Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENDAPATAN

Diajukan untuk memenuhi mata kuliah Manajemen Keuangan

Oleh Kelompok 9:

1) FARHAN HIDAYATUL FAJRI (211000461201033)


2) ELFI MAIDARI (211000461201073)

Dosen Pengampu: DR. Wahyu Indah Mursalin, SE.MM

Program Studi Manajemen

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMIN

Tahun Ajaran 2022/2023


BAB I
PENDAHULUAN
Kondisi sosial ekonomi masyarakat di Indonesia baik di perkotaan maupun di pedesaaan
mengalami beberapa perubahan seiring dengan perkembangan jaman dan setelah masa krisis.
Perubahan-perubahan terjadi untuk pemulihan dan perbaikan perekonomian. Perubahan
perekonomian di daerah perkotaan dilakukan pemerintah melalui program pemberdayaan
ekonomi rumah tangga atau melakukan berbagai usaha untuk mengurangi tingkat kemiskinan.
Karena selama ini kemiskinan menjadi hal belum tuntas diselesaikan. Kemiskinan juga menjadi
permasalahan yang sangat kompleks dan menyebabkan efek yang hampir sama disetiap
negara, artinya kemiskinan menjadi masalah yang dihadapi dan menjadi perhatian di setiap
negara. Kemiskinan adalah gambaran suatu kondisi yang berkaitan dengan kebutuhan yang
tidak dapat terpenuhi atau kekurangan dalam berbagai kondisi hidup. Di berbagai Negara naik
atau turunnya persentase kemiskinan menjadi indikator tingkat keberhasilan suatu negara
dalam mensejahterakan masyarakatnya. Dimana jika tingkat kemiskinan di suatu negara
semakin berkurang, artinya tingkat kesejahteraan di negara tersebut meningkat dan begitupun
sebaliknya tingkat kemiskinan di suatu negara semakin bertambah artinya tingkat
kesejahteraan di negara tersebut menurun dan menggambarkan ketidakberhasilan suatu
Negara dalam pembangunan.

Istilah kemiskinan muncul ketika seseorang atau sekelompok orang tidak mampu mencukupi
tingkat kemakmuran ekonomi yang dianggap sebagai kebutuhan minimal dari standar hidup
tertentu. Kemiskinan ini berkaitan dengan pendapatan yang diperoleh setiap harinya atau
setiap bulannya dalam memenuhi tingkat konsumsi atau menjadi pengeluaran pada setiap
masyarakat. Di samping itu kemiskinan juga berkaitan dengan keterbatasan lapangan pekerjaan
dan biasanya mereka yang dikategorikan miskin tidak memiliki pekerjaan, serta tingkat
pendidikan dan kesehatan mereka pada umumnya tidak memadai. Mengatasi masalah
kemiskinan tidak dapat dilakukan secara terpisah dari masalah-masalah pengangguran,
pendidikan, kesehatan dan masalahmasalah lain yang secara eksplisit berkaitan erat dengan
masalah kemiskinan. Bagi masyarakat miskin memiliki pendapatan secara umum tidak menentu
dalam artian pendapatan yang tidak dapat diperkirakan setiap harinya. Hal tersebutdikarenakan
jenis pekerjaan yang di jalankan yang tidak memberikan pendapatan yang sesuai dengan
tingkat kebutuhan. Kemudian kemiskinan juga berkaitan tidak adanya pekerjaan yang menjadi
sumber penghasilan tetap. Sehingga kemiskinan ini pada akhirnya berdampak terhadap pola
pengeluaran, seperti pengeluaran untuk konsumsi yang tidak terpenuhi dengan baik dan
pengeluaran non konsumsi yang jarang di penuhi.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Pendapatan

Pendapatan merupakan tujuan utama dari pendirian suatu perusahaan.Sebagai suatu


organisasi yang berorientasi profit maka pendapatan mempunyai peranan yang sangat besar.
Pendapatan merupakan faktor penting dalam operasi suatu perusahaan, karena pendapatan
akan mempengaruhi tingkat laba yang diharapkan akan menjamin kelangsungan hidup
perusahaan.Ikatan Akuntan Indonesia (2019:22) mengungkapkan dalam Standar

Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) mendefinisikan Pendapatan
adalah penghasilan yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa dan dikenal
dengan sebutan berbeda seperti penjualan,imbalan, bunga, dividen, royalti dan sewa.

Menurut Harnanto (2019:102) menuliskan bahwa pendapatan adalah “kenaikan atau


bertambahnya aset dan penurunan atau berkurangnya liabilitas perusahaan yang merupakan
akibat dari aktivitas operasi atau pengadaan barang dan jasa kepada masyarakat atau
konsumen pada khususnya.

Menurut Sochib (2018:47) pendapatan merupakan aliran masuk aktiva yang timbul dari
penyerahan barang/jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama periode tertentu. Bagi
perusahaan, pendapatan yang diperoleh atas operasi pokok akan menambah nilai aset
perusahaan yang pada dasarnya juga akan menambah modal perusahaan. Namun untuk
kepentingan akuntansi, penambahan modal sebagai akibat penyerahan barang atau jasa
kepada pihak lain dicatat tersendiri dengan akun pendapatan.

Dilihat dari berbagai definisi-definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pendapatan adalah
jumlah masukan yang didapat atas jasa yang diberikan oleh perusahaan yang bisa meliputi
penjualan produk dan atau jasa kepada pelanggan yang diperoleh dalam suatu aktivitas operasi
suatu perusahaan untuk meningkatkan nilai aset serta menurunkan liabilitas yang timbul dalam
penyerahan barang atau jasa.

Menurut Sadono Sukirno mengemukakan pendapatan adalah penghasilan yang diterima tanpa
memberikan suatu kegiatan apapun yang diterima oleh suatu negara.Sedangkan menurut
Mardiasmo, pendapatan dengan definisi yang lebih luas merupakan setiap tambahan
kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari dalam
negeri maupun dari luar negeri yang dapat dipakai untuk konsumsi atau menambah kekayaan
wajib pajak yang bersangkutan dengan nama dan bentuk apapun.

Yang termasuk dalam pendapatan menurut Mardiasmo adalah :

1. Imbalan atau penggantian yang berkenaan dengan pekerjaan atau jasa. Pendapatan yang
tergolong imbalan yaitu gaji, upah, hononarium, komisi,bonus, uang pension, dan lain-lain.

2. Hadiah. Hadiah dapat berupa uang ataupun barang yang berasal dari pekerjaan, undian,
penghargaan dan lain-lain.

3. Laba usaha. Pendapatan yang berasal dari laba usaha adalah pendapatan yang didapat dari
selisih penjualan barang dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk membuat barang tersebut,
yang termasuk biaya-biayaantara lain : biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya penjualan
dan lain-lain.

4. Keuntungan karena penjualan. Pendapatan yang berasal dari keuntungan karena penjualan
adalah pendapatan yang didapat dari selisih penjualan barang dan biaya-biaya yang dikeluarkan
untuk mendapatkan barang tersebut, yang termasuk biaya-biaya antara lain : biaya
transportasi, biaya tenaga kerja, biaya penjualan dan lain-lain.

5. Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan sebagai biaya. Hal tersebut
terjadi karena kesalahan perhitungan pajak yang telah dilakukan.

6. Bunga dari pengembalian utang kredit. Setiap kelebihan pengembalian piutang dari jumlah
uang yang dipinjamkan kepada orang lain termasuk pendapatan dalam pengertian.

7. Deviden dan pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU). Pembagian laba perusahaan ataupun
koperasi yang sebanding dengan modal yang ditanamkan juga termasuk pendapatan.

8. Royalti. Royalti adalah pendapatan yang diterima dari balas jasa terhadap hak cipta yang
digunakan oleh orang lain.

9. Sewa. Sewa adalah pemindahan hak guna dari hak milik kepada orang lain dalam kurun
waktu yang telah ditentukan.

10. Penerimaan atau pembayaran berkala.

11. Keuntungan karena pembebasan utang.

12. Keuntungan karena selisih kurs mata uang asing.


13. Selisih lebih karena penilaian kembali aktiva.

14. Premi asuransi.

Menurut Faisal H. Basri, sumber pendapatan dibagi menjadi 4 kelompok,

yaitu :

1. Pendapatan dari gaji dan upah. Maksudnya yaitu imbalan dari jabatannya sebagai buruh.

2. Pendapatan dari usaha. Maksudnya yaitu imbalan dari jabatannya sebagai pemilik usaha.

3. Pendapatan dari transfer rumah tangga lain yang terdiri dari uang kiriman, warisan
sumbangan, hadiah, hibah dan bantuan.

4. Pendapatan dari lainnya yang meliputi pendapatan dari sewa, bunga deviden, pension,
beasiswa dan sebagainya. Sumber pendapatan menurut lapangan usaha yang ada di Indonesia,
yaitu :

1. Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan

2. Pertambangan dan penggalian

3. Industri pengolahan

4. Listrik, gas dan air minum

5. Bangunan

6. Perdagangan, hotel dan restoran

7. Pengangkutan dan komunikasi

8. Bank dan lembaga keuangan lainnya

9. Sewa rumah

10. Pemerintahan dan pertahanan

11. Jasa-jasa
2. Konsep Pendapatan

Eldon Hendriksen mengemukakan definisi mengenai pendapatan sebagai berikut : konsep dasar
pendapatan adalah proses arus, penciptaan barang dan jasa selama jarak waktu tertentu.
Definisi diatas memperlihatkan bahwa ada 2 konsep tentang pendapatan yaitu sebagai berikut :

1. Konsep Pendapatan yang memusatkan pada arus masuk (inflow) aktiva

sebagai hasil dari kegiatan operasi perusahaan. Pendekatan ini menganggap

pendapatan sebagai inflowof net aset.

2. Konsep pendapatan yang memusatkan perhatian kepada penciptaan barang

dan jasa serta penyaluran konsumen atau produsen lainnya, jadi pendekatan

ini menganggap pendapatan sebagai outflow of good and services. Jika

pendapatan dirumuskan dengan cara lain maka pengecualian harus dinyatakan dengan jelas,
misalnya pendapatan diakui sebelum arus masuk aktiva benar-benar

terjadi.

3. Konsep dasar pendapatan yang diungkapkan oleh Patton dan Littleton dinamakan sebagai
produk perusahaan yang menekankan bahwa pendapatan merupakan arus yaitu penciptaan
barang dan jasa oleh perusahaan.

3. Sumber Pendapatan

Pendapatan (Revenue) suatu perusahaan selain memperoleh pendapatan yang berasal dari
kegiatan utama juga memperoleh pendapatan yang berasal dari kegiatan transaksi lainnya,
maka pendapatan dapat dibedakan dalam dua kelompok yaitu Pendapatan Operasional
(Operating Revenue) dan Pendapatan Non Operasional (Non Operating Revenue).

1. Pendapatan Operasional (Operating Revenue) merupakan hasil yang didapat langsung dari
kegiatan operasional suatu perusahaan sebagai hasil usaha pokok yang dilakukan oleh
perusahaan. Pendapatan operasional merupakan ukuran yang menunjukkan seberapa besar
perusahaan yang akan menjadi keuntungan.

2. Pendapatan Non operasional (Non Operating Revenue)


merupakan pendapatan yang diterima oleh perusahaan yang tidak ada hubungannya dengan
usaha pokok yang dilakukan perusahaan dalam kegiatannya.
Rahardja dan manurung (2001) menyebutkan bahwa terdapat tiga sumber pendapatan
keluarga, yaitu:

1) Gaji dan upah

Pendapatan dari gaji dan upah merupakan pendapatan sebagai balas jasa yang diterima
seseorang atas kesediaannya menjadi tenaga kerja pada suatu organisasi.

2) Asset produktif

Pendapatan dari asset produktif adalah pendapatan yang diterima oleh seseorang atas asset
yang memberikan pemasukan sebagai balas jasa atas penggunaannya.

3) Pendapatan dari pemerintah

Pendapatan dari pemerintah merupakan penghasilan yang diperoleh seseorang bukan sebagai
balas jasa atas input yang diberikan.

d. Tingkat Pendapatan

Ariyani dan Purwantini (2006) menyebutkan bahwa tingkat pendapatan seseorang digolongkan
menjadi 4 golongan yaitu:

1) Golongan yang berpenghasilan rendah (low income group), yaitu pendapatan rata-rata Rp
150.000

2) Golongan yang berpenghasilan sedang (moderate income group),yaitu pendapatan rata-rata


antara Rp. 150.000 – Rp 450.000 per bulan.

3) Golongan berpenghasilan menengah (middle income group), yaitu pendapatan rata-rata


antara Rp 450.000 – 900.000

4) Golongan yang berpenghasilan tinggi (high income group), yaitu rata-rata pendapatan
perbulan lebih dari Rp. 900.000 Tingkatan penghasilan menurut Badan Pusat Statistik tahun
2012 adalah:

1) Golongan atas, yaitu pendapatan rata-rata antara Rp 2.500.000 – Rp3.500.000 per bulan.

2) Golongan menengah, yaitu pendapatan rata-rata antara Rp1.500.000 – Rp 2.500.000

3) Golongan bawah, yaitu pendapatan rata-rata kurang dari Rp1.500.000 per bulan
4. Karakteristik Pendapatan

Dari definisi dan teori pendapatan menurut para ahli diatas, dapat diketahui karakteristik yang
membentuk pengertian pendapatan, yaitu :

1. Aliran masuk atau kenaikan aset adalah jumlah aset baru yang diterima dari konsumen, aliran
dari dana konsumen, kenaikan laba ekonomi, laba penjualan aset.

2. Kegiatan yang mempresentasi operasi utama atau sentral yang terus menerus adalah
pendapatan dari kegiatan normal perusahaan biasanya diperoleh dari hasil penjualan barang
atau jasa yang berhubungan dengan kegiatan utama perusahaan.

3. Pelunasan, penurunan, atau pengurangan kewajiban dimana suatu entitas mengalami


kenaikan aset sebelumnya, misalnya menerima pembayaran dimuka dari pelanggan,
pengiriman barang, atau pelaksanaan jasa akan mengurangi kewajiban yang menimbulkan
pendapatan. Jadi kenaikan aset,pendapatan dapat diartikan sebagai penurunan kewajiban.

4. Suatu entitas maksudnya adalah pendapatan didefinisi sebagai kenaikkan asset bukannya
kenaikan ekuitas bersih meskipun kenaikkan aset tersebut akhirnya berpengaruh terhadap
kenaikan ekuitas bersih.

5. Produk perusahaan maksudnya dimana aliran aset dari pelanggan berfungsi hanya sebagai
pengukur, tetapi bukan pendapatan itu sendiri. Produk fisik yang dihasilkan oleh kegiatan usaha
itulah yang merupakan pendapatan. Produk merupakan pencapaian dari tiap kegiatan
produktif. Pendapatan merupakan aliran masuk aset (unit moneter) dan hal tersebut berkaitan
dengan aliran fisis berupa penyerahan produk (output) perusahaan.

6. Pertukaran produk, harus dinyatakan dalam satuan moneter untuk dicatat kedalam system
pembukuan. Satuan moneter yang paling objektif adalah jika jumlah rupiah tersebut
merupakan hasil transaksi atau pertukaran antara pihak independen.Menyandang beberapa
nama atau mengambil beberapa produk, dimana pendapatan merupakan konsep yang bersifat
generik dan mencakupi semua pos dengan berbagai bentuk dan nama apapun.

5. Penilaian Pendapatan

Standar akuntansi memberikan pedoman dasar penilaian yang dapat digunakan untuk
menentukan berapa rupiah yang diperhitungkan dan dicatat pertama kali dalam suatu transaksi
atau berapa jumlah rupiah yang harus diletakkan pada suatu akun dalam laporan keuangan.
Ada empat dasar penilaian pendapataan yaitu biaya histori, biaya kini, nilai realisasi atau
penyelesaian, dan nilai sekarang adalah sebagai berikut :

1. Biaya Histori (Historical Cost) : aktiva dicatat sebesar pengeluaran kas (atau setara kas) yang
dibayar sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aktiva tersebut pada
saat perolehan.

2. Biaya Kini (Current Cost) : aktiva dinilai dalam wujud kas (atau setara kas) yang seharusnya
dibayar bila aktiva yang sama atau setara yang diperoleh sekarang.

3. Nilai Realisasi atau Penyelesaian (Realization/Settlement Value) : aktiva dinyatakan dalam


jumlah kas (atau setara kas) yang sama atau setara aktiva yang sekarang dengan menjual aktiva
dalam pelepasan normal.

4. Nilai Sekarang (Present Value) : aktiva dinyatakan sebesar kas masuk bersih dimasa depan
yang didiskontokan kenilai sekarang dari pos yang diharapkan dapat memberikan hasil dalam
pelaksanaan usaha normal.

6.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan

Menurut Boediono, faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan adalah sebagai berikut :

1. Jumlah faktor-faktor produksi yang dimiliki yang bersumber pada hasil-hasil tabungan tahun
ini dan warisan atau pemberian .

2. Harga per unit dari masing-masing faktor produksi, harga ini ditentukan oleh penawaran dan
permintaan di pasar faktor produksi.

3. Hasil kegiatan oleh anggota keluarga sebagai pekerjaan sampingan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Menurut Junaidi Zakaria, faktor-faktor yang


mempengaruhi pendapatan adalah sebagai berikut:

a. Konsumsi

Semakin meningkat konsumsi maka semakin meningkat pula pembelian untuk berbagai jenis
barang, maupun untuk menabung. Akan tetapi pengeluaran untuk makan akan menurun pada
batas tertentu, dan untuk barang-barang rekreasi dan barang mewah pembeliannya akan
meningkat searah dengan peningkatan pendapatan
b. Investasi

Investasi mempunyai hubungan dengan tabungan. Dimana pendapatan yang diterima sebagian
dipakai untuk konsumsi dan sebagiannya lagi untuk tabung. Dari segi pengeluaran, pendapatan
itu dipergunakan sebagian untuk pengeluaran konsumsi dan sebagian untuk pengeluaran
investasi.

Menurut Susilo Priyono dan M.Soerata ada 10 hal yang mempengaruhi pendapatan yaitu :

a. Motifasi untuk memperoleh pendapatan


Motifasi memberikan dorongan kepada seseorang supaya segala tindakannya diarahkan
standar prestasi yang diterapkan, dalam hal ini prestasi bisnisnya. Tindakan yang dilakukan
selalu diberikan ukuran yang jelas, hal ini dikarenakan mereka belum tahu bahwa keberhasilan
suatu usaha selalu diawali dengan tindakan yag terukur seperti halnya pendapatan

b. Bersikap optimis dan berfikir positif

Bersikap optimis dan berfikir positif mempunyai kandungan makna pantang menyerah, tidak
mudah putus asa dalam menghadapi setiap ujian tantangan dalam kehidupan usahanya

c. Berfikir kreatif dan inovatif

Berfikir kreatif dan inovatif adalah kemampuan untuk menentukan hal-hal baru dan selalu
mencari alternatif pemecahan masalah dengan cara-cara efektif dan efisien

d. Wawasan luas kedepan

Wawasan yang dimiliki oleh pengusaha didasarkan pada analisis yang cermat, dan logis
terhadap berbagai hal yang menyangkut fakta-fakta bisnis yang terjadi saat ini dan tren
kedepan, ia mampu memprediksi dengan tingkat akurasi tinggi mendekati kenyataan,kecuali
karena adanya faktor “faktor majeur” yang tidak mungkin dihindari oleh banyak orang, bencana
alam atau kerusuhan

e. Keberanian mengambil resiko moderat

Dalam hal ini seorang pebisnis harus dapat mengambil resikoberdasarkan atas pertimbangan
yang rasional terhadap tingkatkeberhasilan atau kegagalan resiko yang ideal memakai standar
prestasi (resiko moderat), resiko yang memungkinkan seseorang mendapat hasil optimal
dengan prestasi ditangan
f. Mengambil keputusan

Kemampuan membuat keputusan dan keberanian mengambil resiko adalah salah satu unsur
pokok dalam mencari pendapatan pedagang atau pebisnis ada kalanya dihadapkan pada
permasalahan yang harus dengan cepat, tepatdan cermat diatasi dan dicarikan pemecahannya.
Saat itulah keputusan yang tepat harus diambil

g. Kemampuan bekerja sama

Dalam dunia usaha, kerjasama usaha dijalin untuk meningkatkan daya saing perusahaan.
Kehidupan sebuah usaha didukung oleh berbagai pihak, tidak bisa berdiri sendiri, selalu
berkaitan dan saling ketergantungan satu sama lain. Hubungan paling sederhana misalnya
pedagang dengan konsumen. Kerja sama ini dapat dijalin dengan baik apabila didasarkan atas
kesamaan kepentingan. Salah satunya memperoleh terpenuhinya kebutuhan konsumen
sehingga pebisnis men income.

h. Kemampuan berkomunikasi

Komunikasi adalah roh dari usaha. Buah dari komunikasi adalah saling pengertian, kerjasama,
koordinasi serta tindakan-tindakan nyata. Tidak ada keberhasilan bisnis atau usaha tanpa
adanya komunikasi bahkan keterhambatan komunikasi dapat membawa kerugian yang besar.

i. Kemampuan memimpin

Tujuan suatu usaha dapat tecapai atau tidak tercapai bergantung pada kepemimpinan. Pebisnis
yang memiliki kepemimpinan yang cakap akan membawa perusahaan mencapai setiap tujuan
yang diterapkan selain itu pendapatanpun dapat diperoleh

j. Kemampuan bekerja secara mandiri

Para pebisnis harus mampu bekerja secara mandiri dalam berbagai situasi, bahkan dalam
situasi konflik sekalipun. Kemandirian adalah bagian hidup dari pebisnis. Sehingga dapat
memperoleh pendapatan meskipun kondisi keungannya tidak sesuai dengan kondisi ekonomi
saat ini.
7.Standar Pendapatan yang Baik Adapun standar pendapatan yang baik adalah:

1. UU pemerintahan

Ukuruan kesejahteraan keluarga dapat dilihat kesanggupannya dalam memenuhi kebutuhan


fisik, psikologis, sosial, dan kerohanian. Dan kesejahteraan dapat diraih jika seseorang dapat
mengakses pekerjaan, pendapatan, pangan, pendidikan, tempat tinggal, kesehatan dan lainnya.
Standar pendapatan menurut pemrintah adalah apabila ia digaji sebesar UMR

2. Kebutuhan
Kebutuhan sehari-hari merupakan suatu hal yang tidak bisa terlepas dari kehidupan manusia itu
sendiri. Kebutuhan itu bisa tercukupi seperti sandang, pangan dan papan apabila memperoleh
penghasilan yang cukup, karena dari kecukupan dalam memenuhi kebutuhan sehari-harilah ia
dikatakan berpenghasilan besar. Dalam arti lain semakin besar penghasilan yang diperoleh
seseorang maka ia bisa berinvestasi hartanya keberbagai tempat seperti berinvestasi diBank.

3. Perbandingan tempat sekarang dengan tempat lain

Tempat sangat menetukan kesuksesan dalam berdagang, karena tempat merupakan peran
yang sangat penting dalam menjalankan usaha. Dalam hal ini tempat juga menetukan suatu
penghasilan seseorang. Apabila memliki suatu tempat yang strategis tentu saja akan dapat
mengebangkan laju usaha seseorang kedepannya. Perbandingan tempat sangat diperlukan
gunanya untuk minimalisirkan lokasi dengan ongkos terkecil dan tempat yang penerimaan
keuntungan terbesar.

4. Pendidikan
Statistik menunjukkan orang yang menempuh pendidikan lebih tinggi cenderung menghasilkan
lebih banyak uang dari pada mereka yang tidak. Ini seringkali membutakan mata masyarakat
yang akhirnya cenderung menganggap bahwa seorang tidak akan mendapatkan penghasilan
tinggi sebelum mereka menempuh pendidikan setinggi-tingginya. Ini tentu saja merupakan
mitos yang salah. Yang benar adalah pendidikan yang tinggi bias membantu seseorang untuk
mendapatkan penghasilan yang lebih besar, meski hal itu bukan satu-satunya jaminan. Kita
banyak melihat para wiraswastawan yang tidak lulus pendidikan tinggi bisa mendapatkan
penghasilan yang besar.Namun demikian kebanyakan dari mereka yang memiliki pendidikan
tinggi biasanya berpenghasilan lebih besar

8. Pengakuan Pendapatan
Dalam PSAK 23, pendapatan itu sendiri terdiri dari penjualan barang, penjualan jasa, bunga,
royalti, dan deviden. Pengakuan pendapatan yang terdapat dalam PSAK No. 23, merupakan
Pendapatan dari penjualan barang diakui jika seluruh kondisi dibawah ini dapat dipenuhi:

a. Entitas telah memindahkan risiko dan manfaat atas kepemilikan barang secara signifikan
kepada pembeli.

b. Entitas tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atas
barang ataupun melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual.

c. Jumlah pendapatan dapat diukur secara handal.

d. Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi akan mengalir ke
entitas.

e. Biaya yang akan terjadi sehubungan dengan transaksi penjualan dapat diukur dengan andal.

9. Klasifikasi Pendapatan

Menurut Kusnadi menyatakan bahwa pendapatan dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian,
yaitu :

1) Pendapatan Operasional

Pendapatan Operasional adalah pendapatan yang muncul dari penjualan produk atau jasa,
barang dagangan dalam periode tertentu yang menjadi kegiatan utama perusahaan yang
bersangkutan langsung dengan usaha dalam menjalankan pokok perusahaan. Selama
perusahaan melakukan kegiatannya, perusahaan menerima pendapatan tersebut dan sifatnya
normal sesuai dengan usaha dan tujuan perusahaan. Setiap perusahaan mempunyai
pendapatan operasional yang berbeda sesuai usaha yang dikelola perusahaan tersebut.
Pendapatan yang bersumber dari penjualan termasuk salah satu jenis pendapatan operasional
perusahaan. Penjualan tersebut berbentuk penjualan barang dan penjualan jasa yang menjadi

tujuan utama dari usaha pokok perusahaan.Pendapatan operasi dapat diperoleh dari dua
sumber yaitu :

a) Penjualan kotor adalah semua penerimaan dari penjualan barang atau jasa yang belum
diperhitungkan dengan berbagai potonganpotongan atau pengurangan lainnya untuk
dibebankan kepada pembeli.

b) Penjualan bersih adalah semua penerimaan dari penjualan barang atau jasa yang sudah
dikurangi dengan berbagai potongan-potongan yang menjadihak pihak pembeli.
2) Pendapatan Non Operasional

Pendapatan yang muncul bukan dari penjualan produk atau jasa, barang dagangan dan
pendapatan tersebut didapat perusahaan dalam periode tertentu.

Berikut macam-macam dari pendapatan non operasional:

a) Pendapatan yang didapat dari penggunaan aktiva oleh pihak lain yang berupa pendapatan
sewa,royalti, bunga, dan lain-lain.

b) Pendapatan yang didapat dari penjualan aktiva diluar barang yang diproduksi yang berupa
penjualan surat-surat berharga dan lain-lain.

Pendapatan diluar usaha perusahaan di bidang manufaktur dan perdagangan yaitu berupa
pendapatan sewa, royalti, bunga, laba, penjualan aktiva tetap,investasi jangka panjang dan
dividen. Dan keuntungan yang dimaksud adalah pendapatan yang diperoleh dari peningkatan
ekuitas dari transaksitransaksi yang bukan kegiatan utama dari entitas serta keadaan-keadaan
yang mempengaruhi entitas selain yang dihasilkan dari investasi pemilik.

10.Jenis-jenis Pendapatan
Secara garis besar pendapatan digolongkan menjadi tiga golongan yaitu:
1) Gaji dan upah. Imbalan yang diperoleh setelah orang tersebut melakukan pekerjaan untuk
orang lain yang diberikan dalam waktu satu hari, satu minggu maupun satu bulan.

2) Pendapatan dari usaha sendiri, yaitu penerimaan yang didapat dari hasil produksi usaha yang
dimiliki seseorang atau anggota keluarga dan tenaga kerja dari anggota keluarga sendiri dengan
tidak memperhitungkan biaya sewa kapital.

3) Pendapatan dari usaha lain yaitu pendapatan yang didapat tanpa melakukan kerja dan
pendapatan tersebut biasanya pendapatan sampingan misalnya pendapatan dari menyewakan
rumah, pendapatan pensiunan, bunga dari uang, dan sumbangan dari orang lain.

11. Pengukuran Pendapatan


Pengukuran pendapatan dengan satuan atau ukuran moneter dan penetapan waktu bahwa
pendapatan tersebut dapat dilaporkan sebagai pendapatan.Pengakuan pendapatan adalah
pencatatan jumlah secara resmi kedalam sistem akuntansi sehingga jumlah tersebut terefleksi
dalam statement keuangan. Pendapatan dapat diakui apabila memenuhi kualitas keterukuran
(measurability) dan keandalan (realibility). Berdasarkan waktu dan jenis usahanya, pengakuan
pendapatan tidak dapat disamakan satu sama lain.Perusahaan yang bergerak di bidang yang
berbeda akan mempunyai cara yang berbeda dalam pengakuan dan pencatatan
pendapatannya. Pengakuan pendapatan tidak selalu dilakukan saat penjualan telah terjadi.

12.Unsur-unsur Pendapatan
Pendapatan itu diperoleh adalah termasuk dari unsur-unsur pendapatan, adapun unsur-
unsur pendapatan tersebut antara lain:

1)Pendapatan dari hasil produksi barang atau jasa.


2) Imbalan yang diterima atas penggunaan aktiva atau sumber-sumber ekonomis perusahaan
oleh pihak lain
3) Penjualan aktiva diluar barang dagangan merupakan unsur-unsur pendapatan lain-lain suatu
perusahaan.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Dilihat dari berbagai definisi-definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pendapatan
adalah jumlah masukan yang didapat atas jasa yang diberikan oleh perusahaan yang bisa
meliputi penjualan produk dan atau jasa kepada pelanggan yang diperoleh dalam suatu
aktivitas operasi suatu perusahaan untuk meningkatkan nilai aset serta menurunkan liabilitas
yang timbul dalam penyerahan barang atau jasa.Menurut Sadono Sukirno mengemukakan
pendapatan adalah penghasilan yang diterima tanpa memberikan suatu kegiatan apapun yang
diterima oleh suatu negara.Sedangkan menurut Mardiasmo, pendapatan dengan definisi yang
lebih luas merupakan setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh
wajib pajak, baik yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri yang dapat dipakai
untuk konsumsi atau menambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan dengan nama dan
bentuk apapun.Pendapatan yang berasal dari keuntungan karena penjualan adalah pendapatan
yang didapat dari selisih penjualan barang dan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
mendapatkan barang tersebut, yang termasuk biaya-biaya antara lain : biaya transportasi, biaya
tenaga kerja, biaya penjualan dan lain-lain.Sumber Pendapatan Pendapatan (Revenue) suatu
perusahaan selain memperoleh pendapatan yang berasal dari kegiatan utama juga
memperoleh pendapatan yang berasal dari kegiatan transaksi lainnya, maka pendapatan dapat
dibedakan dalam dua kelompok yaitu Pendapatan Operasional (Operating Revenue) dan
Pendapatan Non Operasional (Non Operating Revenue).c. Berfikir kreatif dan inovatif Berfikir
kreatif dan inovatif adalah kemampuan untuk menentukan hal-hal baru dan selalu mencari
alternatif pemecahan masalah dengan cara-cara efektif dan efisien

SARAN
Dilihat dari berbagai definisi-definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pendapatan adalah
jumlah masukan yang didapat atas jasa yang diberikan oleh perusahaan yang bisa meliputi
penjualan produk dan atau jasa kepada pelanggan.Jadi saran saya dalam hal ini saya
berpendapat jika bahwa pendapatan itu dihasilkan oleh produk atau hjasa yang
berkualiats,tidak hanya itu terlebih lagi pendapatan akan meningkat jika semua elemen seperti
proses yang baik,produk yang baik,jasa yang baik tentu menghasilkan penghasilan yang baik
juga.
DAFTAR PUSTAKA

https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/5122/8/
UNIKOM_Stefanie_Bab%20II.pdf
http://repository.stei.ac.id/6383/3/bab%202.pdf

Anda mungkin juga menyukai