Anda di halaman 1dari 9

Latar Belakang

Kegiatan perekonomian suatu negara tujuan utama nya adalah untuk mensejahterakan
masyarakatnya. Dengan upaya mewujudkan tujuan tersebut, pemerintah melakukan langkah-
langkah khusus dengan menerapkan kebijakan yang kemudian diwujudkan dalam mekanisme
pemerintahan. Pemerintahan yang baik diharapkan dapat menyusun kebijakan yang tepat
sasaran. 
Ekonomi dunia yang maju menciptakan kondisi timbal balik yang saling
ketergantungan antar negara dan membentuk suatu proses kerja sama baik di sektor riil
maupun keuangan. Salah satu komponen yang berperan penting dalam globalisasi ekonomi
adalah investasi. Penanaman modal dapat digunakan sebagai sumber pembiayaan kegiatan
perekonomian dan pembangunan sarana prasarana untuk menunjang kesejahtereraan
masyarakat. Investasi diklasifikasikan menurut jenisnya yaitu, investasi langsung dan tidak
langsung. Investasi langsung atau yang biasa disebut portofolio adalah investasi melalui pasar
uang yang biasanya berjangka pendek dan lebih fluktuatif. Sedangkan investasi langsung
adalah investasi yang dilakukan melaui sektor riil dan bersifat jangka panjang. Investasi
langsung ini disebut Foreign Direct Invesment (FDI).
Menurut Jhinggan (2004), Foreign Direct Invesment (FDI) adalah penanaman modal
oleh pihak swasta dari luar negeri atau dapat dikatakan penanaman modal dilakukan dari satu
negara ke negara lain atas nama negara yang memiliki modal. Foreign Direct Invesment
(FDI) mengacu pada arus modal internasional di mana perusahaan di satu negara mendirikan
atau memperluas perusahaan mereka di negara lain dengan memanfaatkan sumber daya. Oleh
karena itu, tidak hanya pengalihan sumber daya, tetapi juga penguasaan perusahaan asing
(Krugman, 1991). Manfaat investasi asing langsung bagi Indonesia yaitu mempercepat
pemulihan ekonomi karena mendapat dukungan finansial dan dapat mempertahankan tenaga
kerja. Indonesia sebagai negara berkembang di Asia, khususnya Asia Tenggara, memiliki
potensi yang besar untuk menarik investor agar berinvenstasi di Indonesia. 
Hambatan investasi langsung asing untuk masuk ke Indonesia menjadi penghalang
investor asing. Pajak yang tinggi, lama nya proses investasi, inflasi, dan utang luar negeri
yang tinggi membuat investor enggan untuk melakukan investasi di Indonesia. Selain itu,
undang-undang ketenagakerjaan yang bersifat kaku dengan aturan tentang mempekerjakan
dan memecat yang dianggap memberatkan bisnis. Oleh karena itu, kerjasama antara
pemerintah negara dan daerah sangat diperlukan untuk menciptakan kepastian hukum.
Kepastian hukum dapat mendatangkan investor karena merupakan salah satu aspek investor
menanamkan modalnya.

Teori Konsep

Investasi asing langsung (FDI), menurut Krugman (1991), mengacu pada arus modal
internasional di mana perusahaan di satu negara mendirikan atau memperluas perusahaan
mereka di negara lain. Oleh karena itu, tidak hanya pengalihan sumber daya, tetapi juga
penguasaan perusahaan asing.

Todaro (2000) menyatakan bahwa FDI adalah dana investasi yang digunakan secara
langsung untuk kegiatan usaha atau untuk pembelian peralatan atau fasilitas produksi, seperti
membeli tanah, membuka pabrik, mengimpor mesin, membeli bahan baku, dan lain-lain.
Indonesia memperjelas pengertian penanaman modal hanya untuk penanaman modal asing
langsung menurut undang-undang dan pemilik modal langsung yang menanggung resiko.

Negara-negara berkembang umumnya percaya bahwa pembangunan ekonomi mereka


akan kembali terakselerasi jika menggunakan modal asing. Modal digunakan dalam sektor
produktif. Untuk menghimpun aliran modal asing yang lebih besar lagi, suasana yang
kondusif harus diciptakan agar modal asing dapat berpartisipasi dalam pembangunan
ekonomi . Oleh karena itu, syarat masuknya modal asing harus dipersiapkan sebaik mungkin
(Sumantoro, 1989). 

Pengertian PMA dalam UU No. 1 Tahun 1967 adalah sebagai berikut:

 UU. PMA menawarkan kesempatan kepada perusahaan untuk beroperasi sepenuhnya


dengan modal asing.
 Pihak asing menjalankan kewenangan pengambilan keputusan dengan persetujuan
pemerintah Indonesia dan tidak melanggar ketentuan yang berlaku.
 Memiliki kombinasi kepemilikan Indonesia dan asing . Ini adalah bentuk kerjasama
antara perusahaan domestik dan asing.

Bagian 2 UU Penanaman Modal Asing memberikan informasi tentang modal asing


dalam bentuk sebagai berikut:
1. Alat pembayaran asing yang bukan merupakan kekayaan nasional Indonesia dan
digunakan untuk membiayai perusahaan Indonesia dengan izin pemerintah
2. Peralatan untuk ekspansi, termasuk penemuan baru milik orang asing dan bahan yang
dibawa ke wilayah Indonesia dari negara asing.
3. Laba perusahaan digunakan untuk membiayai perusahaan

 Penanaman modal asing juga dapat disebut penanaman kembali (reinvestasi)


pendapatan perusahaan dan pemberian pinjaman jangka pendek dan jangka panjang antara
perusahaan induk dan anak perusahaan atau afiliasinya. Secara umum, FDI mengacu pada
investasi pada aset produktif, seperti akuisisi atau pembangunan pabrik, akuisisi tanah,
peralatan atau bangunan, atau pembangunan peralatan atau bangunan baru oleh perusahaan
asing.

Jika dikaitkan dengan teori pembangunan menurut peran modal asing, dapat
dijelaskan sebagai berikut:

1) Strategi Pembangunan Hirschman yang tidak seimbang

Menurut Hirschman, program pembangunan yang tidak seimbang adalah program


pembangunan yang lebih cocok untuk percepatan proses pembangunan negara-negara
berkembang. Dalam pelaksanaan program pembangunan yang tidak seimbang,
pekerjaan pembangunan menyasar beberapa kegiatan dalam waktu tertentu, yang
meningkatkan investasi dan mempengaruhi banyak kegiatan lainnya di masa
mendatang. Dengan demikian, pada semua tingkat pembangunan dimungkinkan untuk
menggunakan sumber daya yang sangat langka secara lebih efektif (Sukirno, 1985)

2) Teori pembangunan neoklasik

Penanaman modal asing adalah mereka yang dapat mengisi kesenjangan yang ada
antara tabungan yang dikumpulkan dari dalam negeri. cadangan devisa pemerintah
dan transfer keterampilan di satu sisi dan jumlah yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan pembangunan di sisi lain. Pernyataan tersebut mendukung penanaman modal
asing karena dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan negara penerima.
(Sukirno, 1985)
Sebaliknya, investasi langsung lebih penting daripada aliran bantuan atau modal
portofolio dalam menjamin kelangsungan pembangunan. Karena investasi langsung di dalam
negeri mengikuti transfer teknologi, pengetahuan dan keterampilan manajemen, risiko bisnis
relatif kecil dan lebih menguntungkan.

Negara berkembang umumnya percaya bahwa pembangunan ekonomi mereka akan


diperkuat kembali ketika modal asing digunakan. Modal digunakan dalam sektor-sektor
produktif. Untuk menghimpun aliran modal asing yang lebih besar lagi, harus diciptakan
suasana yang kondusif agar modal asing dapat berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi.
Oleh karena itu, syarat masuknya modal asing harus dipersiapkan sebaik mungkin
(Sumantoro, 1989).

Pembahasan

1. Pentingnya Foreign Direct Investment Bagi Indonesia

Ekonomi suatu negara dapat digerakkan dengan investasi, karena pembentukan modal
dapat memperbesar kapasitas produksi, menaikan pendapatan nasional maupun menciptakan
lapangan kerja baru. Penanaman modal asing (PMA) atau Foreign Direct Investment
merupakan bentuk minat dan harapan investor terhadap pengembangan Indonesia di masa
depan. Setidaknya ada 3 keuntungan yang didapat dari aliran Foreign Direct Investment
yaitu:
a. Sebagai sarana mengurangi resiko dari kepemilikan modal dengan melakukan
diversifikasi melalui investasi
b. Memberikan spread terbaik untuk pembentukan corporate governance, accounting
rules, dan legalitas dalam pasar modal
c. Arus modal secara global membatasi kemampuan pemerintah untuk membentuk
kebijakan yang kurang tepat

Untuk dapat meningkatkan investasi di Indonesia, diperlukan usaha lebih melalui


penciptaan iklim investigasi yang kondusif. Melalui penanaman modal asing (PMA),
dapatmeningkatkan aliran modal yang memungkinkan perpindahan sumberdaya capital dari
suatu negara ke negara lainnya. Peningkatan arus capital di Indonesia lebih disebabkan oleh
faktor pertumbuhan ekonomi, suku bunga, serta nilai tukar rupiah terhadap dolar (Rasyidin,
2011).
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Direct Investment di Indonesia
a. Pengaruh GDP terhadap FDI
Tingkat Produk Domestik Bruto (PDB) yang lebih tinggi menarik investor asing untuk
berinvestasi di dalam negeri (LRM Rahajeng, 2016). PDB digunakan untuk menilai
tingkat pendapatan nasional suatu negara. Negara dengan pendapatan tinggi berarti
ukuran pasar negara tersebut besar dan potensi pasarnya juga besar karena dapat
mempromosikan penjualan produk di negara tersebut. Peningkatan pendapatan nasional
dan pendapatan nasional meningkatkan permintaan barang dan jasa. Peningkatan
permintaan barang dan jasa mempengaruhi profitabilitas suatu perusahaan, sehingga
membuat investor tertarik untuk berinvestasi di negara tersebut.

b. Pengaruh Suku Bunga terhadap FDI


Suku bunga memiliki dampak negatif pada arus masuk FDI. Suku bunga yang lebih tinggi
mengurangi minat investor asing untuk berinvestasi di suatu negara. Menurut teori klasik,
investasi adalah kebalikan dari suku bunga, dan karena itu memiliki efek negatif, karena
semakin tinggi suku bunga, semakin mahal untuk meminjam untuk membiayai investasi,
menghasilkan pengembalian yang lebih rendah dan pengembalian yang lebih rendah.
menginvestasikan. juga berkurang. Selain sejalan dengan teori yang ada, hasil temuan
juga sejalan dengan penelitian sebelumnya. Andi (2013) menemukan bahwa diantara
risiko ekonomi, suku bunga berpengaruh negatif terhadap FDI karena menurunkan FDI.
Kemudian Pardamean (2008) menemukan dalam penelitiannya bahwa suku bunga
domestik berpengaruh negatif signifikan secara statistik terhadap permintaan investasi di
Indonesia.

c. Pengaruh Inflasi terhadap FDI


Inflasi memiliki dampak negatif terhadap FDI. Oleh karena itu, ketika tingkat inflasi
meningkat, maka akan menurunkan minat investor asing untuk menanamkan modalnya di
dalam negeri. Inflasi yang tinggi berdampak pada biaya operasional perusahaan yang
meningkat karena inflasi yang tinggi meningkatkan harga barang dan jasa, sehingga biaya
operasional perusahaan juga meningkat. Peningkatan biaya operasi akan mengurangi
keuntungan perusahaan. Investor kurang tertarik untuk berinvestasi di perusahaan suatu
negara karena margin keuntungan yang lebih rendah, sehingga mengurangi jumlah
investasi yang masuk.
d. Pengaruh Utang Luar Negeri terhadap FDI
Belum banyak penelitian yang membahas dampak utang luar negeri terhadap FDI, namun
penelitian Agung (2014) menemukan bahwa utang berdampak negatif terhadap FDI di
negara berkembang. Penelitian ini konsisten dengan yang dilakukan di sini. Agung
mengatakan, adanya utang akan meningkatkan risiko pemerintah. Semakin tinggi nilai
utang, semakin besar taruhannya bagi pemerintah.

3. Kepentingan dan hambatan foreign direct investment di Indonesia

Foreign Direct Investment (FDI) atau investasi langsung asing memiliki kepentingan
dan hambatan yang berbeda-beda di Indonesia. Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang
hal tersebut:

A. Kepentingan FDI di Indonesia:


1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi: FDI dapat membantu meningkatkan
pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan memberikan sumber daya finansial,
teknologi, dan manajerial yang dibutuhkan untuk pengembangan sektor industri dan
ekonomi lainnya.
2. Menciptakan lapangan kerja: FDI dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi warga
Indonesia dan meningkatkan keterampilan pekerjaan yang ada di dalam negeri.
3. Transfer teknologi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia: FDI juga dapat
membawa teknologi dan keahlian baru ke Indonesia, meningkatkan kualitas sumber
daya manusia dan memperluas kemampuan industri dalam negeri.
4. Meningkatkan daya saing: Dengan FDI, Indonesia dapat menjadi lebih kompetitif di
pasar internasional dengan menghasilkan produk dan layanan yang lebih baik dan
lebih efisien.

B. Hambatan FDI di Indonesia:


1. Birokrasi dan peraturan yang rumit: Meskipun beberapa upaya telah dilakukan untuk
meningkatkan iklim investasi di Indonesia, birokrasi yang rumit dan peraturan yang
tidak jelas tetap menjadi kendala besar bagi investor asing.
2. Infrastruktur yang kurang berkembang: Infrastruktur di Indonesia masih belum
berkembang dengan baik, sehingga membuat biaya produksi menjadi lebih mahal dan
sulit untuk melakukan bisnis dengan efisien.
3. Ketidakpastian politik: Instabilitas politik dan keamanan di Indonesia dapat menjadi
penghalang bagi investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
4. Persaingan dari negara lain: Indonesia harus bersaing dengan negara lain dalam hal
menarik investasi asing, seperti Vietnam, Malaysia dan Thailand, sehingga
memerlukan strategi yang efektif untuk tetap menjadi pilihan utama bagi investor
asing.

Itulah beberapa kepentingan dan hambatan FDI di Indonesia. Penting bagi


pemerintah dan investor untuk memahami kendala dan peluang yang ada, sehingga dapat
mengoptimalkan manfaat yang diberikan oleh investasi langsung asing.

Kesimpulan

Kesimpulan dari pembahasan mengenai kepentingan dan tantangan (hambatan) Foreign


Direct Investment (FDI) bagi Indonesia, termasuk juga Lampung, adalah sebagai berikut:
Kepentingan FDI bagi Indonesia:
A. FDI dapat membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui
peningkatan investasi, produksi, dan ekspor.
B. FDI dapat membantu meningkatkan lapangan kerja dan pendapatan masyarakat
melalui pembukaan perusahaan dan peluang kerja baru.
C. FDI dapat membantu transfer teknologi dan peningkatan kualitas produk dan layanan
di Indonesia melalui pengalaman dan pengetahuan perusahaan asing.

Tantangan (hambatan) FDI bagi Indonesia:


A. Persaingan dengan negara lain dalam menarik investasi asing.
B. Masalah regulasi dan birokrasi di Indonesia yang dianggap masih rumit dan tidak
ramah investasi.
C. Kondisi infrastruktur yang belum memadai dan kurangnya ketersediaan tenaga kerja
terampil.
D. Masalah korupsi yang masih menjadi masalah serius di Indonesia.

Kesimpulan akhirnya adalah bahwa FDI memiliki potensi besar untuk membawa manfaat
ekonomi bagi Indonesia, termasuk juga Lampung. Namun, tantangan dan hambatan yang ada
harus diatasi agar Indonesia dapat menarik investasi asing dengan lebih efektif dan
memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah dan
semua pemangku kepentingan harus bekerja sama untuk mengatasi tantangan dan
menciptakan lingkungan investasi yang lebih kondusif di Indonesia.

Daftar Pustaka

(Andika Wahyu Wibowo Ida 2007; Camenia Jamil and Restu Hayati 2020; Lutfi Rahmawati
Margaining Rahajeng 2013; Wahyu et al. 2022)Andika Wahyu Wibowo Ida, Bagus Rai
Djaja. 2007. “Kendala Perizinan Penanaman Modal Asing Di Indonesia.” 1–5.

Camenia Jamil, Poppy, and Dan Restu Hayati. 2020. “Penanaman Modal Asing Di
Indonesia.” Jurnal Ekonomi KIAT 31(2):1–4.

Lutfi Rahmawati Margaining Rahajeng. 2013. “Analisis Faktor Yang Mempengaruhi


Masuknya Foreign Direct Investment (FDI) Negara Berkembang Di Kawasan ASEAN
(Indonesia, Malaysia, Thailand, Kamboja Dan Vietnam) Periode 1995-2014 Lutfi.”
Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents 171(6):12–26.

Wahyu, Defrianto, Putra Pratama, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Eni Setyowati,


Universitas Muhammadiyah Surakarta, and Article Info. 2022. “STUDI ANALISIS
FAKTOR PENGARUH PERTUMBUHAN FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI
INDONESIA TAHUN 2010-2020.” 11(3).

Habibi, A., & Hidayat, W. (2017). Analisis Pengaruh Economic Freedom Terhadap Foreign
Direct Investment Di Negara ASEAN. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 15(1), 87-100.

Wibowo, A., & Rai Djaja, I. (2013). Kendala Perizinan Penanaman Modal Asing di
Indonesia. Kertha Negara, 1(1), 1-5.

Jamil, P. C., & Hayati, R. (2020). Penanaman Modal Asing di Indonesia. Jurnal Ekonomi
KIAT, 31(2), 1-4.

Pratama, D. W. P., & Setyowati, E. (2022). Studi Analisis Faktor Pengaruh Pertumbuhan
Foreign Direct Investment di Indonesia Tahun 2010-2020. Eqien-Jurnal Ekonomi dan
Bisnis, 11(03), 324-331.

Rahajeng, L. R. M. (2016). Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Masuknya Foreign Direct


Investment (FDI) Negara Berkembang di Kawasan ASEAN (Indonesia, Malaysia,
Thailand, Kamboja dan Vietnam) Periode 1995-2014. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB,
4(2).

Muzakki, R., & Sukim, S. (2022, November). Faktor-Faktor yang Memengaruhi Foreign
Direct Investment di Luar Jawa-Bali Tahun 2011-2020. In Seminar Nasional Official
Statistics (Vol. 2022, No. 1, pp. 1073-1082).

Erfan, R. A. (2023). Pengaruh Investasi Dan Kualitas Sumber Daya Manusia Terhadap
Pemerataan Pendapatan Di Indonesia. Jurnal Kajian Ekonomi dan Pembangunan, 5(1),
11-18.
Rahajeng,L. 2019. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Masuknya Foreign Direct
Investment (FDI) Negara Berkembang di Kawasan ASEAN (Indonesia, Malaysia,

Thailand, Kamboja dan Vietnam) Periode 1995-2014. Unversitas Brawijaya. 

Jufrida, F., Syechalad, M. N., & Nasir, M. (2016). Analisis pengaruh investasi asing langsung
(FDI) dan investasi dalam negeri terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai