Disusun Oleh :
LT 3C
2017
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada topologi diatas tampak adanya primary bus dan secondary bus. Secondary
bus merupakan individual control yang biasanya mengontrol sistem tertentu. BAS
dibedakan dalam beberapa group yaitu PLC network controller dan terminal unit
controller. PLC digunakan untuk high-end application seperti perkantoran.
2.2 Lampu
Lampu adalah alat yang menghasilkan cahaya (dan kadang-kadang menghasilkan
panas). Lampu biasanya menggunakan listrik. Lampu sering memungkinkan arus
listrik dengan memindahkan kekuasaan ke mentol dan menyebabkan ia menyala.
Lampu adalah sebuah perangkat yang mendukung sambungan ke daya listrik ke
sebuah perangkat menghasilkan cahaya (disebut lampu, atau bola lampu). Karena ini
tidak cukup untuk memenuhi fungsinya secara efisien, maka harus memenuhi
serangkaian optik, mekanik dan listrik.
Dalam hal optik, cahaya mengakibatkan pengendalian dan pendistribusian cahaya
yang dipancarkan oleh lampu. Oleh karena itu penting bahwa desain dari perawatan
sistem optik untuk bentuk dan distribusi cahaya. Persyaratan lainnya yang harus
dipenuhi oleh perlengkapan lampu adalah bahwa lampu mudah untuk dipasang dan
dirawat. Untuk tujuan ini, bahan yang digunakan dalam pembuatan lampu harus cukup
untuk menahan lingkungan di mana luminair diperlukan untuk bekerja dan untuk
mempertahankan suhu lampu dalam batas-batas operasi. Semua ini tanpa mengabaikan
aspek yang kurang penting seperti ekonomi atau estetika.
Sampai abad ke XIX, bahan bakar yang paling banyak digunakan untuk lampu
bervariasi menurut wilayah, tentu saja, digunakan paling mudah untuk menemukan,
seperti lemak babi, bensin, minyak tanah, sempen, minyak rapeseed, minyak jarak yang
diperoleh dari tanaman Ricinus communis, yang berisi sekitar 40-50% minyak.
b. Lampu TL (Fluorescent)
Lampu ini lebih dikenal dengan lampu neon. Saat ini lampu neon bentuknya
bermacam-macam, ada yang bentuknya memanjang biasa, bentuk spiral atau tornado,
dan ada juga yang bentuk memanjang vertikal dengan fitting (bentuk pemasangan ke
kap lampu) yang mirip seperti lampu pijar biasa.
Lampu TL lebih hemat energi dibandingkan lampu pijar, karena lebih terang.
Untuk lampu TL yang baik (merek bagus), bisa bertahan 15 ribu jam atau setara dengan
10 tahun pemakaian, harganya juga sekira 10 kali lampu pijar biasa. Sedangkan lampu
TL yang berkualitas buruk mungkin bisa bertahan empat sampai enam bulan saja. Anda
harus hati-hati karena dewasa ini banyak bermunculan merk lampu hemat energi yang
murah, namun kualitasnya rendah.
Dengan jumlah watt (energi listrik) yang lebih kecil, lampu TL atau neon lebih
murah digunakan ketimbang lampu pijar biasa. Saat ini jenis lampu TL juga bervariasi
baik bentuk, fitting pemasangan, serta warna cahayanya ada yang putih, kuning, dan
warna lainnya. Dengan keseimbangan antara harga dan lama pemakaian, lampu TL
banyak digunakan untuk penerangan toko, mall, serta tempat-tempat lain yang
membutuhkan cahaya terang dan lebih hemat energi. Warna cahaya lampu TL, antara
lain kuning (2.700 K 3.000 K) , netral (3.500 K 4.500 K) putih (5.500 K 6.500
K)
Gambar 2.3 Lampu TL
c. Lampu Halogen
Satu varian bentuk lampu LED, dimana bentuk lampu LED yang menggantikan
bohlam bisa bermacam-macam. Yang pasti adalah lampu LED merupakan lampu berisi
kumpulan LED kecil dengan warna putih atau kuning.
Lampu LED merupakan lampu paling hemat energi diantara jenis lampu lainnya,
meskipun harganya relatif mahal. Saat artikel ini dibuat, lampu LED 4 watt kualitas
bagus yang setara dengan lampu pijar 25 watt, harganya masih sekitar Rp140an ribu.
Meskipun demikian, lampu LED disarankan bagi Anda yang memperhatikan bahwa
energi (watt) yang dipakai sangat kecil sehingga menggunakan lampu LED sama
dengan menghemat listrik hingga 1/5 dari biasanya. Lampu LED juga bisa bertahan
sangat lama hingga 20an tahun. Bila dibandingkan dengan menggunakan lampu pijar,
maka dalam 20 tahun harus membeli atau mengganti sekitar 60an lampu pijar. Dengan
asumsi harga lampu pijar biasa adalah Rp6.000,-, maka biaya yang harus dikeluarkan
dengan menggunakan lampu pijar biasa adalah Rp360.000,- tentunya lebih menarik
untuk menggunakan lampu LED. Adapun saat ini, terdapat juga lampu LED sekitar 3
watt setara bohlam 20an watt 'made in China' yang murah meriah seharga sekitar Rp
30an ribu, namun jangka keawetannya belum dijamin dengan baik.
Sensor PIR memiliki jangkauan jarak dan sudut pembacaan yang bervariasi,
tergantung karakteristik sensor. Proses penginderaan sensor PIR dapat digambarkan
sebagai berikut:
LDR adalah singkatakan dari Light Dependent Resistor yang merupakan salah
satu jenis komponen elektronika resistor. Komponen ini merupakan resistor yang nilai
tahanan atau hambatannya sangat peka terhadap intensitas cahaya. Komponen LDR
biasanya juga disebut dengan photo resistor, atau photocell.
Banyak orang yang menggunakan komponen ini sebagai pengganti sensor cahaya.
Karena selain efektif, harganya pun lebih murah. Jika anda pernah melihat beberapa
rangkaian elektronika sederhana seperti lampu jalan otomatis, pastinya anda pernah
melihat komponen yang satu ini sebagai sensornya.
Perlu diketahui bahwa nilai resistansi LDR sangat dipengaruhi oleh intensitas
cahaya. Semakin banyak cahaya yang mengenainya, maka semakin menurun nilai
resitansinya. Sebaliknya, jika cahaya yang mengenainya sedikit (gelap), maka nilai
hambatannya menjadi semakin besar, sehingga arus listrik yang mengalir akan
terhambat.
Gambar 2.9 Simbol LDR
Pada umumnya sebuah LDR memiliki nilai hambatan 200 Kilo Ohm saat berada
di kondisi minim cahaya (gelap), dan akan menurun menjadi 500 Ohm pada kondisi
terkena cahaya. Tak heran jika komponen yang satu ini banyak diaplikasikan pada
rangkaian dengan tema saklar otomatis dari cahaya.