Anda di halaman 1dari 11

STANDARD OPERATION PROSEDURE SATUAN PENGAMANAN

Security memiliki memiliki buku-buku / dokumen sebagai landasan hukum untuk menjalankan
departemen security.Buku/ Dokumen yang dimaksud adalah buku/ dokumen yang
mengajarkan tata – cara kerja security dalam melaksanakan tugas (tata cara BAP, tata
penyelidikan kasus,dll). Selain itu buku/ dokumen dapat juga berupa suatu aturan (PP,
PERMEN, UU, dll.) yang mengatur atau mensyaratkan suatu standar yang harus dijalankan
oleh security, antara lain:

1. Undang – Undang No.2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara RepublikIndonesia.


2. Surat Keputusan Kapolri No.Pol : Skep/ 126/ XII/ 1980 tanggal 30 Desember1980tentang
Pola Pembinaan SATPAM.
3. Peraturan Kapolri No. 24 Tahun 2007 tentang Sistem Manajemen Pengamanan Organisasi,
Perusahaan dan / atau Instansi/Lembaga Pemerintah.
4. Peraturan Kapolri No.Pol. 18 tahun 2006 tentang Pelatihan dan KurikulumSatuan
Pengamanan.
5. Surat Keputusan Kapolri No.Pol. Skep/1021/XII/2002 tentang Nomor Registrasi dan KTA
Satpam.
6. Surat Keputusan Kapolri No.Pol. Skep/1019/XII/2002 tentang Pakaian SeragamSatuan
Pengamanan.
7. Surat Keputusan Kapolri No.Pol. Skep/302/III/1993 tentang Tanda KualifikasiPendidikan
Anggota Satpam.
8. Surat Keputusan Bersama Menaker No. KEP.275/Men/1989 dan Kapolri No.Pol.
Kep/04/V/1989 tentang Pengaturan Jam Kerja, Shift dan Jam Istirahat SertaPembinaan
Tenaga Kerja Satuan Pengamanan.

A. TUJUAN :

Sebagai pedoman kepada petugas security dalam menjalankan tugas kerja sebagai
pengaman. Lingkup : Berlaku bagi petugas yang bekerja di Rumah Sakit. Referensi : Surat
Keputusan Kepala Kepolisian RI No Pol : SKEP/1138/X/1999 tanggal 5 Oktober
1999,tentang : Buku Petunjuk Lapangan Pembinaan dan Penyelamatan.

B. TANGGUNG JAWAB :

Kabag Umum Atas Nama pimpinan Rumah Sakit bertanggung jawab terhadap
keamanan,kelancaran pelaksanaan tugas pengamanan & pelayanan di Rumah Sakit Ka.
Sub. Bag Umum bertanggung jawab dalam mengawasi kegiatan operasional sesuai
Standar Operasional Prosedur Komandan Satpam bertanggung jawab langsung untuk
menjalani & Mengawasi standar operasional prosedur terhadap anggota di lapangan
Seluruh Petugas Pengamanan Rumah Sakit melaksanakan dan bertanggung jawab secara
langsung selama proses pekerjaan berlangsung.

C. PROSEDUR PENANGANAN KEJADIAN

1. Prosedur Penanganan Kebakaran

1. Pengamanan pintu emergency . Jangan panik, usahakan tenang ingat setiap kepanikan
akan mengurangi daya pikir dan gerak anda.
2. Bunyikan alarm… alarm dibunyikan untuk memberitahukan adanya kebakaran dan
melakukan langkah pengamanan. Usahakan melokalisir / membatasi daerah
kebakaran untuk mencegah menjalannya api lebih luas.
3. Pergunakan apar yang cepat, aman dan tepat (cat) kecepatan, aman dan ketepatan
memakai apar akan berpengaruh dalam memadamkan kebakaran. Jika api masih
berkobar, segera usahakan memadamkan api dengan alat pemadam api ringan (apar)
atau alat pemadam lainnya yang tersedia (karung basah). Jangan mempertaruhkan
nyawa sia-sia karena kecerobohan diri sendiri sehingga terjebak dalam kebakaran
4. Matikan aliran listrik, gas dan aliran bahan bakar dalam kebakaran kita harus berusaha
mengurangi segala kemungkinan dapat menambah besar kebakaran, korban dan
bahaya. Segera putuskan / matikan dari luar dengan mematikan saklar induk dan
segera disegel, semua sikring jangan dikutak-katik.
5. Beritahukan dinas kebakaran untuk menanggulangi bahaya kebakaran yang besar
dibutuhkan bantuan khusus dari dinas kebakaran. Hubungi aparat kepolisian terdekat
dan petugas gs quick respond unit dan koordinator keamanan setempat

2. Prosedur Mengatasi Demonstrasi Atau Unjuk Rasa

1. Jika Yang Berdemo Adalah Karyawan Langkah Yang Diambil Adalah :


a. Menutup Pintu Gerbang.
b. Mencegah Orang Diluar Karyawan Untuk Masuk Ke Dalam Lokasi
c. Memonitor Dan Mengawasi Secara Terus-Menerus Agar Tidak Terjadi
Pengerusakan/Anarkis.
d. Menghubungi Gs Quick Respond Unit Untuk Meminta Bantuan Petugas Satpam.
Melaporkan Ke Koordinator Setempat.
2. Jika Yang Berdemonstrasi Adalah Dari Orang Luar (Organisasi Masyarakat) Langkah
Yang Harus Diambil Adalah :
a. Segera Menutup Pintu Gerbang Utama. Menenangkan Karyawan Yang Sedang
Bekerja, Agar Tidak Menjadi Kacau / Gelisah.
b. Menghubungi Gs Quick Respond Unit Untuk Meminta Petugas Tambahan.
c. Anggota Satpam Dengan Kekuatan Maksimal Berjaga – Jaga Dipintu
Utama/Gerbang Utama.
d. Melaporkan Ke Koordinator Untuk Mengantisipasi Kejadian Dengan
Berkoordinasi Ke Aparat Kepolisian Setempat.

3. Prosedur Mengatasi Orang Mabuk Dan Perkelahian Dilokasi Kerja

1. Orang Mabuk
a. Lakukan penangkapan apabila ada perlawanan
b. Gunakan tongkat polisi (knopel) dengan tidak membahayakan diri orang yang
sedang mabuk.
c. Setelah orang mabuk dapat dikendalikan lakukan pemborgolan.
d. Amankan orang yang mabuk sehingga tidak membahayakan orang lain.
e. Apabila orang yang mabuk tersebut tidak melakukan perbuatan menggangu
keamanan segera halau dan usahakan orang tersebut untuk menjauh dari
lingkungan perusahaan
f. Apabila terjadi pengrusakan oleh orang yang mabuk, sehingga peristiwa tersebut
mengakibatkan kerugian materi, kumpulan barang bukti untuk selanjutnya
diserahkan kepada polisi guna kepentingan penyidikan.
g. Laporkan perihal tersebut ke Koordinator setempat.

2. Perkelahian

a. Usahakan melerai/memisahkan dengan memberikan peringatan untuk


mengalihkan perhatiannya.
b. Mendamaikan dengan cara membawa orang yang berkelahi ke Pos Penjagaan
c. Laporkan hal tersebut ke Koordinator setempat.
4. Prosedur Penanganan Pencurian

1. Pasal 362 KUHP

a. Perhatikan dan teliti cara-cara pencurian tersebut dilakukan (modus operandi)


b. Cari bekas-bekas sidik jari latent tetapi jangan sekali-kali disentuh
c. Catat hal-hal yang akan digunakan dalam pembuatan berita acara pendapatan
(pemeriksaantkp oleh penyidik) amankan tkp hubungi aparat kepolisian
setempat
d. Laporkan ke gs quick respond unit , dan koordinator setempat untuk
melanjutkan laporannya ke pimpinan setempat.

2. Prosedur Dalam Penanganan Di Tkp

a. Tindakan terhadap lokasi kejadian

• Tutup dan jaga TKP dari gangguan orang-orang yang tidak berkepentingan.
• Pertahankan keaslian TKP (Status Quo) selama pemeriksaan pada TKP
cegah barang bukti / bekas jangan sampai rusak / hilang.
• Hubungi polisi setempat secara langsung melalui telepon.
• Jangan memegang barang bukti dengna tangan telanjang / terbuka agar
sidik jari pelaku tetap asli.

b. Tindakan Terhadap Korban

• Memeriksa apabila masih ada tanda-tanda kehidupan pada korban.


• Memeriksa pergelangan tangan apakah masih ada denyut nadi.
• Beri tanda-tanda letak korban di TKP.
• Bila masih ada tanda-tanda kehidupan, segera diberikan pertolongan
dengan PPPK.
• Bila mungkin, diminta keterangan tentang identitas pelaku.

c. Tindakan Terhadap Pelaku

• Tangkap pelaku bila masih berada di TKP dan melakukan penggeladahan.


• Catat identitas pelaku (nama, umur, pekerjaan, alamat ).
• Adakan pencarian singkat kalau pelaku kiranya berada disekitar TKP.
• Segera hubungi polisi terdekat.

d. Tindakan Terhadap Saksi

• Catat keterangan saksi-saksi yang mengetahui dan jaga jangan sampai


berhubungan satu sama lainnya.
• Tahan saksi ditempat kejadian menunggu sampai datangnya petugas
penyidik dari polisi setempat.
• Catat nama, pekerjaan dan alamat pada saksi dan meemerintahkan
siapapun yang dicurigai untuk tidak meninggalkan TKP.

3. Melakukan pemberitahuan hubungi kesatuan polisi terdekat dan keluarga korban


melalui telepon
4. Kewajiban memberikan laporan singkat

a. Setelah penyidik datang, laporkan semua urutan-urutan tindakan yang telah


dilakukan dan buat laporan secara singkat tentang nama, alamat korban, saksi dan
pelaku tindak pidana yang dicurigai serta tindakan yang telah dilaksanakan di
TKP.
b. Melaporkan ke GS QUICK RESPOND UNIT, dan Koodinator setempat.

5. Prosedur Pengamanan Ledakan Bom

1. Evakuasi secara total dilaksanakan secara tertib dengan mengambil rute yang jauh dari
daerah ledakan.
2. Amankan tkp dengan radius paling tidak 200 meter dari pusat ledakan.
3. Hubungi tim pertolongan pertama (gawat darurat) dan pemadam kebakaran, kemudian
hubungi pihak polri c.q jihandak gegana
4. Koordinator memimpin penyisiran lokasi untuk mencari kemungkinan adanya bahan
peledak lainnya.
5. Bilamana ada daerah yang mencurigakan, segera amankan dan kosongkan.
6. Buatkan laporan kejadian secara detail berdasarkan fakta-fakta di lapangan maupun
saksi-saksi yang ada.
7. Segera laporkan secara detail kepada aparat polri sesampainnya mereka di tkp perihal
ledakan bom, itu sendiri dan daerah / area yang telah disisir / diperiksa.
8. Laporan lainnya yang terkait.

6. Prosedur Ancaman Bom Via Telepon

1. Penerima telepon harus bersikap tenang, wajar dan jangan panik. 2. Pancing penelpon
agar bicara selama mungkin dengan berbagai pertanyaan untuk mengenali suara
penelpon.
2. Ingat dan catat pesan-pesan penelpon dan perhatikan suasana lingkungan yang
terdengar di telpon, misalnya: dialek/logat penelpon, suara mobil lalu-lalang, dll.
3. Hubungi pihak telkom darimana tempat/lokasi penelpon tersebut berasal. ( jika
memungkinkan)
4. Segera hubungi pihak pimpinan manajemen , koordinator keamanan dan kepolisian
wilayah terdekat (polsek) secara diam-diam guna menghindari kepanikan orang.
5. Lakukan penyisiran untuk mencari apakah ada benda dilokasi dengan ciri-ciri yang
disebutkan oleh penelpon.
6. Apabila benda tersebut ditemukan, jangan sentuh melainkan lakukan tindakan
pengamanan di tempat kejadian perkara (tptkp) sambil menunggu petugas polri tiba.
7. Koordinir agar staff dan karyawan serta tamu/konsumen untuk segera keluar dengan
tertib.
8. Amankan semua akses keluar/masuk, orang-orang yang tidak berkepentingan
“dilarang masuk”.

D. Prosedur Pelaksanaan Kerja Satpam

1. Membuka pintu utama pada saat jam opening


2. Mengadakan pengecekan sekitar gedung
3. Mengontrol dan mengecek inventaris kantor
4. Mengatur antrian apabila cek body
5. Menggunakan prilaku “prosedur” dalam berhubungan dengan massa
6. Mengawasi orang yang keluar masuk
7. Melakukan pengontrolan & pemantauan jalannya kegiatan operasional
8. Mengawasi areal penjagaan ketika patroli
9. Pengawasan di area parkir terhadap kendaraan pimpinan, karyawan (bila ada parkir)
10. Menutup pintu (jika aktivitas selesai ) dan alarm keadaan on
11. Melakukan pengontrolan kembali area penjagaan
12. Membuat mutasi harian dalam buku jurnal

E. Tugas Penjagaan gedung Rumah Sakit.

1. Ruang Rawat Jalan Anggota Stanby yang berfungsi sebagai pengamanan & pelayanan
untuk memberikan informasi yang menjadi kewajibannya bagi para pasien dan kel.
Pasien & pengunjung
2. Ruang Rawat Inap - Anggota Stanby yang berfungsi sebagai pengamanan &
pelayanan untuk memberikan informasi yang menjadi kewajibannya bagi para pasien
dan kel. Pasien serta pengunjung - Sebagai petugas yang melaksanakan aturan-aturan
yang telah ditetapkan direksi seperti melarang masuk orang yang akan besuk diluar
jam yang telah ditentukan
3. Kantor menjadi kewajibannya bagi para pasien dan kel. Pasien & pengunjung -
Anggota Patroli yang berfungsi untuk memantau semua keadaan lingkungan sekitar
seperti: Ruang pengadaan, Ruang umum, Ruang pertemuan.

F. Prosedur Umum Pelaksanaan Kerja Security

1. Membuka Pintu gerbang saat aktivitas operasional Rumah sakit


2. Mengadakan pengecekan sekitar gedung
3. Memeriksa setiap kendaraan yang masuk dan keluar (Kordinasi dgn Parkir)
4. Melakukan pendataan tamu perusahaan pada buku tamu yang telah disediakan
5. Mengantar tamu pada tempat tujuan apabila sudah mendapat ijin untuk bertemu
6. Mengontrol dan mengecek inventaris perusahaan
7. Melakukan cek body terhadap karyawan yang akan istirahat dan pulang
8. Melakukan pencatatan pada buku mutasi mengenai kejadian dan situasi
9. Menggunakan prilaku “SEYUM, SAPA, SALAM, SOPAN, SANTUN, SIGAP,
SABAR” dalam menjalankan tugas
10. Ikut serta dan menjadi bagian dalam menjalankan serta menegakan aturan yang telah
ditetapkan oleh manajemen dimana termasuk melakukan pengawasan terhadap
karyawan selama kegiatan Operasional
11. Melakukan pengecekan cek dan ricek terhadap fasilitas yang ada
12. Melakukan pengecekan terhadap pintu-pintu selama aktivitas dan menyalakan lampu-
lampu juga mematikannya.

G. Prosedur Layanan Security Rumah Sakit

Divisi Operasional Prosedur Layanan Security Rumah Sakit Selalu memulai sapaan
dengan ucapan “SELAMAT PAGI/SIANG/SORE/MALAM Bapak/Ibu”,sapaan
dilakukan dengan sopan, seyum dan menatap lurus ke mata. Melayani dengan ramah dan
sopan namun tetap berwibawa. Suara ramah, tegas namun tidak ketus. Sapaan dilakukan
di setiap lokasi tugas. MENUNJUK Selalu menggunakan tangan kanan dengan telapak
terbuka dan menghadap ke atas, untuk memberikan penjelasan dengan sopan. Dilakukan
di setiap lokasi tugas. MENGHIMBAU Selalu memberitahukan peraturan yang berlaku
dengan sopan dan ramah berikut penjelasan yang tidak menyinggung dan merendahkan
penumpang/tamu Jangan memperlihatkan emosi dan jangan memberikan komentar yang
dapat memancing amarah atau menyindir penumpang/karyawan,usahakan agar dapat
dimulai dengan kata “MAAF PAK/BU”. Dilakukan disetiap tempat tugas. BERTERIMA
KASIH Pada saat tamu meninggalkan lokasi ucapkan “TERIMA KASIH
Bapak/Ibu”,dengan senyum. Dan bila akan mengakhiri komunikasi selalu ucapkan
“TERIMA KASIH”. Dilakukan di setiap lokasi tugas.

H. Divisi Operasional Petunjuk Pelaksanaan Penerimaan Tamu

Tamu ditanya kan dari mana/siapa, ingin bertemu siapa dan apa keperluannya Tamu
dipersilahkan mengisi buku tamu Tamu dipersilahkan menunggu diruang tamu Security
menghubungi pihak yang dituju Jika pihak yang dituju telah mengijinkan maka tamu
diberikan Tanda visitor yang telah disediakan SENYUM, SAPA, SALAM (3S) Dalam
PENERIMAAN TAMU Selamat pagi bapak/ibu, ada yang dapat kami bantu? Mohon maaf
dengan bapak/ibu siapa?, sudah ada janji? (Apabila yang bersangkutan ingin bertemu
dengan karyawan) Mohon ijin mungkin bapak/ibu dapat mengisi buku tamu kami.. Mohon
tunggu sebentar… (melakukan sambungan tlp kepada operator/yang dituju dan tamu
dipersilahkan menunggu di ruang tamu) Silahkan bapak dapat ikut saya…( apabila tamu
telah dipersilahkan untuk bertemu, serta diberikan tanda pengenal dan form tamu)
Silahkan...(tamu dipersilahkan masuk ruangan).
I. Prosedur Penerimaan Surat

1. Penerimaan surat pos dan umum (swasta) :

a. Memeriksa surat (nama), apabila benar tertuju untuk perusahaan dan karyawan
maka diterima untuk diserahkan ke ruang kesekretariatan atau diarahkan ke ruang
informasi Atau Kesekretariatan
b. Menyerahkan surat tersebut kepada petugas informasi Atau Kesekretariatan.

2. Penerimaan paket paket pos dan umum (swasta) :

a. Memeriksa paket dan mengecek ke pihak perusahaan apakah sedang menanti


paket dari pihak luar apabila benar untuk perusahaan maka diterima
b. Menyerahkan paket tersebut kepada petugas Informasi atau Kesekretariatan.

J. Petunjuk Pelaksanaan Pengawasan Keluar Masuk Barang (Security)

1. Security harus melakukan pengawasan terhadap penerimaan dan/ pengiriman barang


(atau ikut serta dalam melakukan double chek data atas perintah manajemen)
2. Security harus melakukan pengecekan surat jalan dan fisik barang (menghitung) pada
saat muat dan keluar Rumah Sakit
3. Security membubuhkan tandatangan pada Surat Jalan apabila telah sesuai dengan fisik
barang
4. Security melakukan pencatatan pada Buku Catatan Penerimaan/Pengiriman barang
5. Security mempunyai wewenang untuk menahan penerimaan/pengiriman barang
apabila terdapat ketidak sesuaian antara Surat Jalan dengan Jumlah Fisik Barang serta
melaporkannya kepada Pihak Manajemen.

K. Divisi Operasional Disiplin Anggota

1. Dilarang meninggalkan POS DALAM KEADAAN KOSONG


2. Selalu dalam kesiagaan, kesigapan dan waspada
3. Menjalankan semua aturan, prosedur, tata cara dan tata krama dengan sebaik-baiknya
4. Menjaga kebersihan lingkungan kerja
5. Menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya,penuh percaya diri dan berwibawa
6. Taat dan patuh pada pimpinan
7. Menjaga penampilan dan performa diri
8. Menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan kerja
9. Tidak melakukan kecurangan dalam bentuk apapun
10. Tidak membuat dan memberikan laporan palsu
11. Menjaga kebersamaan dengan azas kekeluargaan
12. Bersikap tegas namun ramah
13. Memberikan contoh yang baik
14. Menjalankan semua prosedur yang ada
15. Hadir 30 menit sebelum tugas
16. Melaksanakan serah terima tugas dengan baik dan penuh tanggung jawab
17. Menjalanan prilaku 7S (SENYUM, SAPA, SALAM, SOPAN, SANTUN, SIGAP,
SABAR)
18. Menjaga dan memegang teguh rahasia perusahaan.

L. Larangan-Larangan Dalam Menjalankan Tugas Security

1. Dilarang merokok dalam menjalankan tugas


2. Dilarang menggunakan dan memegang barang-barang yang tidak berhubungan
kecuali atas perintah
3. Dilarang menggunakan telepon untuk kepentingan pribadi
4. Dilarang meninggalkan pos tanpa izin
5. Dilarang tidur selama menjalankan tugas
6. Dilarang menanggalkan pakaian dinas selama bertugas
7. Dilarang menggunakan, membawa , mengedarkan NARKOBA, MINUMAN
KERAS, JUDI dan lainnya
8. Dilarang memberikan dan membuat laporan palsu
9. Dilarang meminjamkan barang inventaris kepada orang lain
10. Dilarang menggunakan alat komunikasi/HT dengan kata-kata kotor, SARA,
menyinggung perasaan orang lain atau menjelekan/menghina nama perusahaan
11. Dilarang melakukan atau berbuat ASUSILA
12. Dilarang berkelahi sesama karyawan atau rekan kerja dan pihak lain
13. Dilarang untuk berjenggot, rambut melebihi krah baju dan mempergunakan perhiasan
(kalung, anting, gelang) kecuali jam tangan
14. Dilarang mengijinkan orang yang tidak berkepentingan berada dan masuk kedalam
area yang telah ada ketentuannya
15. Dilarang meninggalkan tugas sebelum pengganti hadir.

M. Sambungan Prosedur Pelaksanaan Tugas Pengamanan Rumah Sakit

1. Pelaksanaan patroli sekitar terminal dilakukan setiap shift 1X1 jam (dapat
dilaksanakan dengan pola RANDOM) pada waktu siang dan malam
2. Patroli perbatasan, benteng-benteng, pagar-pagar pembatas
3. Patroli/pemeriksaan sarana prasarana Rumah sakit, instalasi listrik dan Lampu-lampu
4. Patroli/pemeriksaan seluruh acces masuk Rumah sakit
5. Melakukan pengawasan serta melakukan teguran dan/atau mencatat serta melaporkan
atas pelanggaran disiplin serta pelanggaran tata tertib aturan Rumah Sakit misalnya :
Merokok di daerah terlarang, , berkeliaran di area Rumah sakit tanpa izin, melarang
pedagang asongan masuk ke daerah perimeter dll.

Anda mungkin juga menyukai