Anda di halaman 1dari 72

SELAMAT DATANG DI PELATIHAN

KOORDINATOR UNIT PENANGGULANGAN


KEBAKARAN KELAS B
(TEKNIK PEMERIKSAAN & PENGUJIAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN)
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta


diharapkan dapat memahami teknik pemeriksaan
dan pengujian sistem proteksi kebakaran yang
ada di tempat kerja sesuai standar dan peraturan
yang berlaku
TUJUAN KHUSUS
Peserta:
• Mampu memahami teknik pemeriksaan &
pengujian sistem proteksi kebakaran
• Mampu melakukan pemeliharaan sistem
proteksi kebakaran secara rutin dan
berkala
FIRE PROTECTION
® DETEKSI
® ALARM
AKTIF ® APAR
® SPRINKLER
® HYDRAN

® MEANS OF ESCAPE
® KOMPARTEMEN
PASSIF ® SMOKE CONTROL
® FIRE DAMPER
® FIRE RETARDANT/TREATMENT
PEMELIHARAAN APAR
Ref. : Peraturan Menteri Tenaga Kerja
No. Per -04/Men/1980
Psl : 11
Pemeriksaan APAR
-Pemeriksaan 6 bulan
-Pemeriksaan 12 bulan

Psl : 12
Pemeriksaan 6 bulan meliputi :

Psl : 13
Pemeriksaan 12 bulan meliputi :

Psl : 15
Pengujian
PEMELIHARAAN APAR
Ref. : Peraturan Menteri Tenaga Kerja
No. Per -04/Men/1980
Pemeriksaan
Uraian
1 bl. 6 bl. 1 th.
Chek : Penempatan, .

Chek : keadaan fisik cacat/karat .

Chek : Keadaan tekanan .

Chek : keadaan media .

Chek : tanggal pengisian ulang .

Chek : kelengkapan .

Chek : label .
RECORDING
No Reg. Lokasi Tgl Refill Tgl Test Hasil pemeriksaan
FIRE PROTECTION
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA RI
NO. PER-02/MEN/1983
TENTANG
INSTALASI ALARM KEBAKARAN OTOMATIK

Ruang lingkup
- Perencanaan
- Pemasangan,
- Pemeriksaan
- Pengujian
- Pemeliharaan
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA RI
NO. PER-02/MEN/1983

Pasal 2
Peraturan ini mulai berlaku untuk perencanaan,
pemasangan, pemeliharaan, dan pengujian
instalasi alarm kebakaran automatik di tempat
kerja.
INSTALASI ALARM KEBAKARAN
OTOMATIK

TUJUAN
AGAR KEBAKARAN DAPAT TERDETEKSI SEDINI
MUNGKIN, SEHINGGA TINDAKAN YANG DIPERLUKAN
DAPAT SEGERA DILAKUKAN.
Audible Alarm

Visible Alarm

Detector

Tombol Manual
Pasal 20
Panil indikator harus dilengkapi dengan:
a. fasilitas kelompok alarm;
b. sakelar reset alarm;
c. pemancar berita kebakaran;
d. fasilitas pengujian dan pemeliharaan;
e. fasilitas pengujian baterai dengan volt meter dan amper meter;
f. sakelar penguji beterai;
g. indikator adanya tegangan listrik;
h. sakelar yang dilayani secara manual serta lampu peringatan
untuk memisahkan lonceng dan peralatan kontrol jarak jauh (remote
control);
i. petunjuk alarm yang dapat didengar.
j. sakelar petunjuk bunyi untuk kesalahan rangkaian.
1 11 1 11 1
2 12 2 12 2
3 13 3 13 3
4 14 4 14 4
5 15 5 15 5
6 16 6 16 6
7 17 7 17 7
8 18 8 18 8
9 19 9 19 9
10 20 10 20 10

2. Mimic Panel
11
MCFA 12
13
14
Merk : 15
Model : 16
Instalatir : 17
Pengesahan No : 18
Tgl :
19
3. Anounciator Panel 20
Pasal 22
Setiap kelompok alarm harus dilengkapi dengan:
a. indikator alarm yang berupa lampu merah atau sarana lain yang
setaraf.
b. indikator yang mengeluarkan isyarat palsu yang berupa lampu
kuning. atau isyarat lain yang setaraf dan indikator tersebut
dapat digunakan untuk beberapa kelompok alarm.
c. penguji alarm berupa fasilitas pengujian untuk simulasi detektor
dalam membangkitkan alarm.
d. penguji kepalsuan fasilitas pengujian kesalahan.
e. sakelar penyekat dilengkapi lampu putih dengan tulisan
“SEKAT” dan untuk indikator gabungan dengan tulisan “SEKAT
KELOMPOK”.
f. tanda pengenal untuk sakelar atau indikator yang ditempatkan di
bagian depan panil indikator.
Signal
Detektor
alarm

FIRE FAULT

NORMAL
Panel Indikator
Alarm kebakaran
adalah komponen dari
sistem yang
memberikan isyarat
atau tanda adanya
suatu kebakaran
(audible dan visible
alarm)
INSTALASI ALARM KEBAKARAN OTOMATIK
INSTALASI ALARM KEBAKARAN OTOMATIK
Ref : Permenaker 02/83

Manual / Detektor

Indikator

Resistor
=

Baterai
Definisi

Detektor adalah alat yang


digunakan untuk mendeteksi
atau mengindera terjadinya
bahaya kebakaran dan
menyampaikan isyarat sedini
mungkin hingga dapat
melakukan penanggulangan
kebakaran
JENIS DAN TIPE DETEKTOR
•ULTRA VIOLET
Nyala
•INFRA RED

•FIXED TEMPERATURE
Panas
•RATE OF RISE

Asap •IONIZATION
•OPTIC
Manual
•Push bottom
•Full down
•break glass
ZONA DETECTION
Nyala 20 titik
EOL

Panas 40 titik
EOL

Asap 20 titik
EOL

•ZONE 3 Luas tiap zone deteksi


•ZONE 2 - ruang tanpa sekat mak. 2000 m2
•ZONE 1 - terdapat sekat mak. 1000 m2
B M G F H S
Zone 1

Zone 2

Zone 3

Bell Manual Gas


Flame
Heat
Smoke

PIK
(MCFA)
INTERCONECTION

DETEKTOR FIRE ALARM SYSTEM


KEBAKARAN AC
Off

SPRINKLER LIFT
(FS) Off

PRESS FAN
POMPA On
HYDRANT
MCFA
supply daya
INSPEKSI HARIAN
(SETIAP PENGGANTIAN SHIFT)

1. FIRE ALARM
1.1 Periksa control panel
- Indikator Suplai daya listrik, Harus stand by ON
- Apakah ada indikasi lain (Fault / Fire / Silence)

1.2 Periksa Buku harian ,


Apakah ada catatan dalam buku harian.

1.3 Catat kondisi status sistem deteksi dan alarm dalam buku
harian
.
Catatan Piket Harian

Tanggal Catatan kejadian Tindakan Keterangan


Fire Alarm Siaga kebakaran Gangguan belum
Minggu, 18 AgT 2002

Zone 16 (Lt 4) (Alarm palsu) ditemukan


Ttd
Telah di Riset Ketua piket A
tetap sensing
Jam 22,15

Serah terima
Bell silence Senin, 19-08-2002
Ttd
Ketua piket B
INSPEKSI MINGGUAN (58)

2. FIRE ALARM
2.1 Periksa control panel
• Indikator Suplai daya listrik, Harus stand by ON
• Apakah ada indikasi lain (Fault / Fire / Silence)

2.2 Lakukan test semua fasilitas indikator. (Simulasi)


Apabila terdapat kelainan harus segera dilaporkan dan segera dilakukan
langkah-langkah sebagaimana mestinya

2.3 Periksa Buku harian ,


Apakah ada catatan dalam buku harian.

2.4 Catat kondisi status sistem deteksi dan alarm dalam buku harian
.
INSPEKSI BULANAN (59)

3. FIRE ALARM
3.1 Periksa control panel
- Indikator Suplai daya listrik, Harus stand by ON
- Apakah ada indikasi lain (Fault / Fire / Silence)

3.2 Lakukan test semua fasilitas indikator. (Simulasi)


Apabila terdapat kelainan harus segera dilaporkan dan segera
dilakukan langkah-langkah sebagaimana mestinya

3.3. Test status (Kondisi)


- Test detektor/Tombol manual
- Test open circuit
3,4 Kebersihan panel
3,5, Periksa Buku harian ,
Apakah ada catatan dalam buku harian.

3.6 Catat kondisi status sistem deteksi dan alarm dalam buku harian
.
INSPEKSI TAHUNAN (60)  Disaksikan pengawas

4. FIRE ALARM
4.1 Periksa control panel
- Indikator Suplai daya listrik, Harus stand by ON
- Apakah ada indikasi lain (Fault / Fire / Silence)

4.2 Lakukan test semua fasilitas indikator. (Simulasi)


Apabila terdapat kelainan harus segera dilaporkan dan segera
dilakukan langkah-langkah sebagaimana mestinya

4.3 Test detektor/Tombol manual (20 % / kel)


4.4 Test open circuit, tiap zone
4,5 Kebersihan panel
4,6, Periksa Buku harian ,
Apakah ada catatan dalam buku harian.

4.7 Catat kondisi status sistem deteksi dan alarm dalam buku harian
.
PEMELIHARAAN, PEMERIKSAAN, PENGUJIAN FIRE ALARM

HR MG BL TH

Panel indikator (stanby On) V - - V


Periksa status indikator V - - V
Test fungsi sistem pada panel - V - V
Membunyikan alarm - V - V
Periksa battery - V - V
Kebersihan panel - - V V
Test tombol manual - - V V
Test kondisi gangguan - - V V
Test fungsi sistem interconeksi - - - V
Test fungsi detektor (20% - - - V
Bentuk 66 K (A)
Spesifikasi Teknik Instalasi Alarm Kebakaran Otomatik

No Peralatan Merk/Model Jumlah Status Keterangan


1 Panel control
2 Announciator
3 Detektor panas
4 Detektor asap
5 Detektor nyala
6 Detektor gas
7 Tombol manual
8 Alarm bell
9 Sinyal lampu
alarm
Catatan :
Bentuk 66 K (A)
Data pemasangan
Instalasi Alarm Kebakaran Otomatik
Detektor Alarm
No Lokasi Zone Status
Gas Nyala Panas Asap TPM Bell Lamp
HASIL PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
INSTALASI ALARM
No Pemeriksaan/Pengujian Hasil Syarat-syarat
1 Fungsi kerja panel
2 Test Alarm
3 Test Foult
4 Interkoneksi

No Tanggal Pelaksana Tanda tangan


1
2
3
4
INTERCONECTION

DETEKTOR FIRE ALARM SYSTEM


KEBAKARAN AC
Pasal 23 Off
Bangunan yang memiliki instalasi alarm
kebakaran otomatik maka harus
dihubungkan dengan instalasi listrik lift.
SPRINKLER
LIFT
(FS)
Off

PRESS FAN
POMPA On
HYDRANT
MCFA
supply daya
SMOKE HEAT
Media pemadam Halon
CONTROL FIRE (F, Cl, Br)
INDIKATOR
A
BUZER !!!!!!!!!!!!
Mengandung potensi bahaya
ALARM
keracunan
DISCHART
CONTROL
PANEL VALV HARUS MEMILIKI IJIN K3
E

INSTALASI PEMADAM KEBAKARAN


AUTOMATIC TOTAL FLOODING SYSTEM
Smoke
Pipe Work Detector
Nozzle

Heat
Detector

No. 5, Blok B, J a lan S S 13 /5 ,Su ba ng J aya In du strial Est ate ,


475 00 Sela ng or Darul Ehs an , Ma lays ia
Te l. : (6 03 )5 6 2 12 168 Fax . : (60 3) 56 2 11 16 8

F IR E EX T IN GU IS HA N T
Cons ist ing of : CAUT ION:
• 1,1-Dichloro ,2, 2,2-t rifluor oethane (HC
FC 123) • HEAVIER THAN AIR
• Proprietary • LEMON ODOUR
• KEEP CYLINDER COOL, W ELLVENTILATED AND
SECURED ATAL LTIMES
• ONLY USE W IT
H EQUIPME NT SUITAB L
E FOR
CONTAINE D GAS
• USEI N ACCORDANCEWITH MATERIA L SAFE TY
DATASHEETAVAILABL E FR OM NEWSTAR
CHEMI CALS (M ) SDN BHD

L TR KG
CYL .V OLUME NE T WE I GHT
GROS S WE IG HT KG FI LL DE NSI TY KG/ L tr

No. 5, Blok B , Ja la nS S1 3/ 5, Sub a ng Ja ya I


n dus trial Esta te,
4 7 50 0 Sela ng or D a ru l Ehsan , M alay sia
Te l. : (
6 03 )5 6 2 12 168 Fax . : (6 03 )5 6 21 11 6 8

FIR E E X TIN G U ISHA N T CAUT ION :


Cons ist ing of :
• 1, 1-Dichloro ,2, 2,2 -t rifluoroethane (H C
FC 123) • HEAVIER THAN AIR
• Proprietary • LEM ON ODOUR
• KEEP CYLINDE
R COOL, WELLVENTILAT
ED AND
SECURED ATALLTIMES
• ONLY USEWI T H EQUI PME NT SUIT
ABLE FOR
CONTAINE D GAS
• USEI N ACC
ORDANC E WITH MATE R IA LSAFE
TY
DATA SHEETAVAILABL E FROM NEWSTAR
CHEMICALS (M ) SDN BHD

CY L. VOL UME LT R N E T WE I GHT KG

GROSS WEI GH T KG F I L L DE N SIT Y KG/L tr

Discharge
Cylinders Control SireneWarning Signal
Panel
Manual Abort
Manual Release
Station
Double Warning Light
Station
MEDIA PEMADAM CLEAN AGENT
(Dikutip dari NFPA 2001)

FC-3-1-10 Perfluorobutane C4F10


HBFC-22B-1 Bromodifluoromethane CHF2Br
HCFC Blend A Dichlorotrifluoroethane HCFC-123 (4. 75 %) CHCl2CF2
Chlorodifluoromethane HCFC-22 (82%) CHClF2
Chlorotetrafluoroethane HCFC-124 ( 9. 5%) CHClFCF3
Isopropenyl-1-methylcyclohexene 3. 75 %)
HCFC-124 Chlorotetrafluoroethane CHClFCF3
HFC-125 Pentafluoroethane CHF2CF3
HFC-227 ea Heptafluoropropane CF3CHFCF3
HFC-23 Triflouromethane CHF3
IG-541 Nitrogen (52%) N2
Argon (40%) Ar
Carbondioxide (8%) CO2
CARA SELEKSI SISTEM
EFEKTIVITAS PEMADAMAN DAMPAK THD PERALATAN
Kecepatan pemadaman Clean-up pasca pemadaman
Sesuai bahaya yg dihadapi Kerusakan akibat air
Post-fire hold time Kerusakan bahan & karat
Kemampuan menembus api Terjadi kondensasi
Risiko penyalaan kembali Terjadi regangan termal

MASALAH INSTALASI GANGGUAN THD PENGHUNI


Ukuran & berat alat pemadam Daya racun
Masalah pemipaan Level kebisingan
Kemudahan dlm pemeliharaan Penambahan tekanan udara
Waktu pemasangan Jarak pandang / penglihatan
Biaya instalasi Bahaya terhirup
Biaya pengisian ulang Alat listrik bertegangan aman
Ketersediaan bahan pemadam Dekomposisi termal bahan

KECOCOKAN RUANG PENERIMAAN THD LINGKUNGAN


Ruang bisa menyimpan gas Potensi penipisan lap. ozon
Tuntutan uji integritas ruangan Potensi pemanasan global
Kebutuhan menyumbat bocor Lama hidup di atmosfir
Lapisan Ozone

CO2
TABEL 4
Toxicity Information
(Dikutip dari NFPA 2001)

Clean agent LC 50 NOAEL LOAEL

FC-3-1-10 > 80.0 % 40.0 % > 40.0 %


HBFC-22B-1 10.8 % 2.0 % 3.9 %
HCFC Blend A 64.0 % 10.0 % > 10.0 %
HCFC-124 23-29 % 1.0 % 2.5 %
HFC-125 >70.0 % 7.5 % 10.0 %
HFC-227 ea >80.0 % 9.0 % 10.5 %
HFC-23 > 65.0 % 50 0 % > 50 0 %
IG-541 N/A 43.0 % 7.5 %
Halon 1301 >80.0 % 5.0 % 5.0 %
Tabel 5
DATA HASIL UJI COBA TERHADAP HEPTANE FLAME
TOTAL FLOODING QUANTITY (W/V: lb/cu ft)
(Dikutip dari NFPA 2001)

INVESTIGATOR
Media NRL 3M NMER Iferval GLCC Ansul

FC-3-1-10 5.2 5.9 5.0 5.5 - -


HFC 124 - - - 6.4 - -
HFC 227ea 6.6 - 6.3 5.8 5.9 -
HBFC 22B 14.1 - 4.4 3.9 3.9 -
HFC 23 12 - 12.6 12 12.7 -
HFC-125 9 - 9.4 8.1 - -
IG 541 - - - - - 29.1
Halon 1301 3.1 3.9 2.9 3 3.5 -

Keterangan
NRL:Naval Research laboratory
NMERI:New mexico engineering research institute
GLCC: great lakes chemical coMpany
Tabel 6
DATA HASIL UJI COBA
INERTING CONCENTRATION (V/V: %)
(Dikutp dari NFPA 2001)

Media VOLUME % INERTING


i- BUTANE METHANE PROPANE

FC-3-1-10 6.7 10.3


HFC 124 - - -
HFC 227ea 11.3 - -
HBFC 22B1 - - 11.3
HFC 23 - 20.2 20.2
HFC-125 - 14.7 15.7
IG 541 - 43.0 49.0
Halon 1301 6.7 - 7.7
POTENSI PEMANASAN GLOBAL DAN WAKTU TINGGAL DI
ATMOSFIR
Nama Rumus Potensi Waktu
Nama Sebutan Kimia Pemanasan Tinggal
Dagang Global di Atmosfir

FE-13 HFC 23 CHF3 13 264


FE-125 HFC 125 0.84 33
CF3CHF2
FM-200 HFC 227ea 0.6 375
FE-36 HFC 236fa CF3CHFCF3
CEA-308 FC-2-1-8
11.9 209
CF3CH2CF3 - 2600
CEA-410 FC-3-1-10
Perfluorohexane FC-5-1-14
C3F8 18.2 2600
NN-100 IG-100 C4F10 - 3200
Argotec IG-01 CF 0 gas permanen
Argonite IG-55 0 gas permanen
Inergen IG-541 0 gas permanen
Kabut air gas permanen
0.8
Aerosol partikulat padat
Tekanan mak. 50 bar
Temp pecah 97o C
HIDRAN PEMADAM KEBAKARAN
PEMERIKSAAN VISUAL
• Diperlukan pemeriksaan bulanan dan setiap enam bulan untuk mengadakan
pemeriksaan pada hidran.

Pemeriksaan bulanan (monthly inspection).


• Periksa ikatan saluran air keluar.
• Periksa bocoran pada gasket.
• Periksa mur pembuka.
• Periksa bocoran dibagian atas hidran.

Pemeriksaan setiap enam bulan (semi annually inspection).
• Periksa bila ada keretakan pada bejana.
• Periksa buangan hidran.
• Periksa ulir pada saluran air.
• Periksa alat penyambung selang.
• Periksa kap pada saluran keluar air.
• Periksa cat pada hidran.

HIDRAN PEMADAM KEBAKARAN
PENGUJIAN
• Pengujian untuk hidran kebakaran yaitu dengan jalan melakukan pengujian aliran air,
kapasitas air dan tekanan air yang ada sesuai dengan kebutuhan. Juga yakinkan bahwa
kerangan dari jaringan pipa distribusi ke hidran dalam posisi terbuka. Pengujian
dilakukan setahun sekali.
• Catat keadaan tekanan statis dan tekanan aliran penuh dan bandingkan dengan
pengujian sebelumnya.

PEMELIHARAAN

Dalam pemeriksaan hidran kebakaran yang perlu dilakukan sebagai berikut:


• Beri pelumas pada mur pembuka.
• Bersihkan permukaan hidran dari kotoran/karat yang dapat mempercepat kerusakan.
• Cat kembali bejana, jika warna cat telah memudar.
• Buanglah air (flushing) dari saluran air pada bejana secara berkala, dengan maksud agar
endapan atau kotoran yang ada dapat keluar sehingga tidak akan merusak bagian dalam
dari bejana hidran.
• Ganti/perbaiki setiap komponen yang rusak.
HYDRANT

1 1/2 Inc

2 1/2 Inc
2 1/2 Inc

Out door

RESERVOAR
FIRE HYDRANT
Jaringan instalasi pipa air
untuk pemadam kebakaran
yang dipasang secara permanen

Komponen sistem Hidrant 1 1/2 Inc


- Sistem persediaan air (45 menit)
- Sistem Pompa
(Jockey, Utama & Cadangan)
- Jaringan pipa 2 1/2 Inc
- Kopling outlet / Pilar / Landing valve 2 1/2 Inc
- Slang dan nozle
- Sistem kontrol tekanan & aliran
Out door

Seamiest
Connection

RESERVOAR
Pompa Hydrant
Berfungsi memindahkan air dari reservoir ke sistem distribusi
hydrant
Pompa hydrant ada 3 yaitu:
1. Jocky Pump
2. Electrical Pump/pompa utama
3. Diesel Pump/pompa cadangan
KARAKTERISTIK TEKANAN HYDRANT

Standar tekanan pada


m

1 nozle teringgi & terjauh :


2 mak. (H1) = 7.0 kg/cm 2
H=

3
min. (H3) = 4.5 kg/cm 2

Diuji dengan membuka


3 titik nozle :
Q = US GPM 1. Nozle terjauh
2. Nozle pertengahan
3. Nozleterdekat
SNI 03-3989-2000 & NFPA 13

High zone
Medium Zone
Low zone

RESERVOAR
The Sprinkler System SNI 03-3989-2000
& NFPA 13
Sistem sprinkler otomatis :
Rumah pompa,
Buka pintu rumah pompa, Apakah pintu dapat dibuka dengan mudah

Periksa semua peralatan didalam rumah pompa Apakah dalam keadaan baik
dan lengkap.
1. Manometer menunjukan tekanan diatas 4,5 kg/cm².
2. Periksa priming tank
- Priming tank air penuh / cukup
- plumbing untuk pengisi priming tank normal.
3. Solar penuh.
4. Periksa panel listrik. Lihat lampu-lampu indickator apakah menyala, jika
putus diganti
5. Selector pada posisi Auto
6. Air reservoir , apabila kurang harus segera diisi.
7. Catat dalam buku harian, apabila ada kelainan segera laporkan ke
atasan.
8. Tutup kembali rumah pompa.
4. Periksa semua valve instalasi pemadam

4.1 Pemeriksa valve di main line (keadaan harus terbuka dan diikat
rantai serta digembok)
4.2 Periksa semua valve lainnya (masing-masing harus memiliki tanda
(NO / NC) harus dalam keadaan yang semestinya dan tergembok.
4.3 Catat kelainan dalam buku harian

5. Periksa fire hydrant box.


. Buka fire box, periksa adaptor, fire hose, nozle apakah lengkap
dan baik
Pillar hydrant harus bebas dari rintangan.
Catat kelainan di buku harian.
TESTING MINGGUAN
INTALASI PEMADAM KEBAKARAN

Pemeriksaan dan testing hidran sebagai berikut :


1. Periksa oli diesel
Tambah apabila perlu.

2. Periksa air accu diesel


Tambah apabila perlu.

3. Periksa solar di tangki


Buang endapan air dan tambah solar.

4. Periksa air primming tank


Tambah apabila perlu.
5. Periksa semua valve
5.1. Primming valve terbuka
5.2. Cooling valve diesel terbuka
5.3. Venting valve dipompa terbuka
5.4. Supply valve untuk primming tank terbuka
5.5. Supply valve solar terbuka
5.6. Valve utama terbuka
5.7. Valve untuk jockey pump terbuka
5.8. Valve manometer terbuka
5.9. Valve bantalan angin terbuka
5.10. Test valve tertutup
5.11. Veting valve pada pipa isap tertutup
5.12. Drin Test valve tertutup.
6. Periksa auto start panel
6.1. Charging light ON
6.2. Ampere meter menunjukan 1 ampere
6.3. Volt meter menunjukan 15 volt
6.4. Selector switch diesel pada posisi Auto
6.5. Apabila ada kelainan segera laporkan pada atasan

7. Periksa apakah ada udara dipipa isap


7.1. Buka venting Valve sampai semua udara keluar
7.2. Tutup Venting valve.
8. Test jockey pump
8.1. Amati pada pressuregauge
8.2. Buka test valve
8.3. Catat tekanan cut in (START).
8.4. Tutup test valve
8.5. Catat tekanan cut in (STOP)
8.6. Pada tekanan berapa pompa bekerja (Start
dan Stop), apakah sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan sebelumnya
8.7. Catat dibuku harian
8.8. Apabila ada kelainan segera laporkan pada atasan
9. Test electrical motor

9.1. Buka test valve


9.2. Catat tekanan cut in.
9.3. Tutup test valve
9.4. Hidupkan motor selama 15 menit
9.5. Catat tekanan max. dinamometer
9.6. Matikan motor
9.7. Selector switch pada posisi stand by.
9.8. Catat pada buku harian.
9.9. Apabila ada kelainan segera laporkan pada atasan
10.Test Diesel Auto

10.1. Buka test valve


10.2. Catat tekanan cut in
10.3. Tutup test valve
10.4. Hidupkan diesel selama 15 menit
10.5. Catat tekanan max. dinamometer.
10.6. Matikan diesel
10.7. Selektor switch diesel ke posisis sand by.
10.8. Catat pada buku harian tekanan max. dinamometer.
10.9. Apabila ada kelainan segera laporkan pada atasan.
11. Test Diesel manual

11.1. Selector switch diesel keposisi manual


11.2. Tekan tombol start diesel
11.3. Hidupkan diesel selama 5 menit
11.4. Matikan diesel
11.5. Selector switch diesel keposisi auto
11.6. Apabila ada kelainan segera laporkan pada atasan
PEMELIHARAAN POMPA DIESEL
SETIAP BEKERJA ~ JAM > 15 50 200 400
Periksa olie cambox V V - -
Setel klep speling V - - -
Periksa atau setel fanbelt V - V -
kencangkan baut-baut silinderkop V - - V
Periksa accu - V - -
Berikan gemuk di fire pump bearing. - V - -
Ganti olie mesin dan filter olie - - V V
Ganti olie cambox - - V -
Bersihkan atau ganti filter solar - - V -
Lepaskan / periksa injector - - - V
Periksa setel klep speling - - - V
KEGAGALAN
Manajemen K3

1 2 3 4

Tdk memiliki Tdk tersedia Tdk ada


Tdk ada sistem Tdk tersedia
SDM yg kompeten dana untuk dukungan
Prosedur dan Sarana dan
& terorganisir melaksanakan sistem informasi
Rencana K3 Peralatan
baik Program K3 dan komunikasi

-Organisasi K3 -Record system


- Identifikasi & analisa -Peralatan Inspeksi
-Safery Committee -Daftar contact
potensi bahaya; dan pemeliharaan
-Safety officer -Dana Konsultasi Person/institusi
- Penilaian risiko -Peralatan Uji
-Ahli K3 -Dana Pelatihan Penting
bahaya; -Pos Komando
-Pelatihan -Dana Penyusunan -Brosur / Leaflet
-Prosedur Pengen- -Sarana Kontrol
-Gladi simulasi K3 SOP dll -Petunjuk Kondisi
dalian risiko -Sarana komunikasi
Darurat
- IRP / FEP Emergency
-Peta / Denah
- Program Audit
-Hot Lines
KEBAKARAN DAMPAK
Kerugian
korban

KEGAGALAN MANAJEMEN

Manajemen : Manajemen :
Preventive Mitigasi
Proteksi Active Proteksi Passive

Manajemen
Tanggap Darurat
Tim / Proteksi Active
PERATURAN DAN STANDAR TEKNIS
K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN
• PERMENAKER 12/2015 - 33/2015
Pengendalian • PERMENAKER 2/1989 Prot. Petir
Energi • KEP. MENAKER KEP. 187/MEN/1999 (B3)
• PER. KHUSUS “EE” (BH. MUDAH TERBAKAR)
• PER. KHUSUS “K” (BH. MUDAH MELEDAK)

• PERMENAKER 04/80 APAR


Proteksi • PERMENAKER 02/83 ALARM
Kebakaran • INST. MENAKER INS. 11/MEN/1997
• PERMEN PU 26/2008

Manajemen • PERMENAKER 04/1987 P2K3


K3 • PP 50/2012 SMK3
• KEP. MENAKER KEP. 186/MEN/1999
UNIT PENANGG. KEB. DI TEMPAT KERJA
Pasal 2
(1) Pengurus atau pengusaha wajib mencegah, mengurangi dan
memadamkan kebakaran, latihan penanggulanggan kebakaran di
tempat kerja.
(2) Kewajiban mencegah, megurangi dan memadamkan kebakaran di
tempat kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
186/Men/1999
Kepmenaker

a. Pengendalian setiap bentuk energi;


b. Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran dan
sarana evakuasi;
c. Pengendalian penyebaran asap, panas dan gas;
d. Pembentukan unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja;
e. Penyelenggaraan latihan dan gladi penanggulangan kebakaran
secara berkala;
f. Memiliki buku rencana penanggulangan keadaan darurat
kebakaran, bagi tempat kerja yang mempekerjakan lebih dari 50
(lima puluh) orang tenaga kerja dan atau tempat kerja yang
berpotensi bahaya kebakaran sedang dan berat.
“The Best Way To UNDERSTAND is by DOING”

Anda mungkin juga menyukai