Anda di halaman 1dari 5

KELAS X

TBSM

TEKNIK DASAR OTOMOTIF

GURU PENGAJAR :
BAPAK ARIS SETIAWAN
KELAS X TBSM
ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR)
1. Pengertian Kebakaran
Kebakaran itu sendiri adalah nyala api baik kecil maupun besar pada tempat,
situasi dan waktu yang tidak dikehendaki yang bersifat merugikan dan pada
umumnya sulit untuk dikendalikan. Kebaran juga termasuk dalam salah satu
kategori kondisi atau situasi darurat di lingkungan perusahaan baik dari luar
maupun dalam lokasi tempat kerja. Adapun jenis jenis kebakaran:
a. Kebaran Tipe A: Kebakaran yang meninggalkan arang contoh: kertas, kayu, ban
bekas, plastik.
b. Kebakaran Tipe B: Kebakaran dari akibat zat cair yang mudah terbakar, contoh:
bensin, spirtus, cat, tinner, solar, gress, oli dan sejenisnya
c. Kebakaran Tipe C: Kebakaran dari akibat konsleting arus listrik, contoh:
kebakaran panel listrik, gerdu listrik terbakar.
d. Kebakaran Tipe D: Kebakaran yang diakibatkan oleh logam yang terbakar.

Segitiga api adalah elemen-elemen pendukung terjadinya kebakaran dimana


elemen tersebut adalah panas, bahan bakar dan oksigen. Namun dengan adanya
ketiga elemen tersebut, kebakaran belum terjadi dan hanya menghasilkan pijar.
Untuk berlangsungnya suatu pembakaran, diperlukan komponen keempat, yaitu
rantai reaksi kimia (chemical chain reaction). Teori ini dikenal sebagai Piramida Api
atau Tetrahedron. Rantai reaksi kimia adalah peristiwa dimana ketiga elemen yang
ada saling bereaksi secara kimiawi, sehingga yang dihasilkan bukan hanya pijar
tetapi berupa nyala api atau peristiwa pembakaran.
a. Oksigen
Sumber oksigen adalah dari udara, dimana dibutuhkan paling sedikit sekitar
15% volume oksigen dalam udara agar terjadi pembakaran. Udara normal di dalam
atmosfir kita mengandung 21% volume oksigen. Ada beberapa bahan bakar yang
mempunyai cukup banyak kandungan oksigen yang dapat mendukung terjadinya
pembakaran.
b. Panas
Sumber panas diperlukan untuk mencapai suhu penyalaan sehingga dapat
mendukung terjadinya kebakaran. Sumber panas antara lain: panas matahari,
permukaan yang panas, nyala terbuka, gesekan, reaksi kimia eksotermis, energi
listrik, percikan api listrik, api las / potong, gas yang dikompresi.
c. Bahan bakar
Bahan bakar adalah semua benda yang dapat mendukung terjadinya
pembakaran. Ada tiga wujud bahan bakar, yaitu padat, cair dan gas. Untuk benda
padat dan cair dibutuhkan panas pendahuluan untuk mengubah seluruh atau
sebagian darinya, ke bentuk gas agar dapat mendukung terjadinya pembakaran.
2. Pengertian APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
APAR (Alat Pemadam Api Ringan) atau fire extinguisher adalah alat yang
digunakan untuk memadamkan api atau mengendalikan kebakaran kecil. Alat
Pemadam Api Ringan (APAR) pada umumnya berbentuk tabung yang diisikan
dengan bahan pemadam api yang bertekanan tinggi. Dalam hal Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3), APAR merupakan peralatan wajib yang harus dilengkapi
oleh setiap Perusahaan dalam mencegah terjadinya kebakaran yang dapat
mengancam keselamatan pekerja dan asset perusahaannya. Berdasarkan Bahan
pemadam api yang digunakan, APAR (Alat Pemadam Api Ringan) dapat
digolongkan menjadi beberapa Jenis. Diantaranya terdapat 4 jenis APAR yang
paling umum digunakan, yaitu :
a. Alat pemadam Api (APAR) Air/Water
APAR Jenis Air (Water) adalah Jenis APAR yang disikan oleh Air dengan
tekanan tinggi. APAR Jenis Air ini merupakan jenis APAR yang paling
Ekonomis dan cocok untuk memadamkan api yang dikarenakan oleh bahan-
bahan padat non-logam seperti Kertas, Kain, Karet, Plastik dan lain sebagainya
(Kebakaran Kelas A). Tetapi akan sangat berbahaya jika dipergunakan pada
kebakaran yang dikarenakan Instalasi Listrik yang bertegangan (Kebakaran
Kelas C).
b. Alat Pemadam Api (APAR) Busa/ Foam
APAR Jenis Busa ini adalah Jenis APAR yang terdiri dari bahan kimia yang
dapat membentuk busa. Busa AFFF (Aqueous Film Forming Foam) yang
disembur keluar akan menutupi bahan yang terbakar sehingga Oksigen tidak
dapat masuk untuk proses kebakaran. APAR Jenis Busa AFFF ini efektif untuk
memadamkan api yang ditimbulkan oleh bahan-bahan padat non-logam seperti
Kertas, Kain, Karet dan lain sebagainya (Kebakaran Kelas A) serta kebakaran
yang dikarenakan oleh bahan-bahan cair yang mudah terbakar seperti Minyak,
Alkohol, Solvent dan lain sebagainya (Kebakaran Jenis B).
c. Alat Pemadam Api (APAR) Serbuk Kimia/ Dry Chemical Powder
APAR Jenis Serbuk Kimia atau Dry Chemical Powder Fire Extinguisher
terdiri dari serbuk kering kimia yang merupakan kombinasi dari Mono-
amonium danammonium sulphate. Serbuk kering Kimia yang dikeluarkan akan
menyelimuti bahan yang terbakar sehingga memisahkan Oksigen yang
merupakan unsur penting terjadinya kebakaran. APAR Jenis Dry Chemical
Powder ini merupakan Alat pemadam api yang serbaguna karena efektif untuk
memadamkan kebakaran di hampir semua kelas kebakaran seperti Kelas A, B
dan C. APAR Jenis Dry Chemical Powder tidak disarankan untuk digunakan
dalam Industri karena akan mengotori dan merusak peralatan produksi di
sekitarnya. APAR Dry Chemical Powder umumnya digunakan pada mobil.
d. Alat Pemadam Api (APAR) karbon Dioksida/ carbon Dioxide (CO2)
APAR Jenis Karbon Dioksida (CO2) adalah Jenis APAR yang
menggunakan bahan Karbon Dioksida (Carbon Dioxide / CO2) sebagai bahan
pemadamnya. APAR Karbon Dioksida sangat cocok untuk Kebakaran Kelas B
(bahan cair yang mudah terbakar) dan Kelas C (Instalasi Listrik yang
bertegangan).
3. Cara mengoperasikan APAR
a. Ambil apar dari tempatnya (braket)
b. Cabut pen atau segel pengamannya
c. Pegang selang nozle dan arahkan mendekati sumber api kebakaran (jarak
pemadaman 3-5 meter)
d. Pastikan arah angin dan tidak ada karyawan lain diarah yang berlawanan
e. Tekan handle dan arahkan semburan apar ke sumber/ titik api dari sisi ke sisi
f. Segera menghindari jauh jika berada diarea yang mengandung gas setelah titik
mula sumber api dapat dipadamkan

Teknik pemadaman api adalah dengan memisahkan ketiga unsur pada segitiga
api yaitu oksigen, bahan bakar dan sumber panas.
a. Memisahkan/ menghentikan kadar oksigen pada kebakaran/ api, dengan cara
penyelimutan dengan karung basah. Contoh: kebakaran kompor, kebakaran
minyak skala kecil.
b. Proses pendinginan (cooling): metode mendinginkan bahan bakar yang
terbakar sampai dibawah titik nyala

Anda mungkin juga menyukai