Anda di halaman 1dari 14

MENGENAL SOP

PELATIHAN
PENGGUNAAN APAR

Sebuah gedung yang memiliki alat pemadam api ringan (APAR),


belum tentu mendapatkan proteksi dari alat pemadam tersebut.
Hal ini bisa terjadi, jika para penghuni gedung tersebut belum
pernah mendapat pelatihan penggunaan APAR. Maka dari itu,
pada artikel kali ini akan disajikan SOP pelatihan penggunaan
APAR bagi para pembaca.
SOP pelatihan penggunaan APAR biasanya meliputi pengenalan
akan kelas kebakaran, pengenalan komponen APAR dan media
APAR. Setelah itu, baru melakukan praktik cara menggunakan
APAR yang benar. Dengan mendapatkan SOP pelatihan APAR,
diharap para pembaca bisa menggunakan APAR dengan
maksimal untuk memadamkan api.

SOP Pelatihan Penggunaan APAR Sebelum


Praktik Langsung
Sebelum melakukan pelatihan dan praktik langsung
penggunaan APAR, para pembaca sebaiknya mendapat
pembekalan dahulu mengenai seluk-beluk APAR dan
kebakaran. Pembekalan bisa dimulai dengan pengenalan akan
teori segitiga api. Dengan mendapat teori ini para pembaca bisa
tahu bagaimana api penyebab kebakaran terjadi.
Setelah itu, para pembaca akan mendapatkan pembekalan
mengenai komponen-komponen yang ada pada APAR. Seperti
valve, hose, nozzle, safety pin, tabung dan komponen lainnya.
Dengan mengetahui komponen-komponen APAR, para
pembaca diharap bisa melakukan pengecekan ringan sebelum
menggunakan APAR kelak.
Barulah para pembaca dibekali informasi mengenai media
pemadam api. Pengenalan akan media pemadam api sangatlah
penting, karena ini berkaitan dengan kelas kebakaran yang akan
dipadamkan. Jika salah menggunakan media, bisa saja api sulit
padam atau bahkan bisa jadi semakin membesar.

SOP Pelatihan Penggunaan APAR dan Praktiknya


Setelah para pembaca mendapat pembekalan mengenai seluk-
beluk APAR dan kebakaran, nah sekarang saatnya untuk
mencoba langsung menggunakan APAR. Saat menggunakan
APAR, hal yang harus selalu diingat adalah semboyan PASS
(Pull, Aim, Squeze, Sweep) yang penjabarannya adalah sebagai
berikut:
 Pull, berarti menarik safety pin pada APAR
 Aim, berarti mengarahkan ujung selang atau
nozzle ke sumber api
 Squeeze, berarti menekan tuas APAR untuk
mengeluarkan media dari dalam tabung
APAR
 Sweep, berarti mengarahkan ujung selang
dari kiri ke kanan (atau sebaliknya) saat
media keluar, untuk memadamkan api

Hal lain yang perlu diperhatikan saat menggunakan APAR


adalah arah angin. Hal tersebut sangat penting, karena akan
mempengaruhi penyemprotan media pada sumber api. Jangan
sampai arah angin justru membalikan media yang sedang
disemprotkan dan pemadaman api menjadi tidak maksimal.
Dengan sangat pentingnya pelatihan APAR, para pembaca
harus mendapat pendampingan dari trainer profesional. Trainer
APAR profesional akan membantu para pembaca untuk
mendalami cara menggunakan APAR dan menangani kebakaran
dengan benar dan aman.
SOP PELATIHAN PENGGUNAAN APAR
YANG BAIK DAN BENAR
Dalam menggunakan APAR, Anda tidak boleh sembarangan. Meski
kelihatannya mudah, namun ada tata cara yang harus diikuti
sehingga APAR dapat maksimal memadamkan api. Nah, bagaimana
cara menggunakan APAR dengan baik dan benar? Di bawah ini akan
kami jabarkan teknik PASS (Pull, Aim, Squeeze, Sweep) yang biasa
digunakan sebagai patokan untuk menggunakan APAR dengan baik
dan benar:
 Pull atau tarik, adalah langkah pertama dalam menggunakan
APAR. Sebelum menggunakan APAR, pastikan tarik safety pin
terlebih dahulu. Supaya saat digunakan, tuas APAR tidak
tertahan oleh safety pin.
 Aim adalah langkah kedua dalam penggunaan APAR yang
bertujuan untuk mengarahkan nozzle atau corong selang ke titik
api. Jangan sampai nozzle tidak diarahkan ke titik yang tepat.
Karena akan mengakibatkan proses pemadaman api tidak
maksimal. Pastikan juga Anda memegang pada bagian nozzle,
bukan selang.
 Squeeze atau tekan, adalah langkah menekan tuas APAR. Pada
tahap ini, media pemadam api akan keluar dari dalam tabung.
 Sweep dilakukan dengan cara menyapukan media pemadam api
di atas titik api dari kiri ke kanan atau sebaliknya. Sebelum
menyapukan media pemadam api, perhatikan juga arah angin.
Jangan menyemprotkan media pemadam api dengan melawan
arah angin. Karena media pemadam api bisa berserakan terkena
angin.
Nah, itulah langkah-langkah yang harus dilakukan saat Anda akan
melakukan training atau menggunakan APAR pada saat kebakaran.

PELAJARI TEORI SEGITIGA API DAN KELAS


KEBAKARAN SEBELUM MENGGUNAKAN
APAR
Sebelum menggunakan APAR ada baiknya kita mengenal terlebih
dahulu apa itu segitiga api. Munculnya api tentu tidak serta-merta
tanpa sebab. Api dihasilkan dari reaksi antara tiga elemen yaitu
 Oksigen
 Sumber panas
 Bahan bakar
Ketika tiga elemen tersebut bereaksi, maka api akan muncul. Dan
ketika salah satu elemen tersebut dihilangkan, maka api akan
padam. Nah, begitulah prinsip dari pemadam api, yaitu dengan
menghilangkan salah satu unsur dalam segitiga api.

Lalu, setelah mengetahui teori segitiga api, Anda juga harus


mengenal kelas kebakaran. Kelas kebakaran adalah jenis-jenis
kebakaran yang dibedakan menurut bahan bakar penyebabnya:

 Kelas kebakaran A: disebabkan bahan bakar padat mudah


terbakar seperti kain, kertas atau kayu.
 Kelas kebakaran B: disebabkan oleh benda cair mudah terbakar
seperti bensin, alkohol atau minyak goreng.
 Kelas kebakaran C: disebabkan oleh masalah elektrikal seperti
korsleting atau malfungsi alat elektronik.
 Kelas kebakaran D: disebabkan oleh logam seperti lithium pada
batu baterai dan sebagainya.
Dengan mengetahui kelas-kelas kebakaran, Anda bisa menentukan
media pemadam api yang tepat. Karena media pemadam api erat
kaitannya dengan kelas kebakaran. Misal, APAR foam tidak dapat
diaplikasikan pada kelas kebakaran C, karena kandungan air pada
foam akan memperparah korsleting.
Mengetahui pentingnya prosedur penggunaan apar atau Standar Operasional Prosedur (SOP)
penggunaan APAR sangat penting dikuasai oleh personel atau staff maupun pribadi pada organisasi
maupun individu. Terutama bagi petugas yang berwenang menangani permasalahan umum (general
affair) di sebuah gedung atau kantor untuk menanggulangi kejadian kebakaran sehingga terhindari
dari hal hal yang mengakibatkan kerugian yang lebih besar pada aset maupun kelangsungan
operasional perusahaan.

Artikel ini kami sajikan secara umum dengan pembahasan yang komprehensif mengenai hal hal yang
berkaitan dengan prosedur penggunaan APAR atau SOP penggunaan APAR sehingga menjadi
pedoman umum bagi petugas yang berwenang maupun individu dalam menyadari pentingnya
keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan perusahaan.

Untuk langkah awal, silahkan baca dan

Download Standar Operasional Prosedur (SOP) Penggunaan, Perawatan dan Pemeliharaan APAR.pdf

sebagai pengetahuan dasar dan menambah wawasan dan pengetahuan serta ketrampilan Anda
dalam memahami Penanggulangan Bahaya Kebakaran sesuai dengan regulasi pemerintah melalui
Peraturan Menteri No. 4 Tahun 1980.

Prosedur Penggunaan APAR


Langkah langkah dan tata cara penggunaan APAR sangat penting untuk diketahui. Sebagai
ringkasan, kami sajikan infografik berikut:
Kapan dan Bagaimana
1. Hadapi atau Tinggalkan
Keselamatan Anda adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan antara lain;
- Suhu Panas adalah menjadi pertimbangan utama Anda
- Apakah terdapat asap tebal atau uap
- Apakah ada kemungkinan besar Anda terjebak pada api.
Karena itu, bila keadaan api sangat besar dan Anda tidak dapat melakukan pemadaman awal,
segera tinggalkan lokasi kebakaran dan segera dapatkan bantuan dengan meminta tolong dan
memanggil petugas pemadam kebakaran via telepon 113.

2. Panggil Petugas Pemadam Kebakaran


Anda harus terlebih dahulu memanggil Petugas Pemadam Kebakaran terdekat sebelum
melakukan aksi pemadaman bila keadaan api atau kebakaran sudah membesar dan tidak
terkendali.

3. Pilih Jenis Isi Bahan APAR Yang Tepat

Perhatikan jenis kebakaran yang terjadi sehingga dapat menentukan pilihan jenis bahan isi
pemadam yang akan diambil dan digunakan. Misalnya untuk jenis kebakaran karena listrik dapat
menggunakan powder atau yang lebih baik adalah dengan menggunakan APAR clean agent
(klasifikasi api ABC).

Bila kebakaran yang terjadi karena bensin, dapat menggunakan jenis APAR CO2 (Carbondioxide)
dan atau Foam / Busa (kelas BC atau AB). Dan bila kebakaran jenis kayu kertas plastik dapat
menggunakan jenis bahan APAR Powder. (Keterangan selengkapnya pada no. 4 di bawah ini)

4. Gunakan Tabung Pemadam Kebakaran Yang Tepat


Terdapat beberapa tipe bahan dan kelas api Tabung Pemadam Kebakaran sehingga harus lebih
awal memperhatikan jenis api yang terbakar.
- Kelas A adalah kebakaran kayu, kertas, plastik, bahan rumah tangga, karet dan lainnya.
- Kelas B adalah kebakaran minyak, oli , bensin, solar dan bahan mudah terbakar lainnya.
- Kelas C adalah kebakaran listrik, elektronik seperti komputer, kabel dll.
- Kelas D adalah kebakaran metal, potasium, sodium, titanium, logam.
Menggunakan Tabung Pemadam

Tarik Segel, Cabut Pin, Tekan dan Sembur atau Pull, Aim, Squeeze and
Sweep (PASS). Tarik Segel / Tanggalkan alat keselamatan dari pemadam
api

 Pastikan alat pemadam api ditegakkan.


 Cabut Pin / Tanggalkan alat keselamatan yang dilengkapkan yaitu kunci valve (Pen)
 Arahkan muncung alat (Nozzle) ke pangkal api
 Pastikan anda berada pada jarak kira-kira 1 hingga 1.5 meter dari api
 Tekan pegangan / valve atas alat pemadam api.

 5. Setelah Pemadaman
Api kadang menyala kembali. Pastikan Petugas yang melakukan Pemadaman Kebakaran melakukan
pengecekan kembali. Bila masih ada, gunakan tabung pemadam kebakaran untuk menyapu bersih
api timbul. Tabung pemadam kebakaran sangat cepat digunakan karena itu sediakan tabung
cadangan untuk menghadapi hal ini.

Langkah Langkah
Dalam rangka melakukan tindakan pencegahan dan keselamatan pada aset maupun gedung Anda,
perlu dilakukan hal hal sebagai berikut :

1. Penilaian dan Pendataan Resiko

2. Rencana Tanggap Darurat

3. Pemutahiran Peralatan Keselamatan dan Pencegahan

Anda mungkin juga menyukai