Anda di halaman 1dari 7

Pendapatan

Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian

Dalam bisnis, pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh perusahaan dari aktivitasnya,
kebanyakan dari penjualan produk dan/atau jasa kepada pelanggan. Bagi investor, pendapatan
kurang penting dibanding keuntungan, yang merupakan jumlah uang yang diterima setelah
dikurangi pengeluaran.

Pertumbuhan pendapatan merupakan indikator penting dari penerimaan pasar dari produk dan
jasa perusahaan tersebut. Pertumbuhan pendapatan yang konsisten, dan juga pertumbuhan
keuntungan, dianggap penting bagi perusahaan yang dijual ke publik melalui saham untuk
menarik investor.

Pendapatan (revenue) dalam arti luas adalah penghasilan yang diperoleh masyarakat
(baik perorangan maupun perusahaan) atas prestasi kerjanya dalam periode
tertentu, baik harian, mingguan, bulanan maupun periode tahunan. Pendapatan
merupakan salah satu unsur penting dalam pembentukan laba rugi perusahaan.

Pengertian Pendapatan
Banyak yang memberikan definisi berbeda beda tentang arti pendapatan, akan
tetapi secara garis besar pendapatan adalah hasil (uang) yang diperoleh atas
kegiatan yang dilakukan perusahaan atau individu pada periode tertentu. Berikut
beberapa pengertian tentang pendapatan:

Menurut Kamus besar bahasa indonesia, pendapatan adalah: hasil kerja (usaha atau
sebagainya),

Sedangkan menurut kamus manajemen pendapatan adalah uang yang diterima oleh
perorangan, perusahaan & organisi lain dalam bentuk upah, gaji, sewa, bunga,
komisi, ongkos, dan laba.

Menuru Soemarso S.R dalam bukunya Akuntansi Suatu Pengantar, Edisi lima , hal 54.
Pendapatan adalah jumlah yang diebabankan kepada langganan untuk barang dan
jasa yang dijual. Pendapatan adalah aliran masuk (inflow)aktiva atau pengurangan
utang yang diperoleh melalui hasil penyerahan barang atau jasa kepada para
pelanggan

Dalam kamus atau istilah akuntansi, pengertian pendapatan (revenue) adalah harga
barang yang terjual atau sewa jasa oleh perusahaan kepada pihak lain sebagai ganti
kas atau aktiva lainnya; atau suatu arus masuk aktiva (tidak selalu kas) dalam
pertukaran dengan barang dan jasa yang dijual perusahaan).

Pendapatan adalah kenaikan gross di dalam asset & penurunan gross dalam
kewajiban yang dinilai berdasarkan prinsip akuntansi yang berasal dari kegiatan
mencari laba. (Sofyan Syafri. 2002:58)

Sedangkan menurut Niswonger (1999:45), menekanankan pada konsep pengaruh


terhadap ekuitaas pemiliik, yaitu pendapatan (revenue) adalah peningkatan ekuitas
pemilik yang diakibatkan oleh proses penjualan barang dan jasa kepada pembeli.

Adanya perbedaan terhadap definisi pendapatan oleh para ahli diatas, karena latar
belakang disiplin ilmu yang berbeda dengan penyusunan konsep pendapatan bagi
pihak tertentu.

Konsep pendapatan belum sepenuhnya dapat dijelaskan secara universal oleh


pemakai akuntansi, karena pemakai informasi laporan keuangan khususnya laba rugi
yang memuat tentang pendapatan berguna untuk masing masing pemakai laporan
yang berbeda beda, bergantung dari sudut mana ia memandangnya.

Secara garis besar konsep pendapatan dibedakan menjadi dua sisi yaitu:

 Konsep pendapatan dari sisi ilmu ekonomi dan


 Konsep pendapatan dari sisi ilmu akuntansi

1. Konsep pendapatan dari sisi ilmu ekonomi

Pendapatan adalah nilai maksimum yang dapat dikonsumsi oleh seorang dalam
seminggu dengan mengharapkan keadaan yang sama pada akhir periode seperti
keadaan semula.

Dari definisi tersebut menjelaskan bahwa pola kuantitatif pengeluaran terhadap


konsumsi selama satu periode. Secara garis besar, pendapatan adalah jumlah harta
kekayaan awal periode ditambah keseluruhan hasil yang diperoleh selama satu
periode, bukan hanya yang dikonsumsi.

Menurut Wild (2003:311), konsep pendapatan menurut ilmu ekonomi adalah


“economic income is typically measured as cash flow plus the change in the fair
value of net assets. Under tihs defenitions, incone includes both realized (cash
flow) and unrealized (holding gain or loss) components”.
Menurut wild secara khusus, pendapatan dapat diukur sebagai aliran kas ditambah
perubahan dalam nilai bersih aktiva. Ia memasukkan pendapatan yang dapat
direalisasi sebagai komponen pendapatan.

Dari penjelasan wild diatas menurut ilmu ekonomi mengindikasikan adanya suatu
aliran dan (kas) yang terjadi dari satu pihak kepihak lainnya. Menurut Rosyidi
(1999;100) “ pendapatan harus didapatkan dari aktiva produktif”.

2. Konsep pendapatan dari sisi ilmu akutansi

Seperti dijelaskan diatas, pendapatan dari sisi ekonomi berbeda dengan akuntansi,
demikian halnya para akuntan mendefinisikan berbeda-beda satu sama lainnya. Akan
tetapi secara garis besar menitikberatkan pada masalah yang berkenaan dengan
pendapatan yang dinyatakan dalam satuan uang.

Pada dasarnya ilmu akuntansi melihat pendapatan sebagai sesuatu yang lebih
spesifik dalam pengertian yang lebih mendalam juga lebih terarah. Konsep demikian
ini sebagian besar mengikuti prinsip-prinsip pendapatan, prinisp biaya, perbandingan
dan pernyataan periode akuntansi.

Secara garis besar, ilmu akuntasi dapat dilihat dari sudut pandang.


o Menekankan kepada pertumbuhan dan peningkatan jumlah aktiva yang timbul
sebagai hasil dari kegiatan operasional perusahaan pendekatan yang
memusatkan perhatian pada arus kas masuk atau inflow.
o Menekankan kepada penciptaan barang dan jasa oleh perusahaan serta
penyerahan barang dan jasa atau outflow.

Menurut pandangan PSAK yang terdapat pada nomor 23 paragrap 06,


Ikatan Akuntansi Indonesia (2004,23.1) menyebutkan, pendapatan
adalah arus kas masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari
aktivitas normal perusahaan selama satu periode bila arus masuk itu
mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi
penanaman modal.
Karakteristik Pendapatan
Meskipun jenis pendapatan yang diperoleh suatu perusahaan berbeda-beda, akan
tetapi dari sudut akuntansi seluruh pendapatan tersebut (mulai dari kelompok
pendapatan yang berasal dari penjualan barang jadi hingga penjualan jasa ) memiliki
karakteristik yang sama dari sisi pencatatannya.

Karakteristik pendapatan dibedakan menjadi dua bagian, yaitu:

1. Bila saldo bertambah, harus dicatat disisi kredit. Setiap pencatatan di sisi kredit,
maka secara otomatis akan menambah saldo pendapatan tersebut.
2. Bila saldo berkurang harus dicatat disisi debet. Setiap kali pencatatan disisi debet,
maka secara otomatis akan mengurangi saldo pendapatan tersebut.

Karakteristik pendapatan adalah:

 Pendapatan muncul akibat adanya kegiatan-kegiatan pokok dari perusahaan dalam


mencari laba
 Pendapatan sifatnya berulang-ulang atau berkesinambungan, kegiatan-kegiatan
pokok tersebut pada dasarnya berada dibawah kendali manajemen.

Jenis jenis Pendapatan


Secara garis besar, komponen pendapatan yang dicatat dalam laporan keuangan laba
rugi terdiri atas dua jenis, yaitu:

1. Pendapatan yang diperoleh dari kegiatan utama perusahaan


2. Pendapatan atau penghasilan yang diperoleh dari luar usaha pokok perusahaan (usaha
sampingan perusahaan)

Pada Laporan keuangan laba rugi terdapat dua kelompok pendapatan yakni:

1. Pendaptan utama

Adalah pendapatan yang berasal dari keguatan utama perusahaan

2. Pendapatan lain – lain

Merupakan pendapatan yang berasal bukan dari kegiatan utama perusahaan,


misalnya pendapatan bunga bagi perusahaan perdagangan.
Sumber – sumber Pendapatan
Sumber dan jenis pendapatan adalah unsur terpenting dan mendapat perhatian
khusus sebelum menentukan masalah pengakuan dan pengukuran pendapatan.
Kesalahan dalam menentukan jenis dan sumber pendapatan dapat mempengaruhi
posisi atau besaran pendapatan yang diperoleh, serta erat hubungannya dengan
masalah pengukuran pendapatan tersebut.

Menurut Soemarsono (2003:130) pendapatan dalam perusahaan dapat


dikelompokkan menjadi dua, yakni

1. Pendapatan operasi, Adalah pendapatan yang diperoleh dari aktivitas utama


perusahaan, dan
2. Pendapatan nono operasi, adalah pendapatan yang diperoleh selain dari kegiatan
utama perusahaan

Menurut PSAK (2004:23.1), sumber pendapatan dikelompokkan menjadi:

1. Penjualan barang

Meliputi barang yang diperoduksi untuk dijual dan barang yang dibeli pengecer atau
tanah & properti lain yang dibeli dengan tujuan untuk dijual kembali

2. Penjualan jasa

Umumnya, menyangkut tentang pelaksanaan tugas secara kontraktual telah


disepakati untuk dilaksanakan selama periode tertentu yang disepakati oleh
perusahaan. Jasa dapat diserahkan selama satu periode atau lebih.

3. Penggunaan aktiva perusahaan oleh pihak pihak lain yang menghasilkan bunga, royalti
& dividen.

Penggunaan aktiva-aktiva ini akan menimbulkan pendapatan dalam bentuk:

 Royati, pembebanan untuk penggunaan aktiva jangka panjang perusahaan, seperti hak
paten, merk dagang, hak cipta, perangkat lunak komputer, dll
 Bunga, pembebanan untuk penggunaan kas atau setara kas atau jumlah terhutang
kepada perusahaan
 Dividen, distribusi laba kepada pemegang investasi ekuitas sesui dengan proporsi
mereka dari jenis modal tertentu.
Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi volume pendapatan suatu perusahaan
antara lain:

 Kondisi & kemampuan penjualan


 Kondisi pasar
 Modal dan
 Kondisi operasional perusahaan

Selain empat faktor diatas, terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi volume
pendapatan suatu perusahaan:

 Produk

Berupa saran perbaikan yang diperlukan, misalnya desain produk akibat dari
keluahan dari para pelanggan. Tugas ini merupakan tanggung jawab manajemen
penjualan.

 Harga

Adalah jumlah uang yang harus dibayarkan untuk mendapatkan suatu produk akibat
dari keluhan pelanggan

 Distribusi

Merupakan perantara barang dari produsen ke konsumen, semakin luas jaringan


pendistribusian maka akan mempengaruhi penjualan promosi.

 Promosi

Merupakan kegiatan yang selalu dilakukan perusahaan guna menginformasikan,


mempengaruhi, dan serta mengingatkan konsumen agar memilih program yang
ditawarkan perusahaan.

Pengakuan Pendapatan
Menurut Kerangka Konseptual FASB, terdapat dua faktor penting harus
dipertimbangkan dalam memutuskan kapan suatu pendapatan atau keuntungan harus
diakui realisasi dan proses penghasilan.
1. Telah direalisasi atau dapat direalisasi
2. Telah dihasilkan atau telah terjadi

Pengakuan pendapatan diakui bilamana:

1. Telah direalisasi atau dapat direalisasikan


2. Sudah dihasilkan melalui penyelesaian yang substansial atas aktivitas yang terlibat
dalam proses menghasilkan tersebut
3. Pendapatan diakui bilamana perusahaan yang menghasilkan pendapatan telah
menyerahkan barang atau jasa yang dijanjikan (penyelesaian secara substansial)
kepada pelanggan dan saat pelanggan telah melakukan pembayaran atau setidaknya
memberikan janji pembayaran yang pasti (dapat direalisasikan) kepada perusahaan.

Pengukuran Pendapatan
Menurut (IAI) PSAK No.23 terdapat empat pengukuran pendapatan, yaitu:

1. Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat
diterima
2. Jumlah pendapatan yang timbul akibat dari suatu transaksi umumnya ditentukan oleh
persetujuan antara perusahaan dan pembeli atau pemakai aktiva tersebut
3. Imbalan tersebut berbentuk kas atau setara kas dan jumlah pendapatan adalah
jumlah kas atau setara kas yang dapat diterima. Akan tetapi, bila arus masuk dari
kas atau setara kas ditangguhkan, nilai wajar dari imbalan tersebut kurang dari
jumlah nominal dari kas yang diterima atau yang dapat diterima.
4. Bilamana barang dan jasa yang dipertukarkan (barter) untuk barang atau jasa
dengan sifat dan nilai yang sama, maka pertukaran tersebut tidak dianggap sebagai
suatu transaksi yang mengakibatkan pendapatan

Anda mungkin juga menyukai