Perkembangan dan Penerapan Sistem Smart Building di Indonesia

“Smart Building” jika diartikan dalam bahasa Indonesia adalah bangunan

cerdas. Bangunan cerdas di sini maksudnya adalah bangunan yang di dalamnya
diterapkan sistem pengaturan otomatis dengan algoritma yang terstruktur rapi.
Sistem ini bisa disebut juga BAS atau Building Automation System. Sesuai
namanya sistem ini dapat berjalan secara otomatis. Building automation system
sendiri merupakan gabungan dari sistem mekanik, listrik, dan banyak
mikroprosesor yang saling terhubung satu sama lain. Komponen - komponen
gabungan tersebut kemudian terhubung ke komputer dan pengendali. Komputer
dan pengendali sistem dapat terkoneksi ke internet dan berfungsi dengan mandiri.

Sebuah bangunan yang cerdas atau disebut juga dengan istilah “Smart
Building” memiliki komponen - komponen tertentu yang berfungsi untuk
menghadirkan kenyamanan dan keamanan dari sebuah bangunan. Komponen
yang pertama adalah energi. Energi merupakan sumber bagi barang-barang
elektronik di sebuah bangunan agar dapat beroperasi dengan baik. Energi yang
paling sering digunakan adalah energi listrik. Bangunan yang ukurannya besar
biasanya akan lebih banyak menggunakan energi. Oleh karena itu, dengan
diterapkannya sistem smart building maka sistem dapat otomatis mati jika di
dalam suatu ruangan tidak ada orang. Sehingga penggunaan energi dapat
diminimalisir.

Kemudian komponen yang kedua ialah pencahayaan. Di pencahayaan,

sistem pada bangunan berfungsi mengatur tingkat pencahayaan dalam suatu
ruangan. Sehingga ketika suatu ruangan terasa gelap, maka sistem akan otomatis
menyalakan lampu. Namun jika tidak terlalu gelap, maka sistem akan mematikan
lampu. Lalu ada komponen api, di mana pada komponen ini sistem akan langsung
mendeteksi jika terdapat kebakaran di suatu sudut ruangan. Selain itu, sistem juga
akan melakukan pengecekan secara berkala pada alat-alat elektronik dalam hal
pendeteksian arus pendek listrik.
 Komponen berikutnya ialah adanya monitoring sistem selama 24 jam.
Sistem akan memonitor kondisi di setiap ruangan dalam bangunan. Di sistem
smart building juga terdapat bagian yang berfungsi untuk mengisi daya kendaraan
yang berbahan bakar listrik. Komponen lainnya yaitu air, di mana sistem akan
otomatis menyalakan air jika hendak digunakan ataupun mematikan air ketika kita
sudah tidak digunakan. Selain itu sistem juga akan menghitung penggunaan air
yang kita pakai dalam kurun waktu tertentu.

Pada komponen smart building juga terdapat komponen pemanas

(heating), ventilasi udara, serta AC (Air Conditioning). Pada komponen ini, sistem
akan mengatur sirkulasi udara, suhu, dan kelembaban ruangan secara otomatis.
Dan kemudian untuk komponen berikutnya ialah elevator, di mana sistem akan
mengecek kinerja dan performa elevator di suatu bangunan. Lalu yang terakhir
ialah keamanan, di komponen ini bangunan tentu membutuhkan kamera CCTV,
sensor kendali buka tutup otomatis, door lock, dan alarm rumah. Sistem keamanan
ini dapat menggunakan kode pola, kode PIN, ataupun sidik jari.

Dilihat dari komponen-komponen yang ada pada sistem smart building ini,
dapat disimpulkan bahwa penerapannya pada sebuah bangunan sangat bermanfaat
untuk ke depannya. Indonesia membutuhkan bangunan yang dapat memberikan
kemudahan dalam beraktivitas, kenyamanan serta keamanan. Di Indonesia sendiri
penerapan sistem smart building pada suatu bangunan masih menjadi
problematika tersendiri. Pada masa pandemi Covid-19 tuntutan untuk menerapkan
konsep “Gedung Sehat” atau yang lebih sering disebut “Healthy Building”
menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi para engineer di Indonesia.

Gedung yang sesuai dengan standar kesehatan dapat tercapai apabila

didukung oleh teknologi yang memadai. Di era industri 4.0, standar gedung yang
sehat sangat dibutuhkan dalam berbagai aspek maupun sektor kehidupan. Karena
di era industri ini, teknologi semakin maju, maka tidak mengherankan apabila
sistem smart building dapat diterapkan secara menyeluruh. Apabila semua gedung
atau bangunan di Indonesia dikembangkan dengan sistem smart building, maka
itu akan membawa manfaat serta kemudahan tersendiri bagi semua orang.
Bangunan yang dibangun dengan sistem smart building di Indonesia jumlahnya
masih sedikit. Seperti yang diketahui bahwa kapabilitas sumber daya manusia
masihlah kurang, dikarenakan tidak adanya program pelatihan dari pemerintah
maupun dari instansi lain. Selain itu juga teknologi untuk mengembangkan sistem
ini pun masih belum memadai.

Padahal seperti yang diketahui, sistem smart building memiliki kelebihan

yang bermanfaat bagi masyarakat dan juga bagi lingkungan sekitar. Dengan
adanya sistem ini, energi dapat dihemat penggunaannya, pemeliharaan bangunan
akan lebih mudah dilakukan, pemanfaatan sumber daya pun akan lebih efisien,
serta bangunan menjadi lebih efisien dari berbagai macam aspek.

Smart building merupakan teknologi dengan tujuan utamanya agar biaya

pengelolaan bangunan menjadi lebih efisien. Karena dengan teknologi smart
building konsumsi listrik akan lebih rendah. Peningkatan keamanan serta
kenyamanan gedung pun akan lebih terjamin.
 Daftar Pustaka

Smart Building Management System. (n.d.). MTI. Retrieved August 30, 2022,

from https://mti.binus.ac.id/2020/12/23/smart-building-management-

system/

News. (n.d.). Global Connex Indonesia. Retrieved August 30, 2022, from

https://globalconnex.co.id/news-building-automation-system.php

Kalisa. (2021, June 25). Mengenal Desain Interior Smart Building untuk Rumah

Idaman. PT. Mustika Land.

https://www.mustikaland.co.id/news/mengenal-desain-interior-smart-

building-untuk-rumah-idaman/

Amalia, H. A. (2021, April 22). Penerapan Teknologi “Smart Building” untuk

Memenuhi Kepatuhan Gedung Sehat. Investor Daily.

https://investor.id/business/245665/penerapan-teknologi-smart-building-

untuk-memenuhi-kepatuhan-gedung-sehat

https:/\/ciungtips.com\/author\/rian-ciung#author. (2020, May 29). 5 Kelebihan

Smart Building dan Alasan kenapa dibutuhkan di Era Modern.

CiungtipsTM. https://ciungtips.com/2020/05/5-kelebihan-smart-building-

dan-alasan-kenapa-dibutuhkan-di-era-modern.html