dan mudah untuk
digunakan.
6. Lemari atau peti (box) dapat dikunci dengan syarat bagian depannya diberi
kaca aman (safety glass) dengan tebal maximum 2 mm.

7
Bab 3

Penutup

Kesimpulan:

1. Apar adalah alat yang ringan serta mudah dilayani oleh satu orang
untuk memadamkan api pada mula terjadi kebakaran.

2. Jangan lupa untuk mmeriksa keadaan APAR, tabel pada tabung,

tekanan, dan pin pengaman.


3. Pada saat melakukan proses pemadaman, posisi tangan harus kuat
dan mengarahkan Hose APAR kea rah yang benar. Jangan
mengambil posisi melawan arah angin. Posisi kaki juga kuda-kuda
agar dapat berdiri kokoh selama pemadaman berlangsung.

8
9

Anda mungkin juga menyukai