Anda di halaman 1dari 9

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

LAPORAN PRAKTIKUM
PENGENALAN APAR DAN CARA PENGGUNAANNYA

DISUSUN OLEH :

NI WAYAN WIDYA LAKSMI


(2309484010053)

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelompok laporan pratikum VII yang berjudul
“PENGENALAN APAR DAN CARA PENGGUNAANNYA” ,sebagai tugas mata kuliah
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan baik.
Dalam penulisan laporan ini,meskipun ada hambatan yang penulis alami dalam proses
pengerjaannya,tapi penulis berhasil mengerjakan dengan tepat waktu. Namun penulis menyadari
bahwa selesainya proses mengerjakan makalah ini tidak lain berkat bantuan dosen dan teman-
teman semua.

Laporan ini dibuat supaya pembaca dapat memperluas wawasan ilmu megenai Pengenalan
Apar dan Cara Penggunaannya yang kami susun berdasarkan sumber informasi yang ada.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, penyusun berharap adanya kritik dan saran yang dapat membangun agar dalam
penyusunan laporan selanjutnya menjadi lebih baik lagi. Penyusun juga berharap semoga laporan
ini bermanfaat bagi kami secara pribadi dan bagi yang membutuhkannya.

Denpasar, 19 November 2023

(Penyusun)
A. TUJUAN PRATIKUM
(1) Mengetahui konsep dan standar Patient Safety dalam penanganan kebakaran
dengan APAR
(2) Mengetahui sasaran Patient Safety dalam penanganan kebakaran dengan APAR
(3) Mengetahui langkah-langkah penerapan Patient Safety dalam penanganan
kebakaran dengan APAR

B. DASAR TEORI

Dewasa ini, banyak sekali kejadian kebakaran dan selalu diikuti dengan kerugian harta
benda bahkan nyawa. Hal ini mennjukkan bahwa di setiap tempat terdapat potensi sumber
bahaya kebakaran, terutama di bidang industry. Adanya perkembangan teknologi di
bidang industri tentunya diikuti oleh adanya potensi kebakaran yang terjadi
APAR menurut PERMEN No. 4 Tahun 1980 adalah alat yang ringan serta mudah
dilayani oleh satu orang untuk memadamkan api pada mula terjadi kebakaran.
APAR (Alat Pemadam Api Ringan) adalah alat yang digunakan untuk memadamkan
api pada kebakaran kecil. APAR pada umumnya berbentuk tabung yang berisikan dengan
bahan pemadam api yang bertekanan tinggi. Dalam hal Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3), APAR merupakan peralatan wajib yang harus dilengkapi oleh setiap perusahan
dalam mencegah terjadinya kebakaran yang dapat mengancam keselamatan pekerja.
Berdasarkan bahan pemadam api yang digunakan, APAR dapat digolongkan menjadi
beberapa jenis. Diantaranya terdapat 4 jenis APAR yang paling umum dan mudah di
gunakan , yaitu :
1. Alat Pemadam Api (APAR) Air/Water
APAR Jenis Air (Water) adalah Jenis APAR yang disikan oleh Air
dengan tekanan tinggi. APAR Jenis Air ini merupakan jenis APAR yang
paling Ekonomis dan cocok untuk memadamkan api yang dikarenakan
oleh bahan-bahan padat non-logam seperti Kertas, Kain, Karet, Plastik
dan lain sebagainya (Kebakaran Kelas A). Tetapi akan sangat berbahaya
jika dipergunakan pada kebakaran yang dikarenakan Instalasi Listrik
yang bertegangan (Kebakaran Kelas C).
2. Alat Pemadam Api (APAR) Busa/Foam
APAR Jenis Busa ini adalah Jenis APAR yang terdiri dari bahan kimia
yang dapat membentuk busa. Busa AFFF (Aqueous Film Forming
Foam) yang disembur keluar akan menutupi bahan yang terbakar
sehingga Oksigen tidak dapat masuk untuk proses kebakaran. APAR
Jenis Busa AFFF ini efektif untuk memadamkan api yang ditimbulkan
oleh bahan-bahan padat non-logam seperti Kertas, Kain, Karet dan lain
sebagainya (Kebakaran Kelas A) serta kebakaran yang dikarenakan oleh
bahan-bahan cair yang mudah terbakar seperti Minyak, Alkohol,
Solvent dan lain sebagainya (Kebakaran Jenis B).
3. Alat Pemadam Api (APAR) Serbuk Kimia/Dry Chemical Powder
APAR Jenis Serbuk Kimia atau Dry Chemical Powder Fire
Extinguisher terdiri dari serbuk kering kimia yang merupakan
kombinasi dari Mono-amonium danammonium sulphate. Serbuk kering
Kimia yang dikeluarkan akan menyelimuti bahan yang terbakar
sehingga memisahkan Oksigen yang merupakan unsur penting
terjadinya kebakaran. APAR Jenis Dry Chemical Powder ini merupakan
Alat pemadam api yang serbaguna karena efektif untuk memadamkan
kebakaran di hampir semua kelas kebakaran seperti Kelas A, B dan C.
APAR Jenis Dry Chemical Powder tidak disarankan untuk digunakan
dalam Industri karena akan mengotori dan merusak peralatan produksi
di sekitarnya. APAR Dry Chemical Powder umumnya digunakan pada
mobil.
4. Alat Pemadam Api (APAR) Karbon Dioksida/Carbon Dioxide
APAR Jenis Karbon Dioksida (CO2) adalah Jenis APAR yang
menggunakan bahan Karbon Dioksida (Carbon Dioxide / CO2) sebagai
bahan pemadamnya. APAR Karbon Dioksida sangat cocok untuk
Kebakaran Kelas B (bahan cair yang mudah terbakar) dan Kelas C
(Instalasi Listrik yang bertegangan).
Dalam Permenaker No. Per-04/MEN/1980, kelas atau golongan kebakaran dibagi
menjadi 4 golongan yaitu Golongan A, B, C dan D. Berikut ini adalah Kelas atau Golongan
Kebakaran beserta Jenis APAR yang efektif untuk memadamkannya :
1. Kebakaran Kelas/Golongan A
Kebakaran Kelas A merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan oleh
bahan-bahan padat non-logam seperti Kertas, Plastik, Kain, Kayu, Karet
dan lain sebagainya. Jenis APAR yang cocok untuk memadamkan
kebakaran Kelas A adalahAPAR jenis Cairan (Water), APAR jenis
Busa (Foam) dan APAR jenis Tepung Kimia (Dry Powder).
2. Kebakaran Kelas/Golongan B
Kebakaran Kelas B merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan oleh
bahan-bahan cair yang mudah terbakar seperti Minyak (Bensin, Solar,
Oli), Alkohol, Cat, Solvent, Methanol dan lain sebagainya. Jenis APAR
yang cocok untuk memadamkan kebakaran Kelas B adalah APAR jenis
Karbon Diokside (CO2), APAR jenis Busa (Foam) dan APAR jenis
Tepung Kimia (Dry Powder).
3. Kebakaran Kelas/Golongan C
Kebakaran Kelas C merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan oleh
Instalasi Listrik yang bertegangan. Jenis APAR yang cocok untuk
memadamkan kebakaran Kelas C adalah APAR jenis Karbon Diokside
(CO2) dan APAR jenis Tepung Kimia (Dry Powder).
4. Kebakaran Kelas/Golongan D
Kebakaran Kelas D merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan oleh
bahan-bahan logam yang mudah terbakar seperti sodium, magnesium,
aluminium, lithium dan potassium. Kebakaran Jenis ini perlu APAR
khusus dalam memadamkannya.

Adapun cara penggunaaan Alat Pemadam Api, kita dapat menggunakan singkatan
T.A.T.A yaitu :
• TARIK pin pengaman (safety pin) APAR
• ARAHKAN nozzle atau pangkal selang ke sumber api (area kebakaran)
• TEKAN pemicu untuk menyemprot
• AYUNKAN ke seluruh sumber api (area kebakaran)
Dalam Bahasa inggris , singkatan T.A.T.A disebut juga dengan P.A.S.S yaitu
PULL, AIM, SQUEEZE, and SWEEP.
Gambar di samping merupakan Petunjuk
Penggunaan APAR.

Gambar di samping merupakan bagian-


bagian APAR beserta fungsinya.

C. PROSEDUR PRAKTIKUM

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan

2. Kerjakan soal yang sudah disiapkan dibawah ini

3. Jelaskan dan Peragakan cara penggunaan APAR

D. STUDY KASUS
1. Menurut standar, Rumah Sakit harus memiliki peralatan yang memadai untuk
menanggulangi kejadian kebakaran. Sebutkan dan jelaskan klasifikasi kebakaran dan
peralatan yang digunakan untuk menanggulanginya!
E. PEMBAHASAN

1. Pada kasus 1 yaitu klasifikasi kebakaran dan peralatan yang digunakan untuk
menanggulanginya!
Pembagian atau pengklasifikasian kebakaran yang berlaku di Indonesia mengacu kepada
regulasi Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.PER.04/MEN/1980 tentang
Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan. Peraturan ini
menjelaskan tentang penggolongan kebakaran menjadi empat jenis atau golongan, yaitu:
Golongan A, yaitu kebakaran bahan padat kecuali logam. Contohnya adalah; kertas,
plastic karet, kain, kayu, stereoform dan sebagainya. Penggunaan tepung kimia kering,
goni basah, tanah lumpur, pasir menjadi sarana efektif untuk menanganani jenis kebakaran
golongan ini.
Golongan B, yaitu kebakaran bahan cair atau gas yang mudah terbakar. Contohnya adalah:
BBM, gas LPG, spirtus, alcohol kadar tinggi dan sebagainya. Pemadaman menggunakan
media air “diharamkan” dalam klasifikasi golongan ini, karena dapat menyebabkan api
justru akan melebar dan membesar.
Golongan C, kebakaran instalasi listrik bertegangan. Contohnya adalah: instalasi listrik
rumah tanggan, sambungan kabel (soket), perangkat elektronik yang menggunakan listrik,
mesin-mesin dan sebagainya. Penggunaan air juga tidak dianjurkan dalam penanganan
kebakaran golongan ini karena akan memicu bahaya lain, penggunaan dry chemical,
APAR, atau karbondioksida (CO2) jika terjadi kebakaran dalam ruangan.
Golongan D, kebakaran logam. Contohnya adalah; alumunium, magnesium dan
sebagainya. Umumnya jenis kebakaran ini berpotensi terjadi di ranah industry, manufaktur
atau laboratorium dan jarang terjadi di ranah rumah tangga. Penggunaan dry chemical,
pasir halus dan kering disarankan untuk penanganan kebakaran jenis ini.
Peraturan yang sama mengklasifikasikan jenis-jenis APAR yang dikelompokkan menjadi
empat jenis antara lain; (1) jenis air, (2) jenis busa, (3) jenis tepung kering (powder) dan
(4) jenis gas.
F. KESIMPULAN

K3 merupakan upaya mendapatkan tempat kerja dan suasana kerja yang nyaman untuk
mendukung pencapaian produktivitas yang setinggi-tingginya.Untuk menghindari
kecelakaan kerja, maka K3 mutlak dilaksanakan di semua jenis bidang pekerjaan tanpa
terkecuali, baik instansi swasta maupun pemerintah.
Melalui praktikum ini kita dapat mengetahui bagaimana cara kita menanggapi resiko
yang mungkin terjadi di dunia kerja.
Dari praktikum di atas dapat kita ketahui bahwa APAR merupakan peralatan wajib
yang harus dilengkapi oleh setiap perusahan dalam mencegah terjadinya kebakaran yang
dapat mengancam keselamatan pekerja.
Di era ini masih sering terjadi kebakaran yang tidak terduga.Dimulai dari kebakaran
ringan sampai kebakaran begitu besar.Untuk kebakaran ringan kita memerlukan alat yang
portable bisa membantu dalam memadamkan api kecil.
Apar adalah alat pemadam api portable yang mudah dibawa, cepat dan tepat di dalam
penggunaan untuk awal kebakaran, selain itu karena bentuknya yang portable dan ringan
sehingga mudah mendekati daerah kebakaran. Dikarenakan fungsinya untuk penanganan
dini, peletakan APAR-pun harus ditempatkan di tempat-tempat tertentu dan mudah terlihat
sehingga memudahkan didalam penggunaannya. Adapun jenis-jenis APAR yaitu, Alat
Pemadam Api (APAR) Air/Water, Alat Pemadam Api (APAR) Busa/Foam, Alat Pemadam
Api (APAR) Serbuk Kimia/Dry Chemical Powder, Alat Pemadam Api (APAR) Karbon
Dioksida/Carbon Dioxide.
G. DAFTAR PUSTAKA

Damkar, Bandacehkota (2020). Jenis-jenis, Fungsi dan Cara Menggunakan APAR.

BPBd, Kulonprogokab (2022), Klasifikasi Jenis dan Kelas Kebakaran

Anda mungkin juga menyukai