Anda di halaman 1dari 16

PERENCANAAN BISNIS USAHA KREATIF

IDENTIFIKASI PELUANG (ANALISIS SITUASI PASAR) DAN


PEMILIHAN IDE BISNIS
Dosen Pengampu: Prof. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, S.E., M.S.

Oleh:
Kelompok 2

1. Patma Ari Ayu Kartini 2107521058


2. Ni Putu Nirmala Suzanne Pramesti 2107521060
3. Ferdimas Abrar 2107521195

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan RMK yang berjudul
“Identifikasi Peluang (Analisis Situasi Pasar) dan Pemilihan Ide Bisnis”. Penulisan
RMK ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Perencanaan
Bisnis Usaha Kreatif dari Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Prof. Dr. Ni
Nyoman Kerti Yasa, S.E., M.S. selaku dosen pengampu mata kuliah ini. Ucapan
terima kasih juga kami sampaikan kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan RMK ini. Penulis menyadari RMK ini masih jauh dari
sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi
kesempurnaan RMK ini.

Denpasar, 08 Maret 2023

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 1
1.3 Tujuan ..................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 2
2.1 Model Perencanaan Bisnis ...................................................................... 2
2.2 Identifikasi Peluang (Analisis Situasi Pasar) .......................................... 4
2.3 Pemilihan Ide Bisnis ............................................................................... 8
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 12
3.1 Kesimpulan ........................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi seperti saat ini, persaingan bisnis adalah hal yang tidak dapat
dihindari. Para pengusaha diharuskan untuk berkompetisi dalam menarik minat
calon konsumen untuk membeli produk mereka dengan berbagai macam strategi.
Untuk mendukung usaha tersebut, perlu adanya rencana yang terstruktur yang
kemudian disebut dengan perencanaan bisnis. Perencanaan bisnis sangat
bermanfaat dalam menghindari resiko – resiko yang ada dalam membangun serta
mendukung proses berhasilnya sebuah bisnis.
Perencanaan bisnis itu sendiri sangat berguna bagi para pengusaha dalam
membuat suatu keputusan serta mendukung bisnis yang dijalankan para pengusaha
tersebut agar dapat berjalan lancar dan mengurangi kendala dalam prosesnya.
Dalam menjalankan bisnis, perencanaan bisnis juga dijadikan pedoman. Di sisi lain,
perencanaan bisnis juga digunakan sebagai alat untuk memastikan bahwa bisnis
yang dijalankan itu sudah berjalan sesuai rencana yang ada.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja yang menjadi bagian dari model perencanaan bisnis?
2. Bagaimana cara mengidentifikasi peluang dengan analisis situasi pasar?
3. Bagaimana cara pemilihan ide bisnis?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui bagian dari model perencanaan bisnis.
2. Mengetahui cara mengidentifikasi peluang dengan analisis situasi pasar.
3. Mengetahui cara pemilihan ide bisnis.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Model Perencanaan Bisnis
Perencanaan bisnis merupakan penelitian mengenai kegiatan organisasi saat ini
dan yang akan datang dan menyusun kegiatan untuk mendapatkan hasil yang
diinginkan, yang dituangkan dalam dokumen perencanaan.
A. Perencanaan Bisnis Baru (Create New Business)
Komponen utama dari perencanaan bisnis yang akan dilakukan oleh
seorang wirausaha adalah perhitungan proyeksi rugi-laba dari bisnis yang
dijalankan. Proyeksi laba-rugi merupakan muara dari berbagai komponen
perencanaan bisnis lainnya yaitu perencanaan bisnis yang bersifat operasional.
Dalam menyusun rencana usaha (business plan), para wirausahawan memiliki
perbedaan yang dalam membuat rincian rencana usaha. Pada dasarnya
karakteristik perencanaan bisnis dapat dijelaskan sebagai berikut;
1. Menunjukkan visi yang jelas
2. Memahami target dan saran pemasaran
3. Informasi yang detail mengenai kompetitor dan industri yang akan
dimasuki
4. Menyajikan bukti atas tim wirausaha yang berkompeten
5. Singkat namuin jelas.
6. Menandai resiko kritis
7. Merinci sumber daya dan penggunaannya
8. Proyeksi finansial yang teratur dan rasional
Kerangka dasar penyusunan rencana wirausaha umumnya adalah sebagai
berikut:
1. Executive summary, memuat secara ringkas latar belakang, tujuan dan
rencana kerja wirausaha.
2. Industry analysis, memuat uraian mengenai keadaan obyektif yang
melatar belakangi industri di mana kegiatan wirausaha tersebut akan
bekerja. Dalam bagian ini disajikan berbagai data dan analisa obyektif.
3. Company description, memuat tentang deskripsi kegiatan yang akan
dilakukan oleh wirausaha.

2
4. Product and services description, memuat tentang uraian mengenai
produk dan jasa yang akan dipasarkan melalui kegiatan wirausaha.
5. Market description, memuat uraian mengenai keadaan permintaan dan
penawaran dalam pasar produk barang dan jasa, serta pangsa pasar yang
tersedia untuk operasionalisasi wirausaha .
6. Marketing strategy, memuat uraian mengenai bagaimana rencana
strategis pemasaran produk barang dan jasa menyikapi keadaan
pasarnya.
7. Operations description, memuat uraian operasionalisasi sumber daya
untuk melaksanakan kegiatan.
8. Staffing description, memuat penempatan personalia dalam kegiatan,
yang memungkinan usaha akan dapat berjalan dengan baik berdasarkan
spesifikasi profesional dan kompetensi personalia.
9. Financial projection, merupakan uraian proyeksi penggunaan sumber
daya keuangan untuk pelaksanaan kegiatan.
10. Capital needs, memuat perhitungan rencana finansial yang diramu
dengan rencana penerimaan, untuk menunjukkan kebutuhan dana untuk
memulai usaha.
11. Milestones, memuat tahapan kegiatan yang akan dilakukan untuk
mencapai tujuan.
B. Pengembangan Bisnis yang Sudah Ada (Business Development)
Pengembangan bisnis merupakan sejumlah tugas atau proses yang bertujuan
untuk menumbuhkan bisnis yang dilakukan. Pengembangan usaha dapat
dilakukan dengan beberapa cara diantaranya:
1. Perluasan skala bisnis
Beberapa cara umum yang digunakan untuk memperluas skala bisnis
antara lain:
a. Menambah kapasitas mesin dan tenaga kerja serta tambahan
jumlah modal untuk investasi. Ketika memperluas produksi,
seorang wirausaha harus memperhitungkan mengenai prospek
pemasarannya.

3
b. Menambah jenis barang atau jasa yang dihasilkan. Pengembangan
jenis ini baik dilakukan untuk menurunkan biaya jangka panjang
sekaligus menaikkan skala ekonomi.
c. Menambah lokasi usaha ditempat lain. Perluasan skala usaha juga
harus memperhatikan beberapa aspek, yaitu produktivitas modal
dan tenaga kerja, biaya tetap, dan biaya variabel.
2. Gencar berpromosi
Promosi adalah kunci utama agar bisnis yang dimiliki semakin
berkembang. Promosi akan membuat orang mengenali bisnis yang digeluti
atau kerjakan, dan ini akan menjadi kesempatan emas jika ternyata promosi
yang dilakukan sampai kepada investor.
3. Mengenali pesaing
Dengan mempelajari kompetitor, pebisnis bisa mendapatkan banyak
masukan dan inspirasi. Seperti apa nilai jual dari pesaing, apa kekurangan
yang tidak mereka miliki, bagaimana strategi pemasaran yang mereka
gunakan, atau apa saja inovasi yang mereka terapkan untuk membuat usaha
tersebut terus booming dan tak tergerus zaman.
4. Tetap fokus dan konsisten
Konsisten membuat bisnis yang kita jalani tidak melenceng dari visi
misi utama yang dibuat. Meski zaman mengalami banyak perubahan dan
dibutuhkan banyak inovasi untuk tetap bisa bertahan, mempertahankan
konsistensi tetap harus diutamakan.
2.2 Identifikasi Peluang (Analisis Situasi Pasar)
Identifikasi peluang usaha merupakan pengenalan mengenai pengetahuan
seseorang tentang peluang-peluang usaha. Usaha tersebut mencakup usaha yang
berada pada wilayah sekitar maupun diluar wilayah tersebut, atau juga usaha yang
sudah diketahui berbagai kalangan dan juga usaha yang belum diketahui khalayak
umum. David B. Gleicher menyatakan bahwa sebuah masalah adalah penyebab
mengurangnya kemampuan suatu organisasi dalam mencapai sasarannya.
Sedangkan peluang adalah sesuatu yang memberikan kesempatan untuk melampaui
sasaran yang ditetapkan. Adapun persyaratan pokok dalam memanfaatkan peluang
usaha pada masa depan ialah berfikir positif, optimisme, bersedia bekerja keras dan

4
mau mendengarkan orang lain, mengakui kesalahan, dan mau percaya bahwa pada
hari ini harus lebih baik dari pada hari kemarin.
Terjadinya perubahan situasi pasar belakangan ini ditimbulkan oleh adanya
perubahan kebutuhan pembeli, teknologi yang semakin maju, berubahnya kekuatan
sosial ekonomi, dan aktivitas persaingan antar produsen. Perubahan-perubahan ini
membuat peluang dan ancaman baru bagi perusahaan untuk melayani pasar.
1. Analisa Pasar
Menurut Kotler (2000), syarat adanya pasar adalah harus terdapat orang-
orang yang memiliki kebutuhan dan keinginan tertentu dengan suatu produk
yang dapat memuaskan mereka. Selain itu, para pembeli mampu dan mau
membeli produk yang memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Pasar
produk merupakan produk khusus yang dapat memuaskan sejumlah kebutuhan
dan keinginan manusia yang mau dan mampu membelinya (Cravens, 2000).
Istilah produk menampilkan produk fisik atau jasa pelayanan. Definisi ini
menyatukan manusia atau organisasi dengan kebutuhan dan keinginan yang
hampir sama terhadap suatu produk yang dapat memuaskan mereka. Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menganalisis pasar, sebagai berikut:
A. Luas Pasar
Luas pasar bagi perusahaan tidak selalu mengenai penjumlahan seluruh
populasi penduduk. Populasi penduduk tidak selalu berarti populasi pasar.
Populasi pasar (market population) atau disebut juga sebagai potensial pasar
merupakan keseluruhan permintaan terhadap produk tertentu pada wilayah
dan periode waktu yang berbeda pula. Tidak semua potensi permintaan
tersebut mampu dicapai (accesable) atau dilayani oleh industri produk
tertentu (keseluruhan perusahaan sejenis). Tidak semua total pasar tersebut
sesuai dengan kapasitas total perusahaan maupun tujuan perusahaan. Bagi
pasar potensial ini merupakan bagian pasar ini adalah bagian pasar yang
tersedia (available market) bagi perusahaan. Berdasarkan potensi pasar
yang tersedia tidak seluruh permintaannya dapat dipenuhi oleh perusahaan
produk tertentu, karena dibutuhkan beberapa persyaratan tertentu, misalnya
kualitas produk. Sehingga perlu dibedakan lagi pasar yang tersedia dan
sekaligus juga memenuhi persyaratan (qualified available market) tertentu.

5
Meskipun demikian, bagian pasar yang tersedia masih pula diperebutkan
oleh pesaing perusahaan. Sehingga dapat terjadi bagian pasar yang dilayani
(served marked) perusahaan akan menjadi kecil. Hanya sebagian pasar yang
dilayani dan akan dijadikan sasaran pasar bagi perusahaan yang sesuai
dengan kemampuan maupun tujuan perusahaan. Bagi pasar (target market)
yang akan dilayani perusahaan adalah sasaran rencana penguasaan pasar.
Akan tetapi dalam realisasi, dapat terjadi penguasaan pasar yang dicapai
dapat lebih rendah dari rencana. Bagian pasar yang dapat dikuasai adalah
yang direalisir, jika dibandingkan dengan pasar yang dapat dipenuhi oleh
keseluruhan industri merupakan kemampuan penguasaan perusahaan atas
pasar (market share).
B. Analisis Potensi Pasar (Market Share Perusahaan)
Bagian pasar yang dapat dikuasai oleh perusahaan apabila dibandingkan
dengan penjualan seluruh industrinya (total penjualan perusahaan yang
sejenis) dikenal sebagai market share. Sehingga dinyatakan bahwa market
share adalah proporsi kemampuan perusahaan terhadap keseluruhan
penjualan seluruh pesaing, termasuk penjualan perusahaan itu sendiri.
Tingkat market share ditunjukan dalam angka prosentase. Atas dasar angka
tersebut dapat diketahui kedudukan perusahaan dan juga kedudukan pesaing
dipasar. Sehingga tingkat market share dapat dipergunakan dalam pedoman
atau standar keberhasilan pemasaran perusahaan dalam kedudukannya
dengan pesaing-pesaingnya. Market share yang adalah indikator
perusahaan yang mampu menjelaskan tentang:
a. Kemampuan Perusahaan Menguasai Pasar
Kemampuan penguasaan pasar dapat dipandang sebagai salah satu
indikator keberhasilan. Tujuan perusahaan pada umumnya adalah
mempertahankan atau meningkatkan tingkat market share. Sehingga
pencapaian tujuan berarti juga dianggap sebagai keberhasilan
perusahaan.
b. Kedudukan (posisi) Perusahaan di Pasar Persaingan
Berdasar tingkat market share, kedudukan masing-masing
perusahaan dapat dilakukan urutan atau rangkingnya dalam pasar

6
persaingan. Secara berturut-turut posisi perusahaan dapat dibedakan
sebagai: Marker leader, challenger, follower, dan market nicher. Posisi
ini diterapkan agar dapat menentukan perusahaan lain yang dianggap
sebagai pesaing perusahaan. Rasio ini, dikenal sebagai relative market
share adalah lebih realistis.
2. Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal
Analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor untuk merumuskan
strategi perusahaan. Berdasarkan pada logika, analisis ini dapat
memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), dan secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threat).
Perencanaan strategis harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan
(kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini.
Hal ini disebut dengan analisis situasi. Model yang paling populer untuk analisis
situasi adalah Analisis SWOT (Rangkuti, 2005:19).
Kekuatan (strenghts) adalah situasi internal organisasi yang berupa
kompetensi atau kapabilitas yang dimiliki organisasi, yang dapat digunakan
sebagai alternatif untuk menangani peluang dan ternatif untuk menangani
peluang dan ancaman. Kelemahan (weakness) adalah situasi internal organisasi
pada kompetensi atau kapabilitas organisasi yang sulit digunakan untuk
menangani kesempatan dan ancaman. Peluang (opportunity) adalah situasi
eksternal organisasi yang berpotensi menguntungkan. Ancaman (threat) adalah
situasi eksternal organisasi yang berpotensi menimbulkan kesulitan. Penelitian
menyatakan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor
internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam
analisis SWOT. Analisis SWOT memandingkan antara faktor eksternal peluang
dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan (Rangkuti,
2005:19).
A. Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal berguna untuk merumuskan strategi yang
dapat memanfaatkan peluang dan meminimumkan ancaman potensial yang
akan dihadapi suatu perusahaan. David (2000) membagi kekuatan eksternal
kedalam lima kategori yaitu kesadaran ekonomi, kekuatan sosial (termasuk

7
didalamnya budaya, demografi dan lingkungan), kekuatan politik, kekuatan
teknologi dan kekuatan pesaing. Salah satu bentuk analisis lingkungan eksternal,
dapat dilakukan dengan menggunakan matriks EFAS (Exsternal Factors
Strategic Analisys Summary). Menurut David (1997), matriks EFAS digunakan
untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal. Data eksternal dikumpulkan untuk
menganalisis hal-hal yang menyangkut persoalan ekonomi, sosial, budaya,
demografi, lingkungan, politik, peraturan pemerintah, hukum, aturan
pemerintah, hukum, teknologi.
B. Analisis Lingkungan Internal
Analisis pada lingkungan internal dapat menjadi landasan bagi perusahaan
untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan (Hunger dan Wheelen, 2000).
Hal ini berpengaruh pada strategi yang dijalankan perusahaan. Seperti yang
dikemukakan oleh Pearce dan Robinson (1997) bahwa analisis internal adalah
pengertian mengenai pemikiran pencocokan kekuatan dan kelemahan internal
perusahaan dengan peluang dan ancaman yang ada di lingkungan.
Dalam penyusunan analisis lingkungan internal yang mengaitkan kekuatan
dan kelemahan organisasi, dapat ditempuh dengan mempergunakan matriks
Analisis lingkungan internal IFAS (Internal Factors Analisys Summary) untuk
mengidentifikasi faktor strategi internal. Matriks IFAS digunakan untuk
mengetahui faktor-faktor internal perusahaan berkaitan dengan kekuatan dan
kelemahan, data yang dapat digali dari beberapa fungsional perusahaan
misalnya aspek manajemen, keuangan, SDM, pemasaran, sistem informasi, dan
produksi (David, 1997).
2.3 Pemilihan Ide Bisnis
Ide bisnis merupakan hal yang pertama kali ditulis dalam membuat suatu
perencanaan bisnis yang kemudian akan digunakan dalam memulai usaha. Ide
bisnis bisa datang dari mana saja, dimana saja, dan kapan saja. Ide yang brilian ini
seringkali hanya tetap menjadi ide. Hal tersebut dikarenakan banyak orang yang
memiliki ide tersebut tidak sempat atau lupa untuk mencatat, mendiskusikan, atau
bahkan merealisasikan ide tersebut ke dalam sebuah usaha. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), ide adalah rancangan yang tersusun di dalam pikiran,
gagasan, maupun cita-cita. Ide itu sendiri dapat berupa buah pikiran, falsafat,

8
hingga konsep pemikiran. Ide terbentuk melalui proses yang melibatkan
pengetahuan dan keterampilan berfikir (kognitif) serta perasaan (afektif) seperti
minat dan bakat. Pada hakikatnya, sebuah ide terbentuk dari kondisi dimana
seorang pengusaha berusaha mengkaitkan peluang yang ada dengan tujuan yang
mereka miliki. Sehingga, sebuah ide pun terlahir dari harapan yang dimiliki oleh
pengusaha tersebut.
A. Definisi Ide Bisnis
Ide bisnis (business idea) adalah konsep atau gagasan yang tercipta dari
peluang pasar untuk menghasilkan uang dengan menciptakan dan
mengkomersialisasi produk. Dalam beberapa kasus, tujuan yang ada tersebut
mungkin tidak untuk meraup keuntungan, melainkan untuk tujuan sosial
sebagaimana perusahaan sosial, di mana keuntungan dialokasikan untuk
memaksimalkan manfaat sosial alih-alih kekayaan pemilik. Proses menemukan
ide bisnis juga sering disebut sebagai langkah awal untuk menciptakan sebuah
bisnis.
B. Sumber Ide Bisnis
1. Keterampilan dan Hobi
Keterampilan dan hobi/minat adalah sumber bagus untuk menemukan
dan memulai bisnis. Bisnis yang didasarkan dari hobi dan keterampilan
sendiri biasanya dapat berjalan dengan baik karena semangat yang tinggi
dalam menjalankannya. Contoh bisnis yang bersumber dari keterampilan
dan hobi ini adalah penulis yang memutuskan untuk menuangkan bakatnya
ke dalam sebuah website serta memonetisasi website tersebut.
2. Pengalaman
Pengalaman baik itu berupa pengalaman baik maupun pengalaman
buruk dapat menjadi peluang dalam menemukan ide bisnis. Pengalaman
baik dan buruk tersebut dapat dijadikan sebagai kondisi untuk mencari
inspirasi dengan cara menemukan solusi dari berhasil atau tidaknya
pengalaman tersebut. Adapun pengalaman tersebut dapat bersumber dari
pengalaman pribadi maupun pengalaman orang lain.
3. Konferensi dan Pameran

9
Konferensi dan Pameran juga dapat menjadi sumber dalam menemukan
ide bisnis. Sebagai contoh, mengikuti konferensi waralaba bisa jadi
membuka kesempatan bagi seorang pengusaha untuk bekerjasama dengan
pemilik waralaba dan membuka gerai di lingkungan mereka.
4. Riset Pasar
Riset pasar baik itu secara daring maupun secara langsung merupakan
hal yang dapat dilakukan secara efektif dalam menemukan ide bisnis. Hal
ini dapat berupa pemecahan dari masalah yang ada di publik yang
kemudian dapat diatasi dengan penciptaan produk tersebut.
5. Kreativitas
Kreativitas seseorang dapat dimanfaatkan dalam menemukan sebuah
ide bisnis. Kreativitas setiap orang yang cenderung berbeda dapat menjadi
nilai unik yang hanya dimiliki oleh pengusaha itu sendiri.
C. Teknik Menemukan Ide Bisnis
Menurut Douglas (1996), terdapat beberapa teknik untuk mendapatkan ide,
yaitu sebagai berikut:
1. Tukar Pikiran, yang bisa dilakukan melalui diskusi, rapat, sharing, atau
kegiatan lain yang memungkinkan terjadinya pertukaran informasi di
atanta individu. Teknik ini biasanya ini diterapkan dengan teman –
teman maupun setiap orang yang telah memiliki pengalaman yang
cukup maupun lebih
2. Berandai-andai atau mengumpamakan sesuatu akan terjadi. Maksud
dari teknik ini adalah dengan proses perealisasian sebuah impian yang
dimiliki, baik itu untuk memperoleh uang, memiliki privilege, maupun
untuk meningkatkan tingkat kepuasan hidup
3. Kawin silang. Maksudnya adalah dengan cara bertukar pikiran
mengenai ide yang sudah ada untuk menghasilkan ide yang lain. Teknik
ini biasanya dilakukan oleh orang – orang yang telah berpengetahuan
luas, memiliki pekerjaan, serta ide dan pengalaman yang berbeda –
beda.
4. Keingintahuan. Maksudnya adalah keinginan dari dalam diri untuk
mencari tahu hal yang baru.

10
5. Pendekatan tidak langsung. Maksud dari teknik ini adalah usaha untuk
mengembangkan suatu bagian dari ide yang akan dikembangkan.
Dalam teknik ini, pendekatan baru dapat dilakukan untuk mengatasi
masalah dalam proses menemukan ide bisnis tersebut.
6. Komponen yang dimodifkasi. Yaitu ide yang berasal dari hasil
modifikasi ide yang sudah ada sesuai dengan tujuan yang dimiliki.
7. Meditasi. Merupakan teknik menghasilkan ide yang dilakukan dengan
memusatkan pikiran dan perasaan yang dilakukan untuk merangsang
ide, kesiapan mental, menciptakan daya inovatif.
D. Pentingnya Ide Bisnis
Ide bisnis adalah hal yang sangat penting dalam menjalankan atau bahkan
menentukan kesuksesan dari sebuah bisnis. Hal ini karena melalui ide bisnis
kita harus bisa menentukan apa jenis bisnis kita, siapa yang akan dijadikan
target atau pasar, bagaimana langkah yang diambil dalam menjual produk atau
biasanya lebih dikenal dengan strategi pemasaran, dan produk yang menjadi
pilihan untuk diproduksi. Seperti yang kita ketahui, tidak ada bisnis besar tanpa
ide. Walaupun begitu, tanpa perkembangan yang tepat, gagasan apapun akan
tetap menjadi ide dan tidak akan pernah menjadi bisnis yang sukses. Oleh sebab
itu, ide bisnis yang dimiliki harus dapat bersaing di pasar yang dalam prosesnya
dalam ditentukan dari riset pasar yang dilakukan.
E. Proses Menguji Kelayakan Sebuah Ide Bisnis
Ide bisnis yang telah ditemukan dapat diuji melalui beberapa cara, salah satu
diantaranya adalah dengan melakukan analisis SWOT (Strengths/kekuatan,
Weaknesses/kelemahan, Opportunities/peluang, dan Threats/ancaman).
Analisis yang dilakukan dengan melihat beberapa indikator ini dapat dijadikan
alat dalam menyusun suatu rencana yang matang yang dilakukan dalam rangka
mencapai tujuan perusahaan yang mencakup tujuan jangka panjang dan tujuan
jangka pendek. Analisis SWOT dapat menggambarkan situasi yang sedang dan
akan dihadapi oleh perusahaan, akan tetapi tidak memberikan hasil yang pasti.

11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perencanaan bisnis adalah penelitian terkait aktivitas organisasi saat ini untuk
dapat Menyusun berbagai aktivitas yang dilaksanakan untuk mendapatkan hasil
yang diinginkan, lalu akan dtiuangkan pada dokumen perencanaan. Model
perencanaan bisnis dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: Perencanaan bisnis baru
dan pengembangan bisnis yang sudah ada. Identifikasi peluang usaha merupakan
penambahan pengetahuan seseorang terkait peluang usaha yang ada, usaha tersebut
tidak hanya usaha dalam wilayah sekitar melainkan termasuk juga usaha yang ada
diluar wilayah tersebut. Identifikasi peluang usaha dapat dilaksanakan dengan
melakukan analisis pasar yang melingkup luas pasar dan analisa potensi pasar.
Ide usaha adalah respon satu orang atau lebih yang berada dalam lingkup
sebuah organisasi untuk menemukan jalan keluar dari sebuah permasalahan yang
teridentifikasi dapat memenuhi kebutuhan di suatu lingkungan pasar. Sebuah ide
bisnis harus rasional, yang berarti pikiran yang sehat dan pertimbangan yang logis.
Ide bisnis dapat bersumber dari kebutuhan dan keinginan pasar, keahlian dan
keterampilan, minat, hasil survei, tingkat kreativitas, relasi, pengalaman, media
massa, sebuah penemuan yang tidak sengaja, dan penemuan ide dengan penuh
pertimbangan.
Terciptanya suatu ide bisnis adalah indicator penting dalam memulai sebuah
bisnis. Dengan adanya berbagai macam ide bisnis, seseorang yang memiliki
semangat kerja mampu bersaing dengan bisnis yang telah diciptakannya. Tanpa
perkembangan yang tepat, inspirasi apapun dapat menjadi ide, untuk mengetahui
apakah sebuah bisnis dapat sukses dala menangi berbagai kelemahan dan ancaman
serta dapat melihat sebuah peluang keberhasilan dan mencari kekuatan dari bisnis
tersebut diperlukan analisis SWOT.

12
DAFTAR PUSTAKA

Husein Umar. (2012). Studi Kelayakan Bisnis Edisi 3 Revisi. Bandung: CV. Pusaka
Setia.

13

Anda mungkin juga menyukai