Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS PENENTUAN LOKASI BISNIS

STRATEGI PENENTUAN LOKASI USAHA WARUNG KOPI DENGAN


METODE PEMERINGKATAN FAKTOR DI KOTA PONTIANAK

Disusun Oleh :

Nama : Salma Rizki Nastiti

NIM : 14030121120041

Kelas : Kelas 16 Start Up and Business Plan

ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2023

BAB 1
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Teori Lokasi merupakan ilmu yang mempelajari dan menyelidiki
mengenai spasial order (tata ruang) dalam aktivitas ekonomi yang melahirkan
sumber potensial dan dampak yang ditimbulkan mengenai suatu usaha bisnis
(Tarigan, 2006). Lokasi yang strategi untuk sebuah usaha pemula menentukan
keberhasilan dari bisnis tersebut maka dikatakan bahwa perlu adanya
penentuan lokasi yang efektif sebelum dijalankannya suatu bisnis tersebut.
Penentuan Lokasi bisnis adalah salah satu faktor yang sangat penting yang
dapat mempengaruhi kesuksesan, risiko dan keuntungan dari bisnis, tepat atau
tidaknya suatu organisasi menentukan lokasi maka dampak yang dihasilkan
akan berkepanjangan.

Menurut Heizer & render (2006) penentuan lokasi akan


mempengaruhi biaya yang masuk dari bahan mentah serta biaya keluar dari
produk jasa perusahaan tersebut. Sedangkan, menurut Kotler (2008) lokasi
adalah kunci untuk menuju kesuksesan usaha, dimulai dengan memilih
komunitas hingga aspek lain yang harus diperhatikan seperti persainan, iklim
politik, stabilitas, dan lain sebagainya yang mendorong penjualan dan
keuntungan usaha tersebut.

Hal – hal tersebut menyatakan bahwa penentuan lokasi yang efektif


merupakan hal yang sangat penting dan wajib diperhatikan untuk memulai
suatu usaha (start up) untuk mendorong kesuksesan dan meminimalisir resiko
negatif yang akan timbul dikemudian hari (Fu’ad, 2015). Maka dari itu, perlu
dilakukannya strategi penentuan lokasi dengan menggunakan berbagai metode
yang sesuai dengan tipe dan kebutuhan dari usaha yang akan dijalankan. Dalam
Jurnal yang dibuat oleh Ahmad Shalahuddin akan membahas mengenai strategi
Penentuan Lokasi Usaha Warung Kopi dengan Metode Pemeringkatan Faktor
di Kota Pontianak.

II. Rumusan Masalah


1. Bagaimana strategi untuk menentukan lokasi bisnis?
2. Bagaimana Analisis Penentuan Lokasi dengan menggunakan Metode
Pemeringkatan Faktor?
3. Bagaimana Metode Pemeringkatan Faktor dapat digunakan pada usaha
warung kopi dan Start Up?
III. Tujuan
1. Untuk mengetahui strategi untuk menentukan lokasi bisnis?
2. Untuk menganalisis Analisis Penentuan Lokasi dengan menggunakan
Metode Pemeringkatan Faktor?
3. Untuk mengetahui bagaimana Metode Pemeringkatan Faktor dapat
digunakan pada usaha warung kopi dan Start Up?

IV. Gambaran Organisasi Bisnis


Organisasi Bisnis yang akan dijalankan yaitu Warung Kopi pada
kota Pontianak. Warung Kopi Pontianak ini menyediakan makanan dan
minuman ringan dengan disediakannya tempat cafe yang menyajikan suasana
yang tenang dan nyaman, namun tetap menjadi ruang publik alternative. Akan
dibangun dengan nuansa pemandangan yang luas dengan menyediakan
berbagai spot indoor maupun outdoor. Tersedia pula layanan jasa antar
makanan atau minuman yang dapat dipesan secara online
BAB II

PEMBAHASAN

I. Strategi Penentuan Lokasi Bisnis.


Dalam Penentuan Lokasi, hal yang perlu diperhatikan adalah Strategis
lokasi tersebut yang sesuai dengan situasi dan kontingensi perusahaan, atau
disebut dengan bergantung pada kesesuaian tipe bisnis. Untuk menentukan
lokasi yang strategi, usaha harus dapat melakukan pertimbangan terhadap
berbagai faktor yang berdampak pada kesuksesan dari usaha tersebut. Dari
berbagai penelitian terdahulu membuktikan bahwa hal yang sangat
mempengaruhi keberhasilan dari suatu usaha adalah penentuan lokasi.

Penentuan Lokasi harus melalui perencanaan strategis yang


komprehensif dengan mempertimbangkan faktor – faktor umum, yaitu:
Lingkungan Masyarakat, dekatnya lokasi dengan bahan, dekatnya lokasi
dengan pasar, Fasilitas dan Biaya transportasi, dan Sumber Daya Lainnya.
Faktor lainnya adalah seperti harga tanah, dominasi masyarakat, peraturan
tenaga kerja dan lain – lain (Assauri, 2016; Tjiptono, 2013; Heizer & Render,
2017; Zhang & Liu, 2018). Sedangkan faktor penentuan lokasi strategis
menurut Tjiptono (2013) yaitu:
a. Aksesibilitas, mudah dijangkau atau dilalui saranan.
b. Visibilitas, strategis dapat terlihat jelas.
c. Traffic, dapat dan banyak dilintasi sehingga dapat mengakibatkan
impulse buying namun dapat menjadi penghambat pula jika terjadi
kepadatan.
d. Tempat Parkir.
e. Ekspansi, untuk dilakukannya perluasan.
f. Lingkungan, lingkungan sekitar yang mendukung dan sesuai.
g. Persaingan, dekat dengan lokasi pesaing lainnya.
h. Peraturan, peraturan pemerintah daerah setempat.

Pada umumnya, perusahaan lebih ingin menempatkan usahanya pada


daerah dekat pesaing, hal ini dinamakan sebagai pengelompokan atau
aglomerasi (clustering). Menurut Heizer dan Render (2017), aglomerasi
adalah pengelompokan sektor usaha yang sejenis pada satu kawasan tertentu.
Aglomerasi memiliki keuntungan pada pengelompokan industri dan
pemasaran contohnya dengan hematnya biaya yang dikeluarkan untuk
transportasi, produksi, dan pemasaran. Selain itu, hal ini juga menguntungkan
pada konsumen, yaitu pada saat ia membeli lalu membandingkan barang
maupun harga, konsumen akan mendapatkan letak kepuasan nya tersendiri.
II. Penentuan Lokasi menggunakan Metode Pemeringkatan Faktor.
Pada umumnya, untuk memecahkan permasalahan penentuan lokasi,
terdapat empat metode antara lain pemeringkatan factor, pusat gravitasi,
transportasi, dan analisis biaya-volume. Metode Analisis Biaya-Volume
memfokuskan pada biaya terendah dan volume penjualan optimal. Metode
Pusat Gravitasi memfokuskan pada pusat wilayah pemasaran sebagai
penentuan lokasi. Metode Transportasi memfokuskan pada pencarian pola
distribusi yang paling efisien. Salah satu penggunaan metode penentuan
lokasi ialah dengan Metode Pemeringkatan Faktor. Metode Pemeringkatan
Faktor adalah metode penentuan lokasi yang memanfaatkan berbagai faktor
penting dengan menyertakan bobot untuk proses pembuatan keputusan lokasi
(Nurendah & Mulyana, 2012).

Untuk membuat pemeringkatan faktor terdapat beberapa langkah yang


harus dilakukan yaitu:
1. Membuat daftar faktor penunjang keberhasilan.
2. Memberikan bobot penilaian berupa angka pada setiap faktor penunjang
keberhasilan.
3. Membuat skala pada factor – factor, namun hal ini bersifat operasional.
4. Meminta penilaian pada manajemen terhadap lokasi yang dianalisis
mengenai faktor penunjang keberhasilan.
5. Mengalikan nilai yang diberikan dengan bobot setiap faktor lalu
jumlahkan.
6. Membuat rekomendasi untuk setiap lokasi berdasarkan nilai yang didapat,
lalu pertimbangkan hal tersebut.

Metode Pemeringkatan Faktor cocok digunakan untuk strategi


penentuan lokasi bisnis. Metode ini untuk Penentuan Lokasi pada bisnis Start
Up juga merupakan dapat diterapkan. Beberapa lokasi untuk calon
penempatan bisnis start up dapat dibandingkan seperti dengan
mempertimbangkan lokasi yang memiliki akses mudah kepada pemodal,
harga sewa tempat yang sesuai modal dan dapat ekspansi, melakukan
aglomerasi dekat dengan bisnis lainnya.

III. Penerapan Metode Pemeringkatan Faktor pada usaha warung


kopi.
Penerapan Metode Pemeringkatan Faktor dapat diaplikasikan pada
usaha Warung Kopi di Kota Pontianak. Kota Pontianak memiliki suatu budaya
yakni budaya berkumpul dengan menikmati kopi, biasanya budaya ini
dilakukan masyarakat usia produktif khususnya pada pelajar sekolah
menengah dan mahasiswa/i. Dengan total jiwa usia produktif sebanyak
466.645 atau sebesar 69,40%, angka ini dapat menjadi peluang untuk
mengembangkan bisnis warung kopi /kafe.
Menentukan Lokasi dalam penelitian Warung Kopi di Pontianak
mempertimbangkan berbagai lokasi dengan harga jual Rp. 10.000,00 per
gelas, dengan harga ini dapat dikembangan dengan konsep tradisional maupun
modern. Dalam penelitian ini, titik sentra kota Pontianak menghasilkan
beberapa pertimbangan yang akan difilter kembali dengan Metode
Pemeringkatan Faktor, yaitu:
1. Lokasi di Jalan Reformasi (Lokasi A),
2. Lokasi di Jalan Gajah Mada dan Tanjungpura (Lokasi B),
3. Lokasi di Jalan Putri Candramidi dan Jalan Gusti Hamzah (Lokasi C), dan
4. Lokasi di Jalan Ampera (Lokasi D)

Keempat lokasi di atas adalah titik sentra yang berpeluang untuk


warung kopi dapat berkembang pesat di kota Pontianak. Lokasi B dan Lokasi
C memiliki karakteristik yang mirip, maka dari itu dijadikan pada satu
kelompok yang sama dengan kawasan satu jalur. Data untuk analisis lokasi
Warung Kopi didapatkan melalui teknik observasi, interview, FGD, dan studi
pustaka.

Dengan pertimbangan kesesuaian dengan wilayah dan segmen


pelanggan untuk dianalisis, faktor penting yang akan diteliti serta nilai untuk
menentukan lokasi usaha Warung Kopi di Kota Pontianak menghasilkan data
sebagai berikut:

Analisis Penentuan Alternatif Lokasi Warung Kopi di Pontianak

1. Lokasi A di Kawasan Jalan Reformasi


Lokasi ini terletak pada samping jalan Reformasi Kecamatan
Pontianak Tenggara Kota Pontianak tepatnya pada bagian belakang
Universitas Tanjungpura. Selain itu, terdapat kost dan asrama mahasiswa.
Biaya sewa sekisar Rp 100.000.000 – Rp 200.000.000 per kapling lahan
kosong dengan luas 440 m2 (20 m x 22 m). hal ini memungkinkan untuk
menyediakan lahan parkir yang cukup besar untuk motor, dan
menggunakan badan jalan untuk mobil. Keunikan Lokasi ini ialah dekat
dengan wilayah mahasiswi, dan layout warung kopi di lokasi ini
menampilkan pandangan yang luas.

2. Lokasi B di jalan Gajah Mada dan jalan Tanjungpura


Kedua jalan ini memiliki karakteristik yang sama karena lokasi
kedua tempat tersebut hamper berdekatan. Lokasi ini memiliki jalan
penghubung yang terdapat banyak warung kopi selain pada jalan utama.
Maka dari itu kawasan ini disebut dengan Coffee Street kota Pontianak.
Lokasi ini terletak di pusat kota menjadikan ini hambatan karena memiliki
lahan yang tidak luas dan bangunan berbentuk ruko. Ketersediaan lahan
terbatas sehingga sulit untuk melakukan ekspansi.

3. Lokasi C di jalan Putri Candramidi dan jalan Gusti Hamzah


Kedua jalan ini memiliki jalur yang sama serta karakteristik
wilayah yang sama. Jalan perlintasan yang banyak dilalui masyarakat
untuk beraktivitas karena masih satu wilayah dengan rumah penduduk dan
kawasan ruko.

4. Lokasi D di jalan Ampera


Lokasi ini dekat dengan kompleks perumahan dan beberapa
sekolah dengan biaya lokasi yang relatif lebih rendah dibanding ketiga
titik lokasi lainnya sehingga memiliki peluang dalam proses ekspansi.
Jumlah warung kopi pada kawasan ini tidak terlalu banyak, namun hal ini
dapat menjadikan lokasi ini peluang untuk mengembangkan warung kopi
lebih baik. Secara keseluruhan lokasi D memiliki lahan yang luas dan
dekat dengan masyarakat.

Dengan berbagai pertimbangan dari analisis di atas, adapun penilaian


yang dihasilkan dari alternatif Lokasi, yaitu:
Setelah didapatnya penilaian data melalui analisis, maka langkah
selanjutnya adalah melakukan perkalian dari bobot dan nilai yang didapatkan.
Maka akan didapatkannya total nilai sebagai bahan pertimbangan untuk
penentuan lokasi usaha.

Nilai paling tinggi dengan berurutan sebagai pilihan alternatif lokasi


dengan metode pemeringkatan factor adalah:
1. Lokasi A dengan Jumlah nilai 72,625.
2. Lokasi B dengan Jumlah nilai 70,750.
3. Lokasi D dengan Jumlah nilai 68,125.
4. Lokasi C dengan Jumlah nilai 66,750.
BAB 3

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berdasarkan hasil analisis penentuan lokasi Warung Kopi di kota


Pontianak dengan Metode Pemeringkatan Faktor, maka dapat dibuat
kesimpulan bahwa Usaha Warung Kopi di Kota Pontianak memiliki prospek
atau peluang yang cukup besar karena kumpul dan ngopi merupakan budaya
dari masyarakat kota Pontianak karena 69% dari jumlah penduduk
menjadikan pelanggan untuk usaha ini berpotensi tinggi. Selain itu, dengan
hasil analisis Metode Pemeringkatan Faktor Lokasi alternative terbaik untuk
lokasi usaha ini ditempati peringkat pertama pada Jalan Reformasi yang
diikuti oleh Jalan Gajah Mada dan jalan Tanjungpura, jalan Ampera, dan
jalan Putri Candramidi dan jalan Gusti Hamzah.

Dengan adanya analisis penentuan lokasi usaha menggunakan Metode


Pemeringkatan Faktor membuktikan bahwa metode ini cocok diterapkan pada
jenis usaha warung kopi. Metode pemeringkatan faktor memudahkan untuk
penentuan lokasi usaha khususnya dapat digunakan pada penentuan lokasi
usaha start up dengan mempertimbangkan berbagai aspek seperti lokasi yang
memiliki akses mudah kepada pemodal, harga sewa tempat yang sesuai
modal dan dapat ekspansi, melakukan aglomerasi dekat dengan bisnis
lainnya.

Rekomendasi untuk pemilik usaha warung kopi Pontianak dari hasil


penelitian dapat mempertimbangkan beberapa hal seperti lebih menetapkan
segmentasi pelanggan dengan spesifik, sehingga dalam menentukan faktor
penting untuk pertimbangan penentuan lokasi dapat lebih akurat. Selain itu,
penetapan bobot serta penilaian dalam metode pemeringkatan faktor bukan
sebagai acuan baku. Untuk menentukan bobot dan menilai faktor penting
diperlukan adanya wawasan yang luas, penelitian, dan analisis yang
berkualitas, maka dari itu bobot dapat berubah sesuai dengan kebutuhan dari
bisnis atau usaha terkait.

Metode Pemeringkatan Faktor dapat digunakan untuk penentuan


lokasi bisnis start up. Yang harus dilakukan ialah menganalisis untuk memilih
faktor penting yang sesuai dengan kebutuhan bisnis startup terkait. Begitupun
dengan bobot yang digunakan dalam penilaian penentuan lokasi, bobot yang
ditetapkan harus sesuai dengan kebutuhan dan kesesuaian bisnis startup
terkait. Namun, metode pemeringkatan usaha bukan satu – satunya metode
yang digunakan untuk menentukan lokasi usaha, banyak metode lainnya yang
dapat digunakan sesuai dengan keserasian untuk usaha start up.
DAFTAR PUSTAKA

Heizer, Jay, & Render, Barry. (2017). Manajemen Operasi – Manajemen


Keberlangsungan dan Rantai Pasokan. Edisi 11. Jakarta: Salemba Empat.
Tarigan R, (2006), Perencanaan Pembangunan Wilayah, Edisi Revisi, Bumi
Aksara Jakarta.
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran 1. Milenium ed. Jakarta : PT.
Prenhallindo
Tjiptono, Fandy. (2017). Service Management Edisi 3, Andi Ofset. Yogyakarta.
Putri, H, S, & Setiawan, R, P. (2019). Penentuan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Lokasi Coworking Space di Kota Surabaya.
Nurendah, Y, & Mulyana, M. (2012). Analisis Strategi Lokasi Ritel dan Citra
Toko Giant Botani Square Bogor.
Fu’ad, N, E. (2015). Pengaruh Pemilihan Lokasi Terhadap Kesuksesan Usaha
Berskala Mikro/Kecil di Komplek Shopping Centre Jepara. Vol. 30 No. 1.

Anda mungkin juga menyukai