Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS DITINJAU DARI ASPEK KEUANGAN

(Studi Kahasus Usaha Pembangunan Kos )

Jelita, M Dhanil

Email : jelita1q, muhammaddhanil1123@gmail.com

Studi Kelayakan Bisnis

Program Studi Ekonomi Syariah

UIN Mahmud Yunus Batusangkar

ABSTRACT

Keyword : FDI, Economic Growth

ABSTRAK

Kata kunci : FDI, Pertumbuhan Ekonomi

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Menurut sejarah istilah bisnis berasal dari bahasa Inggris, yaitu business yang
memiliki arti tiga istilah dalam bahasa Indonesia, yairu perusahaan, urusan, dan usaha.
Business sendiri kata dasarnya busy, yang berarti "sibuk". Sibuk di sini bisa jadi sibuk
seseorang atau komunitas atau masyarakat yang sibuk mengerjakan aktivitas dan
pekerjaan yang bisa mendatangkan manfaat, laba atau keuntungan.

Dilihat pada arti bisnis di atas, ada istilah urusan, yang berarti ketika kita memiliki
urusan yang penting, yaitu urusan yang melibatkan kita dengan orang lain, dan urusan itu
menghendaki sesuatu yang lancar, berhasil, sukses maka ini pun bisa masuk kategori
bisnis. Memang masyarakat kita yang namanya urusan adalah sesuatu yang di luar bisnis,
biasanya berkaitan dengan masalah sengketa, persoalan pribadi dan lain sebagainya.
Tetapi ketika kita menyelesaikan urusan kita, itu sama dengan kita menghendaki
kelancaran, kebaikan dan peningkatan setelah urusan itu selesai. Misalnya peningkatan
hubungan, peningkatan kerjasama, dan peningkatan-peningkatan urusan yang membuat
kita lebih sukses di masa yang akan datang. Itu semua sama dengan bisnis juga (gauzali
saydam, 2006).

Ada beberapa perbedaan kedua definisi ini. Saydam meng kategorikan para praktisi
bisnis adalah seorang atau lebih luasnya beberapa orang yang tergabung dalam sebuah
organisasi yang memiliki tujuan jelas dalam membuat produk yang dibutuhkan orang lain
atau konsumen. Saydam melewatkan jasa sebagai produk yang ditawarkan kepada orang
lain. Padahal jasa pun untuk saat ini bisa dijadikan sesuatu yang bisa dijual dan
mendatangkan keuntungan. Buktinya sekarang ini banyak perusahaan atau lembaga-
lembaga bisnis yang bergerak dalam bidang jasa dan tidak hanya membuat sebuah produk.

Kemudian kita juga melihat definisi bisnis yang diberikan Raymond E. Glos et al
(gauzali saydam, 2006) yang rupanya lebih lengkap dari kedua definisi di atas tadi, bahwa
bisnis adalah jumlah seluruh kegiatan yang diorganisir oleh orang-orang yang
berkecimpung dalam bidang perniagaan dan industri menyediakan barang dan jasa untuk
kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki standar serta kualitas hidup mereka.

Dengan demikian pengelolaan bisnis berarti sebagai usaha mengelola produk dan jasa
untuk mendapatkan keuntungan sehingga bisa menghidupi diri, keluarga dan lingkungan,
melalui kegiatan- kegiatan mengkombinasikan antara ide, tenaga kerja, material, modal,
keterampilan dalam melakukan inovasi dan kreativitas untuk menghasilkan suatu produk
dan jasa yang laku dijual dan bermanfaat untuk orang lain, karena produk dan jasa yang
dihasilkan itu memang dibutuhkan oleh masyarakat.

Dapat dikatakan bahwa bisnis adalah suatu aktifitas yang menyediakan barang atau
jasa yang dapat dilakukan oleh perseorangan ataupun suatu organisasi perusahaan yang
berorientasi pada laba dari hasil transaksi jual beli yang dibutuhkan dan diingkan oleh
konsumen. Ciri-ciri aktifitas dapat dikatakan bisnis adalah :

1. Merupakan kegiatan individu atau kelompok

2. Terorganisasi (adanya manajemen)

3. Memproduksi barang atau jasa

4. Menciptakan nilai
5. Produksi dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

6. Melakukan transaksi atau pertukaran

7. Mendapatkan laba (keuntungan) dari kegiatannya

B. Kajian Teori

a. Investasi Asing Langsung (Foreign Didect Invesment /FDI)


Menurut Krugman (1999: 204), FDI merupakan arus modal internasional
dimana perusahaan dari suatu negara mendirikan atau memperluas perusahaannya di
luar negeri. Jadi tidak hanya terjadi perpindahan sumber daya, tetapi juga terjadi
pemberlakuan kontrol terhadap perusahaan di luar negeri.
Menurut Noor (2007: 469), FDI adalah investasi ke dalam aset-aset secara
nyata, misalnya seperti pendirian pabrik, pengadaan barang modal, pembelian tanah,
pembelian peralatan, perlengkapan dan sebagainya. Keberadaan aset-aset ini,
biasanya diikuti dengan penyelenggaraan fungsi-fungsi manajemen dan pihak investor
sendiri tetap mempertahankan kontrol terhadap dana-dana yang telah ditanamkannya.
Menurut Undang-undang Nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal,
FDI/PMA (Penanaman Modal Asing) merupakan suatu kegiatan penanaman modal
untuk membuka suatu usaha baru di wilayah NKRI yang dilakukan oleh investor, baik
yang dilakukan menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan
dengan investor lainnya.
Menurut Krugma dalam Sarwendi (2002), yang di maksud dengan investasi
asing langsung (FDI) adalah arus modal internasional dimana perusahan dari negara
lain suatu negara mendirikan atau memperluas perusahanya di negara lain.
Ada 3 dorongan dilakukannya investasi langsung oleh asing yaitu pertama,
perusahaan tersebut memeliki pengetahuan dan kemampuan yang dapat dibawa keluar
negeri untuk diterapkan. Kedua, untuk mengontrol bahan baku berupa barang primer
dan menjaga agar pasokan bahan baku dari negara tujuan sehingga produksi tidak
terganggu. Ketiga, meminimalisir hambatan perdagangan yang dijalankan oleh
pemerintah negara tertentu terhadap komoditi impor (Salvatore, 1997).
Adapaun beberapa keuntungan dari FDI anatara lain (Appleyard et. al, 2008):
a. Kenaikan output, dengan adanya kenaikan jumlah modal yang bekerja dengan
tenaga kerja serta sumberdaya yang lain maka akan menambah jumlah output dari
aliran faktor-faktor produksi.
b. Kenaikan upah, diharapkan dengan adanya kenaikan modal maka terjadi kenaikan
pada upah yang merupakan pendistribusian keuntungan dari modal domestik.
c. Kenaikan jumlah pekerja, dengan adanya pergerakan masuk FDI maka jumlah
pengangguran di dalam negeri dapat terserap oleh lahan pekerjaan baru yang
dihasilkan dengan adanya FDI.
d. Kenaikan ekspor, jika modal asing yang masuk memproduksi barang dengan
potensi ekspor maka negara dapat menggunakannya untuk mendapatkan mata uang
luar negeri, yang dapat digunakan dalam proses pembangunan negara seperti impor
peralatan dari luar negeri atau juga dapat digunakan sebagai pembayaran hutang
luar negeri negera tersebut.
e. Kenaikan penerimaan pajak, bertambahnya investasi langsung dari negara lain,
pemerintah dapat menggunakan sebagai sumber penerimaan pajak baru
f. Terjadinya realisasi ekonomis, dengan adanya investor asing maka dalam suatu
industri dapat meningkatkan skala ekonomis yang ditunjukkan dengan penurunan
biaya produksi per unit dengan transfer teknologi dan sistem menejemen yang
baru.
g. Melemahnya kekuatan monopoli domestik, dengan adanya investor asing baru
maka akan ada pesaing baru dalam sesuatu industri sehingga akan meningkatkan
output dan menurunkan harga yang dibayar konsumen.

Kerugian yang harus ditanggung jika FDI tidak dikontrol antara lain:
a. Term of trade menjadi turun. Hal tersebut dikarenakan jika investasi masuk ke
industri produksi barang ekspor dan negara tersebut merupakan salah satu
penghasil utama barang tersebut. Sehingga kenaikan kuantitas ekspor akan
menyebabkan harga ekspor turun dibandingkan harga impornya.
b. Defisitnya neraca transaksi berjalan, hal tersebut dikarenakan jika usaha yang para
investor dirikan dalam negara tujuan membutuhkan input dari luar yang membuat
impor meningkat dan ekspor negara tersebut lebih rendah dari pada impor.
c. Ketidakstabilan nilai tukar akibat defisit atau tidak stabilnya neraca transaksi
berjalan.
d. Penurunan investasi domestik, dengan adanya perusahaan asing yang melakukan
pembiayaan investasi langsung dengan meminjam dari pasar uang domestik yang
akan menyebabkan investasi domestik akan turun.

2. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi jika dilihat dari pengertian Wikipedia adalah proses kondisi
perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik
selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses
kenaikan maupun penurunan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan
dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.

Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan


ekonomi. Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga dikatakan sebagai salah satu tolok ukur
dalam kesejahteraan ekonomi suatu negara. Produk Domestik Bruto (PDB) yang menjadi
landasan perhitungan pertumbuhan ekonomi menggambarkan sehat atau tidaknya
perekonomian suatu negara. Pertumbuhan ekonomi diukur dalam satuan riil dan
persentase, dimana di Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output per kapita dalam jangka
panjang, dimana penekanannya terdapat pada tiga hal yaitu proses, output per kapita dan
jangka panjang. Dalam kegiatan perekonomian yang sebenarnya pertumbuhan ekonomi
berarti perkembangan fisikal produksi barang dan jasa yang berlaku di suatu negara,
seperti pertambahan dan jumlah produksi barang industri, perkembangan infrastruktur,
pertambahan jumlah sekolah, pertambahan produksi sektor jasa dan pertambahan produksi
barang modal (Sukirno, 2006).

Menurut Kuznets, pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan jangka panjang dalam


kemampuan suatu negara untuk menyediakan semakin banyak barang-barang ekonomi
kepada penduduknya (Todaro dan Smith, 2003). Ada tiga komponen utama yang berkaitan
dengan pembangunan ekonomi suatu masyarakat (Todaro:2000), yaitu:

1. Akumulasi modal
2. Pertumbuhan penduduk,
3. Kemajuan teknologi.
3. Hubungan FDI dengan Pertumbuhan ekonomi

Penanaman modal asing langsung (FDI) merupakan sumber modal yang signifikan
bagi negara-negara berkembang. Ini juga dapat membantu mendorong pertumbuhan
ekonomi dengan:

1. Meningkatkan investasi
FDI dapat membantu meningkatkan investasi di suatu negara dengan
mendatangkan modal baru dari investor asing. Ini dapat membantu membiayai bisnis
dan proyek baru, yang dapat mengarah pada pertumbuhan ekonomi.
2. Mentransfer teknologi
FDI juga dapat membantu mentransfer teknologi ke suatu negara dengan
membawa pengetahuan dan keterampilan baru dari investor asing. Ini dapat
membantu meningkatkan produktivitas bisnis dan pekerja lokal, yang dapat mengarah
pada pertumbuhan ekonomi.
3. Menciptakan lapangan kerja
FDI juga dapat menciptakan lapangan kerja di suatu negara dengan
mendatangkan bisnis dan proyek baru. Ini dapat membantu mengurangi pengangguran
dan kemiskinan, yang dapat mengarah pada pertumbuhan ekonomi.

Namun, hubungan antara FDI dan pertumbuhan ekonomi tidak selalu positif. Dalam
beberapa kasus, FDI dapat berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi jika
mengarah pada:
1. Peningkatan ketimpangan
FDI dapat menyebabkan peningkatan ketimpangan di suatu negara jika lebih
menguntungkan investor asing daripada bisnis dan pekerja lokal. Hal ini dapat
menyebabkan keresahan dan ketidakstabilan sosial, yang dapat menghambat
pertumbuhan ekonomi.
2. Kerusakan lingkungan
PMA juga dapat menyebabkan kerusakan lingkungan jika tidak diatur dengan
baik. Hal ini dapat merusak sumber daya alam suatu negara, yang dapat menghambat
pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang.
Secara keseluruhan, hubungan antara FDI dan pertumbuhan ekonomi sangat
kompleks dan bergantung pada sejumlah faktor. Secara umum, FDI dapat memberikan
dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi jika dikelola dan diatur dengan baik. Berikut
adalah beberapa pemikiran tambahan tentang hubungan antara FDI dan pertumbuhan
ekonomi:
1. FDI dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan
pasokan modal, teknologi, dan lapangan kerja di suatu negara.
2. FDI juga dapat membantu meningkatkan efisiensi ekonomi dengan mempromosikan
kompetisi dan inovasi.
Namun, FDI juga dapat menimbulkan konsekuensi negatif bagi pertumbuhan
ekonomi, seperti meningkatnya ketimpangan dan kerusakan lingkungan.Dampak FDI
terhadap pertumbuhan ekonomi tergantung pada sejumlah faktor, termasuk kebijakan
negara tuan rumah dan karakteristik FDI. Secara keseluruhan, FDI dapat menjadi alat yang
ampuh untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, namun penting untuk mengelola dan
mengatur FDI secara hati-hati untuk memastikan bahwa FDI memiliki dampak positif.
DAFTAR PUSTAKA

Adolf, Huala. 2003. Hukum Ekonomi Internasional, Suatu Pengantar cetakan keempat.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Ajija, Shochrul R., Dyah W.Sari, dkk. 2011. Cara Cerdas Menguasai Eviews. Jakarta:
Salemba Empat.
Dea, Dr.Marsuku. 2005. Analisis Sektor Perbankan, Moneter, dan Keuangan Indonesia.
Jakarta: Mitra Wacana Media.
Mello, Luiz De. 1999. “Impact of Foreign Direct Investment and Trade on Economic
Growth”. Oxford Economic Papers 51, 133-151.
Deviyantini. 2012. “Dampak Foreign Direct Investment dan Kinerja Ekspor-Impor terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Nasional: Studi Komparatif Negara Maju dan Negara
Berkembang. Skripsi IPB.

Anda mungkin juga menyukai