Anda di halaman 1dari 9

PENGUKURAN TAHANAN

Dosen Pengampu : Achmad Hardito, B.Tech, M.kom.

Disusun Oleh:

KELOMPOK 3
Kelas LT-2D

1. DEFRI ARDI S
2. DETRI FURWANTI
3. FARIS ALIYFIA W.

3.31.14.3.07
3.31.14.3.08
3.31.14.3.09

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2015
PENGUKURAN TAHANAN

DASAR TEORI
Elektronika merupakan ilmu yang global dalam dunia ini, dimana didalamnya
mencakup bidang bidang yang satu sama yang lain saling berkesinambungan. Tahanan
merupakan suatu besaran yang menghambat besarnya arus atau pada suatu tegangan pada
suatu alat, perlu sekali kita mengukur tahanan yang dimiliki suatu benda.
Pengukuran tahanan dapat diklasifikasikan berdasarkan besarnya tahanan yang akan
diukur, dengan klasifikasi tahanan sebagai berikut:
1. Tahanan rendah, yaitu tahanan yang bernilai lebih kecil dari 1 ohm.
2. Tahanan sedang, yaitu tahanan yang bernilai antara 1 sampai dengan 100.000 ohm
3. Tahanan tinggi, yaitu tahanan yang bernilai lebih besar dari 100.000 ohm
1. PENGUKURAN TAHANAN RENDAH
Tahanan rendah, yaitu tahanan yang bernilai lebih kecil dari 1 ohm. Pengukuran ini
arus dilakukan dengan ketelitian yang cukup tinggi hal ini dilaksanakan karena nilai tahanan
yang diukur sangat kecil.
beberapa metode pengukuran tahanan rendah antara lain :
a. Amperemeter-Voltmeter method
b. Kelvin bridge method
c. Ohm meter method
a. Pengukuran tahanan rendah dengan metode amperemeter-voltmeter
Pengukuran tegangan tahanan rendah dilakukan dengan cara mengukur arus yang
melewati tahanan tersebut dan mengukur drop tegangan diantara tahanan tersebut dalam suatu
rangkaian kemudian dihitung harga tahanannya sesuai rumus :
V = I.R.

Gb.1.1

Gb.1.2

Pengukuran dengan methode ini mempunyai tingkat ketelitian yang rendah. Hal ini
disebabkan:

1. Apabila voltmeter dipasang parallel sebelum ampere meter (gambar 1.1), maka
sesungguhnya tegangan yang terukur oleh voltmeter adalah tegangan dari tahanan dalam
amperemeter dan beban yang terhubung seri.
2. Apabila amperemeter dipasang seri sebelum voltmeter (gambar 1.2), maka sesungguhnya arus
yang terukur oleh amperemeter adalah penjumlahan arus yang masuk ketahanan dalam
voltmeter dan baban yang terhubung parallel.
b. Pengukuran tahanan rendah dengan metode jembatan kelvin
Jembatan Kelvin ini biasanya digunakan untuk mengukur tahanan yang <1. Cara
kerjanya sama dengan jembatan Wheatstone, hanya tahanan yang dipakai bukan 4 tetapi 7.

Gb.1.3
Jembatan

Rangkain Metode
Kelvin

Pada saat mengukur tahanan yang rendah menggunakan jembatan Wheatstone maka
tahanan dari sebuah penghantar tidak dapat diabaikan dan biasanya dapat mempengaruhi
pengukuran, untuk itu perlu digunakan beberapa modifikasi harus dilakukan.
Jika rasio dari R 3 / R 4 dan R 1 / R 2 seimbang dan senilai, maka Jembatan kelvin akan
menjadi seimbang, maka akan didapat keadaan seperti pada jembatan Wheatstone.
Sebagai hasil modifikasi ini maka didapatkanlah alat ukur baru Jembatan Kelvin.
Terdapat banyak alat- alat yang menggunakan prinsip ini mencapai keakuratan 2% dari
tahanan dengan range 0.0017 - 25. Bahkan banyak ohmmeter pun menggunakan prinsip
ini guna untuk membeperbesar range ukur.
c. Pengukuran Tahanan Rendah dengan Metode Ohmmeter
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan ohmmeter khusus untuk mengukur
tahanan rendah dengan ketelitin yang cukup tinggi, yaitu Ducter Ohmmeter.

Gb.1.4 Ducter ohmmeter


Ketika mengukur tahanan nenggunakan ohm meter, kita harus memastikan :
1. Tidak ada sumber tegangan di rangkaian.
2. Tahanan tidak terhubung seri ataupun paralel dengan resistor lain.
2. PENGUKURAN TAHANAN SEDANG
Tahanan medium, yaitu tahanan yang bernilai lebih antara 1 sampai 100.000 ohm.
Beberapa metoda pengukuran tahanan medium antara lain :
a. Subtitution Method
b. Wheatstone Bridge Method
a. Pengukuran Tahanan Sedang dengan Metode subtitusi
Metoda pengukuran ini menggunakan cara yang sangat sederhana, adapun gambarnya
adalah sbb:

Gb.1.5 Rangkaian Metode Subtitusi


Metoda ini sangat sederhana dengan mempunyai ketelitian yang tinggi. Masalah yang
memperngaruhi pengukuran adalah tegangan sumbu di usahakan konstan selama pengukuran.
Sistem ini banyak di pakai pada system jembatan atau pada pengukuran system bola-balik
frekuensi tinggi.

Prosedur pengukurannya adalah sbb :


Pada posisi 1 atau tahanan R agar amperemeter menentukan skala tertentu.

R di pincah ke posisi 2, dengan R tetap seperti di atas atau tahan standard 2 sehingga
amperemeter menunjukan arus sebelumnya.
Harga R = S
b. Pengukuran Tahanan Medium dengan Metode Jembatan Wheatstone
Di dalam sirkuit di bawah, pada sisi kanan R x adalah tahanan yang tidak diketahui
harganya, R 1 , R 2 dan R 3 adalah tahanan yang telah diketahui harganya, dan R 2 adalah
sebuah potensiometer (R variabel). Jika rasio dari kedua tahanan di dalam kaki yang diketahui
harganya ( R 2 / R 1 ) sama dengan rasio dari kaki yang tidak diketahui harganya ( R x / R 3 ),
maka tegangan di 2 titik tengah (B dan D) akan menjadi 0 dan tidak akan ada arus yang
mengalir kedalam galvanometer. R 2 terus diatur hingga kondisi seprti yang disebutkan di atas
dapat terpenuhi. Arah galvanometer akan menunjukan apakah R 2 terlalu tinggi atau teralu
rendah.

Gb.1.6 Rangkaian Metode Jembatan Wheatstone


3. PENGUKURAN TAHANAN TINGGI
Pengukuran tahanan besar ini pada umumnya dilakukan untuk mengetahui tahanan
isolasi kabel atau isolator. Sistem pengukurannya tidak dapat disamakan dengan sistem
sebelumnya, karena pada pengukuran tahanan besar ini arus yang dideteksi sangat kecil.
Dengan kecilnya arus tersebut, berarti bahwa arus setiap terjadi kebocoran arus juga kecil
akan sangat mempengaruhi pengukuran.
Metode yang dapat digunakan untuk mengukur tahanan besar adalah
a. Metode deflaksi (voltmeter/mikroamperemeter)
b. Metode pelepasan muatan.
c. Jembatan Megaohm.
a. Metode Deflaksi
Rangkaian pengukuran tahanan besar dengan metode defleksi dengan voltmeter dan
mikroamperemeter dapat dilihat seperti gambar dibawah ini.

Gb.1.7 Skema pengukuran tahanan metode deflaksi


Gambar (a) merupakan dasar rangkaian pengukuran, tetapi bila dilihat lebih teliti,
terdapat kesalahan pengukuran pada mikroamperemeter. Seharusnya mikroamperemeter
hanya mengukur arus yang melalui tahanan yang diuji saja. Akan tetapi ternyata juga
mengukur arus yang melalui selubung luar tahanan itu. Arus ini dinamakan arus bocor yang
berorde mikro ampere. Karena arus yang diukur juga berorde mikro ampere, maka kesalahan
akibat arus bocor sangat mempengaruhi hasil pengukuran. Untuk mengatasi hal ini, maka
ditambahkan suatu guard circuit seperti tampak pada gambar (b). Arus bocor akan melalui
guard circuit sedang arus ang melalui tahanan uji di deteksi oleh ampere meter.
Dengan demikian harga tahanan isolasi dapat dinyatakan sebagai berikut :

Dimana :
R
= Tahanan yang di uji
V
= Tegangan yang ditunjukkan voltmeter
Ir
= Arus yang ditunjukkan mikro amperemeter
Ib
= Arus bocor (lewat guard circuit)
Representasi rangkaian dari suatu pengukuran tahanan isolasi kabel seperti gambar
berikut :

Gb.1.8 Pengukuran tahanan isolasi kabel


b. Metode Pelepasan Muatan
Metode ini menggunakan sumber tegangan DC dan kapasitor yang dipasang paralel
dengan tahanan yang diukur sepertigambar dibawah ini :

Gb.1.9 Skema rangkaian pengukuran metode pelepasan muatan


Saat kontak ditutup, terjadi pemuatan pada kapasitor hingga tegangan kapasitor sama
dengan tegangan sumber. Saat kontak dibuka, terjadi pelepasan muatan melalui tahanan yang
diukur kemudian diukur jatuh tegangan pada tahanan tersebut.
Besarnya jatuh tegangan pada tahanan berubah secara exponensial yang tergantung
pada harga R dan C :
Bila :
V
= Tegangan mula kapasitor
V
= Jatuh tegangan pada R
R
= Tahanan yang diuji
C
= kapasitor

Gb.1.10 kurva tegangan terhadap waktu


Untuk tahanan yang sekali, waktu yang digunakan untuk mendeteksi penurunan
tegangan cukup lama, bahkan tampak menunjukkan kurva yang datar. Dengan demikian dapat
terjadi kesalahan dalam pengukuran. Untuk mengatasinya dapat dilakukan dengan mencari
besar penurunan tegangan yang terjadi untuk suatu interval waktu dengan galvanometer.
Bila tegangan galvanometer sebesar E, berarti :

Untuk itu sebaiknya kurva yang dipakai adalah kurva ln v terhadap t.


c. Jembatan Mega Ohm
Prinsip dasar jembatan mega ohm ini sama dengan jembatan wheatstone, hanya saja
perlu adanya tambahan guard circuit untuk mengurangi kesalahan. Dibawah ini tampak 2
rangkaian jembatan mega ihm dimana gb (a) tanpa guard circuit sedang gambar (b) memakai
guard circuit.

Gb.1.11 Skema rangkaian jembatan mega ohm


Misalnya tahanan yang diukur adalah 100m (A-B) dengan tahanan permukaannya
(terminal A-g ; B-g) masing-masing 100m. Maka tahanan yang terukur oleh rangkaian
jembatan adalah :

RAB // (Rag + Rbg) = 100 // (100+100) = 67m


Sedang seharusnya harga tahanan itu 100 m, disini berarti terjadi kesalahan 33%
Gb B tampak dipasang guard circuit yaitu menghubungkan titik g dan d. Hal ini berarti
cabang r-d paralel dengan Rag dan galvanometer paralel dengan Rbg. Tahanan yang dipasang
adalah RAB sebesar 100 m. Untuk tahanan cabang a-d yang kecil 100m maka
Rnd // RAg = 0,1 // 100 0,1m
Hal ini berarti cabang a-d terjadi perubahan RBg yang paralel dengan galvanometer
tidak mempengaruhi hasil pengukuran, hanya saja sensitiviotas jembatan menurun. Dari
uraian diatas dapat dilihat bahwa tahanan yang diukur masih tetap harganya, sedang cabangcabang lain tidak terjadi perubahan. Dengan demikian, sistem guard circuit dapat
memperbaiki hasil pengukuran tahanan besar.

Anda mungkin juga menyukai