Anda di halaman 1dari 4

TEKNIK DASAR OTOMOTIF

ALAT PEMADAM API RINGAN

Pemadam api ringan atau dikenal juga Alat Pemadam Api Ringan (APAR) memiliki fungsi sebagai
alat untuk memadamkan api. Alat pemadam api ringan digunakan untuk memadamkan api yang relatif kecil
karena ukuran serta kapasitas media pemadam yang terbatas.
Tabung alat pemadam api ringan memiliki ukuran dan kapasitas yang berbeda-beda sehingga
pengguna dapat menyesuaikan dengan potensi kebakaran suatu bangunan atau piranti yang ingin diproteksi.

Biasanya tabung alat pemadam api ringan memiliki kapasitas 1 kg, 2 kg, 3 kg, 4 kg, 5 kg, 6 kg, dan 9
kg. Berbagai ukuran dengan media pemadam yang beragam dapat Anda dapatkan di distributor alat
pemadam api terpercaya di kota Anda. Ukuran tabung yang relatif ringan ini dimaksudkan agar mudah
dibawa dan digunakan oleh siapa saja karena sifatnya yang portable.

A. KLASIFIKASI API
1. Sifat Api

Fuel Heat

Oxygen

Bahan bakar, panas dan oksigen harus ada untuk menyalakan api. Bahan bakar adalah bahan yang
mudah terbakar baik dalam bentuk padat, cair maupun gas. Panas dapat berasal dari nyala api,
percikan bunga api, puntung rokok, gesekan, sumber listrik, pipa panas dan perlengkapan lainnya.
Oksigen umunya berasal dari udara dan juga sebagian dari reaksi kimia.

2. Prinsip Pengendalian Api


a. Tanpa bahan bakar tidak akan pernah terjadi api. Maka untuk membantu mencegah timbulnya api
yang tidak diinginkan dapat ditempuh dengan cara berikut:
 Menghilangkan bahan bakar yang tidak diinginkan seperti sampah dan limbah.
 Menyimpan bahan bakar dan bahan yang dapat terbakar dengan hati – hati.
b. Tanpa panas tidak akan pernah terjadi api. Maka untuk membantu mencegah timbulnya api yang
tidak diinginkan dapat ditempuh dengan cara berikut:
 Berhati – hati bila bekerja dengan panas.
 Menghilangkan sumber panas yang tidak diinginkan.
Tanpa oksigen tidak akan pernah terjadi api. Maka untuk membantu mencegah timbulnya api yang
tidak diinginkan dapat ditempuh dengan cara menjauhkan bahan bakar yang terbakar agar tidak
berhubungan dengan oksigen.
3. Klasifikasi Api / Kebakaran
a. Api Kelas A
Bahan-bahan padat non-logam seperti Kertas, Plastik, Kain, Kayu, Karet dan lain sebagainya
merupakan sumber dari kebakaran kelas A yang paling umum. APAR yang bisa anda manfaatkan
untuk memadamkan kebakaran paling efektif adalah APAR jenis Cairan (Water) dan APAR jenis
Busa (Foam). Pemadam jenis lain dapat digunakan namun tidak efektif.

b. Api Kelas B
Disebabkan oleh cairan yang mudah terbakar seperti Minyak ( Bensin, Solar, Oli ), Alkohol, Cat,
Solvent, Methanol dan lainnya. APAR jenis Karbon Diokside (CO2) dan APAR jenis Tepung
Kimia (Dry Powder) sangat baik digunakan untuk memadamkan api kelas B. APAR jenis Busa
(Foam) sangat bagus digunakan untuk memadamkan cairan yang terbakar dalam wadah. Jangan
sekali – kali menggunakan air untuk memadamkan api kelas B, air dapat menyebarkan cairan
yang sedang terbakar.

c. Api Kelas C
Penyebab utama dari kebakaran ini adalah peralatan listrik dan Instalasi Listrik yang bertegangan.
Jika terjadi kebakaran kelas C anda harus menggunakan APAR jenis Karbon Diokside (CO2) dan
APAR jenis Tepung Kimia (Dry Powder) karena APAR jenis itulah yang paling tepat untuk
memadamkan api yang berasal dari kelistrikan.

d. Api Kelas D
Bahan-bahan logam yang mudah terbakar seperti sodium, magnesium, aluminium, lithium dan
potassium adalah penyebab dari kebakaran kelas D ini. Berbeda dengan jenis kebakaran lain,
kebakaran jenis ini perlu APAR khusus dalam memadamkannya.

B. ALAT PEMADAM API PORTABLE


1. Pemadam Kebakaran yang Berisi Air
Untuk jenis APAR air ini memfungsikan air bertekanan tinggi sebagai bahan pemadamannya. APAR
air menjadi peralatan umum yang digunakan untuk memadamkan api. Selain itu, APAR air juga
menjadi jenis pemadam api yang paling ekonomis. Pemadam ini dicat warna merah.

2. Pemadam kebakaran Carbondioksida (CO2)


APAR jenis CO2 atau karbon dioksida berfungsi untuk mengikat oksigen dan mengisolasinya karena
CO2 memiliki masa yang lebih berat dari oksigen. Selain itu CO2 juga memiliki suhu yang cukup
dingin sehingga bisa memadamkan api dengan cara mendinginkan sumber panas pada titik api.APAR
atau alat pemadam api ringan jenis karbon dioksida sangat tepat jika digunakan untuk mengatasi
kebakaran kelas B atau kelas C. APAR jenis ini tidak digunakan untuk area akomodasi dan ruang
tertutup karena gas yang digunakan dalam keadaan mematikan. APAR jenis CO2 paling cocok
digunakan untuk kebakaran pada mesin. Pemadam ini dicat warna merah dengan garis / pita hitam.

3. Pemadam kebakaran Jenis Busa / Foam (AFFF)


Untuk Foam Aqueous Film Forming Foam (AFFF) atau alat pemadam api busa ini terbuat dari bahan
kimia, namun yang dapat membentuk busa. APAR Busa AFFF ini juga sangat efektif dalam
memadamkan api yang disebabkan karena bahan-bahan padat non-logam, di antaranya seperti pada
kebakaran kelas A yang meliputi kain, kertas dan karet, serta kebakaran kelas B yang meliputi
alkohol, minyak, dan solvent. Pemadam ini dicat warna biru.

4. Pemadam Kebakaran Jenis Tepung Kering


APAR jenis serbuk kimia atau dry chemical powder berfungsi untuk menghalangi oksigen masuk.
Dry chemical powder berasal dari kombinasi fosfat Mono-amonium dan ammonium sulphate. Dry
chemical powder memiliki titik lebur yang rendah dan bisa membentuk penghalang sehingga oksigen
tidak dapat masuk. Api tidak akan menyala jika tidak ada oksigen sehingga apabila dry area yang
disemprot otomatis api akan padam. Pemadam ini dicat warna merah dengan lingkaran putih.

5. Pemadam Jenis Hydrochlorofluorocarbon ( HCFC )


APAR jenis HCFC menggunakan media Hydrochlorofluorocarbon yang berfungsi untuk
memadamkan api. HCFC adalah pemadam api yang bersih dan juga tidak meninggalkan residu.
Hydrochlorofluorocarbon atau HCFC juga bersifat non konduktor atau tidak menghantarkan listrik
sehingga tidak akan menimbulkan dampak buruk seperti merusak barang-barang elektronik dan
modern lainnya.

C. MENYELAMATKAN DIRI DARI API


Pelajari lokasi terjadinya kebakaran, alarm kebakaran, telephon, dan pintu darurat yang ada di
tempat kerja anda. Ketika terjadi kebakaran, putuskan apakah anda dapat membantu memadamkan api.
Jika tidak, segera keluar. Jika anda memutuskan memadamkan api, periksa apakah ada tempat yang
lowong dan aman untuk jalan ke luar. Lalu selalu berada di antara api dan jalan keluar. Tinggalkan
tempat kebakaran sesegera mungkin apabila :
 Api yang timbul tidak dapat dikontrol lagi
 Api telah menguasai jalan keluar
 Asap telah mengaburkan atau menggelapkan jalan keluar
 Pada saat anda meninggalkan tempat tersebut, buka setiap pintu dengan hati – hati untuk mencegah
asap atau api menyerbu masuk ruangan.
Tutuplah pintu-pintu di belakang anda untuk mencegah aliran udara menghembuskan api. Berhati-
hatilah terhadap asap dan gas-gas yang ditimbulkan api.
 Di dalam area yang penuh asap, tetaplah pada posisi rendah dan merangkak untuk menghindari asap
(mulut dan hidung sedekat mungkin dengan lantai)
 Walau dalam keadaan bagaimanapun juga jangan pernah mundur atau berhenti
 Saat meninggalkan bangunan, tutuplah pintu di belakang anda
 Jangan sekali-kali memasuki bangunan yang sedang terbakar
Beberapa persiapan agar selalu siap memadamkan kebakaran adalah sebagai berikut :
 Pahamilah semua peralatan pemadam kebakaran yang ada di tempat kerja anda
 Ketahui tempat semua peralatan pemadam pemadam kebakaran
 Pelajari tempat semua alarm pemadam kebakaran
 Pelajari fungsi semua peralatan pemadam kebakaran
 Mampu menggunakan peralatan dan mengikuti langkah pemadaman api dengan pasti
 Menghindarkan alat pemadam kebakaran dari penghalang agar mudah dijangkau
 Pelajari setiap lokasi penyelamatan dir. Jaga agar rute penyelamatan diri bebas dari hambatan
 Jaga akses ke tangga dan perancah mudah dijangkau dimana tangga belum dibangun
 Menjaga pintu penyelamatan diri, memberikan akses ke tangga tertutup tetapi tidak terkunci
 Tempatkan pemadam api yang sesuai sehingga mudah dijangkau saat menggunakan peralatan
 Hindarkan pemadam kebakaran dari panas yang tinggi atau yang dingin sekali
 Jangan sekali-kali mengembalikan pemadam api yang telah digunakan ke tempat semulas. Beri label
dan kembalikan untuk diisi ulang.
 Pastikan setiap pemadam api yang telah dipakai segera diganti dengan yang baru

D. MEMADAMKAN API / KEBAKARAN


Jika anda menemukan kebakaran, ingatlah 6 langkah keselamatan sebagai berikut :
1. Hidupkan segera alarm
2. Beritahu regu pemadam kebakaran
3. Peringatkan semua orang agar segera keluar
4. Padamkan api dengan peralatan yang tersedia
5. Bila dipandang perlu segera keluar
6. Jangan masuk kembali ke gedung yang sedang terbakar

Keenam langkah keselamatan tersebut penting karena hal-hal sebagai berikut :


1. Beberapa menit pertama setelah api mulai menyala adalah penting segera ditanggulangi
2. Penting bagi regu pemadam kebakaran tiba saat api masih kecil sehingga mudah dikendalikan
daripada datang setelah api menjadi besar sehingga sulit ditanggulangi
3. Seseorang mengawasi regu pemadam kebakarn agar dapat mengarahkan mereka langsung ke tempat
kebakaran tanpa harus menunda
4. Api yang masih kecil dapat dengan mudah ditanggulangi dengan peralatan yang tepat, begitu api
menjadi besar, penundaan dalam evakuasi bangunan dapat merenggut nyawa seseorang
5. Asap dan gas di dalam bangunan sangat berbahaya, walaupun sumber api dan panasnya jauh
6. Bila kebakaran terjadi pada saluran gas yang bocor, dan anda tidak dapat mematikan saluran gas,
jangan coba-coba matikan nyala api. Bila perlu atau memungkinkan, cobalah mendinginkan
peralatan yang ada di sekitarnya. Selebihnya biar ditangani oleh ahlinya.

Anda mungkin juga menyukai