A. TUJUAN
1. Sistem deteksi dan alarm kebakaran otomatis yang dirancang untuk
memberikan peringatan kepada penghuni akan adanya bahaya kebakaran,
sehingga dapat melakukan tindakan proteksi dan penyelamatan dalam
kondisi darurat.
2. Sistem alarm untuk memudahkan petugas pemadam kebakaran
mengidentifikasi titik awal terjadinya kebakaran.
B. PERSYARATAN KINERJA
Sistem deteksi dan alarm kebakaran harus dipasang pada (Lihat Tabel B.1) :
1. Semua bangunan kecuali bangunan Kelas 1a.
2. Setiap bangunan Kelas 1b.
3. Setiap bangunan Kelas 2, dengan tinggi maksimal 3 lantai, mempunyai
struktur kayu, bahan yang tidak mudah terbakar, dan kombinasinya,
4. Bangunan Kelas 3 yang menampung lebih dari 20 orang penghuni yang
digunakan sebagai:
a. bagian hunian dari bangunan sekolah, atau
b. akomodasi bagi lanjut usia, anak-anak atau orang cacat, dan
5. Bangunan Kelas 9a.
Pada bangunan Kelas 9a, sistem penginderaan dan alarm kebakaran
otomatis harus:
a. Mempunyai detektor panas (heat detector) dan atau detektor panas jenis
laju kenaikan temperatur (rate of rise heat detector) tipe A yang dipasang
pada seluruh bangunan, kecuali:
1. Pada bangunan yang seluruhnya bersprinkler, atau
2. Pada setiap lokasi yang dipasang alat pendeteksi asap, dan