Anda di halaman 1dari 6

TEKNOLOGI BANGUNAN 4

TUGAS 2 STUDI KASUS MENARA PETRONAS

NAMA :

 ATIKA ARAFAH (4117210014)


 RIFDA RUSLANI A (4117210065)
 SYANINDITA ATAZTYA (4117210071)
 SYARIFAH FAIZA (4117210085)

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR


UNIVERSITAS PANCASILA
 Instalasi Plumbing
Perletakan utilitas Menara Petronas adalah berada di core. Bangunan ini menggunakan sistem
center core. Perletakan jaringan-jaringan utilitas bangunan yang diletakkan di dalam ruang core
memberikan keamanan yang tinggi idan efesien.
Karena toilet berada di tengah bangunan, otomatis pipa pembuangan tersambung vertikal ke
bawah.
Jenis pipa yang digunakan untuk pemipaan ini beragam jenisnya : air bersih dialirkan melalui
pipa besi (steel pipe atau black pipe), pipa galvanis, pipa PVC atau pipa tembaga (copper pipe).

 Sistem Pengudaraan
Di kawasan timur lapangan Menara Petronas, di sebelah utara Masji Asy-Syakirin, terdapat
sarana utilitas KLCC District Cooling yang bertujuan menyediakan air dingin kepada semua
bangunan di lapangan KLCC. Unit air dingin yang dihasilkan turbin gas ini mampu menyediakan
udara yang nyaman sebanyak 42.000 RT, tidak hanya pada Menara Petronas dan Suria KLCC,
bahkan juga Menara Maxis, Menara Exxon Mobil, Pusat Konvensi Kuala Lumpur, Mandarin
Oriental Kuala Lumpur dan Masjid As-Syakirin.
Sistem Air Conditioner Menara Petronas menggunakan floor to floor unit penanganan udara,
memanfaatkan air dingin dengan pusat pendinginan 30.000 ton air yang dibangun secara terpisah,
menggunakan gas driven peralatan cogeneration yang digerakkan oleh turbin uap dan listrik.

Sumber : Struktur dan Otomasi Menara Kembar Petronas Malaysia.

 Sistem Penanggulangan Kebakaran


Sistem alarm kebakaran atau Fire Alarm System (FAS) dirancang menggunakan sistem deteksi
khusus yang meliputi asap dan panas, panggilan manual, pemantauan springkler sistem, sistem
posisi dan sistem telpon pemadam kebakaran. Setiap tower memiliki sistem FAS yang terpisah
tetapi satu jaringan lan untuk memungkinkan terpusat di satu manajemen di pusat pemadam
kebakaran atau The Central Fire Command Center (CFCC), yang memonitoring status dan
kontrol alarm kebakaran dan sistem deteksi, sistem springkler otomatis, sistem kontrol asap,
status lift, pemadaman listrik, dan sistem penyelamatan. Selama operasi bangunan normal, sistem
keselamatan kebakaran dimonitoring oleh sistem kontrol bangunan atau Building Control System
(BCS).
Jembatan pada Menara Petronas dilengkapi alat pemadam api mutakhir, terdapat juga sistem
pendeteksi panas, asap dan suhu, dengan alarm keamanan dan alat penyemprot air. Terdapat juga
panel penyedot asap di sisi jembatan untuk menyedot asap kebakaran jika kebakaran terjadi di
dalam kompleks jembatan.

Sumber :

Sumber : Struktur dan Otomasi Menara Kembar Petronas Malaysia.

 Sistem Keamanan Bangunan


Sistem keamanan bangunan atau Building Security System (BSS) yaitu jaringan area lokal
(LAN), yang mengontrol ke pusat komando dan memfasilitasi komunikasi dengan perangkat
utama berupa perangkat lunak.

Sumber : Struktur dan Otomasi Menara Kembar Petronas Malaysia.


Jembatan pada Menara Petronas juga berperan sebagai peranti keamanan; jika terjadi kebakaran
atau keadaan gawat darurat semacamnya di salah satu menara, maka para penghuni bisa
mengosongkannya dengan menaiki jembatan ke menara yang satu lagi. Evaluasi pengosongan
dipicu oleh ancaman bom palsu pada 12 September 2001 menunjukkan bahwa jembatan tersebut
tidak berguna selama kedua bangunan perlu dikosongkan serentak, karena muatan tangga darurat
tidak cukup untuk menghadapi kejadian seperti ini. Oleh karena itu, lift dirancang agar dapat
digunakan jikalau kedua menara perlu dikosongkan, lantas berhasil karena latihan darurat
menurut rancangan itu dalam tahun 2005.

 Transportasi Vertikal
Menara Petronas menggunakan lift double deck dan shuttle. Perletakan lift ini adalah berada di
tengah bangunan karena Menara Petronas menggunakan sistem center core. Lift deck bawah
menuju lantai bernomer ganjil dan lift deck atas menuju lantai bernomor genap. Untuk mencapai
lantai bernomor genap dari tingkat bawah, penumpang harus menaiki escalator ke de katas lift.

Dari lantai bawah, terdapat tiga kelompok lift. Kelompok enam lift “jarak pendek” mengangkut
penumpang ke antara lantai 2/3 dan lantai 16/17. Kelompok enam lift “jarak ksederhana” pula
mengangkut penumpang ke antara lantai 18/19 dan lantai 37/38. Terdapat juga lima lift segera
yang membawa penumpang terus ke lantai 41/42. Untuk ke lantai-lantai melebihi 41/42,
penupang perlu menaiki lift segera, kemudian menukar lift ke lantai-lantai tinggi itu. Lift-lift
penyambung ini melebihi paras tertinggi lift-lift yang mencapai lantai 2 hingga 38. Corak
pelayanan lift berulang dengan lantai-lantai atas, yaitu satu set ke lantai antara 43/44 dan 57/58
dan satu set lagi ke lantai antara 59/60 dan 73/74.

Selain lift-lift utama ini, terdapat juga sejumlah lift “penyambung” yang mengangkut penumpag
di antara kelompok tingkat lift utama. Berbeda dengan lift utama tersebut, lift tambahan ini bukan
berjenis dua tingkat. Dua buah lift disediakan untuk mengangkut penumpang dari lantai 37/38 ke
lantai 41/42 (lantai 39 dan 40 tidak bisa dimasuki). Oleh karena itu, tidak perlu seseorang di
paruh bawah bangunan untuk turun ke tingkat bawah untuk sampai ke paruh atas bangunan.

Jadi dalam Menara Petronas terdapat 76 lift di masing-masing tower :


- 58 lift double deck (26 orang/deck atau 52 orang/perjalanan)
- 18 lift shuttle (26 orang/deck)

Waktu perjalanan yang ditempuh oleh lift tersebut adalah 3,5 meter/detik.

Lift Double Deck


( Sumber : Otis Worldwide)

Lift-lift ini dilengkapi beberapa fitur keamanan, seperti kemampuan mengeluarkan orang dari lift
yang macet diantara lantai dengan membimbing salah satu lift yang bersebelahan secara manual
ke sisiny, kemudian membuka panel pada dinding untuk membuka rute kepada penumpang dalam
lift yang macet agar melintas ke gerbong lift yang lain. Ketika mengosongkan bangunan, hanya
lift darurat yag bisa digunakan, karena hanya dilengkapi pintu keluar di lantai G/1 dan lantai
41/42; oleh karena itu jika terjadi kebakaran di paruh bawah bangunan, poros yang terlindung ini
tidak akan terpengaruh. Lift pemadam kebakaran turun saat disediakan untuk tujuan darurat.

 Pemeliharaan Gedung Tinggi


Sistem kontrol bangunan menyediakan pusat dan pemantauan untuk kontrol AC, pencahayaan,
air, listrik, dan kelembaban.

Sumber : Struktur dan Otomasi Menara Kembar Petronas Malaysia.

DAFTAR PUSTAKA
Oktopianto, Yogi. Sistem Utilitas Bangunan Tinggi Signature Tower. 2012. Jakarta.

https://www.slideshare.net/fiskamiraadiniati/menara-petronas

Azizah, Ronim. Kritik ‘Depiktif’ Arsitektur Pada Petronas Twin Towers Kuala Lumpur. 2013. Surakarta.

https://www.academia.edu/22751301/Presentation_M._Ali_Akbar_and_Syafrizal

Anda mungkin juga menyukai