Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“ASPEK-ASPEK ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS”

Diajukan untuk memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis dan
Dipresentasikan di Kelas EKSYA B

Dosen Pengampu :

Muhammad Deni Putra, S.E.I., M.E

Oleh Kelompok 1

Nadia Ariska NIM. 2030402061

Islah Hayati NIM. 2030402045

Jelita NIM. 2030402046

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

BATUSANGKAR

2023/1444M

I
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT., karena atas
rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya penulis dapat menyellesaikan makalah
Studi Kelayakan Bisnis yang berjudul “Aspek-Aspek Analisis Studi Kelayakan
Bisnis”. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW.
Beserta keluarga, sahabat dan seluruh orang yang mengikuti sunnah beliau.

Makalah Studi Kelayakan Bisnis ini dibuat berdasarkan panduan dan


garis-garis besar program pengajaran yang diberikan oleh Institut Agama Islam
Negeri Batusangkar.

Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada pihak-pihak yang telah


benyak membantu dalam penyusunan makalah ini, karena tanpa arahan,
bimbingan dan motivasi yang diberikan makalah ini tidak akan dapat diselesaikan
dengan tepat waktu.

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari terdapat banyak


kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
Demikianlah penulisan makalah ini, semoga bermanfaat bagi para pembaca dan
terkhususnya bagi penulis.

Batusangkar, 18 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................1


B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan Penulisan Makalah...................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3

A. Aspek-Aspek yang Dianalisis dalam Studi Kelayakan Bisnis.............3


B. Jenis dan Sumber Data dalam Analisis Studi Kelayakan Bisnis..........7
C. Cara Memperoleh Data dalam Analisis Studi Kelayakan Bisnis.........8
D. Kerangka atau Alat dalam Analisis Studi Kelayakan Bisnis................8
E. Format Desain Studi Kelayakan Bisnis................................................9

BAB III PENUTUP.........................................................................................11

Simpulan....................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Setiap kegiatan usaha perlu dilakukan studi kelayakan, tujuannya untuk
menghidari resiko kerugian investasi yang sudah dikeluarkan. Investasi
merupakan biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi yang dimana tidak
habis dalam satu kali proses produksi, meliputi pembelian alat dan sarana
prasarana yang dibutuhkan, dengan kata lain studi kelayakan bisnis akan
memperhitungkan hal-hal yang bisa menghambat kegiatan usaha yang
dijalankan. Pentingnya studi kelayakan usaha atau bisnis dilakukan untuk
mengidentifikasi masalah di masa sekarang dan masa yang akan datang,
sehingga dapat menimbulkan kemungkinan melesetnya hasil yang ingin
dicapai dalam suatu investasi.
Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian yang bertujuan untuk
memutuskan bahwa apakah sebuah bisnis atau usaha layak untuk dijalankan
atau tidak. Studi kelayakan juga merupakan hal yang penting untuk dilakukan
pada suatu perusahaan karena analisis kelayakan dilakukan untuk melihat
apakah suatu proyek memberikan manfaat atas investasi yang ditanamkan, hal
ini menandakan bahwa suatu kegiatan usaha atau bisnis harus mengkaji usaha
yang dijalankan. (Arianton dan Haris, 2019: 574)
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja aspek-aspek yang dianalisis dalam Studi Kelayakan Bisnis?
2. Apa saja jenis dan sumber data dalam analisis Studi Kelayakan Bisnis?
3. Bagaimana cara memperoleh data dalam analisis Studi Kelayakan Bisnis?
4. Bagaimana kerangka atau alat dalam analisis Studi Kelayakan Bisnis?
5. Bagaimana format desain Studi Kelayakan Bisnis?
C. Tujuan Penulisan Makalah
1. Untuk menjelaskan aspek-aspek yang dianalisis dalam Studi Kelayakan
Bisnis.

1
2. Untuk mendeskripsikan jenis dan sumber data dalam analisis Studi
Kelayakan Bisnis.
3. Untuk mendeskripsikan cara memperoleh data dalam analisis Studi
Kelayakan Bisnis.
4. Untuk mendeskripsikan kerangka atau alat dalam analisis Studi
Kelayakan Bisnis.
5. Untuk mendeskripsikan format desain Studi Kelayakan Bisnis.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Aspek-Aspek yang Dianalisis dalam Studi Kelayakan Bisnis


Menurut Suliyanto (2010: 9) mengemukakan untuk memperoleh
kesimpulan yang kuat tentang dijalankan atau tidaknya sebuah ide bisnis, studi
kelayakan bisnis yang mendalam perlu dilakukan pada beberapa aspek
kelayakan bisnis, yaitu:
1. Aspek Hukum
Menurut Suliyanto (2010: 6), suatu ide bisnis dinyatakan layak jika ide
bisnis tersebut sesuai dengan ketentuan hukum dan mampu memenuhi
segala persyaratan perizinan wilayah tersebut. Analisis aspek hukum pada
studi kelaykan bisnis bertujuan untuk:
a. Menganalis legalitas usaha yang akan dijalankan.
b. Menganalisis ketepatan bentuk badan hukum dengan ide bisnis
yang akan dilaksanakan.
c. Menganalisis kemampuan bisnis yang akan diusulkan dalam
memenuhi persyaratan perizinan.
d. Menganalisis jaminan-jaminan yang bisa disedikan jika bisnis akan
dibiayai dengan pinjaman.
2. Aspek Lingkungan
Menurut Suliyanto (2010: 45), suatu ide bisnis disebut layak
berdasarkanaspek lingkungan jika kondisi lingkungan sesuai dengan
kebutuhan ide bisnis dan ide bisnis tersebut dapat memberikan manfaat
yang lebih besar dibandingkan dampak negatifnya di wilayah tersebut.
Analisis aspek lingkungan memiliki tujuan:
a. Menganalisis kondisi lingkungan operasional yang terdiri dari
pesaing, pemasok, pelanggan, kreditor, dan pegawai untuk
memperoleh jawaban apakah kondisi lingkungan operasional
memungkinkan atau tidak untuk menjalankan suatu ide bisnis.

3
b. Menganalisis kondisi lingkungan industri dari persaingan antar
perusahaan, kekuatan pemasok, kekuatan pembeli, barang
substitusi, dan hambatan masuk untuk memperoleh jawaban
apakah kondisi lingkungan industri memungkinkan atau tidak
untuk menjalankan suatu ide bisnis.
c. Menganalisis kondisi lingkungan jauh yang terdiri dari lingkungan
ekonomi, sosial, politik, teknologi, dan global untuk memperoleh
jawaban apakah kondisi lingkungan jauh memungkinkan atau tidak
untuk menjalankan suatu ide bisnis.
d. Menganalis dampak positif maupun dampak negatif bisnis terhadap
lingkungan, baik lingkungan operasional, lingkungan industri,
maupun lingkungan jauh.
e. Menganalisis usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk
meminimalkan dampak negatif bisnis terhadap lingkungan. Baik
lingkungan operasional, lingkungan industri, maupun lingkungan
jauh.
3. Aspek Pasar dan Pemasaran
Pemasaran adalah pengaturan latihan bisnis yang dimaksudkan untuk
merancang, memutuskan biaya, memajukan produk yang dapat memenuhi
keinginan pembeli dan mencapai target pasar. (Sunyoto, 2014: 32)
Menurut Suliyanto (2010: 83), suatu ide bisnis disebut layak
berdasarkan aspek pasar dan pemasaran jika ide bisnis tersebut dapat
menghasilkan produk yang dapat diterima pasar (dibutuhkan dan
diinginkan calon konsumen) dengan tingkat penjualan yang
menguntungkan. Analisis aspek pasar dan pemasaran dalam studi
kelayakan bisnis bertujuan untuk:
a. Menganalisi permintaan atas produk yang akan dihasilkan.
b. Menganalisis penawaran atas produk sejenis.
c. Menganalisis ketersediaan rekanan atas pemasok faktor produksi
yang dibutuhkan.
d. Menganalisis ketepatan strategi pemasaran yang akan digunakan.

4
Menurut Kotler dan Amstrong (2010), terdapat empat variabel yang
merupakan inti dari sistem pemasaran yang dapat dikendalikan oleh
perusahaan, antara lain:

a. Product (Produk)
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan
kepada pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen.
b. Price (Harga)
Harga adalah sejumlah uang yang dikenakan kepada
produk. Harga merupakan nilai yang dikorbankan oleh
konsumen untuk memperoleh manfaat dari pengorbanan
tersebut.
c. Promotion (Promosi)
Promosi merupakan semua bentuk aktivitas yang dilakukan
perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai yang ditawarkan
perusahaan dan memengaruhi pelanggan untuk membeli
barangyang ditawarkan.
d. Place (Tempat atau Distribusi)
Place adalah berbagai aktivitas yang dilakukan perusahaan
untuk membuat produk dapat diperoleh dan tersedia bagi
pelanggan sasaran. Lokasi sering pula disebut saluran distribusi
yaitu suatu perangkat organisasi yang saling tergantung dalam
penyediaan suatu produk atau jasa untuk digunakan atau
dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna bisnis.
4. Aspek Teknis dan Teknologi
Menurut Kamaluddin (2004: 27), aspek teknis merupakan suatu aspek
yang berkaitan dengan proses pembangunan fisik usaha secara teknis dan
pengoperasiannya setelah bangunan fisik selesai.
Menurut Suliyanto (2010: 134), suatu ide bisnis disebut layak jika
berdasarkan hasil analisis ide bisnis dapat dibangun dan dijalankan dengan

5
baik. Analisis aspek teknis dan teknologi dalam studi kelayakan bisnis
bertujuan untuk:
a. Menganalis kelayakan lokasi untuk menjalankan bisnis.
b. Menganalisis besarnya skala produksi untuk mencapai
tingkatan skala ekonomis.
c. Menganalisis kriteria pemilihan mesin dan peralatan untuk
menjalankan proses produksi.
d. Menganalisis teknologi yang akan digunakan.
5. Aspek Sumber Daya Manusia
Menurut Suliyanto (2010: 158), suatu ide bisnis disebut layak jika
memiliki kesiapan tenaga kerja untuk menjalankan bisnis dan bisnis
tersebut dapat dibangun sesuai waktu yang telah diprediksi. Analisis aspek
manajemen dan sumber daya manusia memiliki tujuan:
a. Menganalisis jenis pekerjaan yang diperlukan untuk
pembangunan bisnis.
b. Menganalisis biaya yang diperlukan untuk melaksanakan setiap
jenis pekerjaan yang diperlukan untuk pembangunan bisnis.
6. Aspek Organisasi dan Manajemen
Aspek ini mencakup manajemen dalam pembangunan proyek dan
manajemen dalam operasi. Manajemen dam pembangunan proyek
mengkaji tentang pembangunan proyek secara fisik, sedangkan
manajemen dalam operasi mencakup pengadaan sumber daya manusia,
jumlah tenaga kerja serta kualifikasi yang diperlukan untuk mengelola dan
mengoperasikan suatu proyek. Aspek manajemen dan organisasi
digunakan untuk meneliti kesiapan sumber daya manusia yang akan
menjalankan usaha tersebut, kemudian mencari bentuk struktur organisasi
yangsesuai dengan usaha yang akan dijalankan. (Kasmir dan Jakfar, 2004:
12)
7. Aspek Keuangan

6
Menurut Sundjaja (2013: 75), keuangan adalah ilmu dan seni dalam
mengelola uang, yang mempengaruhi kehidupan setiap orang dan setiap
organisasi.
Menurut Suliyanto (2010: 184), suatu ide bisnis disebut layak
berdasarkan aspek keuangan jika sumber dana untuk membiayai ide bisnis
tersebut mampu memberikan tingkat pengembalian yang menguntungkan
dengan berdasarkan asumsi-asumsi yang logis. Aspek keuangan dalam
studi kelayakan bisnis bertujuan untuk:
a. Menganalisis sumber dana untuk menjalankan usaha.
b. Menganalisis besarnya kebutuhan biaya investasi yang
diperlukan.
c. Memproyeksikan arus kas dari usaha yang akan dijalankan.
d. Menganalisis tingkat pengembalian investasi yang ditanamkan
dengan berdasarkan beberapa analisis kelayakan investasi.
B. Jenis dan Sumber Data dalam Analisis Studi Kelayakan Bisnis

Menurut Husnan dan Muhammad (2000: 23), dalam rencana analisa


yang dibuat dapat ditentukan data apa saja yang diperlukan, dari mana data
tersebut diperoleh (apakah bisa diperoleh dalam bentuk data sekunder, ataukah
harus dikumpulkan dalam bentuk data primer). Di Indonesia umumnya agak
terbatas data yang bisa diperoleh dari sumber sekunder karena belum
membudayanya usaha pengumpulan data dari instansi-instansi. Data yang bisa
diperoleh dalam bentuk data sekunder umumnya berasal dari instansi-instansi
pemerintah. Data tersebut antara lain berbentuk:

a. Berbagai publikasi yang diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik atau


Kantor Statistik Daerah. Seperti misalnya: statistik ekspor, impor,
indikator ekonomi, statical year book of Indonesia untuk lingkup
nasional dan berbagai daerah dalam angka untuk lingkup regional.
b. Publikasi yang dikeluarkan oleh BKPM (D) -Badan Koordinasi
Penamaan Modal (Daerah)- seperti kesempatan berusaha yang masih

7
diberi prioritas dan mana yang tidak lagi. Daftar ini sering disebut
sebagai Daftar Skala Prioritas.
c. Publikasi yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Umumnya
menyangkut ekonomi dan perbankan.
d. Publikasi yang dikeluarkan oleh asosiasi industri.
e. Publikasi yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga yang bekerja sebagai
lembaga penelitian.

C. Cara Memperoleh Data dalam Analisis Studi Kelayakan Bisnis


Menurut Sugiyono (2013: 231) teknik pengumpulan data merupakan
langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan dari penelitian
adalah mendapatkan data.
1. Teknik Wawancara
Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2013: 231) wawancara
merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui
tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan.
2. Teknik Pengamatan/Observasi
Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2013: 145) mengemukakan bahwa
observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang
tersusun dari berbagai proses bilogis dan psikologis.
D. Kerangka atau Alat dalam Analisis Studi Kelayakan Bisnis
Untuk melakukan analisis data umumnya memakai analisis kualitatif dan
kuantitatif. Analisis kualitatif adalah analisis yang digunakan untuk
menganalisis data yang bersifat kualitatif, sedangkan analisis kuantitatif lebih
menekankan pada penggunaan model yang bersifat statistik. (Sucipto, 2010)
Dalam Husnan dan Muhammad (2000: 20-22), mengemukakan bahwa
peramalan permintaan bisa dianalisa dengan metode ekstrapolasi mekanis
(noncasual method), metode ekonometri (metode yang memperhatikan
hubungan antar-variabel), dan metode-metode lain seperti judgement atau
metode koefisien teknis.

8
Perlu dilakukan survey khusus untuk bisa memperoleh informasi yang
lebih baik. Survey ini menyangkut masalah tentang:
1. Perilaku konsumsi.
2. Pengetahuan produk.
3. Keinginan dan rencana pembelian.
4. Motif pembelian.
5. Kepuasan terhadap produk saat ini.
6. Kebutuhan yang belum terpenuhi.
7. Sikap terhadap berbagai produk.
8. Karakteristik sosial ekonomi.
Gabungan dari metode-metode tersebut akan memberikan hasil yang lebih
baik karena saling menunjang. Inti dari analisa sebenarnya adalah untuk
memperkirakan berapa penjualan yang bisa dicapai oleh perusahaan, karena
dari estimasi penjualan semua aspek lainnya mengikuti. Profitabilitas investasi
tersebut tergantung sebagian besar terhadap akurasi taksiran penjualan.
Untuk aspek teknik dan produksi analisa perlu dilakukan oleh mereka yang
menguasai pengetahuan teknis dan manajemennya. Mereka yang mempunyai
pengetahuan teknis terutama bisa bertindak sebagai resource person untuk
menganalisa aspek manajemen. Beberapa alat analisa yang bisa dipergunakan
untuk aspek teknik dan produksi adalah:
1. Analisa perilaku biaya, mencoba mengidentifikasi fungsi biaya.
2. Analisa perbandingan biaya, untuk memilih alternatif produksi yang lebih
baik.
3. Analisa penggantian aktiva dan penyediaan mesin stand by mechine.
4. Metode transportasi untuk menentukan lokasi gudang fasilitas penjualan.
5. Pemilihan lokasi dengan metode scoring atau perbandingan biaya.
6. Analisa hubungan (link analysis) untuk mengatur layout fasilitas produksi.
7. Time and motion study untuk pengaturan jadwal kerja yang seharusnya.
Untuk menganalisa aspek keuangan bisa digunakan beberapa alat, seperti:
1. Metode-metode penilaian investasi.
2. Metode penentuan kebutuhan dana, baik modal kerja maupun aktiva tetap.

9
3. Metode pemilihan sumber dana.
4. Analisa break event, aspek ketidakpastian perlu dimasukkan.
5. Proyek aliran kas (anggaran kas) untuk memperkirakan kemampuan
memenuhi kewajiban finansial.
6. Analisa sumber dan penggunaan dana.
7. Analisa risiko investasi.
Aspek manajemen perlu digunakan analisa:
1. Analisa jabatan, untuk menentukan deskripsi dan spesifikasi jabatan.
2. Analisa beban kerja dan angkatan kerja untuk menentukan kebutuhan akan
jumlah tenaga kerja.
3. Analisa struktur organisasi, untuk menentukan kedalaman, dasar
pengelompokan kegiatan dan hubungan antar-departemen.
Untuk melihat manfaat ekonomi dan sosial bisa dilakukan analisa dengan:
1. Melakukan penyesuaian terhadap manfaat komersial (finansial) sehingga
mencerminkan manfaat ekonomi bagi negara.
2. Analisa manfaat dan pengorbanan sosial untuk melihat pengaruh proyek
tersebut pada aspek yang lebih luas.
E. Format Desain Studi Kelayakan Bisnis
Dalam pembuatan format desain studi kelayakan bisnis memerlukan
beberapa hal sebagai berikut:
1. Judul (obyek) studi kelayakan bisnis
2. Kata pengantar
3. Daftar isi
4. Daftar gambar
5. Daftar lampiran
6. Pendahuluan
7. Aspek analisis
8. Kesimpulan dan rekomendasi
9. lampiran

10
BAB III
PENUTUP

Simpulan

Untuk memperoleh kesimpulan yang kuat tentang dijalankan atau tidaknya


sebuah ide bisnis, studi kelayakan bisnis yang mendalam perlu dilakukan pada
beberapa aspek kelayakan bisnis, antara lain: aspek hukum, aspek lingkungan,
aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek sumber daya
manusia, aspek manajemen dan organisasi, dan aspek keuangan.

Dalam rencana analisa yang dibuat dapat ditentukan data apa saja yang
diperlukan, dari mana data tersebut diperoleh (apakah bisa diperoleh dalam bentuk
data sekunder, ataukah harus dikumpulkan dalam bentuk data primer). Data yang
bisa diperoleh dalam bentuk data sekunder umumnya berasal dari instansi-instansi
pemerintah.

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam


penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah mendapatkan data. Data dapat
diperoleh dengan menggunakan teknis wawancara dan teknis
pengamatan/observasi.
Kerangka dan alat analisa untuk peramalan permintaan bisa dianalisa
dengan metode ekstrapolasi mekanis (noncasual method), metode ekonometri
(metode yang memperhatikan hubungan antar-variabel), dan metode-metode lain
seperti judgement atau metode koefisien teknis. Perlu dilakukan survey khusus
untuk bisa memperoleh informasi yang lebih baik.

11
DAFTAR PUSTAKA

Arianton, Kadek dan Iyus Ahmad Haris. 2019. Studi Kelayakan Usaha Budidaya
Rumput Laut pada Kelompok Bina Karya di Desa Patas, Kecamatan
Gerokgak, Kabupaten Buleleng. Jurnal Pendidikan Ekonomi, 11 (2)
Husnan, Suad dan Suwarsono Muhammad. 2000. Studi Kelayakan Proyek.
Yogyakarta: UNIT PENERBIT DAN PERCETAKAN
Kamaluddin. 2004. Studi Kelayakan Bisnis. Malang: DIOMA
Kasmir dan Jakfar. 2004. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Kencana
Kotler, P. dan Garry Amstrong. 2010. Principle of Marketing. Pearson
Sucipto, Agus. 2010. Studi Kelayakan Proyek. Malang: UIN Maliki Press
Sugiyono. 2013. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: ALFABETA
Suliyanto. 2010. Studi Kelayakan Bisnis Pendekatan Praktis. Purwokerto: Andi
Yogyakarta
Sundjaja, Ridwan. 2013. Manajemen Keuangan. Jakarta: Literata Lintas Media
Sunyoto, Danang. 2014. Studi Kelayakan Bisnis. Yogyakarta: CAPS

12

Anda mungkin juga menyukai