DISUSUN OLEH :
Ubaidillah Imam Suhardi (I0219090)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu bangunan dapat dikatakan berhasil bukan hanya dilihat dari segi kekuatan struktur
maupun segi keindahan estetikanya saja, akan tetapi bangunan juga harus dilengkapi dengan
fasilitas - fasilitas yang menunjang kenyamanan serta keamanan penghuninya. Utilitas
bangunan gedung merupakan suatu kelengkapan konstruksi bangunan yang ditujukan untuk
mendukung aktifitas penghuni di dalamnya hingga penghuni dapat merasa nyaman dan aman.
Maka dari itu utilitas merupakan bagian penting dalam suatu pembangunan selain dari
keindahan dan kekuatan bangunan itu.
Perancangan utilitas menjadi salah satu aspek penting yang harus diperhatikan oleh arsitek.
Karena keberhasilan suatu bangunan dalam menyediakan keperluan-keperluan pengguna
ditentukan dari perancangan utilitasnya. Utilitas yang dibangun secara tidak terncana justru
membuat aktifitas pengguna menjadi tidak efisien dan bahkan mengganggu.
Objek yang akan dibahas pada makalah ini adalah Bangunan Hotel Grand Sae. Hotel
Grand Sae terletak di Kota Solo. Dalam hal ini, utilitas yang akan dianalisis pada Hotel Grand
Sae terbatas pada sistem air bersih, sistem air kotor, sistem kelistrikan, sistem pengkodisian
udara.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana penerapan sistem utilitas bangunan Hotel Grand Sae Boutique Surakarta ?
2. Apakah utilitas yang ada pada Hotel Grand Sae Boutique Surakarta sudah sesuai dengan
standar tinjauan pustaka yang terkait?
C. Tujuan
Menganalisis sistem utilitas yang terdapat pada bangunan Hotel Grand Sae Boutique
Surakarta dan mengkritik kesesuaian terhadap standar – standar yang ada.
BAB II
TINJAUAN PUSAKA
▪ TRANSPORTASI VERTIKAL
Transportasi vertical, adalah metoda transportasi digunakan untuk mengangkut suatu benda
atau manusia dari bawah ke atas ataupun
sebaliknya. Ada berbagai macam tipe transportasi vertical, di antaranya tangga, lift, travator,
escalator, dan dumbwaiter.
▪ TRANSPORTASI HORIZONTAL
Sistem transportasi horizontal merupakan jalur angkut / lalu-lalang antar ruang
dalam satu lantai. Prosentase kemiringan pada jenis sirkulasi ini tidak lebih dari 10 %.
Alat transportasi yang bersifat horizontal ini adalah konveyor dan koridor.
B. Transportasi Manual dan Mekanis
▪ TRANSPORTASI MANUAL
Sistem transportasi ini disebut juga dengan sistem transportasi tanpa mesin.
Sehingga sistem transportasi yang dipakai berupa tangga dan ramps. Sistem ini pun
tidak perlu mengeluarkan banyak biaya seperti pada sistem mekanis.
▪ TRANSPORTASI MEKANIS
Berbeda dengan sistem manual , sistem transportasi ini disebut juga dengan
sistem transportasi alat / mesin. Sistem ini tentunya akan mengeluarkan banyak
biaya , diantaranya saat pemesanan, operasionalnya sehari- hari dan biaya untuk
perawatannya. Sistem transportasi mekanis ini berupa eskalator, konveyor, lift dan
eskalator
BAGIAN – BAGIAN
A. Tangga
B. Tangga darurat
ii. Letak antar tangga darurat dalam bangunan 30-40 m (+100 feet) ;
iv. Harus terlindung dengan material tahan api termasuk dinding (beton) dan pintu
tahan api(metal);
C. RAMPS
Adapun keriteria dan persyaratan ramps pada sebuah bangunan :
1.Ramps rendah sampai dengan 5% kemiringan Ramps jenis landai ini tidak perlu
menggunakan anti selip untuk lapisan permukaan lantainya.
2.Ramps sedang atau medium dengan kemiringan sampai dengan 7% dianjurkan
menggunakan bahan penutup lantai anti selip.
3.Ramps curama tau steep dengan kemiringan antara sampai dengan 90% yang
dipersyaratkan harus menggunakan bahan anti selip pada permukaan lantai dibuat
kasar. Untuk manusia, dilengkapi dengan railing terutama untuk handicapped /
disabled person
D. Koridor
i. Urutan yang logis baik dalam ukuran ruang, bentuk, dan arah.
ii. Pencapaian yang mudah dan langsung dengan jarak sependekmungkin.
c. Memberi gerak yang logis dan pengalaman yang indah bermakna.
d. Aman, persilangan arus sirkulasi sesedikit mungkin atau dihindari sama sekali.
e. Cukup terang.
E. Konveyor
Konveyor merupakan suatu
alat transportasi angkut untuk
orang atau barang secara
horizontal.Dipasang dalam
keadaan datar atau sudut
kemiringan kurang dari 10˚.
Alat
ini digunakan
dalam
jarak tertentu (gunanya untuk menghemat tenaga). Alat ini dipasang di bandara, terminal,
pabrik. Alat transportasi ini menggunakan system mekanik.
F. LIFT
ix Tiap lift harus memiliki motor penggerak dan panel kontrol sendiri
G. Eskalator
Escalator atau tangga berjalan adalah alat transportasi antar lantai, sebagaimana
tangga (manual) yang menghubungkan satu lantai dengan satu lantai yang di atasnya maupun
di bawahnya dengan menggunakan system tangga yang berjalan dengan bertenaga/bergerak
atas bantuan tenagamesin. Secara horizontal dibutuhkan ruang cukup luas untuk fasilitas ini,
karenanya, escalator biasa digunakan pada bangunan yang bersifat public seperti mall,
bandar udara, dll.
Syarat eskalator:
a. Dilengkapi dengan railing,
b. Tidak ada celah antara lantai dengan anak tangga pada escalator, dan
c. Sebaiknya didesain secara otomatis.
PERLETAKAN ESKALATOR:
a.Paralel. Diletakkan secara paralel. Perencanaannya lebih menekankan segi arsitektural dan
memungkinkan sudut pandang yang luas.
b.Cross Over. Perletakan bersilangan secara menerus (naik saja atau turun saja). Kurang
efisien dalam sistim sirkulasi tetapi bernilai estetis tinggi.
c.Double Cross Over. Perletakan bersilangan antara naik dan turun, sehingga dapat
mengangkut penumpang dengan dalam jumlah lebih banyak.
Gambar: Perletakan escalator
Dalam prakteknya, ada 3 sistem pendetectian dari fire protection ini, yaitu:
a. Non addresable System
Sistem ini disebut juga dengan sistem konvensional. Pada sistem inji MCFA menerima
sinyal masukan langsung dari detector (biasanya jumlahnya sangat terbatas) tanpa
pengalamatan dan langsung memerintahkan komponen outpu (keluaran) untuk merespon
input (masukan) tersebut. Sistem ini pada umumnya digunakan pada bangunan / area
supervisi berskala kecil, seperti perumahan, pertokoan, perkantoran, dan lain-lain.
b. Semi addresable System
Pada sistem ini dilakukan pengelompokan pada detector dan alat penerima masukan
(input) berdasarkan area pengawasan (supervisory area). Masing-masing zona dikendalikan
(baik input maupun output) oleh zona kontroler yang mempunyai alamat/ adress yang
spesifik. Pada saat detector atau alat penerima masukan lainnya memberikan sinyal, maka
MCFA akan meresponnya (I/O) berdasar zona kontroler yang mengumpulkannya.
2. Peralatan Utama
a. Pendeteksi
Pendeteksi atau alat penerima input (masukan) yang bekerja secara otomatis (automatic
Input Device), yaitu:
Heat Detektor(Pengindra panas).. Berdasar cara kerjanya, heat detektor dibagi menjadi 2
jenis, yaitu:
● Fixed Temperatur heat detector, yang bekerja mendeteksi suhu udara di sekitar casing-
nya (ambiencetemperatur) dengan membandingkannya terhadap suhu setting defaultnya,
misla 57 „ C , 75 „ C dan sebagainya
● ROR (Rate of Rise) heat detector yang bekerja mendeteksi kecepatan peningkatan suhu
di sekitar casing-nya. Bila kecepatan peningkatan suhu berjalan lebih lambat dari nilai
settingnya, maka detector ini tidak akan memberikan respon. Smoke Detector (pengindra
asap).
MCFA merupakan peralatan utama dari sistem protection. (Main Control Fire Alarm)
atau disebut juga dengan Fire Alarm Control Panel (FACP), berfungsi meneriman sinyal
masuk (input signal)dari detector dan komponen pendeteksi lainnya(Fixed Heat detector
dan smoke detector).
i. One way communication (komunikasi satu arah) seperti: TV, radio, sound system, cctv
ii. Two way communication (komunikasi dua arah) seperti: telepon
Menurut medianya :
i. Audio
ii. Video
iii Teletext
iv Telegraph
Menurut gelombang pembawanya :
i. Tanpa kabel (wireless); elektromagnet,cordless, radio telekomunikasi
ii. Dengan kabel (wired); jaringan telepon kota, intercom
BAB III
PEMBAHASAN UTILITAS BANGUNAN GRAND SAE HOTEL
Hotel ini menawarkan fasilitas umum yang cukup lengkap seperti Parkir yang
luas, Keamanan 24 Jam, WiFi gratis di setiap kamar dan di tempat umum, serta Kolam
Renang dan Restoran.
Hotel ini menawarkan tiga jenis kamar yang berbeda, yaitu Kamar Bisnis,
Superior Twin, dan Superior Double. Tiap kamar hanya berbeda ukuran ruangan, dan
jenis kasur yang diterima (Twin atau Double), namun untuk fasilitas kamar yang akan
diterima hampir sama seperti AC sebagai penghawaan didalam kamar, dan juga kamar
mandi didalam kamar.
Sumber :
Tripadvisor.com
LANTAI KETINGGIAN
- Arsitektural
- Struktural
- Utilitas
Dari pembahasan di atas dapat diketahi bahwa bentuk arsitektur dapat terwujud
dengan bantuan sistem struktur yang tepat. Kedua hal tersebut juga harus didukung
dengan utilitas yang baik agar bangunan tersebut fungsional. Maka komponen tadi
dibentuk bersama secara kompak membentuk sebuah sistem bangunan yang dapat
melayani penggunanya dengan baik.
E. Sistem Transportasi Vertikal
Terdapat dua jenis sistem transportasi vertikal pada Hotel Grand Sae ini, yaitu tangga
dan lift yang berada pada satu area. Dimana tangga memiliki bentuk U yang mengelilingi
lift. Elevator pada Hotel Grand Sae ini hanya menghubungkan dari lantai 1 hingga ke lantai
5, sedangkan Tangga menghubungkan dari lantai 1 sampai ke roof top. Pada awalnya, Hotel
Grand Sae ini memiliki satu buah lift barang yang berada pada lantai 1 dan menghubungkan
ke lantai 2 bangunan, namun pihak hotel merasa lift barang tidak terlalu perlu sehingga pada
saat ini lift itu sudah ditiadakan.
Sumber : Sumber :
Rooftop Elevator
Sumber : Sumber :
Tangga pada Hotel Grand Sae ini memiliki bentuk letter U yang megelilingi
Elevator, dan Tangga pada Grand Sae ini memiliki dimensi lebar step tangga 25 cm,
tinggi riser 20 cm dan panjang 200 cm, Tangga ini diperuntukan untuk dua arah dan
muat untuk dua sampai tiga orang dengan posisi sejajar.
Pada setiap ruangan di Hotel Grand Sae ini dilengkapi oleh alat pendeteksi asap
sehingga saat asap pada ruanagan melebihi ambang batas aman maka alat pendeteksi
akan membunyikan alarm. Sedangkan pada dapur alat deteksi yang dipakai dalah
pendeteksi panas/api sehingga pada saat panas/api pada kitchen ini melebihi ambang
batas maka sprinkler akan pecah.
Sumber : Sumber :
2. Tahap Pemadaman
Hotel Grand Sae ini memiliki Pompa Hydrant yang terletak pada Basement.
Sumber Hydrant pada Hotel Grand Sae ini dari air kolam renang. Pompa Hydrant
bekerja secara otomatis namun kontrol pada Hydrant akan dioperasikan secara
manual.
Setelah alat pendeteksi asap melebihi ambang batas aman dan alarm berbunyi
maka pemadaman kebakaran akan dilakukan secara manual melalui kotak hydrant
yang berada pada tiap lantai, selain itu juga terdapat dua buah APAR pada tiap
lantainya yang berfungsi untuk membantu pemadaman api. APAR yang terdapat
pada Hotel Grand Sae ini merupakan APAR yang berisikan Gas.
Sedangkan pada kitchen Hotel Grand Sae ini menggunakan sprinkler, pada saat
panas/api pada kitchen ini melebihi ambang batas pendeteksi api maka sprinkler akan
pecah dan akan mengeluakan air untuk memadami api pada ruangan
Pompa Hydrant
Sumber :
Dokumen Pribadi
Sprinkler
Hydrant Box APAR
3. Tahap Penyelamatan
Pada Hotel Grand Sae ini tidak memiliki sistem penyelamatan khusus jika terjadi
kebakaran. Tidak terdapat tangga darurat ataupun helipad. Sehingga jika terjadi
kebakaran para pengunjung harus melewati tangga umum yang tidak mengakses
langsung keluar. Sehingga hal ini cukup membahayakan.
Sumber :
Analalisis Pribadi
Untuk bagian luar bangunan serta hal-hal yang diperlukan seorang teknisi khusus
Grand Sae Boutique Hotel menyewa pihak ketiga untuk merawat bangunannya. Bagian
yang dirawat oleh pihak ketiga antara lain adalah pembersihan kaca yang tidak bisa
dibersihkan melalui bagian dalam gedung sehingga membutuhkan alat dan teknisi
khusus, namun berdasarkan hasil survey tidak terlihat terdapat gondola ataupun rel
gondola untuk membersihkan kaca tersebut. Selain itu pihak ketiga juga melakukan
servis AC secara berkala setiap 3 bulan sekali, dan perawatan terhadap sambungan
telepon atau internet jika terjadi kerusakan.
Perawatan lain yang juga dilakukan oleh pihak ketiga adalah perawatan pada lift.
Setiap satu bulan sekali akan dilakukan pengecekan secara keseluruhan oleh pihak ketiga,
serta pemberian pelumas rel pada lift. Selain perawatan yang dilakukan oleh pihak ketiga,
pihak dari hotel juga ikut merawat bagian lift ini namun hanya sekedar apabila lift
kelebihan muatan atau masalah lain yang menyebabkan lift otomatis akan mati, maka
pihak hotel akan menyalakan kembali melalui panel lift yang ada di rooftop.
Rel Lift Katrol Lift
Sumber : Sumber :
Dokumen Pribadi
Sistem komunikasi pada Hotel Grand Sae menggunakan Private Automatic Branch
System atau yang sering disebut dengan PABX. Untuk pengkontrol utama dari sistem
komunikasi berada di Ruang Server yang terletak dibelakang resepsionis. Selanjutnya untuk
telepon dari ruang server akan diteruskan pada ruang kontrol yang ada pada setiap lantai,
setelah itu di distribusikan pada setiap telepon yang ada di kamar. Telepon pada setiap kamar
akan langsung terhubung dengan telepon yang ada pada resepsionis.
Sumber : Sumber :
Sumber :
Dokumen Pribadi
Sumber : Sumber :
Sumber :
Analalisis Pribadi
Untuk tata suara sendiri sama halnya dengan sistem komunikasi, ruang kontrol
utama terdapat diruang server. Sumber suara berasal dari mikrofon dan PC Audio yang
kemudian disalurkan ke audio mixer lalu diteruskan ke power amplifier untuk penguatan
suara. kemudian disalurkan pada speaker yang ada di setiap koridor tiap lantai. Namun
pada setiap lantai terdapat kontrol volume yang diletakan di ruang kontrol, sehingga
setiap lantai bisa diatur besar volumenya sesuai kebutuhan.
Sumber Suara (PC) Kontrol Volume tiap lantai
Sumber : Sumber :
Speaker pd Koridor
Sumber :
Dokumen Pribadi
Sumber :
Analalisis Pribadi
BAB III
- Sistem Transportasi Vertikal pada Hotel Grand Sae ini menggunakan Elevator dengan
dimensi 1.5 m x 1.5 m dan Tangga berbentuk letter U yang mengelilingi Elevator.
- Sistem Pemadam Kebakaran pada Hotel Grand Sae ini menggunakan Sistem Hydrant yang
menggunakan sumber dari air kolam renang, Pompa Hydrant bekerja secara otomatis
namun Hydrant dioperasikan secara manual. Sprinkler hanya terdapat pada Kitchen dan
Sistem Pendeteksi Asap terdapat pada seluruh ruangan.
- Perawatan Hotel Grand Sae ini dilakukan oleh pihak hotel dan juga pihak ketiga. Pihak
hotel akan memeriksa secara teknis tentang pompa air setiap pagi nya, lalu perawatan
kolam renang setiap dua bulan sekali. Sedangkan pihak ketiga akan melakukan perawatan
hotel seperti pemberian pelumas pada rel lift setiap bulan, service AC setiap tiga bulan.
- Sistem Komunikasi pada Hotel Grand Sae ini menggunakan sistem PABX yang memiliki
ruang server pada lantai 1 dan ruang kontrol tiap lantai, Telepon pada setiap kamar akan
terhubung langsung ke telepon di resepsionis. Sistem Tata Suara pada Hotel Grand Sae ini
menggunakan PC dan Mikrofon sebagai sumber suara lalu didistribusikan ke Speaker tiap
koridor dan tiap lantai melalui power amplifier pada ruang server. Pada setiap lantai juga
terdapat kontrol volume sehingga volume speaker tiap lantai dapat diatur.
B. SARAN
Tangga Darurat tidak ada pada Hotel Grand Sae, hanya terdapat Tangga yang terletak pada
tengah bangunan sehingga kurang memenuhi syarat dalam sistem pengamanan bangunan.
Sprinkler sebaiknya digunakan pada setiap ruangan dan selasar untuk memudahkan
evakuasi saat terjadi kebakaran, saat ini Sprinkler hanya berada pada Kitchen.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA