Anda di halaman 1dari 13

TUGAS UTILITAS

NAMA : ANDIRIZKI
NPM : 21273125001
PRODI : ARSITEKTUR
MATA KULIAH : UTILITAS
DOSEN : SYARIF HIDAYATULLAH ,ST,M.ARS.I.A.I.
PENGERTIAN UTILITAS BANGUNAN
APA SAJA UTILITAS ?
• PENGERTIAN UTILITAS BANGUNAN
Utilitas adalah istilah ekonomi yang berarti total kepuasan yang didapat dari kegiatan konsumsi atau penggunaan
barang maupun jasa. utilitas berasal dari kata dalam bahasa inggris “utility” yang berarti manfaat.(KBBI ) juga
mendefinisikan utilitas sebagai kata benda yang berarti faedah, kegunaan, atau manfaat. singkatnya, utilitas adalah nilai
kegunaan suatu barang.

Menurut pendapat dari (Hartono Hurbo), utilitas bangunan meliputi segala hal yang digunakan untuk memastikan unsur-
unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan, komunikasi, dan mobilitas tercapai dalam suatu bangunan.Dengan demikian,
secara umum, utilitas bangunan dapat diartikan sebagai berbagai fasilitas yang melengkapkan struktur bangunan untuk
mendukung segala aktivitas, baik yang berlangsung di dalam maupun di luar bangunan tersebut.

utilitas bangunan adalah kelengkapan penting untuk bangunan yang mempermudah pengguna gedung untuk mencapai
kebutuhan dasar seperti kenyamanan, keselamatan, kemudahan komunikasi, kesehatan, dan mobilitas. seorang arsitek harus
mempertimbangkan semua sistem utilitas bangunan dari awal perencanaan pembangunan.(https://grhadikaterra.com/).

sistem utilitas bangunan utilitas bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan untuk
menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan, kemudahan komunikasi, dan mobilitas dalam
bangunan. (https://docplayer.info/73033322-Sistem-utilitas-bangunan.html)
• JENIS-JENIS UTILITAS BANGUNAN
1. SISTEM PLUMBING DAN SANITASI
sistem plumbing ini terdiri dari: perancangan plambing dan sanitasi sedangkan sistem
• air minum plambing adalah sistem penyediaan air bersih dan sistem
pembuangan air kotor yang saling berkaitan serta merupakan
• air flasing (wc/km)
paduan yang memenuhi syarat, yang berupa peraturan dan
• air panas perundangan, pedoman pelaksanaan, standar tentang
• air bertekanan, dll peralatan dan instalasinya.
Sistem plambing yang baik bergantung pada sistem plambing
pemipaan yang baik pula. Selain pemipaan, terdapat hubungan
yang erat juga antara masalah penyediaan air dan sanitasi,
dimana sanitasi berhubungan langsung dengan beberapa aspek
berikut :

• Kesehatan.
• Penggunaan air.
• Pengolahan dan pembuangan limbah
2. SISTEM PENCEGAHAN KEBAKARAN

a.Fire alarm

Fire alarm adalah sistem yang dibangun dengan tujuan


untuk mendeteksi adanya gejala kebakaran pada sebuah
bangunan, terutama untuk bangunan bertingkat maupun
bangunan yang netral. Jadi, dengan adanya alarm
kebakaran dalam sebuah bangunan tentu, akan
memudahkan tim pengamanan gedung untuk cepat
mengetahui area kebakaran secara spesifik. Sehingga,
proses evakuasi dan pemadaman dapat dilakukan dengan
cepat
b. • sistem hidran
• sistem sprinkle

Untuk menghindari terjadinya kebakaran pada suatu bangunan,


diperlukan suata cara atau sistem pencegahan kebakaran
karena bahaya kebakaran dapat menimbulkan kerugian berupa
korban manusia, harta benda, terganggunya proses produksi
barang dan jasa, kerusakan lingkungan dan terganggunya
masyarakat.
•Bahaya kebakaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, yaitu :
• Bahaya kebakaran ringan
Merupakan bahaya terbakar pada tempat dimana terdapat bahan-bahan yang
mempunyai nilai kemudahan terbakar rendah dan apabila terjadi kebakaran
melepaskan panas rendah dan menjalarnya api lambat.
• Bahaya kebakaran sedang.
• Bahaya kebakaran berat.
Merupakan bahaya terbakar pada tempat dimana terdapat bahan-bahan yang
mempunyai nilai kemudahan terbakar tinggi dan apabila terjadi kebakaran melepaskan
panas sangat tinggi dan menjalarnya api sangat cepat. Perancangan sistem ini erat
kaitannya dengan sistem plumbing.
karena agar meminimalisir bahaya bencana kebakaran maka dikembangkan sistem-
istem yang melingkupi pengaliran air, sebagai media pemadaman guna mencegah
bahaya kebakaran skala besar, sistem pencegahan tersebut diantaranya adalah :

• Sistem hidran
• Sistem sprinkle
• 3. SISTEM PENGUDARAAN/PENGHAWAAN

• hvac
• ventilasi
untuk mencapai kenyamanan, kesehatan, dan kesegaran hidup dalam rumah tinggal atau bangunan bertingkat, khususnya
kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada daerah yang beriklim tropis dengan udaranya yang panas dan kelembaban udaranya
yang tinggi, maka diperlukan usaha untuk mendapatkan udara segar dari aliran udara alam maupun aliran udara buatan .
perencangan pengudaraan atau penghawaan adalah suatu perencanaan untuk mendapatkan suatu aliran udara yang tepat untuk
ruangan serta pengontrolannya.
4. SISTEM TRANSPORTASI

• LIFT
• ESKALATOR
sebuah bangunan yang besar atau tinggi memerlukan suatu alat angkut transportasi untuk memberikan suatu kenyamanan
dalam berlalu-lalang di bangunan tersebut. alat transportasi tersebut mempunyai sifat berdasarkan arah geraknya sebagai
alat angkut dalam bentuk arah vertikal berupa elevator, arah horizontal berupa konveyor, arah diagonal berupa eskalator.
5. SISTEM TELEKOMUNIKASI

Sistem tata suara perlu direncanakan untuk memberikan fasilitas


kelengkapan pada bangunan. Tata suara ini dapat berupa background
music dan announcing system (public address) yang berfungsi sebagai
penghias keheningan ruangan atau kalau ada pengumuman-pengumuman
tertentu. Selain itu juga ada sistem untuk car call, bagi bangunan-
bangunan umum.

Tata Suara adalah suatu teknik pengaturan peralatan suara atau bunyi
pada suatu acara pertunjukan, pertemuan, rapat dan lain lain. Peralatan
dari sistem tata suara tersebut dapat berupa, microphone, cassette deck,
mix amplifier, speaker, speaker selector switch, volume control, dan horn
speaker (untuk car call).
6. PERANCANGAN CCTV DAN SEKURITI SISTEM

CCTV (Closed Circuit Television) adalah suatu alat yang berfungsi untuk memonitor suatu ruangan
melalui layar televisi atau monitor, yang menampilkan gambar dari rekaman kamera yang dipasang di
setiap sudut ruangan (biasanya tersembunyi) yang diinginkan oleh bagian keamanan. Sistem kameran
dan televisi ini terbatas pada gedung tersebut (closed). Semua kegiatan di dalamnya dapat dimonitor di
suatu ruangan security.
7. SISTEM PENANGKAL PETIR

Pengamanan bangunan bertingkat dari bahaya


sambaran petir perlu dilakukan dengan memasang
suatu alat penangkal petir pada puncak bangunan
tersebut. Penangkal petir ini harus dipasang pada
bangunan-bangunan yang tinggi, minimal
bangunan 2 lantai, terutama yang paling tinggi di
antara sekitarnya.
8. SISTEM PENERANGAN/PENCAHAYAAN

Pada perencanaan penerangan dan pencahayaan gedung dimaksudkan agar bangunan tersebut
mendapat pencahayaan dan penerangan yang baik pada siang hari maupun pada malam hari .
Dewasa ini pemanfaatan pencahayaandigunakan sumber alami dan telah diatur berdasarkan SNI 03
– 2396 – 2001 tentang “Tata cara perancangan sistem pencahayaan alami pada bangunan gedung”.

Selain itu dalam perencanaan penerangan atau pencahayaan juga mempertimbangkan tentang
standar pencahayaan buatan yang diatur pada SNI 03- 6575-2001 tentang “Tata cara perancangan
sistem pencahayaan buatan pada bangunan gedung”. 5. Perancangan Telepon Perancangan
telepon pada gedung harus mempertimbangkan kepada perencanaan sistem komunikasi antara
ruangan (intercom) dan perencanaan sistem komunikasi luar.

Perancangan ini juga harus memperhatikan sistem pengaturan pemasangan kabel dalam bangunan
sedemikian rupa sehingga tidak menggangu estetika pada bangunan serta untuk memudahkan
dalam perawatan. Perencanaan arus lemah telepon, sistem telepon harus menggunakan sistem
hubungan seperti saluran untuk daya pembangkit komputer, yaitu aliran di dalam lantai (floor duct).
9. SISTEM INSTALASI LISTRIK

• ARUS KUAT
• ARUS MENENGAH
• ARUS RENDAH

Anda mungkin juga menyukai