Anda di halaman 1dari 16

FOREIGN DIRECT INVESTMENT (FDI)

PADA HYUNDAI MOTOR COMPANY

Dosen : Dr. Eri Besra, SE, MM

Oleh :

Kelompok 9

Alya Putri Arizta 2210526029

Putri Ramadhani 2210526048

Alliffia Faradina Adira 2210526049

Fatma Azzahra 2210526050

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2023
DAFTAR ISI

BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................5
2.1 Teori Investasi asing (Foreign Direct Investment/FDI)..........................................................5
2.2 Teori Foreign Direct Investment (FDI)..................................................................................6
BAB III.......................................................................................................................................9
PEMBAHASAN........................................................................................................................9
A. Jenis-Jenis Investasi Internasional.............................................................................................9
B. Manfaat Foreign Direct Investments (FDI)................................................................................9
C. Keadaan FDI di Indonesia.......................................................................................................10
D. Studi Kasus Foreign Direct Investment (FDI) pada Hyundai Motor Company.......................11
BAB IV....................................................................................................................................14
KESIMPULAN........................................................................................................................14
4.1 Kesimpulan..........................................................................................................................14
4.2 Saran....................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara berkembang yang menganut sistem perekonomian
terbuka, di mana dalam menjalankan roda perekonomiannya, pemerintah tidak luput akan
adanya interaksi dari pihak dalam negeri maupun luar negeri untuk mempercepat
pertumbuhan ekonomi Indonesia. Penanaman modal atau investasi merupakan salah satu
faktor penting dalampembangunan ekonomi yang telah diakui oleh banyak ahli ekonomi,
bahkan dikatakan bahwa tidak ada pembangunan tanpa investasi. Pada hakikatnya
investasi merupakan kegiatan awal produksi yang akan menunjang pembangunan
ekonomi. Investasi atau penanaman modal akan mempengaruhi tinggi rendahnya
pertumbuhan ekonomi dan mencerminkan tinggi atau rendahnya perekonomian suatu
negara. Penanaman modal asing merupakan aliran arus modal yang berasal dari luar
negeri yang mengalir ke sektor swasta salah satunya melalui penanaman modal asing
langsung atau biasa disebut Foreign Direct Investment (FDI).
FDI merupakan penggerak pertumbuhan ekonomi di setiap negara berkembang,
karena kehadiran FDI membawa modal baru, teknologi dan keahlian. Investasi ini
biasanya diwujudkan dalam bentuk pendirian pabrik baru, perusahaan baru, ataupun
dalam bentuk aliran modal asing pendirian cabang di negara tujuan (subsidiaries).
Pentingnya suatu negara menarik FDI dari sisi teknologi bagi
pembangunan ekonomi adalah kemajuan teknologi khususnya pada teknologi
tinggi dan rendah akan meningkatkan kemampuan produktivitas industri baik dari
aspek teknologi industri manufaktur maupun pada aspek jenis produksi. Di masa
depan, dampak perkembangan teknologi di dunia industri akan semakin penting,
yaitu telah menunjukkan bahwa segera munculnya teknologi bisnis yang
memungkinkan konsumen secara individual melakukan kontak langsung dengan
pabrik sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara langsung dan selera individu
dapat terpenuhi, dan yang lebih penting konsumen tidak perlu pergi ke toko.
Dikarenakan pengembangan teknologi yang semakin modern dengan maksud
mempermudah kegiatan manusia. Di sisi lain, penanaman Investasi Asing
Langsung (Foreign Direct Investment) diharapkan dapat menambah modal
(capital) di industri manufaktur teknologi rendah (low technology) dalam segi
peningkatan pembiayaan pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan
kesejahteraan dan taraf hidup masyarakatnya.

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana Keadaan Foreign Direct Investment (FDI) di Indonesia?
b. Bagaimana Proses Foreign Direct Investment (FDI) Hyundai Motor
Compony di Indonesia?

c.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Investasi Asing (Foreign Direct Investment/FDI)


Penanaman modal asing adalah investasi yang dananya berasal dari masyarakat luar
negeri. Sama seperti dengan penanaman modal dalam negeri di Indonesia telah diatur
dalam UU 25 tahun 2007. Menurut perundangan tersebut arti dari penananman modal
asing adalah pananman modal asing yang berada di Indonesia oleh masyarakat luar negeri
baik dengamn modal sepenuhnya dari luar negeri maupun patungan dengan masyarakat
dalam negeri. Menurut Kurniati dkk (2007) Investasi Asing Langsung (FDI) didefinisikan
sebagai investasi jangka panjang yang dilakukan secara langsung oleh investor asing di
dalam suatu bidang usaha warga negara lain.
Investasi di dalam bentuk FDI merupakan investasi yang relatif stabil di dalam jangka
panjang. FDI ini guna memepercepat pemulihan perekonomian karena mendapat bantuan
dana dan penyerapan tenaga kerja yang cukup luas. Selain itu, masuknya FDI
menunjukkan kepercayaan investor asing untuk melakukan kegiatan ekonominya di
negara tujuan sehingga mendorong capital inflow (arus modal masuk).
Menurut Kurniati dkk (2007) FDI juga dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
greenfield dan akuisisi. Investasi dengan jenis greenfield akan membangun unit produksi
yang baru sementara FDI dengan tipe akuisisi akan membeli sebagian kepemilikan dari
perusahaan yang sudah ada sebelumnya. Sementara itu, FDI juga dapat dibedakan
berdasarkan motivasi yang melatarbelakangi invetor asing, yaitu ( Kurniati dkk, 2007):
1) Resource seeking : Investasi dilakukan untuk mencari faktor-faktor produksi yang
lebih efisien di negara lain dibandingkan dengan menggunakan faktor produksi di
dalam negeri yang lebih mahal.
2) Market seeking : Investasi yang dilakukan dengan tujuan mencari pasar yang baru
atau mempertahankan pasar yang lama. Strategi ini dapat juga dilakukan sebagai
strategi pertahanan. Investasi dengan latar belakang untuk mencari pasar
direalisasikan di dalam bentuk merger dan akuisisi.
3) Efficiency seeking : Investasi dimana perusahaan berusaha untuk meningkatkan
efisiensinya dengan mengambil keuntungan dari economic scale dan scope. Tipe
FDI ini banyak digunakan di negara-negara berkembang.
1.2
2.2 Teori Foreign Direct Investment (FDI)
1) Teori Stephen Hymer
Teori mengenai investasi langsung asing dikembangkan pertama kali oleh Hymer
(1965) dengan mengembangaan teori keunggulan monopolistik modern yang
menunjukkan bahwa investasi langsung luar negeri lebih banyak terjadi dalam
industri-industri oligopolistik daripada dalam industri-industri yang beroperasi dalam
persaingan hampir sempurna (near perfect competition). Hymer mengemukakan
bahwa inti dari penanaman modal secara langsung adalah profit maksimum, yang
dapat berujung pada tindakan penguasaan sumber daya, menurunkan derajat
persaingan antar investor asing hingga kerjasama operasional diantara mereka (Agung
Nusantara, 2014) Kemudian pemikiran Hymer dikembangkan oleh Buckley-Casso
(1976) yang berasumsi bahwa pengambilan keputusan invesatsi asing didasari oleh :
(1) perusahaan harus memaksimumakan profit pada saat kondisi pasar yang tidak
sempurna, (2) pada saat kondisi pasar tidak sempurna, maka terbuka peluang
penciptaan pasar intrernal untuk memotong dampak tidak sempurnaan pasar, (3)
upaya internalisasi pasar secara internasional ini mengakibatkan terciptanya
perusahaan multinasional (MNC).
2) Teori R. Vernon
Vernon (1966) menjelaskan teori investasi asing dengan teori yang dinamakan
Model Siklus Kehidupan Produk (Product Life Cycle atau PLC) dalam tulisannya
yang berjudul International Investment and International Trade in the Product Cycle
(1996). Model ini mengemukakan bahwa suatu produk mengalami tiga tahapan, yaitu:
a) Tahap pertama yaitu tahap inovasi, dalam tahap ini produk petama kali
dikembangkan dan dipasarkan. Dibutuhkan hubungan yang erat antara kelompok
desain produksi dan pemasaran dari perusahaan dan pasar yang akan dilayani oleh
produk ini. Maka dari itu produksi dan penjualan masih dilakukan di dalam
negeri.
b) Tahap kedua yaitu perusahaan mulai memikirkan kemungkinan untuk mencari
pasar-pasar baru di negara lain yang relatif maju dan kegiatan ekspor mulai
dilakukan dengan tujuan negara dunia ketiga. Keuntungan perusahaan terletak
pada skala ekonomi dalam produksi, pengangkutan, dan pemasaran. Strategi-
strategi pennetuan harga dan lokasi didasarkan atas aksi dan reaksi multinasioanal
corporation yang lain dan bukan pada biaya kompetitif.
c) Tahap ketiga yaitu dimana produk sudah distandarisasi sehingga riset dan
ketrampilan manajemen tidak lagi penting. Tenaga kerja yang tidak terampil dan
setengah terampil mulai mendapat tempat dan konsekuensinya produk bergerak
kenegara-negara yang sedang berkembang karena ongkos tenaga kerja masih
rendah. Kemudian produk-produk yang dihasilkan di negara-negara berkemban
terseut akan diimpor kembali ke negara asal dan juga ke pasar negara yang lebih
maju. Oleh karena itu, lokasi produksi akan lebih ditentukan oleh perbedaan biaya
dan jarak pasar. Investasi di luar negeri akan dilihat sebagai suatu cara untuk
mempertahankan daya saing perusahaan dalam produk-produk inovasinya.
3) Teori J.H.Dunning
Pendekatan “ The OLI Framework” yang dikemukakan John Dunning (1977,
1981, 1988) menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penanaman modal asing
melalui teori rancangan electical (elektis). Dalam rancangan teori ini ditetapkan suatu
set yang terdiri dari tiga persyaratan yang diperlukan apabila sebuah perusahaan akan
masuk dalam penanaman modal asing. Adapun tiga persyaratan tersebut, yaitu :
a) Keunggulan Spesifik Perusahaan (Ownership Spesific Advantage), dimana
perusahaan harus memiliki keunggulan spesifik,terutama keunggulan kepemilikan
neto jika berhadapan dengan perusahaan negara lain dalam melayani pasar
tertentu terutama pasar luar negeri. Dalam hal ini terkait dengan teknologi
pemilikan, ketrampilan manajerial, pemasaran, deferensiasi produk, merk dagang,
skala ekonomi dan keperluan modal yang besar untuk pabrik dengan ukuran
efisien minimum.
b) Keunggulan Internalisasi (Internalization of Advantage) merupakan kepentingan
terbaik perusahaan untuk menggunakan keunggulam kepemilikan khas daripada
melisensikan kepada pemilik asing.
c) Keunggulan Spesifik Negara (Locational Advantage) yaitu hal yang dapat
dimanfaatkan bagi perusahaan yang berlokasi di luar negeri atau negara tuan
rumah. Misalkan, sumberdaya alam, tenaga kerja dengan biaya yang rendah dan
kepastian.The OLI Framework yang dikemukakan oleh Dunning diatas memiliki
beberapa kelemahan antara lain tidak dapat menjelaskan lebih jauh eksistensi
perusahaan asing (MNCs), khususnya mengenai perkembangan terhadap FDI.
Oleh karenanya membandingkan data dengan teori yang ada.Perkembangan
perekonomian secara global secar tidak langsung mempengaruhi pemahaman
tentang apa dan bagaiman FDI serta variabel apa yang mempengaruhinya. Hal ini
di dasarkan bahwa dinamisasi perekonomian akan tetap berjalan seiring dengan
perkembangan yang ada. Teori FDI, berdasarkan studi empiris yang pernah
dilakukan di beberapa negara telah memunculkan beberapa pendekatan baru
dalam memahami FDI ( Sarwedi, 2002)
BAB III

PEMBAHASAN

A. Jenis-Jenis Investasi Internasional


Pertumbuhan ekonomi adalah suatu indikator yang berfungsi untuk dapat mengukur
tingkat keberhasilan ekonomi suatu negara. Harrod-Domar dalam teori pertumbuhan
menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi suatu negara akan meningkat dengan
tersedianya investasi atau stok modal (Najih, 2019). Penanaman global atau investasi
internasional merupakan suatu strategi ketika suatu aktor non-negara atau korporasi
sebagai investor mendiversifikasi portofolio dengan membeli berbagai instrumen
keuangan seperti saham, reksa dana, dan sebagainya melalui investasi portofolio.

Terdapat 2 jenis investasi internasional:

1) FDI (Foreign Direct Investments)


FDI merupakan strategi yang bersifat jangka panjang. FDI atau Foreign Direct
Investment adalah suatu investasi atau dapat disebut penanaman modal yang berasal
dari pihak asing. Dengan kata lain, FDI ini adalah investasi asing. Tujuannya adalah
untuk mendapat lasting interest atau kepentingan abadi antara investor asing dengan
perusahaan dalam jangka Panjang. Jenis investasi ini dapat memberikan pengaruh
secara signifikan dari investor terhadap manajemen perusahaan. Adapun FDI bisa
dilakukan secara perseorangan maupun suatu perusahaan asing dari luar negeri.
Dalam dunia ekonomi finansial, Foreign Direct Investment digunakan sebagai media
dalam sistem ekonomi global. Akan tetapi, proses investasinya tidak dilakukan lewat
bursa saham.
2) FPI (Foreign Portfolio Investments)
FPI secara umum merupakan strategi yang bersifat jangka pendek dan menengah.
Investasi ini dilakukan suatu aktor atau korporasi dalam konteks berupa saham, surat
hutang, atau aset tertentu tapi tidak dalam tujuan mengontrol atau melakukan perintah
terhadap operasi dari pihak penerima investasi.
B. Manfaat Foreign Direct Investments (FDI)
Investasi asing langsung (FDI) memainkan peran yang luar biasa dan berkembang
dalam bisnis global. FDI dapat memberikan suatu perusahaan pasar dan saluran
pemasaran baru, fasilitas produksi yang lebih murah, akses ke teknologi baru, produk,
keterampilan dan pembiayaan. Untuk negara tuan rumah atau perusahaan asing yang
menerima investasi, dapat memberikan sumber teknologi baru, modal, proses, produk,
teknologi organisasi dan keterampilan manajemen, dan dengan demikian dapat
memberikan dorongan yang kuat untuk pembangunan ekonomi.
Panayotou (1998) dalam Sarwedi (2002) menjelaskan bahwa FDI lebih penting dalam
menjamin kelangsungan pembangunaan dibandingkan dengan aliran bantuan atau modal
portofolio, sebab terjadinya FDI disuatu negara akan diikuti dengan transfer of
technology, know-how, management skill, resiko usaha relatif kecil danlebih profitable.
Aliran modal dari suatu negara ke negara lainnya bertujuan untuk memperoleh
pendapatan yang lebih tinggi, yang lebih produktif dan juga sebagai diversifikasi usaha.
Hasil yang diharapkan dari aliran modal internasional adalah meningkatnya output dan
kesejahteraan. Disamping peningkatan income dan output, keuntungan bagi negara tujuan
dari aliran modal asing adalah:
1) Investasi asing membawa teknologi yang lebih mutakhir. Besar kecilnya
keuntungan bagi negara tujuan tergantung pada kemungkinan penyebaran
teknologi yang bebas bagi perusahaan.
2) Investasi asing meningkatkan kompetisi di negara tujuan. Masuknya perusahaan
baru dalam sektor yang tidak diperdagangkan (non tradable sector) meningkatkan
output industri dan menurunkan harga domestik, sehingga pada akhirnya akan
meningkatkan kesejahteraan.
3) Investasi asing dapat berperan dalam mengatasi kesenjangan nilai tukar dengan
negara tujuan (investment gap). Masuknya investasi asing dapat mengatasi masalah
tidak tercukupinya valuta asing yang digunakan untuk membiayai impor faktor
produksi dari luar negeri.

C. Keadaan FDI di Indonesia


Undang-Undang Penanaman Modal Asing (UU No. 1/1967) dikeluarkan untuk
menarik investasi asing guna membangun ekonomi nasional. Di Indonesia adalah
wewenang Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk memberikan persetujuan
dan ijin atas investasi langsung luar negeri. Dalam dekade terakhir ini pemodal asing
enggan menanamkan modalnya di Indonesia karena tidak stabilnya kondisi ekonomi dan
politik. Kini muncul tanda-tanda bahwa situasi ini berubah: ada sekitar 70% kenaikan
FDI di paruh pertama tahun 2005, bersamaan dengan tumbuhnya ekonomi sebesar 5-6%
sejak akhir 2004. Pada awal 2005, Inggris, Jepang, Cina, Hong Kong, Singapura,
Australia, dan Malaysia adalah sumber-sumber FDI yang dianggap penting. Menurut data
statistik UNCTAD, jumlah total arus masuk FDI di Indonesia adalah US$1.023 milyar
pada tahun 2004 (data terakhir yang tersedia); sebelumnya US$0.145 milyar pada tahun
2002, $4.678 milyar pada tahun 1997 dan $6.194 milyar pada tahun 1996 [tahun puncak].

Perusahaan-perusahaan multinasional yang ingin menyedot sumber daya alam


menguasai pasar (baik yang sudah ada dan menguntungkan maupun yang baru muncul)
dan menekan biaya produksi dengan mempekerjakan buruh murah di negara berkembang,
biasanya adalah para penanam modal asing ini. Contoh ‘klasik’ FDI semacam ini
misalnya adalah perusahaan-perusahaan pertambangan Kanada yang membuka tambang
di Indonesia atau perusahaan minyak sawit Malaysia yang mengambil alih perkebunan-
perkebunan sawit di Indonesia. Cargill, Exxon, BP, Heidelberg Cement, Newmont, Rio
Tinto dan Freeport McMoRan, dan INCO semuanya memiliki investasi langsung di
Indonesia. Biasanya juga FDI adalah komitmen jangka-panjang. Itu sebabnya ia dianggap
lebih bernilai bagi sebuah negara dibandingkan investasi jenis lain yang bisa ditarik
begitu saja ketika ada muncul tanda adanya persoalan.

D. Profil Hyundai Motor Company


Hyundai Motor Company didirikan sejak tahun 1967 oleh Chung Ju-yung dan
bermarkas di Yangjae-dong, Seocho-gu, Seoul. Hyundai Motor Group merupakan
perusahaan global yang telah menciptakan rantai nilai berdasarkan mobil, baja, dan
konstruksi serta mencakup logistic, keuangan, IT, dan jasa dengan sekitar 250.000
karyawan di seluruh dunia, merek mobil Grup termasuk Hyundai Motor Co. dan Kia
Motors Corp. Selanjutnya, Hyundai melebarkan sayapnya di Indonesia pada tahun 2020
dengan Visi perusahaan yaitu “Progress for Humanity”, adalah dasar dari dedikasinya
dalam menyediakan jajaran produk dengan teknologi yang membantu membangun solusi
untuk masa depan yang lebih berkelanjutan. Hyundai menginvestasikan USD 1,55 miliar
untuk mengembangkan pusat manufaktur pertamanya di ASEAN. Didirikan pada tahun
2019, pabrik ini berada di lokasi seluas 8,35 juta kaki persegi (77,6 hektar) di Kota
Deltamas, Bekasi, yang akan dioperasikan oleh PT Hyundai Motor Manufacturing
Indonesia (HMMI). Perusahaan ini berencana meraih posisi terdepan dalam elektrifikasi
menurut strategi 2025 dengan berfokus dalam menghadirkan produk dan layanan yang
paling diinginkan pelanggan dan menjadi Produsen Solusi Mobilitas Cerdas.
E. Studi Kasus Foreign Direct Investment (FDI) pada Hyundai Motor Company
Hyundai merupakan salah satu merk mobil terkemuka di Indonesia. Perusahaan ini
berasal dari Korea Selatan. Hyundai adalah sebuah perusahaan otomotif yang merupakan
divisi dari Hyundai Motor Group. Hyundai didirikan sejak tahun 1967 oleh Chung Ju-
yung dan bermarkas di Yangjae-dong, Seocho-gu, Seoul. PT Hyundai Indonesia memiliki
hubungan diplomatik bilateral dengan Korea Selatan yang telah terbentuk secara resmi
pada 17 September 1973 lalu dan akan mencapai usia yang ke-50 pada 2023
Hubungan tersebut telah terbentuk dalam kerja sama pada berbagai sektor, baik
ekonomi, Pendidikan dan sosial budaya. Salah satu bentuk nyata dari adanya proses kerja
sama internasional dari hubungan Indonesia dan Korea Selatan yaitu pada fenomena
investasi Hyundai sebagai produsen yang bergerak pada bidang otomotif asal Korea
Selatan yang secara resmi mengumumkan akan membangun pabriknya di Indonesia
tepatnya di daerah Deltamas, Cikarang Tengah, Bekasi, Jawa barat dengan tujuan agar
nantinya dapat memproduksi beragam model kendaraan secara lokal (Hyundai perkuat
inovasinya di Indonesia melalui peresmian pabrik pertama di Asia Tenggara, 2022).
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengatakan investasi Hyundai
Motor ke Indonesia senilai 1,55 miliar dolar AS atau setara Rp21, 8 triliun yang dapat
memberikan nilai tambah yang besar untuk perekonomian Indonesia. Selain itu, langkah
tersebut juga dianggap sebagai bentuk komitmen yang bersifat jangka panjang dari Korea
Selatan untuk Indonesia.
Hingga saat ini, investasi langsung yang diterima Indonesia dari Korea Selatan pada
proyek Hyundai tersebut dirasa cukup memberikan keuntungan, karena Hyundai tidak
hanya berfokus pada bidang produksi, namun juga membangun berbagai infrastruktur
dalam mendukung era elektrifikasi Indonesia seperti stasiun pengisian daya yang telah
terbangun di 180 titik di seluruh penjuru Indonesia, hal tersebut juga sejalan dengan
tujuan pemerintah Indonesia dalam mempercepat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia
yang telah dirangkum pada Net Zero Emission Roadmap.
Adanya Hyundai di Indonesia ini juga dirasa menjadi cikal bakal pusat produksi
Hyundai di kawasan Asia Tenggara. Alasan Hyundai berinvestasi di Indonesia
dikarenakan Indonesia sebagai salah satu pasar utama yang fokus pada kesenangan
berkendara. Selain itu, Indonesia memiliki kapasitas berupa material utama untuk
kendaraan listrik di mana Indonesia memiliki cadangan bijih nikel laterit yang besar,
bahan utama yang diperlukan untuk produksi baterai lithium-ion sebagai komponen
penting kendaraan listrik. Saat ini, sudah ada beberapa perusahaan yang mengembangkan
industri baterai untuk mobil listrik, seperti Morowali (Sulawesi Barat). Rencana
pengembangan mobil listrik di Indonesia disambut baik oleh perusahaan seperti PT PLN
yang kini sudah menyediakan sembilan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPLU)
yang telah menyatakan siap bekerja sama dalam penggunaan mobil listrik di Indonesia
dan menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi global untuk baterai listrik. Dengan
adanya investasi ini juga dinilai dapat meningkatkan citra pada kemajuan Indonesia di
mata dunia, khususnya pada negara kawasan Asia Tenggara. Selain itu, modal dalam
negeri yang lebih mumpuni juga dapat menjadi upaya dalam menjaga stabilitas ekonomi
Indonesia. Sehingga, dari banyaknya kerja sama yang terjalin dengan pihak asing melalui
investasi internasional, Indonesia tetap dapat independent dalam menjaga dinamika
negara dan bangsanya.
Hyundai berhasil mencatat kinerja pertumbuhan penjualan mobil yang signifikan di
sepanjang 2022 dimana pihaknya mengklaim penjualan 2022 berhasil tumbuh hingga 10
kali lipat dibandingkan tahun 2021. Chief Operating Officer Hyundai Motor Indonesia
mengungkapkan bahwa Hyundai berhasil menjual sebanyak 30.000 unit mobil di
Indonesia dan dinilai konsisten terus tumbuh signifikan dari tahun ke tahun. Hyundai
berhasil menempati posisi ke-8 dengan penjualan ritel sebanyak 30.193 unit dengan
market share 3,0% di sepanjang 2022.
Foreign Direct Investment (FDI) memiliki beberapa kelebihan maupun kekurangan
diantaranya yaitu menjadi suatu kelebihan karena dapat meningkatkan ketersediaan
modal yang nantinya dapat membantu korporasi penerima investasi untuk dapat
memaksimalkan hasil produksinya, meningkatkan lapangan pekerjaan sehingga
berdampak pada menurunnya angka pengangguran, serta adanya proses transfer teknologi
terkait informasi kegiatan operasional investasi tersebut. Pada sisi lain, kekurangan dari
FDI yaitu profit tetap akan didistribusikan kepada aktor asing yang menyebabkan
keuntungan yang didapatkan oleh penerima investasi tetap akan terhitung lebih kecil,
sebagai pemicu adanya ancaman monopoli karena menekan persaingan dengan korporasi
dalam negeri sebagai kompetitor, serta akan terbentuk rasa ketergantungan terhadap
modal asing yang berbahaya jika terjadi krisis ekonomi pada salah satu pihak.
BAB IV

KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan
Investasi asing langsung (FDI) memainkan peran yang luar biasa dan berkembang dalam

bisnis global. FDI dapat memberikan suatu perusahaan pasar dan saluran pemasaran baru,

fasilitas produksi yang lebih murah, akses ke teknologi baru, produk, keterampilan dan

pembiayaan, dengan demikian dapat memberikan dorongan yang kuat untuk pembangunan

ekonomi (www.going-global.com). Untuk negara yang sedang berkembang, masuknya

investasi asing langsung juga berarti adanya kemudahan untuk memperoleh pinjaman lunak.

Sementara itu argumentasi negatif menyatakan bahwa kehadiran investasi asing langsung

dapat mengganggu stabilitas ekonomi negara tujuan (Germidis 1977).

4.2 Saran
Perdebatan mengenai investasi asing langsung sebenarnya sudah terjadi sejak lama. Pada satu

sisi investasi asing langsung dipercaya memberikan pengaruh positip terhadap pertumbuhan

ekonomi negara tujuan Effendi dan Soemantri (2003). Pertumbuhan FDI yang semakin pesat

menunjukkan bahwa potensi sumber pembiayaan asing ini relatif besar dan masih terbuka.

Hal ini sejalan dengan kemampuan dan keunggulan yang dimiliki yang terbukti memberikan

kontribusi bagi percepatan pembangunan di suatu negara. Oleh karena itu Indonesia perlu

memperbaiki infrastruktur, mengefisienkan birokrasi untuk menarik minat investor asing.

Integrasi perekonomian dalam bentuk liberalisasi perdagangan, investasi dan keuangan

mendorong peningkatan aktivitas MNCs. Perlu dilakukan kajian yang lebih komprehensif

guna mengetahui permasalahan yang sesungguhnya dihadapi, sehingga penentuan strategi

kebijakan investasi tidak akan tertinggal dari negara lain. Oleh karena itu, kebijakan
mempromosikan FDI merupakan langkah pembangunan yang strategis dan penting bagi

negara-negara berkembang yang sedang mempersiapkan industrialisasi salah satunya negara

Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Antaranews.com. 2019. Bahlil Sebut Investasi Hyundai ke Indonesia Berikan Dampak Besar.
https://m.antaranews.com/amp/berita/1181984/bahlil-sebut-investasi-hyundai-ke-
indonesia-berikan-dampak-besar. [diakses 06 Maret 2023]

Gakindo.or.id. 2022. Hyundai Perkuat Inovasinya di Indonesia, Resmian Pabrik Pertama di


ASEAN. https://www.gaikindo.or.id/hyundai-perkuat-inovasinya-di-indonesia-
resmian-pabrik-pertama-di-asean/. [diakses 06 Maret 2023]

Hyundai Indonesia. 2022. Tentang Hyundai Motors Indonesia.


https://www.hyundai.com/id/id/hyundai-story/hyundai-indonesia. [diakses 06 Maret
2023]

Hyundai Motor Group. 2020. Tentang Hyundai Motor Group.


https://tech.hyundaimotorgroup.com/id/about-hmg/. [diakses 06 Maret 2023]

Industrikontan.co.id. 2023. Penjualan Hyundai Tumbuh Hingga 10 kali Lipat Sepanjang


Tahun 2022. https://industri.kontan.co.id/news/penjualan-hyundai-tumbuh-hingga-10-
kali-lipat-sepanjang-tahun-2022. [diakses 06 Maret 2023]

Liputan 6.com. 2021. Investasi Hyundai Rp 142 Triliun Mulai Terealisasi Awal 2022.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/4661201/investasi-hyundai-rp-142-triliun-mulai-
terealisasi-awal-2022. [diakses 06 Maret 2023]

Anda mungkin juga menyukai