Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

FOREIGN DIRECT INVESTMENT (FDI)


Diajukan untuk memenuhi salah tugas pada mata kuliah Bisnis Internasional
yang diampu oleh Dian Kurniawan., S.E., M.Si.

Disusun Oleh :
Kelompok VI
Anggota :
Sindy Aryawardana 203402011
Alif Habib Abdilah 203402026
Sofia Rahmawati Hendi 203402034
Vilda Sephia Yunita 203402036
Jundun Khair Sofja 203402037

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2022

i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur senantiasa penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah ini gua memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Bisnis Internasional.
Shalawat serta Salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
kepada keluarganya, para sahabatnya, dan kita selaku umatnya hingga akhir zaman aamiin
ya rabbal alamin.
Penyusun sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dengan maksimal. Penyusun juga mengucapkan terima kasih atas bantuan dari berbagai
pihak dalam pelaksanaan penyusunan makalah ini. Makalah yang berjudul “Foreign Direct
Investment (FDI)”.
Penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu penyusun mengharapkan segala bentuk kritik dan saran-Nya yang
membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Harapan penyusun semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.

Tasikmalaya, 26 Oktober 2022


Penyusun

Kelompok VI

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................i
DAFTAR ISI ......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................2
1.3 Tujuan .......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Foreign Direct Investment (FDI) .....................................................3
2.2 Jenis dan Bentuk Foreign Direct Investment (FDI)............................................4
2.2.1 Jenis Foreign Direct Investment (FDI) ..................................................4
2.2.2 Bentuk Foreign Direct Investment (FDI) ...............................................4
2.3 Motif Investasi ke Luar Negeri ........................................................................5
2.4 Faktor-faktor yang yang mempengaruhi Foreign Direct Investment (FDI)...........6
2.5 Cara Melakukan Foreign Direct Investment (FDI) ..........................................11
2.6 Manfaat Foreign Direct Investment (FDI).......................................................12
2.7 Kelebihan dan Kekurangan Foreign Direct Investment (FDI)...........................15
2.7.1 Kelebihan Foreign Direct Investment (FDI) ........................................15
2.7.2 Kekurangan Foreign Direct Investment (FDI) .....................................16
2.8 Peranan Foreign Direct Investment (FDI) terhadap pertumbuhan ekonomi
Indonesia.....................................................................................................17
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..............................................................................................20
3.2 Saran .........................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................22

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap negara membutuhkan modal untuk membiayai proyek pembangunannya.
Tentunya ketersediaan modal sangat dipengaruhi oleh laju pertumbuhan ekonomi. Bagi
sebuah negara, keberhasilan pembangunan ekonominya dapat diukur dan digambarkan
secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2007) menyatakan
bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator penting untuk melihat
keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara.
Dalam era globalisasi saat ini, transaksi internasional atau transaksi antar negara
menjadi lazim dilakukan. Transaksi ini dapat berupa perdagangan internasional, investasi
ke mancanegara atau menjalankan usaha di negara lain. Secara ekonomi tentunya kedua
belah pihak yang melakukan transaksi mendapatkan keuntungan secara ekonomis. Usaha
suatu negara untuk mencukupi tabungan di dalam negeri salah satunya dengan menarik
investor asing langsung (foreign direct investment). Kebijakan nasional merupakan kunci
daya tarik investasi asing. Dalam beberapa dekade terakhir banyak negara yang
melakukan liberalisasi terutama yang berkaitan dengan kebijakan investasi asing
langsung. Dalam hal tertentu, investasi asing hanyalah pelengkap investasi domestik.
Namun, dalam perkembangannya investasi asing langsung memiliki peranan penting
investasi secara keseluruhan.
Foreign Direct Investment (FDI) merupakan sumber pembiayaan luar negeri yang
paling potensial dibandingkan dengan sumber lain, karena sumber arus modal (capital
inflow) asing ini sebagian besar di negara berkembang akibat kesenjangan modal
(Claessens et al. 2001). Kesenjangan modal tersebut terjadi karena perkembangan
teknologi, pengurangan atau pembatasan bagi investasi asing dan akuisisi, serta
deregulasi dan privatisasi di berbagai industri. Pandangan Claessens ini sesuai dengan
pendapat Hausman dan Arias (2000) yang mengatakan bahwa foreign direct investment
adalah subsider bagi pengembangan pasar modal, karena dengan masuknya foreign
direct investment dapat mengatasi kesulitan investasi melalui pasar modal. Selain
sifatnya yang jangka panjang, FDI memberi andil dalam pertumbuhan teknologi dan
membuka lapangan kerja baru. Pandangan lain (Fritz et al. 2005) mengatakan foreign
direct investment masuk ke negara-negara yang memiliki fundamental yang baik dapat
membantu mengembangkan sistem keuangan domestik. Terjadinya FDI di suatu negara

1
akan diikuti transfer of technology, know how, management skill, resiko usaha relatif
lebih kecil dan lebih protitable.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penyusunan
makalah ini yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan Foreign Direct Investment (FDI)?
2. Apa saja yang termasuk ke dalam jenis dan bentuk dari Foreign Direct Investment
(FDI)?
3. Apa saja yang termasuk ke dalam motif investasi ke luar negeri?
4. Faktor-faktor apa saja yang menjadi penentu / yang mempengaruhi Foreign Direct
Investment (FDI)?
5. Bagaimana cara melakukan Foreign Direct Investment (FDI)?
6. bagimana manfaat yang di dapatkan dari melakukan Foreign Direct Investment
(FDI)?
7. Apa kelebihan dan kekurangan dari Foreign Direct Investment (FDI)?
8. Bagaimana peranan Foreign Direct Investment (FDI) terhadap pertumbuhan ekonomi
Indonesia?
1.3 Tujuan
Berdasarkan uraian rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penyusunan makalah
ini yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian dari Foreign Direct Investment (FDI);
2. Untuk mengetahui jenis dan bentuk dari Foreign Direct Investment (FDI);
3. Untuk mengetahui motif dari investasi ke luar negeri;
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penentu / yang mempengaruhi Foreign
Direct Investment (FDI);
5. Untuk mengetahui cara yang dapat digunakan untuk melakukan Foreign Direct
Investment (FDI);
6. Untuk mengetahui manfaat yang di dapatkan dari melakukan Foreign Direct
Investment (FDI);
7. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari Foreign Direct Investment (FDI);
8. Untuk mengetahui peranan Foreign Direct Investment (FDI) terhadap pertumbuhan
ekonomi Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Foreign Direct Investment (FDI)
Pentingnya investasi asing untuk pembangunan ekonomi bukan hal yang baru bagi
negara terbelakang, bahkan negara maju pun pada awal pembangunan banyak
bergantung pada investasi asing, terutama investasi asing langsung (Foreign Direct
Investment). FDI adalah elemen kunci dalam integrasi ekonomi internasional. FDI
menciptakan hubungan yang langsung, stabil dan tahan lama antara ekonomi. FDI juga
dinilai dapat mendorong transfer teknologi dan pengetahuan antara negara-negara, dan
memungkinkan perekonomian tuan rumah untuk mempromosikan produk-produknya
lebih luas di pasar internasional.
Disamping itu FDI juga merupakan sumber tambahan dana untuk investasi dan
dibawah lingkungan kebijakan yang tepat, dapat menjadi kendaraan penting untuk
pembangunan. FDI didefinisikan sebagai investasi lintas batas oleh entitas penduduk
dalam satu ekonomi dengan tujuan mendapatkan keuntungan dalam lingkungan
ekonomi negara lain. Keuntungan menunjukkan keberadaan hubungan jangka panjang
antara investor dan perusahaan serta tingkat signifikan pengaruh oleh investor langsung
pada manajemen perusahaan. Kriteria dasar yang digunakan adalah kepemilikan
minimal 10% dari hak suara, yang mewakili pengaruh oleh investor.
Dalam pasal 1 Undang-Undang No. 1 tahun 1967 pengertian penanaman modal
asing hanyalah meliputi penanaman modal asing secara langsung yang dilakukan
menurut atau berdasarkan ketentuan-ketentuan Undang-Undang ini dan yang digunakan
untuk menjalankan perusahaan di Indonesia, dalam arti bahwa pemilik modal secara
langsung menanggung risiko dari penanaman modal tersebut. Sedangkan pengertian
modal asing dalam Undang-Undang ini menurut pasal 2 ialah:
1. Alat pembayaran luar negeri yang tidak merupakan bagian dari kekayaan devisa
Indonesia, yang dengan persetujuan pemerintah digunakan untuk pembiayaan
perusahaan di Indonesia.
2. Alat-alat untuk perusahaan, termasuk penemuan-penemuan baru milik orang asing
dan bahan-bahan, yang dimasukkan dari luar ke dalam wilayah Indonesia, selama
alat-alat tersebut tidak dibiayai dari kekayaan devisa Indonesia.
3. Bagian dari hasil perusahaan yang berdasarkan Undang-undang ini diperkenankan
ditransfer, tetapi dipergunakan untuk membiayai perusahaan di Indonesia. Adapun
modal asing dalam Undang-Undang ini tidak hanya berbentuk valuta asing, tetapi

3
meliputi pula alat-alat perlengkapan tetap yang diperlukan untuk menjalankan
perusahaan di Indonesia, penemuan-penemuan milik orang atau badan asing yang
dipergunakan dalam perusahaan di Indonesia dan keuntungan yang boleh ditransfer
ke luar negeri tetapi dipergunakan kembali di Indonesia. Menurut Krugman (1994)
dalam Rahayu (2011) yang dimaksud dengan FDI adalah arus modal internasional
dimana perusahaan dari suatu negara mendirikan atau memperluas perusahaannya di
negara lain. Teori ekonomi menyarankan bahwa investasi internasional akan
memilih tempat alokasi penyimpanan yang paling efisien, paling ringan hambatan
untuk keluar masuknya uang, dan paling sedikit resikonya dengan cara diversifikasi
aset. Investasi internasional juga berhubungan dengan transfer teknologi. Secara
teori dan realita empirik investasi internasional sangat baik untuk pertumbuhan
ekonomi.
2.2 Jenis dan Bentuk Foreign Direct Investment (FDI)
2.2.1 Jenis Foreign Direct Investment (FDI)
Bila dilihat dari motif dan tujuannya, sebenarnya investasi asing langsung
dapat dibedakan menjadi dua jenis yang berbeda, yaitu:
1. Investasi Asing Langsung Horizontal
Menurut Kurniati et al (2007: 17), investasi asing langsung yang
dilakukan secara horizontal akan memproduksi barang yang sama di beberapa
negara. Investasi asing langsung jenis ini memiliki motivasi untuk mencari
pasar yang baru. Keuntungan dari investasi asing langsung jenis ini adalah
efisiensi di dalam biaya transportasi, karena tempat produksi yang ada
menjadi lebih dekat dengan konsumen.
2. Investasi Asing Langsung Vertikal
Menurut Kurniati et al (2007: 16), investasi asing langsung yang
dilakukan secara vertikal menyangkut desentralisasi secara geografis dari
aliran produksi perusahaan. Perusahaan akan melakukan kegiatan produksi di
negara-negara yang memiliki biaya produksi yang rendah, kemudian hasil
produksi di negara tersebut akan disalurkan kembali ke negara induk
perusahaan untuk diproses lebih lanjut.
2.2.2 Bentuk Foreign Direct Investment (FDI)
Bila dilihat dari bentuk pendiriannya, investasi asing langsung dapat
dibedakan menjadi empat bentuk yang berbeda, yaitu:
1. FDI Greenfield

4
Adalah investasi dalam bentuk pendirian unit-unit produksi baru dimana
modal asing sepenuhnya dimiliki oleh perusahaan atau investor asing di
negara penerima investasi tersebut.
2. FDI Merger
Adalah investasi dalam bentuk pembelian aset riil dengan jalan untuk
pengendalian andil kepemilikan sepenuhnya dari suatu perusahaan yang
berada di negara penerima investasi tersebut.
3. FDI Akuisisi
Adalah investasi dalam bentuk pembelian aset finansial 10 persen atau
lebih dari saham kepemilikan perusahaan yang sudah ada sebelumnya di
negara penerima investasi tersebut.
4. FDI Joint Venture
Adalah investasi dalam bentuk pendirian unit-unit produksi baru dimana
modal asing, tidak hanya dimiliki oleh investor asing, tetapi juga dimiliki
investor domestik di negara penerima investasi tersebut.
2.3 Motif Investasi ke Luar Negeri
Menurut David K. Eiteman motif yang mendasari penanaman modal asing ada tiga
yaitu, motif strategis, motif perilaku dan motif ekonomi.
1. Motif Strategis
Dalam motif strategis dibedakan dalam:
a. Mencari pasar
b. Mencari bahan baku
c. Mencari efisiensi produksi
d. Mencari pengetahuan
e. Mencari keamanan politik
2. Motif Perilaku
Motif perilaku merupakan rangsangan lingkungan eksternal dan yang lain dari
organisasi didasarkan pada kebutuhan dan komitmen individu atau kelompok.
3. Motif Ekonomi
Motif ekonomi merupakan motif untuk mencari keuntungan dengan cara
memaksimalkan keuntungan jangka panjang dan harga pasar saham perusahaan.

Sementara itu dalam teori eklektik Dunning (1980) menjelaskan bahwa terdapat tiga
motif perusahaan dalam melakukan investasi asing yaitu:
1. Locational Advantage

5
Locational Advantage terdiri dari biaya tenaga kerja yang rendah, produktivitas
tenaga kerja, tingkat pajak yang rendah, kualitas infrastruktur dan lain sebagainya.
2. Internalizational advantages
Internalizational advantages berhubungan dengan kegiatan produksi yang
dilakukan perusahaan itu sendiri dari pada dijalankan perusahaan lain melalui
lisensi.
3. Ownership advantage
Ownership advantage meliputi keunggulan perusahaan yang melebihi dari
kompetitornya dalam hal pemasaran dan teknologi.
2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Foreign Direct Investment (FDI)
Mengingat kompleksitas ekonomi global dan beragamnya kesempatan yang dihadapi
perusahaan di negara-negara yang berbeda, tidaklah mengejutkan bahwa terdapat
sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi keputusan perusahaan urtuk melakukan FDI.
Faktor-faktor ini dapat diklasifikasikan sebagal faktor pasokan, faktor permintaan, dan
faktor politik.
1. Faktor Pasokan
Keputusan perusahaan untuk melakukan FDI dapat dipengaruhi oleh faktor
pasokan, yang meliputi biaya produksi, logistik, ketersediaan sumber daya alam, dan
akses terhadap teknologi kunci.
a. Biaya Produksi
Perusahaan sering kali melakukan FDI untuk menurunkan biaya produksi.
Lokasi asing mungkin lebih menarik dibandingkan lokasi domestik karena lebih
rendahnya harga tanah, tarif pajak, sewa real estat komersial, atau karena
ketersedian yang lebih baik dan lebih rendahnya biaya tenaga kerja terampil atau
tidak terampil. Sebagai contoh, membangun sebuah fasilitas fabrikasi cip bara di
Chengdu, propinsi Sichunn di pedalaman Cina, karena biaya tenaga kerja dan
biaya tanahnya jauh lebih rendah dibandingkan di Shanghai, di mana perusahaan
tersebut telah mengoperasikan tiga fasilitas Hal serupa, Nokia membangun
sebuah pabrik perakitan telepon seluler senilai $275 juta di bagian utara. untuk
memanfaatkan biaya tenaga kerja yang rendah di area tersebut.
b. Logistik
Jika biaya transportasinya signifikan, sebuah perusahaan mungkin akan
memilih untuk merproduksi di pasar asing daripada mengekspor dari pabrik
domestik. Sebagai contoh, Heineken telah menggunakan FDI secara ekstensif
sebagai bagian dari strategi internasionalisasinya karena produknya terutama
6
adalah air. Membuat minuman mereka di tempat yang dekat dengan konsumen
asing. Bisnis internasional juga sering kali melakukan investasi negara tuan rumah
untuk mengurangi biaya distribusi. Sebagai contoh, Citrovia, sebuah perusahaan
produser. konsentrat jus jeruk dari Brasil, mengoperasikan sebuah terminal
penyimpanan dan distribusi di Pelabuhan Antwerp daripada mengirimkan ke rantai
penjual makanan Eropa secara langsung dari Brasil. Citrovia dapat memanfantkan
tarif pengiriman laut yang rendah untuk mengangkut barang mereka dalam jumlah
besar dari Brasil ke pelabuhan Belgia. Perusahaan tersebut kemudian
menggunakan fasilitas di Antwerp untak mengemas ulang dan mendistribusikun
konsentrat ke pelanggan mereka di Prancis, Jerman, dan negara-negara lain.
c. Ketersediaan Sumber Daya Alam
Perusahaan dapat menggunakan FDI untuk mengakses sumber daya alam
yang penting bugi operasi mereka. Misalnya, kerena adanya penurunan dalam
produk minyak bumi, domestik di dalam konvensional, banyak perusahaan minyak
bumi yang berpurat di AS melakukan investasi signifikan di seluruh dunia untuk
mendapatkan cadangan minyak bumi baru. Sering kali bisnis internasional
bernegosiasi dengan pemerintah untuk mendapatkan akses terhadap bahan mentah
sebagai imbalan untuk FDI. sebagai contoh Cina National Petroleum Company
menciptakan joint venture senilai $10 miliar dengan Petrol de Venezuela untuk
mengambil, menyuling, dan mengangkut 1 juta barel minyak bumi per hari dari
lembah Orinoco di Venezuela."
d. Akses Terhadap Teknologi
Motif lainnya untuk melakukan FDI adalah untuk mendepatkan akses
terhadap teknologi. Perusahaan dapat merasa lebih menguntungkan unuk
mendapatkan saham kepemilikan dalam perusahaan yang telah ada daripada untuk
membentuk kelompok ilmuwan riset dalam perusahaan untuk mengembangkan
atau menghasilkan kembali sebuah teknologi baru. Misalnya, banyak produsen
farmasi Swiss telah berinvestasi dalam perusahaaan biogenetik kecil AS sebagai
cara uatuk mendapatkan bioteknologi terkini. Contoh serupa. Doosan Infracore
dari Korea membayarkan sebesar $4,9 miliar untuk divisi Bobcat dari Ingersoll-
Rand untuk mendapatkan manfaat dari teknologi yang unggul, jaringan distribusi
yang sangat bagus, dan tim manajemen yang terampil dari Bobcat. Starbucks
akhir-akhir ini membeli sebidang tanah seluas 600 area di Kosta Rika sebagai
stasiun eksperimen untuk mengembangkan varietas kopi baru dan rahasia
penanaman kopi baru.
7
2. Faktor Permintaan
Perusahaan juga dapat melakukan FDI untuk mengembangkan pasar untuk produk
mereka. Faktor permintaan yang mendorong FDI meliputi akses pelanggan,
keunggulan pemasaran, eksploitasi keunggulan kompetitif, dan mobilitas pelanggan.
a. Akses Pelanggan
Banyak jenis bisnis internasional yang mengharuskan perusahaan untuk
mempunyai kehadiran fisik di dalam pasar. Sebagai contoh, restoran cepat saji dan
peratail harus memberikan akses yang nyaman ke gerai mereka untuk alasan
kompetitif. KFC tidak dapat memasok ayam gorengnya kepada pelanggan Jepang
dari restorannya di Amerika Serikat mereka harus mempunyai gerai yang berlokasi
di Jepang untuk melakukannya. Demikian juga keberhasilan IKEA dalam
memperluas basis pelanggannya di luar pasar negara asalnya di Swedia merupakan
hasil dari dibukanya sejumlah toko baru di seluruh dunia.
b. Keunggulan Pemasaran
FDI dapat menghasilkan beberapa jenis keunggulan pemasaran. Kehadiran
fisik dari pabrik dapat mengangkat visibilitas produk perusahaan asing di pasar
tuan rumah. Perusahaan asing tersebut juga diuntungkan s "membeli produk lokal"
aleh konsumen negara tuan rumah. Sebagai contoh, melalui iklan di majalah
seperti Tinie dan Sport Ilustrated, Toyota telah memublikasikan dampak
menguntungkan dari pabriknya di AS dan pembelian input yang mereka lakukan
pada ekonomi AS. Perusahaan juga dapat melakukan FDI untuk meningkatkan
layanan pelanggan mereka. Delta Products dari Taiwan, yang membuat baterai
untuk komputer laptop, merasa khawatir bahwa mereka tidak dapat merespon
secara cukup cepat dan fleksibel dari pabrik mereka di Cina dan Thailand untuk
memenuhi perubahan kebutuhan pelanggan mereka di AS. Seperti yang dikatakan
olen salah satu eksekutifnya. jika anda "membangun di Timur Jauh, Anda terlalu
jauh, Anda tidak dapat melakukan modilitas disaat-saat terakhir ketika produk
tersebut berada di lautan." Oleh karena itu. Delta memindahkan sebagian produksi
mereka ke sebuah pabiik Meksiko tepat di seberang perbatasan dari Nogales
Arizona, untek melayani pelanggan mereka di AS dengan lebih baik.
c. Eksploitasi Keunggulan Kompetitif
FDI dapat menjadi cara terbaik yang dilakukan perusahaan untuk
mengeksploitasi keungguian kompetitif yang telah dimilikinya. Perusahaan
pemilik merek dagang, nama merek, atau teknalogi yang bernilai dapat memilih
untuk beroperasi di negara asing daripada mengeksporaya kepada mereka.
8
Seringkali keputusan ini tergantung pada sifat produk tersebut. Misalnya
perusahaan seperti Procter & Gamble, Nesle, dan Unilever sering memilih untuk
menempatkan pabrik mereka di negara-negara di mana mereka menjual produk
mereka. Dengan melakukan itu, mereka dapat mengangkat kemampuan mereka
untuk menyesuaikan produk mereka untuk memenuhi selera lokal sambil tetap
mendapatkan keuntungan dari kekuatan nama merek dan kecakapan manufaktur
mereka.
d. Mobilitas Pelanggan
FDI sebuah perusahaan juga dapat didorong oleh FDI pelanggan atau
kliennya, jika salah satu pelanggan perusahaan membangun pabrik di luar negeri,
perusahaan tersebut dapat memutuskan dan juga menempatkan fasilitas mereka
sendiri di dekatnya, dengan demikian memungkinkan mereka untuk tetap
memasok pelanggan mereka secara cepat dan penuh perhatian. Hal yang sama
pertingnya, pembangunan fasilitas baru akan mengurangi kemungkinan pesaing di
negara tuan rumah akan masuk dan mencuri pelanggan tersebut. Sebagai contoh,
pemasok suku cadang pada pembuat mobil besar jepang telah merespons
pembangunan pabrik perakitan mobil milik jepang di Amerika Serikat dengan
membangun pabrik, gudang, dan fasilitas riset mereka sendiri di AS. Kebutuhan
mereka untuk menempatkan fasilitas di Amerika Serikat menjadi semakin penting
dengan penggunaan teknik manajemen persediaan just-in-time (JIT) oleh pembuat
mobil tersebul. JIT meminimalkan jamlah persediaan suku cadang yang disimpan
di pabrik perakitan, sehingga penempatkan fasilitas pasokan suku cadang di
Jepang akan sangat marugikan. Demikian juga, setelah Samsung memutuskan
untuk membangun dan mengoperasikan pabrik elektronik di timur Inggris, enam
pemasok suku cadang mereka dari Korea juga membangun pabrik di daerah
tersebut.
3. Faktor Politik
Faktor politik juga dapat masuk ke dalam keputusan perusahaan untuk ambil
bagian dari FDI. Perusahaan mungkin saja berinvestasi di sebuah negara asing untuk
menghindari rintangan perdagangan dari negara tuan rumah atau untuk memanfaatkan
insentif pembangunan ekonomi yang ditawarkan oleh pemerintah tuan rumah.
a. Penghindaran Rintangan Perdagangan
Perusahaan sering kali membangun fasilitas asing untuk menghindari
rintangan perdagangan. Sebagai contoh, pada 2011 Hon Hai Precision Industries,
sebuah perusahean manufaktur kontrak dari Taiwan, mengumumkan bahwa
9
mereka akan membangun sebuah pabrik manufaktur elektronik baru di Brasil
untuk menghindari tarif tinggi negara tersebut pada barang-barang elektronik
konsumen yang dimpor. Jenis kebijakan pemerintah lainnya juga dapat berdampak
pada FDI. Microsoft, contohnya, menempatkan sebuah pusat pengembangan
perangkat lunak di Richmond, British Colombia, sebagian untuk menghindari
pembatasan yang diterapkan oleh pemerintsh AS pada jumlah pekerja Imigran
berketerampilan tinggi yang bisa mendapatkan Kerja H-1B dalam satu tahun.
b. Insentif Pembangunan Ekonomi
Kebanyakan pemerintah yang terpilih secara demokratis lokal, negara bagian,
dan nasional sangat berkepentingan urtuk mempromosikan kesejahtraan ekonomi
warga mereka yang banyak dari mereka, tentu saja, pemberi suara. Banyak
pemerintah menawarkan insentif kepada perusahaan unuk membujuk mereka
menempatkan fasilitas baru pada yurisdiksi pemerintah tersebut. Insentif
pemerintah yang dapat menjadi katalisator penting bagi FDI termasuk penurunan
tarif utilitas, program pelatihan karyawan, penambahan infrastruktur (seperti jalan
baru dan cabang rel kereta api), serta pengurangan pajak atau pembebasan pajak.
Sering MNC diuntungkan dari pe ang penawaran yang dilakukan antarkomunitas
yang berkeinginan untuk menarik perusahaan tersebut beserta lapangan pekerjaan
yang mereka bawa. Misalnya, Kentucky Economic Development Finance
Authoroty menyetujui untuk menberi Toyota konsesi pajak sebesar $145 juta
sebagai imbalan terhadap investasi perusahaan tersebut sebesar $531 juta untuk
memperluas kapasitas fasilitas perakitannya di Georgetown, Kentucky. Investasi
baru tersebut akan memungkinkan Toyota untuk menbangun 60.000 sedan Lexus
ES baru yang dimulai pada 2015, dan menciptakan 750 pekerjaan baru lokasi
tersebut.
2.5 Cara Melakukan Foreign Direct Investment (FDI)
Investasi asing langsung bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan
membeli sebuah perusahaan yang telah berdiri di sebuah negara. Atau bisa juga dengan
menanamkan modal untuk membuat sebuah perusahaan baru di negara yang
bersangkutan.
FDI ini pun biasanya juga ditandai dengan adanya pembelian saham dari perusahaan
di suatu negara. Pembelian tersebut minimal dilakukan sebesar 10%, baik oleh
perusahaan maupun perorangan yang berasal dari negara lain. Apabila pembelian saham
tak sampai 10% maka IMF atau International Monetary Fund, menyatakan jika

10
kepemilikan saham tersebut hanya sebagai portofolio saham individu atau perusahaan
saja.
Cara yang lain untuk melakukan FDI biasanya juga berupa kegiatan pembelian
maupun pembangunan untuk konstruksi pabrik, atau pembelian lahan oleh investor
asing. Bentuk dari kepemilikan tanah atau bangunan investasi asing langsung ini
biasanya bersifat penuh ataupun hampir penuh.
Bila sebuah perusahaan sudah memutuskan ingin melakukan penanaman modal di
luar negeri, maka ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan. Misalnya dengan
memikirkan cara terbaik untuk melakukan investasi tersebut. Berikut beberapa cara
yang bisa dilakukan dalam berinvestasi di luar negeri:
1. Joint Venture
Joint venture menjadi cara pertama yang bisa dilakukan untuk berinvestasi di
luar negeri. Joint venture adalah suatu bentuk kerjasama yang umumnya dilakukan
oleh suatu perusahaan lokal dengan perusahaan multinasional. Hal tersebut
umumnya dilakukan oleh suatu perusahaan berbadan hukum yang menggabungkan
beberapa sumber daya di setiap perusahaan agar bisa mencapai tujuan tertentu.
Terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan dari kegiatan joint venture ini,
yaitu:

a. Keunggulan
 Perusahaan lokal yang menjadi partner umumnya lebih memahami dan
mengetahui kebiasaan, adat istiadat serta Lembaga kemasyarakatan yang ada
dilingkungan setempat.
 Akses menuju pasar modal di negara tuan rumah bisa diperkuat melalui
hubungan serta reputasi yang dimiliki oleh partner lokal.
 Partner lokal mungkin memilki teknologi yang lebih cocok untuk lingkungan
di negara tersebut.
b. Kelemahannya
 Jika keliru dan gegabah dalam memilih partner maka bisa menaikan resiko
yang nantinya akan dihadapi.
 Bisa saja terdapat pandangan yang berbeda antara partner lokal dan
perusahaan.

11
 Terdapat harga transfer maupun komponen produk yang dapat menimbulakn
konflik kepentingan diantara dua belah pihak.
2. Akuisisi atau Merger
Akuisisi adalah suatu perusahaan yang memiliki saham biasa di perusahaan lain
atau suatu perusahaan yang menanamkan modalnya dalam jangka waktu yang
panjang di perusahaan lain.
Berikut keunggulan dan kelemahan yang didapat dengan melakukan merger dan
akuisisi.
a. Keunggulan
 Proses operasional yang lebih cepat
 Tidak perlu mempersiapkan manajemen baru sebab sudah ada menejemen
dari perusahaan yang telah diakuisi dan tinggal memantau kinerjanya.
 Risiko bisnis yang lebih kecil
b. Kelemahan
 Investasi ini biasanya memerlukan dana yang sangat besar
 Timbul reaksi politik di negara tuan rumah.
 Keliru dalam menilai kinerja perusahaan yang nantinya ingin diakuisisi
2.6 Manfaat Foreign Direct Investment (FDI)
Investasi asing langsung (FDI) memainkan peran yang luar biasa dan berkembang
dalam bisnis global. FDI dapat memberikan suatu perusahaan pasar dan saluran
pemasaran baru, fasilitas produksi yang lebih murah, akses ke teknologi baru, produk,
keterampilan dan pembiayaan. Untuk negara tuan rumah atau perusahaan asing yang
menerima investasi, dapat memberikan sumber teknologi baru, modal, proses, produk,
teknologi organisasi dan keterampilan manajemen, dan dengan demikian dapat
memberikan dorongan yang kuat untuk pembangunan ekonomi.
Panayotou (1998) dalam Sarwedi (2002) menjelaskan bahwa FDI lebih penting
dalam menjamin kelangsungan pembangunaan dibandingkan dengan aliran bantuan atau
modal portofolio, sebab terjadinya FDI disuatu negara akan diikuti dengan transfer of
technology, know-how, management skill, resiko usaha relatif kecil dan lebih profitable.
Aliran modal dari suatu negara ke negara lainnya bertujuan untuk memperoleh
pendapatan yang lebih tinggi, yang lebih produktif dan juga sebagai diversifikasi usaha.
Hasil yang diharapkan dari aliran modal internasional adalah meningkatnya output dan

12
kesejahteraan. Disamping peningkatan income dan output, keuntungan bagi negara
tujuan dari aliran modal asing adalah:
1. Investasi asing membawa teknologi yang lebih mutakhir. Besar kecilnya keuntungan
bagi negara tujuan tergantung pada kemungkinan penyebaran teknologi yang bebas
bagi perusahaan.
2. Investasi asing meningkatkan kompetisi di negara tujuan. Masuknya perusahaan
baru dalam sektor yang tidak diperdagangkan (non tradable sector) meningkatkan
output industri dan menurunkan harga domestik, sehingga pada akhirnya akan
meningkatkan kesejahteraan.
3. Investasi asing dapat berperan dalam mengatasi kesenjangan nilai tukar dengan
negara tujuan (investment gap). Masuknya investasi asing dapat mengatasi masalah
tidak tercukupinya valuta asing yang digunakan untuk membiayai impor faktor
produksi dari luar negeri.

Keterbukaan perekonomian (economy openness) memang berpengaruh positif


dengan FDI, meskipun secara empiris, di beberapa negara, faktor keterbukaan
perekonomian ini tidak berpengaruh signifikan. Dalam hal ini, penulis setuju dengan
pendapat bahwa keterbukaan perekonomian mendukung peningkatan FDI di host
country. Untuk menjustifikasi teori ini, kita dapat menggunakan beberapa indikator yang
berkaitan dengan aktivitas perdagangan internasional anatara lain:
1. Intervensi pemerintah;
2. Kebijakan moneter;
3. Regulasi investasi asing, dan
4. Ada tidaknya black market sebagai proxy untuk melihat seberapa ‘terbuka’
perekonomian suatu negara terhadap perekonomian global.

Kebijakan mempromosikan FDI merupakan langkah pembangunan yang strategis


dan penting bagi negara-negara berkembang yang sedang mempersiapkan
industrialisasi. China telah menunjukkan bagaimana FDI mampu memberikan dorongan
penting bagi proses pertumbuhan ekonomi yang cepat.
Secara teoritis, FDI memang mampu meng-upgrade teknologi dan melakukan
improvisasi keahlian bagi tenaga kerja lokal, sehingga meningkatkan kualitas produksi
industri dalam negeri. Selain itu, competitiveness perusahaan lokal di pasar internasional
akan meningkat. Jika kondisi ini tercapai, artinya keberadaan FDI akan memberikan
keuntungan bagi host country. Tetapi, seringkali pemerintah lokal memberikan insentif
yang terlalu berlebih kepada perusahaan asing yang pada gilirannya akan meningkatkan

13
kesenjangan pendapatan antara skilled-labor dan unskilled-labor. Salah satu kebijakan
yang bisa dilakukan pemerintah China adalah dengan mengeliminasi special treatment
terhadap FDI di sektor-sektor yang terbukti menghasilkan negative wage spillover
seperti yang pernah direkomendasikan oleh Wu (2000).
Selain itu, ada dua kondisi yang dapat dijadikan sebagai justifikasi untuk
memberikan insentif bagi perusahaan multinasional yang melakukan FDI. Pertama,
ketika FDI mampu memberikan efek positif yang signifikan bagi industri-industri dalam
negeri yang berbasis ekspor. Hal ini dimaksudkan agar FDI mampu memberikan
perbaikan tingkat efisiensi dan inovasi dalam berproduksi bagi perusahaan-perusahaan
lokal. Kedua, ketika FDI mampu memberikan technology spillover di sektor-sektor
industri yang selama ini berteknologi rendah. Dengan demikian, gap teknologi antara
perusahaan asing dengan perusahaan lokal dapat dikurangi.
Untuk kasus FDI di negara-negara Arab yang sudah terbukti menghasilkan kenaikan
tingkat upah sebagai dampak dari technology spillover yang signifikan terhadap efisiensi
produksi, kebijakan untuk memberikan insentif bagi perusahaan-perusahaan
multinasional sangat direkomendasikan. Pada kasus FDI di Indonesia, perusahaan
multinasional secara nyata memberikan nilai upah yang relatif lebih tinggi daripada
perusahaan lokal. Hal ini lebih dikarenakan nilai upah yang lebih tinggi dapat menarik
pekerja lokal yang berkualitas atau minimal sesuai standar yang diinginkan oleh
perusahaan multinasional. Namun, pengaruh FDI terhadap peningkatan nilai upah
pekerja lokal di Indonesia lebih cenderung melalui pecuniary channel, bukan karena
channel eksternalitas teknologi seperti yang terjadi di China dan negara-negara Arab.
Dampak selanjutnya, keberadaan FDI akan berpotensi memperbesar gap pendapatan
antara pekerja yang berada di sektor labor-intensive dengan pekerja yang berada di
sektor skill-intensive, khususnya bagi sektor manufaktur di Indonesia.
2.7 Kelebihan dan Kekurangan Foreign Direct Investment (FDI)
2.7.1 Kelebihan Foreign Direct Investment (FDI)
Penanaman modal asing langsung menawarkan keuntungan tidak hanya bagi
investor tetapi juga bagi negara tujuan.
1. Bagi Dunia Usaha
Bagi dunia usaha, FDI memberikan keuntungan berupa:
a. Diversifikasi Pasar
Ini membantu investor menjelajahi pasar baru dan memperluas pasar
luar negeri. Hal ini penting ketika pasar negara asal telah mencapai fase
matang dengan peluang pertumbuhan yang rendah.
14
b. Insentif Pajak
Pemerintah negara tuan rumah biasanya memberikan beberapa insentif,
seperti pajak, untuk menarik modal asing. Dengan demikian, investor
akan membayar pajak yang lebih rendah dibandingkan dengan negara
asalnya. Hal ini pada akhirnya meningkatkan profitabilitas.
c. Akses ke Tenaga Kerja yang Lebih Murah dan Sumber Bahan Baku
Di negara berkembang, biaya tenaga kerja dan bahan baku relatif
murah. Investor asing dapat memanfaatkan keduanya untuk mendukung
profitabilitas dan menciptakan keunggulan kompetitif di pasar global.
2. Bagi Negara Tuan Rumah
Sedangkan keuntungan bagi negara tuan rumah adalah:
a. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Investasi ini merupakan salah satu komponen produk PDB. Jadi,
semakin signifikan investasi, semakin besar PDB.
b. Pengembangan Modal Manusia
Pelatihan yang lebih baik untuk pekerja lokal akan mengarah pada
peningkatan sumber daya manusia.
c. Peningkatan Lapangan Kerja
Investasi menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan permintaan
tenaga kerja, dan mengurangi jumlah pengangguran.
d. Akses ke Keahlian, Keterampilan, dan Teknologi
Mentransfer teknologi dan pengetahuan dapat membantu suatu negara
mendiversifikasi ekonominya dan mengurangi ketergantungan pada
produk primer.
e. Mengatasi Kesenjangan Tabungan Domestik
Investasi memungkinkan lebih banyak modal per pekerja yang
digunakan dalam produksi.
f. Kapasitas Ekspor yang Terus Meningkat
Negara tuan rumah dapat membuka investasi asing langsung untuk
sektor-sektor ekspor yang strategis.
g. Lebih Banyak Kompetisi
Kehadiran perusahaan asing meningkatkan persaingan di pasar lokal.
Persaingan yang semakin ketat dapat menyebabkan akses ke produk yang
lebih murah dan lebih variatif. Selain itu, persaingan juga memacu
inovasi.
15
2.7.2 Kekuragan Foreign Direct Investment (FDI)
Meskipun menawarkan beberapa keuntungan, kritikus juga memandang
investasi asing langsung dengan skeptis. Mereka beralasan bahwa hal itu dapat
menyebabkan kerugian seperti:
a. Ketimpangan Ekonomi
Elit yang kuat dapat memperoleh keuntungan besar dari investasi asing.
Itu tidak mengalir secara adil ke masyarakat luas.
b. Praktik Eksploitatif
Investor dapat mengeksploitasi manusia dan sumber daya alam lainnya
secara berlebihan. Mereka mungkin membayar lebih sedikit tenaga kerja,
menebangi hutan untuk mendirikan pabrik dan membuang limbah berbahaya
ke lingkungan.
c. Efek Penciptaan Lapangan Kerja Terbatas
Perusahaan asing dapat membawa manajer dan spesialis mereka sendiri
alih-alih mempekerjakan pekerja lokal.
d. Penutupan Bisnis Lokal
Masuknya perusahaan asing besar mengancam bisnis lokal dan memaksa
mereka bangkrut karena daya saing yang lebih terbatas.
e. Repatriasi Untung
Perusahaan asing tidak boleh menginvestasikan kembali keuntungan di
negara tuan rumah; sebaliknya, kirimkan kembali ke negara asal. Hal ini
mengakibatkan arus modal keluar yang besar bagi negara tuan rumah.
2.8 Peranan Foreign Direct Investment (FDI) terhadap pertumbuhan ekonomi
Indonesia
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu tolok ukur dari keberhasilan
pembangunan di suatu negara. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan dampak nyata
dari kebijakan pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi.
Tanpa adanya pertumbuhan ekonomi, maka pembangunan ekonomi kurang bermakna.
Pembangunan ekonomi diperlukan oleh suatu negara dalam rangka untuk meningkatkan
taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat, dengan cara mengembangkan semua bidang
yang ada dalam suatu negara. Pembangunan merupakan suatu proses multi dimensional
yang melibatkan perubahan-perubahan besar dalam struktur sosial, sikap mental dan
lembaga-lembaga nasional termasuk percepatan/akselerasi pertumbuhan ekonomi,
pengangguran, ketimpangan dan pemberantasan kemiskinan yang absolut.

16
Pada awal tahun 1965 sampai dengan awal tahun 1997-an, perekonomian Indonesia
tumbuh dengan kondisi yang menggembirakan dimana prosentase pertumbuhan
ekonomi rata-rata hampir 7%. Hal ini menyebabkan Indonesia bersama negara- negara
Asia lainnya (Korea Selatan, Hongkong, Taiwan, Singapura, Malaysia, Thailand dan
Filipina) dikatakan sebagai keajaiban ekonomi dan Indonesia menjadi salah satu pilar
penentu perekonomian dunia mengimbangi negara-negara maju. Namun pertengahan
1997, terjadi Krisis Finansial Asia yang mengakibatkan dampak negatif untuk
perekonomian Indonesia, dimana menyebabkan kontraksi pada Produk Domestik Bruto
(PDB) sebesar -13,6% pada tahun 1998. Krisis Finansial tersebut diawali di Thailand
dimana terjadi pemborongan dollar secara besar-besaraan yang menyebabkan
permintaan dollar semakin tinggi dan nilai mata uang regional semakin melemah.
Kondisi inimenyebabkan kepercayaan investor asing menurun untuk tetap menanamkan
investasinya di Indonesia. Kemudian banyak investor asing yang melakukan penarikan
dana dalam jumlah besar secara tiba-tiba sehingga menyebabkan pesimisme prospek
perekonomian regional dan menyebabkan mata uang rupiah melemah secara drastis.
Perkembangan pertumbuhan ekonomi tahun 2000 sampai 2004 mulai pulih setelah
terjadinya krisis finansial Asia dengan rata-rata pertumbuhan PDB sebesar 4,6% per
tahun. Dimana investor asing mulai kembali menanamkan investasinya di Indonesia.
Tahun 2010-2015 terjadi perlambatan ekonomi karena adanya era boom komoditas yaitu
jatuhnya harga komoditas andalan Indonesia (minyak sawit, karet, batubara dan
mineral).
Akselesari pertumbuhan ekonomi terjadi pada tahun 2015-2019, namun pada kuartal
terakhir tahun 2019 kondisi perekonomian global melambat dan mempengaruhi
perekonomian Indonesia dampak dari perang dagang antara Amerika Serikat dan
Tiongkok. Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang, untuk
mewujudkan pembanguanan nasionalnya diperlukan dana yang cukup besar. Kebutuhan
dana yang besar tersebut terjadi karena adanya upaya untuk mengejar ketertinggalan
pembangunan dari negara-negara maju. Indonesia masih belum mampu menyediakan
dana pembangunan tersebut, sehingga menggali sumber-sumber pembiayaan dari luar
negeri.
FDI merupakan salah satu indikator ekonomi dan variabel yang signifikan
pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara termasuk Indonesia. Investasi
menjadi begitu penting karena memiliki efek langsung yang sangat penting dimasa yang
akan datang bagi perkembangan ekonomi. Banyaknya perusahaan FDI akan
memberikan dampak yang cukup besar bagi perkembangan masyarakat Indonesia yang
17
berfungsi sebagai penyerap tenaga kerja, memutar aset faktor-faktor produksi seperti
tanah, gedung dan sebagainya yang awalnya tidak terpakai. Selain itu FDI berperan
dalam proses alih teknologi, dimana teknik produksi yang awalnya belum dikenal
disuatu negara, melalui penanaman modal asing menjadi dikenal. Selain itu FDI juga
merupakan salah satu sumber penting yang menjadi sasaran pemerintah untuk
membantu proses pembangunan di Indonesia karena sangat berpengaruh terhadap
pulihnya perekonomian Indonesia. Hal ini tidak hanya mempengaruhi keinginan
investor baru untuk menanamkan modalnya di Indonesia tetapi juga mempengaruhi
iklim investasi di Indonesia secara keseluruhan baik investasi yang langsung maupun
investasi tidak langsung. Oleh karena itu FDI di Indonesia mempunyai pengaruh yang
sangat luas dan penting, tidak hanya pada sektor regional tetapi juga pada sektor
nasional, sektor ketenagakerjaan bahkan sektor internasional.
Tidak dipungkiri bahwa kemajuan ekonomi Indonesia tidak lepas dari peranan
Foreign Direct Investment atau penanaman modal asing. Dalam FDI tidak hanya
membawa modal tetapi teknologi dan networking pemasaran produknya. Sejak awal
dibukanya FDI di Indonesia sekitar akhir tahun 1960-an aliran masuk FDI ke Indonesia
mengalami pertumbuhan yang signifikan dan sangat berkontribusi terhadap
pertumbuhan ekonomi Indonesia sampai saat ini.
Masuknya FDI di Negara Asia Tenggara karena melimpahnya sumber daya alam
dan adanya pasar yang potensial untuk mendirikan perusahaan multinasional.
Perkembangan FDI di Indonesia sangat fluktuatif dari tahun 2009 – 2019. Apabila FDI
turun biasanya disebabkan oleh kondisi keamanan di Indonesia dan akan berdampak
pada tingkat suku bunga serta nilai tukar. FDI mulai masuk di Indonesia melalui UU
Penanaman Modal Asing (PMA) No.1 tahun 1967, dengan meningkatnya arus modal
asing di Indonesia, UU tersebut diubah dengan UU tentang Penanaman Modal No. 25
Tahun 2007. Dalam pembaharuan UU tersebut pemerintah berupaya untuk
menyederhanakan proses perizinan penanaman modal untuk meningkatkan investasi
dalam negeri. FDI berpengaruh positif terhadap tenaga kerja pada industri-industri
penerima, dimana dalam FDI tersebut terdapat transfer teknologi, keterampilan
manajerial, dan terbangunnya skill tertentu pada tenaga kerja lokal. Masuknya FDI ke
Negara pendonor biasanya dilakukan melalui tiga cara, yaitu:
a. Perusahaan Multinasional (Akuisisi atau pendirian perusahaan diluar negeri)
b. Penyediaan modal bagi perusahaan di suatu Negara
c. Pembelian saham di Negara tertentu dengan minimal saham yang dibeli adalah 10%.
Menurut Feldstein (2000) ada beberapa keuntungan dari adanya FDI, yaitu:
18
1. Aliran Modal
Aliran modal tersebut mengurangi resiko dari kepemilikan modal dengan
melakukan deversifikasi melalui investasi.
2. Integrasi Global Pasar
Integrasi global pasar dapat memberikan spread terbaik dalam pembentukan
corporate governance, accounting rules, dan legalitas.
3. Mobilitas Modal Secara Global
Mobilitas modal secara global mampu membatasi kemampuan pemerintah dalam
menciptakan kebijakan yang salah.

19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Foreign Direct Investment atau FDI merupakan suatu media atau sebagai alat di
dalam sistem ekonomi yang dimana dinamika ekonomi di dunia sudah mengglobal. FDI
adalah jenis investasi secara langsung oleh luar negeri.
FDI merupakan bentuk investasi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dari suatu
negara untuk menanamkan modalnya dengan jangka waktu yang panjang kesebuah
perusahaan di negara lain. Sehingga FDI ini melibatkan dua negara sekaligus. Investasi
ini merupakan sebuah cara home country sebagai pengendali perusahaan
host country. Terdapat tiga cara untuk melakukan FDI, yaitu penanaman modal ini
dilakukan dengan cara melakukan pembelian perusahaan di luar negeri yang sudah
ada atau dapat juga dengan menyediakan modal untuk membangun perusahaan baru di
negara lain. selain itu dapat juga dengan cara membeli saham dengan sekurang-
kurangnya sebesar 10%.
FDI yang dilakukan di negara-negara lain sangat popular dalam bidang pembelian
atau konstruksi pabrik, pembelian tanah sebagai investasi, pembangunan baru yang telah
banyak dilakukan dari perusahaan asing. Investasi langsung dari negara asing
ini memiliki sifat yaitu bersifat penuh atau hampir penuh dalam kepemilikannya. Bentuk
FDI bermacam-macam, salah satu contohnya adalah joint venture, joint venture ini
merupakan kepemilikan perusahaan yang dimiliki bersama antara dua negara
atau lebih. Perlu diingat bahwa FDI ini tidak termasuk dalam investasi yang dilakukan
di bursa saham.
Indonesia merupakan negara dengan potensi yang tinggi dalam FDI karena banyak
sekali faktor-faktor yang menjadi suatu ketertarikan negara asing untuk menanamkan
modalnya. Biasanya faktor-faktor tersebut yang sangat dikenal adalah biaya yang murah
bisa dicapai di Indonesia oleh pihak asing. Sehingga, di Indonesia kita sering
menemui pabrik-pabrik yang dimiliki oleh negara asing,
kepemilikan ini sebagai salah satu bentuk FDI.
Karena FDI bersifat jangka panjang, keuntungan yang didapatkan oleh negara asal
sangat menguntukan, yaitu dengan asset yang bernilai tinggi dan oleh karena investasi
ini sangat bernilai maka ekonomi suatu negara asal akan dapat meningkat. Dan
jika dibandingkan dengan jenis investasi lain, investasi ini tidak mudah untuk

20
membatalkan perjanjian, dikarenakan oleh biaya investasi jenis ini sangat banyak
sehingga tidak main main dalam menanamkan modalnya.
Dalam bidang perdagangan internasional, peran FDI sangat penting. Karena di dunia
yang sudah mengglobal ini suatu negara seperti Indonesia harus saling terbuka dan
saling bekerjasama untuk membangun ekonomi negara. Indonesia merupakan negara
berkembang yang masih banyak membutuhkan dana investasi untuk membangun
negeri ini, telah dikatakan bahwa negara-negara utama sebagai negara yang
menanamkan modalnya di Indonesia adalah negara-negara maju yang di
mana mereka melihat peluang yang ada untuk berinvestasi secara besar-besaran dengan
jangka waktu yang panjang.
3.2 Saran
Berdasarkan pemaparan diatas, saran mengenai pembahasan FDI yang terkait ini,
perlunya kolaborasi antara investor domestik dan asing, untuk memanfaatkan FDI yang
masuk ke Indonesia sehingga investasi domestik menjadi berkembang. Pemerintah juga
dapat membuat kebijakan, seperti memberikan fleksibilitas yang lebih untuk
meningkatkan tata kelola perusahaan, untuk lebih meningkatkan dan memperkuat
pertumbuhan investasi domestik dan mengembangkan sumber daya lokal juga.
Pemerintah perlu meningkatkan infrastruktur dalam negeri dan mengembangkan tenaga
kerja dengan keterampilan industri yang relevan serta sumber daya keuangan yang
dikelola dengan baik untuk memenuhi kebutuhan dan harapan dari investor domestik
dan asing. Harapannya supaya FDI dapat memberikan dampak baik dalam jangka
pendek maupun jangka panjang terhadap pertumbuhan DDI, kemudian sebaliknya DDI
pun dapat menarik FDI untuk diberdayakan di Indonesia.

21
DAFTAR PUSTAKA
Griffin, R. W., & Pustay, W. (2015). Bisnis Internasioanal (Sebuah Perspektif Manajerial) Edisi 8.
Jakarta: Salemba Empat.

Ibnu. (2022, April 28). Foreign Direct Investment: Pengertian, Manfaat, dan Cara Melakukannya.
Retrieved from Accurate.id: https://accurate.id/ekonomi-keuangan/foreign-direct-
investment/

Nasrudin, A. (2022, April 9). Investasi Asing Langsung: Jenis, Kelebihan dan Kekurangannya. Retrieved
from Cerdasco: https://cerdasco.com/investasi-asing-langsung/

NISP, R. O. (2022, Februari 10). Apa Itu FDI? Pengertian Lengkap Foreign Direct Investment. Retrieved
from OCBC NISP: https://www.ocbcnisp.com/id/article/2022/02/10/fdi-adalah

Rahajeng, L. R. (2020). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Masuknya Foreign Direct Investment (FDI)
Negara Berkembang di Kawasan ASEAN (Indonesia, Malaysia, Thailand, Kamboja, dan
Vietnam) Periode 1995-2014. Jurnal Universitas Brawijaya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Zohara, L. (2021). Foreign Direct Investment dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia Perspektif
Ekonomi Islam. Ekonomi Syariah dan Bisnis, 60-66.

22

Anda mungkin juga menyukai