Anda di halaman 1dari 14

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA PENDIRIAN USAHA

MICRO INDUSTRI RUMAHAN “MY BAKERY”


BANJARMASIN

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS STUDI KELAYAKAN BISNIS


DOSEN PENGAMPU : H. IKHWAN FAISAL, SE, M.SI, AK, CA

DISUSUN OLEH :

SRI SUCI DARMAWATI (1910312120020)


MUHAMMAD AULIA ZIKRI (1910312120020)
DEA AMELIA ()
VERONICA YAENNITA SETIAWAN (1910312120039)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2022
ABSTRAK

“My Bakery” adalah usaha jasa Home Bakery. Permasalahan yang


dihadapi adalah mengenai studi kelayakan, karena usaha ini masih dalam proses
pendirian sehingga sebelum usaha ini resmi berdiri harus dirancang dan dianalisis
agar dapat melihat sebuah gambaran mengenai layak atau tidaknya usaha ini
dijalankan. Untuk dikategorikan layak, setiap aspek mempunyai standar nilai
tertentu, namun penilaian tidak hanya dilakukan pada salah satu aspek saja.
Metode analisis yang digunakan dalam studi kelayakan usaha meliputi aspek
pasar dan pemasaran, aspek teknis, aspek finansial dan analisis sensitivitas yang
digunakan untuk menguji dampak kenaikan biaya terhadap kelayakan bisnis
tersebut. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa usaha “My Bakery” layak untuk
dijalankan dan mempunyai prospek yang sangat bagus.

Kata Kunci : Kelayakan usaha, aspek kelayakan.

PENDAHULUAN

Kesempatan usaha yang semakin sulit akibat tingkat persaingan yang


sangat ketat dalam sektor usaha. Hal ini, membuat pemilik usaha terdorong untuk
terjun langsung ke dalam bisnis untuk memanfaatkan investasi yang benar-benar
menjanjikan serta menguntungkan. Untuk itu, kreatifitas dari setiap individu pada
era industrialisasi saat ini sangat diperlukan agar dapat mengembangkan suatu
kemampuan dalam menciptakan sesuatu dan membuka lapangan kerja yang baru.
Uji peluang perlu diadakan untuk dapat mendirikan usaha micro industri
rumahan My Bakery ini. Pengertian uji peluang sendiri yaitu merupakan suatu
kegiatan menguji sebuah peluang, apakah usaha tersebut dibutuhkan oleh
pasar/konsumen atau tidak. Peluang tersebut didukung juga belum adanya usaha
sejenis di daerah itu.
Sebelumya telah diketahui bahwa belum ada usaha sejenis di sekitar
daerah tersebut. Dari hal ini dapat ditarik kesimpulan awal bahwa pendirian usaha
micro industri rumahan My Bakery ini memiliki peluang usaha yang besar untuk
didirikan.

1
Maka dari itu, dilakukanlah analisis kebutuhan akan pasar yang pokok dari
usaha tersebut. Dalam berwirausaha sangat penting untuk mengetahui bagaimana
produk yang ditawarkan dapat digunakan di pasaran. Dalam hal ini produk
tersebut harus mampu bersaing dalam bidang harga, mutu, kualitas dan cara kerja
yang relatif mudah dan efisien dari sebelumnya.
“My Bakery” merupakan usaha yang bergerak dalam bidang pembuatan
roti. Dimana, roti yang tersedia beraneka ragam dengan keadaan roti yang hangat
maupun dingin. Seiring perkembangan waktu saat ini semakin banyak peminat
roti baik itu dari kalangan muda maupun tua. Dari sini, terciptalah suatu ide bisnis
yaitu My Bakery.
Dari usaha My Bakery ini di dalamnya terdapat aspek-aspek pendukung
yang sangat mempengaruhi kelayakan usaha. Maka dari itu, aspek-aspek tersebut
haruslah diteliti terlebih dahulu sebelum ke tahap pendirian secara resmi. Hal ini
dilakukan untuk meminimalisir resiko yang akan dihadapi sehingga modal
investasi yang dikeluarkan pun tidak sia-sia.
Permasalahan dalam penelitian ini yaitu apakah pendirian usaha My
Bakery layak untuk didirikan dan dikembangkan sesuai dengan aspek-aspek
kelayakan. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah menganalisis layak
atau tidaknya usaha tersebut dijalankan ditinjau dari aspek financial, aspek pasar
dan pemasaran dalam peramalan permintaan.

TINJAUAN PUSTAKA

Studi Kelayakan Bisnis


Studi kelayakan bisnis adalah kegiatan membahas kelayakan suatu usaha.
Penentuan studi kelayakan bisnis penting dilakukan sebelum menulis rencana
bisnis. Tujuan dilakukannya analisis bisnis (Gray dan Larson, 2007) adalah :
1. Untuk mengetahui tingkat keuntungan yang dapat dicapai melalui investasi
dalam suatu proyek;
2. Menghindari pemborosan sumber-sumber daya, yaitu menghindari
pelaksanaan kegiatan yang tidak menguntungkan;

2
3. Mengadakan penilaian terhadap peluang investasi yang ada sehingga dapat
memilih alternatif kegiatan yang paling menguntungkan;
4. Menentukan prioritas investasi.

Langkah-langkah Studi Kelayakan Bisnis


Suliyanto (2010:7) mengatakan bahwa penyusunan studi kelayakan bisnis sebagai
salah satu metode ilmiah pada umumnya meliputi beberapa langkah kegiatan
antara lain:
1. Penemuan ide bisnis
Ide bisnis muncul karena peluang bisnis yang dipandang memiliki prospek
yang baik terlihat.
2. Melakukan studi pendahuluan
Studi pendahuluan dilakukan untuk memperoleh gambaran umum peluang
bisnis dari ide bisnis yang akan dijalankan, termasuk di dalamnya prospek dan
kendala yang dapat muncul dari bisnis yang akan dilakukan. Jika berdasarkan
studi pendahuluan suatu ide bisnis yang akan dijalankan memiliki kendala
yang besar dan kurang prospek maka penyusunan studi kelayakan yang lebih
mendalam tidak perlu dilakukan.
3. Membuat desain studi kelayakan
Setelah gambaran utama tentang peluang bisnis dari ide bisnis yang akan
dijalankan diperoleh, langkah selanjutnya adalah membuat desain studi
kelayakan yang meliputi penentuan aspek-aspek yang akan diteliti, responden,
teknik pengumpulan data, penyusunan kuesioner, penyusunan anggaran untuk
melakukan studi kelayakan sampai dengan penentuan desain laporan akhir.
4. Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara,
maupun kuesioner, sedangkan sumber data dapat berupa data primer maupun
data sekunder.
5. Analisis dan interpretasi data
Analisis data dapat dilakukan dengan menggunakan analisis kualitatif maupun
kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan jika data yang dikumpulkan berupa

3
data kualitatif (judgement), sedangkan analisis kuantitatif dilakukan jika data
yang dikumpulkan berupa data kuantitatif.
6. Menarik kesimpulan dan rekomendasi
Kesimpulan didasarkan pada hasil analisis data untuk memutuskan suatu ide
bisnis layak atau tidak layak berdasarkan setiap aspek yang diteliti. Sedangkan
rekomendasi memberikan arahan petunjuk tentang tidak lanjut ide bisnis yang
akan dijalankan serta memberikan catatan-catatan jika ide bisnis tersebut akan
dilaksanakan.
7. Penyusunan laporan studi kelayakan bisnis
Format maupun desain laporan akhir harus disesuaikan dengan pihak-pihak
yang akan menggunakan studi kelayakan bisnis.

Aspek-aspek Studi Kelayakan Bisnis


Menurut Suliyanto (2010:9) mengemukakan untuk memperoleh
kesimpulan yang kuat tentang dijalankan atau tidaknya sebuah ide bisnis, studi
kelayakan bisnis yang mendalam perlu dilakukan pada beberapa aspek kelayakan
bisnis, yaitu aspek hukum, aspek lingkungan, aspek pasar dan pemasaran, aspek
teknis dan teknologi, aspek manajemen dan sumber daya manusia, dan aspek
keuangan.

Aspek Hukum
Menurut Suliyanto (2010:16), suatu ide bisnis dinyatakan layak jika ide
bisnis tersebut sesuai dengan ketentuan hukum dan mampu memenuhi segala
persyaratan perizinan di wilayah tersebut. Analisis aspek hukum pada studi
kelayakan bisnis bertujuan untuk :
1. Menganalisis legalitas usaha yang akan dijalankan.
2. Menganalisis ketepatan bentuk badan hukum dengan ide bisnis yang akan
dilaksanakan.
3. Menganalisis kemampuan bisnis yang akan diusulkan dalam memenuhi
persyaratan perizinan.
4. Menganalisis jaminan-jaminan yang bisa disediakan jika bisnis akan dibiayai
dengan pinjaman.

4
Aspek Lingkungan
Menurut Suliyanto (2010:45), suatu ide bisnis disebut layak
berdasarkan aspek lingkungan jika kondisi lingkungan sesuai dengan
kebutuhan ide bisnis dan ide bisnis tersebut dapat memberikan manfaat
yang lebih besar dibandingkan dampak negatifnya di wilayah tersebut.
Analisis aspek lingkungan memiliki tujuan :
1. Menganalisis kondisi lingkungan operasional yang terdiri dari pesaing,
pemasok, pelanggan, kreditor, dan pegawai untuk memperoleh jawaban
apakah kondisi lingkungan operasional memungkinkan atau tidak untuk
menjalankan suatu ide bisnis.
2. Menganalisis kondisi lingkungan industri yang terdiri dari persaingan antar
perusahaan, kekuatan pemasok, kekuatan pembeli, barang substitusi, dan
hambatan masuk untuk memperoleh jawaban apakah kondisi lingkungan
industri memungkinkan atau tidak untuk menjalankan suatu ide bisnis.
3. Menganalisis kondisi lingkungan jauh yang terdiri dari lingkungan ekonomi,
sosial, politik, teknologi, dan global untuk memperoleh jawaban apakah
kondisi lingkungan jauh memungkinkan atau tidak untuk menjalankan suatu
ide bisnis.
4. Menganalisis dampak positif maupun dampak negatif bisnis terhadap
lingkungan, baik lingkungan operasional, lingkungan industri, maupun
lingkungan jauh.
5. Menganalisis usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meminimalkan
dampak negatif bisnis terhadap lingkungan, baik lingkungan operasional,
lingkungan industri, maupun lingkungan jauh.

Aspek Pasar dan Pemasaran


Menurut Suliyanto (2010:83), suatu ide bisnis disebut layak
berdasarkan aspek pasar dan pemasaran jika ide bisnis tersebut dapat
menghasilkan produk yang dapat diterima pasar (dibutuhkan dan
diinginkan oleh calon konsumen) dengan tingkat penjualan yang
menguntungkan. Analisis aspek pasar dan pemasaran dalam studi
kelayakan bisnis bertujuan untuk :

5
1. Menganalisis permintaan atas produk yang akan dihasilkan.
2. Menganalisis penawaran atas produk sejenis.
3. Menganalisis ketersediaan rekanan atas pemasok faktor produksi yang
dibutuhkan.
4. Menganalisis ketepatan strategi pemasaran yang akan digunakan.
Menurut Suliyanto (2010:83), bauran pemasaran merupakan
kombinasi dan empat variabel yang merupakan inti dari sistem pemasaran
yang dapat dikendalikan oleh perusahaan. Variabel-variabel tersebut dapat
dikelompokkan menjadi empat kelompok utama yang dikenal dengan 4P,
yaitu product (produk), price (harga), promotion (promosi), place
(tempat/distribusi).
1. Product (produk). Menurut Kotler dan Amstrong (2010:248), produk adalah
segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen.
2. Price (harga). Menurut Kotler dan Amstrong (2010:314), harga adalah
sejumlah uang yang dikenakan kepada produk. Harga merupakan nilai yang
dikorbankan oleh konsumen untuk memperoleh manfaat dari pengorbanan
tersebut.
3. Promotion (promosi). Menurut Kotler dan Amstrong (2010:76), promosi
merupakan semua bentuk aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk
mengkomunikasikan nilai yang ditawarkan perusahaan dan memengaruhi
pelanggan untuk membeli barang yang ditawarkan.
4. Place (tempat atau distribusi). Menurut Kotler dan Amstrong (2010:14), Place
adalah berbagai aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk membuat produk
dapat diperoleh dan tersedia bagi pelanggan sasaran. Lokasi sering pula
disebut saluran distribusi yaitu suatu perangkat organisasi yang saling
tergantung dalam penyediaan suatu produk atau jasa untuk digunakan atau
dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna bisnis.

Aspek Teknis dan Teknologi


Menurut Suliyanto (2010:134), suatu ide bisnis disebut layak
berdasarkan aspek teknis dan teknologi jika berdasarkan hasil analisis ide

6
bisnis dapat dibangun dan dijalankan dengan baik. Analisis aspek teknis
dan teknologi dalam studi kelayakan bisnis bertujuan untuk:
1. Menganalisis kelayakan lokasi untuk menjalankan bisnis.
2. Menganalisis besarnya skala produksi untuk mencapai tingkatan skala
ekonomis.
3. Menganalisis kriteria pemilihan mesin dan peralatan untuk menjalankan
proses produksi.
4. Menganalisis teknologi yang akan digunakan.

Aspek Sumber Daya Manusia


Menurut Suliyanto (2010:158), suatu ide bisnis disebut layak
berdasarkan aspek sumber daya manusia jika memiliki kesiapan tenaga
kerja untuk menjalankan bisnis dan bisnis tersebut dapat dibangun sesuai
waktu yang telah diprediksi. Analisis aspek manajemen dan sumber daya
manusia memiliki tujuan :
1. Menganalisis jenis pekerjaan yang diperlukan untuk pembangunan bisnis.
2. Menganalisis biaya yang diperlukan untuk melaksanakan setiap jenis
pekerjaan yang diperlukan untuk pembangunan bisnis.

Aspek Keuangan
Menurut Ridwan S. Sundjaja (2013a:75), keuangan adalah ilmu
dan seni dalam mengelola uang, yang mempengaruhi kehidupan setiap
orang dan setiap organisasi. Menurut Suliyanto (2010:184), suatu ide
bisnis disebut layak berdasarkan aspek keuangan jika sumber dana untuk
membiayai ide bisnis tersebut tersedia serta bisnis tersebut mampu
memberikan tingkat pengembalian yang menguntungkan dengan
berdasarkan asumsi-asumsi yang logis. Aspek keuangan dalam studi
kelayakan bisnis bertujuan untuk :
1. Menganalisis sumber dana untuk menjalankan usaha.
2. Menganalisis besarnya kebutuhan biaya investasi yang diperlukan.
3. Memproyeksikan arus kas dari usaha yang akan dijalankan.

7
4. Menganalisis tingkat pengembalian investasi yang ditanamkan dengan
berdasarkan beberapa analisis kelayakan investasi, seperti Payback Period
(PP), Net Present Value (NPV), Profitabilitas Indeks (PI).

METODE PENELITIAN

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data
primer dan sekunder yang bersifata kualitatif maupun kuantitatif.
Pengumpulan seluruh data yang diperlukan dalam penelitian ini dilakukan
melalui metode dokumentasi. Metode dokumentasi adalah metode
pengumpulan data yang digunakan untuk menelusuri data historis. Adapun
metode dokumentasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah buku-
buku, catatan-catatan, dokumen. Metode ini digunakan untuk memperoleh
data tentang kelayakan My Bakery sebagai usaha micro industri rumahan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Penelitian
My Bakery merupakan usaha yang bergerak dibidang industri
rumahan yang berlokasi di Jl. H. Jailani, Kec. Banjarmasin Utara, Kota
Banjarmasin. Banjarmasin merupakan pusat kota di provinsi Kalimantan
Selatan, sehingga ramai dan padat penduduk serta pengunjung. Karena
terkenal sebagai kota seribu sungai, Banjarmasin termasuk dalam salah
satu kota yang ramai akan wisatawan. Berdasarkan hal tersebut diketahui
adanya peluang My Bakery untuk mempunyai pangsa pasar yang luas dan
bagus, dimana target penjualan My Bakery per hari yaitu 30 pack atau 900
pack per bulan.

Data Fokus Penelitian


Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data-data
yang berhubungan dengan aspek-aspek yang akan diteliti baik dari aspek

8
hukum, lingkungan, SDM, finansial, aspek pasar dan pemasaran, dan
aspek teknis yaitu data tentang penjualan dan biaya-biaya yang
dikeluarkan selama masa proyek.

Aspek-Aspek Analisis Kelayakan Usaha


Aspek Hukum
Usaha My Bakery ini merupakan usaha perorangan, sehingga
modal dan seluruh pengendalian usaha dikelola oleh pemilik usaha tanpa
teikat dengan instansi lain. Pembukaan usaha My Bakery akan dilakukan
setelah didaftarkan dan mendapat perijinan buka usaha dari pemerintah
kota Banjarmasin sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Aspek Lingkungan
My Bakery yang Berada di Jl. H. Jailani, Kec. Banjarmasin Utara
merupakan kawasan yang ramai dilalui oleh orang sehingga lebih mudah
dilihat masyarakat, selain itu juga lokasi yang dipilih merupakan lokasi
yang strategis untuk menjalankan bisnis kuliner dikarenakan banyak
tempat makan yang berada disana sehingga meningkatkan potensi pasar
My Bakery.

Aspek Pasar dan Pemasaran


Dalam Aspek Pasar, My Bakery telah menentukan karakteristik
konsumen agar dapat lebih fokus dalam penguasaan pasar. Karakteristik
konsumen My Bakery adalah :
1. Negara : Indonesia
2. Wilayah : Kalimantan Selatan
3. Kota : Banjarmasin
4. Usia : 15-40 tahun
5. Kelas sosial : Menengah
Dalam aspek pemasaran, My Bakery memiliki empat variabel yang
dikenal dengan 4P yang terdiri dari : Produk (product), harga (price),
tempat atau lokasi (place), dan promosi (promotion).

9
1. Produk
Produk yang dijual oleh My Bakery adalah berbagai macam varian roti. Roti
yang tersedia memiliki varian rasa yang sangatlah beragam, mulai dari rasa
manis yang nikmat, sampai perpaduan rasa asam dan manis yang berasal dari
buah-buahan khas yang segar dan kaya akan vitamin. Selain itu roti My
Bakery memiliki pilihan toping yang sangat beragan. Diantaranya kismis,
kacang almond, kacang mente, dan sebagainya.
2. Harga
Harga yang diberikan My Bakery termasuk harga yang terjangkau bagi
masyarakat terutama masyarakat di daerah Banjarmasin dan sekitarnya. My
Bakery memberikan range harga mulai dari Rp. 5.000,- sampai Rp. 150.000.
3. Tempat atau Lokasi
Tempat usaha merupakan wadah atau bidang yang akan digunakan dalam
menjalankan usaha nantinya. Maka dari itu My Bakery memilih tempat usaha
dengan kriteria sebagai berikut:
 Strategis
 Bisa diakses dengan mudah
 Dapat dilihat oleh konsumen
My Bakery memilih tempat yang strategis dan dekat dengan konsumen serta
sering dikunjungi atau dilewati oleh masyarakat. Lokasi yang dipilih My
Bakery adalah Jl. H. Jailani, Kec. Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin.
4. Promosi
Dalam upaya memperkenalkan dan menawarkan produknya My Bakery
melakukan berbagai jenis kegiatan promosi. Tujuan dari promosi tersebut
adalah agar masyarakat mengetahui My Bakery dan produk yang
ditawarkannya. Jenis-jenis promosi yang dilakukan oleh My Bakery adalah
sebagai berikut :
 Mengendors selebgram Banjarmasin untuk mempromosikan My Bakery.
 Memberikan promo happy weekend dengan memberikan diskon sebesar
20% setiap hari sabtu sampai minggu dari jam 08.00-11.00.
 Memberikan konsumen Voucher potongan harga sebesar 5% dengan
minimal pembelian Rp. 100.000.

10
Aspek Teknis dan Teknologi
Dalam aspek ini berisikan tentang hal utama yang berkaitan
langsung dengan proses dari pelaksanaa usaha sacara teknis, yaitu :
1. Ketersediaan Bahan Baku
Bahan baku yang dikunakan dalam pembuatan My Bakery yaitu tepung terigu,
dimana tepung terigu yang digunakan pastinya merupakan pilihan berkualitas
yang banyak tersedia di kota Banjarmasin. Bahan baku pun mudah untuk
didapatkan, hal tersebut karena banyak supermaket yang menyediakan dan
menjual bahan baku yang dibutuhkan untuk membuat roti.
2. Tenaga Kerja
Pada usaha My Bakery tenaga kerja yang diperlukan berjumlah 3 orang. Lalu
sistem kerja yang diterapkan adalah part time. Seperti yang diketahui usaha ini
baru ingin berdiri, maka dari itu tenaga kerja yang diperlukan masih sedikit.
Tenaga kerja yang digunakan bukanlah tenaga ahli, yang mmana tenaga kerja
disini hanya membantu pemilik usaha sebagai asisten atau tenaga penjual.
Sedangkan untuk tenaga ahli saat ini hanya 1 orang, yaitu pemilik usaha.
3. Proses Produksi

Penimbangan

Pengadonan

Pembakaran (oven)

Pengemasan

4. Fasilitas Produksi
Untuk fasilitas yang digunakan selama proses produksi diantaranya adalah
mesin penganduk roti atau biasa dikenal dengan mixer. Fungsinya sendiri
untuk membuat adonan roti menjadi menjadi kalis dan empuk. Peralatan

11
tersebut dapat dicari di toko-toko bahan pembuatan roti yang ada di
Banjarmasin.

Aspek Sumber Daya Manusia


Sumber daya manusia yang digunakan dalam usaha ini berjumlah 3
orang. Jadi bisa dikatakan dalam usaha ini organisasinya masih tergolong
lingkup yang kecil, dimana jumlah karyawannya yang masih sedikit serta
spesialisasi kerja masih belum begitu tinggi. Sedangkan tanggung jawab
bergerak dari bawah ke atas sehingga kegiatan usaha dapat dilaksanakan
dengan baik.

Aspek Finansial
Nzkjclnkwanlwancsdkjbvk

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN KETERBATASAN

Kesimpulan
Shcbuibafiaebf

Implikasi
Nasnfoansnf

Keterbatasan
djkenfiawgbjk

DAFTAR PUSTAKA

Kotler, P., & Garry, A. (2010). Principle of Marketing (13thed.). Pearson.


Kristian, W., & Indrawan, F. (2019). Studi kelayakan bisnis dalam rangka
pendirian XX Cafe. Jurnal Akuntansi, 11(2), 379-400
Suliyanto. (2010). Studi Kelayakan Bisnis Pendekatan Praktis. Purwokerto: Andi
Yogyakarta.

12
Priyasmanu, Ruwana, Djau. (2014). Analisa Kelayakan Pada Pendirian Usaha
Micro Industri Rumahan Pochi Mochi Bakery. Malang : Institut Teknologi
Nasional Malang
Sundjaja, Ridwan S; Inge, Barlian; Dharma, P Sundjaja. (2013a). Manajemen
Keuangan 1 (8th ed.). Jakarta: Literata Lintas Media.
Sundjaja, Ridwan S; Inge, Barlian; Dharma, P Sundjaja;. (2013b). Manajemen
Keuangan 2 (7th ed.). Jakarta: Literata Lintas Media.

13

Anda mungkin juga menyukai