Building Automatis
Abstrak
Perkembangan teknologi dewasa ini berkembang sangat pesat, dimana peralatan-peralatan modern diciptakan
untuk mempermudah dan mempercepat suatu proses kerja. Dengan kemajuan inilah energi listrik merupakan
pembantu untuk melakukan proses kerja. Di dalam mempermudah proses kerja biasanya merujuk pada sistem
otomatis pengontrolan, yang salah satunya adalah PLC (Programmable Logic Controller). Dimana PLC
dalam hal ini mampu mengontrol peralatan Building Automation System (BAS) diantaranya yaitu Air
Condisioner (AC), lampu dan stop kontak di suatu ruangan yang disesuaikan pengaturannya melalui setting
waktu dalam pemograman yang telah tersedia di PLC itu sendiri, seperti @ (weekly timer), *0 (calender timer),
T (timer). Khusus untuk AC dan pengontrolannya menggunakan sensor Infra Red yang dapat mendeteksi atau
tidaknya seseorang yang bergerak di daerah pendeteksian sensor tersebut. Dengan adanya PLC sebagai
pengontrol utama peralatan Building automation System (BAS) seluruh sistem di dalam gedung dapat bekerja
secara otomatis dan manual serta mengupayakan agar mempermudah dan memperingan pekerjaan manusia di
area gedung maupun ruangan sekaligus memberikan penghematan dalam hal pemakaian daya listrik
tangga (Ladder diagram). Hasil penggambaran di 3. Memiliki jumlah kontak Relay yang banyak
komputer menggantikan eksternal wiring (pada Pada internal Relay PLC terdapat jumlah
rangkaian listrik) yang dibutuhkan untuk kontak Relay yang sangat banyak . Kalau pada
pengontrolan sebuah proses rangkaian. PLC akan Relay konvensional jumlah kontaknya terbatas
mengoperasikan semua sistem yang memiliki kurang lebih hanya empat kontak, pada satu Coil
output device yang menjadi ON ataupun Off. Juga internal Relay PLC, jumlah kontaknya bisa
dapat mengoperasikan segala system dengan mencapai ratusan, tetapi tetap tergantung dari
variable output. PLC dapat dioperasikan pada sisi kapasitas memori pada PLC.
input dengan perlatan ON-OFF (switch) ataudengan
peralatan variable input. 4. Biaya yang murah
Sistem PLC pertama dikembangkan dari Di dalam PLC sudah terdapat fasilitas seperti
komputer konvesional pada akhir tahun 1960 dan Timer, Counter, dan lain-lain. Jadi tidak diperlukan
awal 1970. PLC pertama banyak dipasang pada lagi Timer, Counter eksternal, serta fasilitas-
Plane Automotive, awal PLC digunakan dengan fasilitas eksternal tambahan lain, karena sudah ada
teknik automasi baru pengawatan konvensinal. di dalam PLC.
Prosedur pengawatan yang baru atau revisi dari
relay dan panel kontrol. Prosedur Reprogram 5. Bisa dilakukan program tes
(pemrograman ulang) PLC telah menggantikan Pada saat pemograman PLC, sebelum
Rewiring (instalasi ulang) dari panel yang penuh diaplikasikan di lapangan, program bisa dilakukan
kabel, Relay, Timer, dan komponen lainnya. Jadi simulasi tes terlebih dahulu dalam skala lab, dengan
PLC bias membantu mengurangi waktu yang cukup menggunakan fasilitas lampu indikator yang ada
rumit dan cukup lama, digantikan dengan cara pada PLC. Hal ini tentunya sangat memudahkan
reprogram yang lebih cepat. dalam proses evaluaasi dan penyempurnaan
program. Berbeda dengan sistem Relay
2.2. Kelebihan dan Kekurangan PLC konvensional, harus dilakukan tes di lapangan
Banyak sekali kelebihan PLC dibandingkan secara langsung, dan tentunya akan dibutuhkan
dengan sistem kontrol konvensional, antara lain : banyak waktu pada saat mendesain suatu sistem
1. Fleksibel otomatis.
Sebelum menggunakan PLC, kebanyakansistem
kontrol mesin menggunakan sistem Relay- Relay 2.3. Hardware ( Perangkat keras) PLC
atau Elektronic Card. Sistem tersebut sangat tidak PLC tidak ubahnya seperti sebuah computer.
praktis karena tidak bias digunakan secara umum. Karena komputer lebih familiar di masyarakat,
Misalnya pada setiap mesin yang berbeda tipe, maka jika ingin memahami tentang sistem PLC,
maka rata-rata bentuk atau tipe Elektronic Card biasa digambarkan seperti halnya sistem komputer.
sebagai kontrol otomatisnya juga berbeda.Jadi jika Kalau pada komputer yang diproses output-nya
memiliki banyak tipe mesin, maka spare Elektronic adalah berbentuk data, sedangkan pada PLC yang
Card yang harus disediakan juga harus banyak. diproses output-nya berbentuk sistem otomasi pada
Berbeda dengan PLC yang bisa digunakan mesin–mesin industri.
secara umum pada semua tipe mesin . Jadi jika Dalam perangkat keras PLC terdapat begian–
memiliki banyak tipe mesin, kita tidak perlu bagian utama yaitu :
menyiapkan banyak spare PLC, karena yang harus 1. Central Processing Unit (CPU) merupakan
disediakan pada PLC hanya program aplikasinya otak PLC yang terdiri dari 3 bagian yaitu:
saja untuk masing-masing tersebut. a. Mikroprosesor merupakan alat otak dari
PLC yang difungsikan untuk operasi
2. Mudah dalam melakukan perubahan dan matematika dan operasi logika.
pelacakan jika terjadi masalah b. Memori, merupakan daerah CPU yang
Dengan menggunakan sistem kontrol Relay- digunakan untuk melakukan proses
Relay atau Elektronic Card, maka akan dibutuhkan penyimpangan dan pengiriman data pada
banyak waktu pada saat dilakukan modifikasi. Dan PLC.
jika terjadi masalah, maka akan cukup sulit dalam c. Catu daya, yaitu berfungsi untuk
proses pelacakan masalahnya. mengubah sumber masukan tegangan
Berbeda dengan PLC, pada saat melakukan bolak – balik menjadi tegangan searah.
modifikasi tidak perlu dilakukan instalasi ulang 2. Programmer / monitor
(Rewiring). Hal ini dikarenakan proses modifikasi 3. Input/output
bisa dilakukan hanya dengan pemograman ulang 4. Raks dan Chasis.
(Reprogram), jadi waktunya bisa lebih cepat dan
prosesnya lebih mudah. Kemudian jika terjadi Secara blok diagram, hubungan bagian utama
kesalahan, penyebab kesalahannya bisa dicari dan dari PLC dapat terlihat pada Gambar 1. berikut ini.
dimonitor langsung dalam program PLC dengan
menggunakan komputer atau programming tools
PLC.
..
A B Y
0 0 0
0 1 0
Gambar 1. Blok diagram PLC
1 0 0
2.4. Perangkat Lunak (Software) PLC 1 1 1
Perangkat lunak menunjukkan program–
program yang biasa digunakan pada aplikasi PLC. A
Program–program ini adalah serangkaian instruksi–
instruksi yang telah disandikan dalam bentuk
bilangan biner 1 dan 0 yang bisa disimpan di dalam
memori.
Gambar 3. Simbol gerbang AND
2.4.1. Fungsi Logika
Pada sistem digital dikenal beberapa tipe dasar Pada gerbang AND bisa ditambah masukannya
gerbang logika. Gerbang logika merupakan suatu menjadi tiga atau empat variabel, hanya menambah
rangkaian dengan satu atau beberapa masukan yang jumlah kaki masukan .
akan menghasilkan satu buah keluaran, bila diberi
masukan. Pada dasarnya gerbang – gerbang logika b. Gerbang OR
tersebut bias dianalogikan sebagai suatu saklar. Gerbang OR disebut gerbang “ setiap atau
Saklar mempunyai dua keadaan yaitu ON semua “ Bagan pada gambar 2.4 mengilustrasikan
(terhubung) atau OFF (terputus). Pada system gagasan gerbang OR, lampu (Y) akan menyala
digital dikenal dengan keadaan tinggi “1 “ untuk apabila saklar A atau saklar B tertutup, lampu akan
keadaan ON atau keadaan rendah “ 0 “ untuk juga menyala bila naik saklar A maupun saklar B
keadaan OFF. tertutup. Lampu (Y) tidak akan menyala bila kedua
a. Gerbang AND saklar (A dan B) terbuka. Gerbang OR bila tersusun
Gerbang AND disebut gerbang “ semua atau menurut rangkaian adalah paralel.
tidak satupun”. Gerbang ini bila di simbolkan
berbentuk saklar pemasangan seri. Misalkan lampu Tabel 2. Tabel kebenaran gerbang
(Y) hanya akan menyala bila kedua saklar masukan OR
(A dan B) tertutup. Semua kemungkinan kombinasi Saklar Nyala Saklar Nyala
untuk saklar A dan B ditunjukkan pada Gambar 2 Masuk Keluar Masuk keluar
dengan ditambahkan tabel kebenaran (truth table ). an an an an
A B Y A B Y
Tabel kebenaran ini menunjukkan bahwa Buka Buka Tida 0 0 0
keluaran (Y) mungkin menyala bila masukan k
tertutup. Buka Tutu Ya 0 1 1
p
Tutu Buka Ya 1 0 1
p
Tutu Tutu Ya 1 1 1
p p
A B
Y Y
status
A
B Y Timer
c. Gerbang NOT
Gerbang NOT disebut juga pembalik gerbang Timer
NOT atau pembalik merupakan suatu gerbang yang
tidak bisa. Gerbang NOT hanya mempunyai satu Function
masukan dan satu keluaran.
Prosespembalikan merupakan hal yang Timer
sederhana, msukan selalu berubah menjadi
lawannya, bila masukan 0, maka gerbang NOT akan Setting
memberikan komplemen atau lawannya yaitu 1, dan
sebaliknya.
Finish
Pada pengontrolan peralatan BAS dengan PLC dalam program ini yang telah dikenal dan sering
menggunakan alat otomatis yaitu : digunakan seperti AND maupun OR.
1. Time Switch ( Timer )
2. kontaktor
3. sensor
4.3.1. Pemograman.
Secara umum pemograman PLC dapat
dilakukan dengan cara :
Perancangan rangkaian kontrol yang dapat ditulis
dalam diagram tangga (ladder diagram) langsung
tanpa harus mengubahnya terlebih dahulu fungsi
kode monemonic, atau sesuai dengan tombol-
tombol yang ada pada keyboard. Adapun hal-hal
yang perlu dipersiapkan dalam penggunaan PLC
adalah sebagai berikut :
Rancangan sistem kontrol suatu sistem atau proses.
Penentuan input / output pada rangkaiankontrol
tersebut
Membuat ladder diagram.
Untuk membuat program pengontrolan peralatan
BAS dengan menggunakan P.L.C (Programmable
Logic Controller), dilakukan langkah-langkah
Gambar 11. Diagram Blok Pengontrolan sebagai berikut:
BAS
n fumgsi dari masing-masing blok adalah : Menulis/Menggambar Program Ladder
➢ Catu daya, berfungsi untuk mensupplai
tegangan 220 VAC ke PLC. 1. Aktifkan Zen Support Software, kemudian pilih
➢ PLC, berfungsi untuk menerima data masukan Create a NewProgram dan klik OK;
dari sensor (saklar dan memprosesnya sehingga
menghasilkan output kontrol. PLC ini
merupakan komponen utama daripengontrolan.
➢ Saklar, berfungsi untuk memberikan data
masukan bagi PLC.
➢ Lampu, berfungsi sebagai output dari
rangkaian percobaan.
Gambar 13. Tampilan awal untuk
4.3. Pemograman Alat Simulasi Pengontrolan membuat program Omron
Peralatan Building Automation System ZEN
Menggunakan P.L.C.
Simulasi pengontrolan Building Automation Jika Zen support software sudak aktif
System (BAS) dengan menggunakan PLC Omron sebelumnya, klik tombol New pada Toolbar atau
20C2AR-A yang secara garis besar terdiri dari dua pilih menu File→New.
bagian utama yang saling mendukung yaitu;
perangkat keras dan (Hardware) dan perangkat 2. Layar Property Setting akan ditampilkan.
lunak (software) Tentukan model Zen, konfigurasinya (yaitu
Perangkat keras terdiri dari perangkat unit-unit Ekspansi I/O yang dipakai), nama
elektronik, yaitu PLC Omron Zen tipe 20 C2 AR- proyek dan komentar, kemudian klik OK.
A, catu daya, saklar, lampu. Sedangkan perangkat
lunak merupakan program data urutan proses yang
akan dilakukan oleh PLC. Dalam perancangan ini
menggunakan bahasa ladder diagram, karena lebih
mudah dipahami. Instruksi-instruksi yang ada
[1] 1. Yudono, M. A. S., Hamidi, E. A. Z., Jumadi, A. A., Artiyasa, M., & Junfithrana, A. P. (2020). Gambaran
..H. K., De, A., & Sidik, W. M. (2022). Jaringan Umum Metode Klasifikasi Data Mining. FIDELITY:
Syaraf Tiruan Perambatan Balik untuk Klasifikasi Jurnal Teknik Elektro, 2(2), 34-38.
Covid-19 Berbasis Tekstur Menggunakan Orde [13] 13. Sidik, A. D. W. M., Kusumah, I. H., Suryana, A.,
Pertama Berdasarkan Citra Chest X-Ray. Jurnal Artiyasa, M., Junfithrana, A. P., Imamulhak, Y., & Putra,
Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, 9(4), Y. (2020). Menerapkan KMeans Clustering untuk
799-808.[2 Segmentasi Gambar Database Berwarna. FIDELITY:
[2] 2. Yudono, M. A. S., Sidik, A. D. W. M., Jurnal Teknik Elektro, 2(3), 57-61.
Kusumah, I. H., Suryana, A., Junfithrana, A. P., [14] 14. Artiyasa, M., Kusumah, I. H., Suryana, A., Sidik, A.
Nugraha, A., ... & Imamulhak, Y. (2022). Bitcoin D. W. M., & Junfithrana, A. P. (2020). Comparative
USD Closing Price (BTC-USD) Comparison Study of Internet of Things (IoT) Platform for Smart
Using Simple Moving Average And Radial Basis Home Lighting Control Using NodeMCU with
Function Neural Network Methods. FIDELITY: Thingspeak and Blynk Web Applications. FIDELITY:
Jurnal Teknik Elektro, 4(2), 29-34. Jurnal Teknik Elektro, 2(1), 1-6.
[3] 3. Yudono, M. A. S., Faris, R. M., De Wibowo, [15] 15. Taufik, D. M., & De Wibowo, A. (2020). SISTEM
A., Sidik, M., Sembiring, F., & Aji, S. F. (2022, PENETASAN TELUR BERBASIS PLC. Jurnal Rekayasa
February). Fuzzy Decision Support System for Teknologi Nusa Putra, 7(1), 45-53. [16] 16. Maulana, R.,
ABC University Student Admission Selection. In & Sidik, A. D. W. M. (2019). Design of an Automatic
International Conference on Economics, Nutrition System for Hydroponic Plants with an IoT-
Management and Accounting (ICEMAC 2021) based NodeMCU Microcontroller. FIDELITY: Jurnal
(pp. 230-237). Atlantis Press. Teknik Elektro, 1(2), 1-5.
[4] 4. Sidik, A. D. W. M., & Akbar, Z. (2021). [16] 17. Suryana, A., Junfithrana, A. P., Kusumah, I. H.,
Analyzing the Potential for Utilization of New Artiyasa, M., & De Wibowo, A. (2019). Identifikasi Gas
Renewable Energy to Support the Electricity terlarut Minyak Transformator dengan Menggunakan
System in the Cianjur Regency Region. Fidelity: Logika Fuzzy Menggunakan Metode TDCG untuk
Jurnal Teknik Elektro, 3(3), 46-51. Menentukan Kondisi Transformator 150 KV. FIDELITY:
[5] 5. Tambunan, H. B., Surya, A. S., Jintaka, D. R., Jurnal Teknik Elektro, 1(1), 11-15.
Harsono, B. B. S., Sinaga, D. H., Sidik, A. D. W.
M., & Pramurti, A. R. (2021). Review Proses
Perencanaan Jangka Panjang Sistem Tenaga
Listrik. EPIC (Journal of Electrical Power,
Instrumentation and Control), 4(1).
[6] 6. Sidik, A. D. W. M., Kusumah, I. H., Artiyasa,
M., Junfithrana, A. P., Imamulhak, Y., & Suryana,
A. (2021). Desain Wireless Sensor Network
(WSN) yang Efisien dengan Mobilitas Node
Terkendali Berbasis Energi. FIDELITY: Jurnal
Teknik Elektro, 3(2), 23-26.
[7] 7. Sidik, A. D. W. M., Suryana, A., Artiyasa, M.,
Junfithrana, A. P., Kusumah, I. H., & Imamulhak,
Y. (2021). Pengenalan Ekspresi Wajah
Menggunakan Teknik Filter Wavelet Gabor.
FIDELITY: Jurnal Teknik Elektro, 3(1), 1-4.
[8] 8. Kumaran, I., Firmansyah, M. R., Fauziah, E.,
Hutahaean, Y. B., Suryana, A., Sidik, A. D. W. M.,
... & Kusumah, I. H. (2021). Pengenalan Wajah
Menggunakan Pendekatan Berbasis Pengukuran
dan Metode Segmentasi dalam Berbagai Posisi dan
Pencahayaan. FIDELITY: Jurnal Teknik Elektro,
3(1), 5-8.
[9] 9. Sidik, A. D. W. M., Ramdani, D., Sopandita, D.,
Fadilah, A. Z. Z., & Efendi, E. (2020, October).
Modelling and Optimization Containers Dwell-
Time in Tanjung Perak Port Indonesia. In 2020 6th
International Conference on Computing
Engineering and Design (ICCED) (pp. 1-4). IEEE.
[10] 10. Suryana, A., Junfithrana, A. P., Kusumah, I.
H., De Wibowo, A., Artiyasa, M., Imamulhak, Y.,
& Putra, Y. (2020). Automatic
[11] 11. Sidik, A. D. W. M., Kusumah, I. H., Suryana,
A., Artiyasa, M., & Junfithrana, (2020). Design
and Implementation of an IoT-Based Electric
Motor Vibration and Temperature Disruption
Handling System. FIDELITY: Jurnal Teknik
Elektro, 2(2), 30-33.
[12] 12. Sidik, A. D. W. M., Kusumah, I. H., Suryana,
Oktober 2018