Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ANALISIS KELAYAKAN USAHA


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah: Kewirausahaan
Dosen Pengampu: Ariadi Nugraha, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh:
Isty Athalyana (2000001152)
Difa Nabila Azahra (2000001168)
Muhhidayah Yofi Dzulfikar (2000001181)
Rifaldi Fajri Isnan (2000001195)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul analisis kelayakan usaha ini
tepat waktu. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Bapak Ariadi Nugraha, S.Pd., M.Pd pada bidang studi Kewirausahaan. Adapun tujuan lain
dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang apa
itu analisis kelayakan usaha, jenis-jenis, manfaat, contoh dan sistem pembayarannya, baik
bagi pembaca maupun bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ariadi Nugraha, S.Pd., M.Pd selaku
dosen bidang studi Kewirausahaan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah wawasan dan pengetahuan sesuai dengan bidang yang kami tekuni. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah membagikan sebagian ilmunya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari makalah yang kami tulis jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kami menantikan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini.

Yogyakarta, 23 November 2023

Kelompok 7
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Analisis kelayakan usaha merupakan proses sistematis untuk mengevaluasi potensi suatu
ide bisnis atau proyek. Melalui pendekatan yang teliti dan metodis, analisis ini membantu para
pengbisnis atau calon investor dalam memahami berbagai aspek yang dapat mempengaruhi
keberhasilan atau kegagalan suatu bisnis.

Di era globalisasi dan kemajuan teknologi seperti sekarang ini, keberanian untuk memulai
bisnis baru atau mengembangkan bisnis yang sudah ada menjadi semakin umum. Namun,
realitas yang tak terhindarkan adalah tingginya tingkat ketidakpastian dan risiko yang melekat
dalam dunia bisnis. Untuk mengurangi risiko tersebut, analisis kelayakan usaha menjadi
landasan penting sebelum memasuki dunia bisnis.

Berbagai faktor seperti pasar, keuangan, teknis operasional, manajemen, serta aspek
sosial-ekonomi menjadi sorotan utama dalam analisis kelayakan usaha. Dengan
memperhatikan beragam dimensi ini, pengambil keputusan dapat memperkirakan potensi
keuntungan, risiko, serta dampak yang mungkin terjadi sebelum melakukan investasi besar-
besaran.

Dalam konteks ini, penting untuk menggali lebih dalam bagaimana analisis kelayakan
usaha dapat menjadi instrumen vital dalam menentukan langkah bisnis yang tepat.
Penggunaan metode analisis yang tepat akan membantu para pemangku kepentingan untuk
menghindari kegagalan yang dapat mengakibatkan kerugian finansial dan waktu yang
berharga.

Melalui pemahaman yang lebih mendalam mengenai analisis kelayakan usaha,


diharapkan para pelaku bisnis, investor, dan pengambil keputusan dapat menjalankan bisnis
mereka dengan landasan yang kuat dan dapat mencapai kesuksesan yang diinginkan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari analisis kelayakan usaha?
2. Apa saja aspek yang perlu di analisis untuk kelayakan usaha?
3. Apa tujuan dari analisis kelayakan usaha?
4. Bagaimana tahapan dalam analisis kelayakan usaha?
5. Apa manfaat menganalisis kelayakan usaha?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertuan dari analisis kelayakan usaha
2. Mengetahui aspek yang perlu dianalisis untuk kelayakan usaha
3. Mengetahui tujuan dari analisis kelayakan usaha
4. Mengetahui tahapan dalam menganalisis kelayakan usaha
5. Mengetahui manfaat menganalisis kelayakan usaha
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Analisis Kelayakan Usaha

Analisis kelayakan usaha adalah proses evaluasi yang sistematis untuk menilai apakah
suatu rencana bisnis atau proyek memiliki potensi untuk berhasil dan layak dilaksanakan.
Tujuan utamanya adalah untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman
yang terkait dengan ide bisnis atau proyek yang akan dijalankan. Proses ini melibatkan
pengumpulan data, analisis mendalam, serta penilaian terhadap berbagai aspek yang meliputi
aspek finansial, teknis, pasar, manajemen, dan sosial-ekonomi.

Analisis kelayakan usaha membantu para pengbisnis atau calon investor untuk mengambil
keputusan yang lebih baik berdasarkan informasi yang terkumpul. Dengan
mempertimbangkan berbagai faktor dan risiko yang mungkin terjadi, analisis kelayakan usaha
membantu dalam mengidentifikasi apakah suatu bisnis layak untuk dijalankan, memperoleh
pendanaan, atau dikembangkan lebih lanjut.

Pengertian studi kelayakan menurut Jumingan (2009:25) merupakan “penilaian yang


menyeluruh untuk menilai keberhasilan suatu proyek, dan studi kelayakan proyek
mempunyai tujuan menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar untuk
kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan.”

B. Aspek-aspek dalam Analisis Kelayakan Usaha

1. Kelayakan Finansial

Evaluasi terhadap investasi awal, proyeksi pendapatan, biaya operasional, arus kas, dan
analisis profitabilitas. Menurut Sofyan (2004:105) menjelaskan, “analisis finansial adalah
kegiatan melakukan penilaian dan penentuan satuan rupiah terhadap aspek-aspek yang
dianggap layak dari keputusan yang dibuat dalam tahapan analisis bisnis.” Pembahasan
dalam aspek finansial ini yaitu sumber dan penggunaan dana, modal kerja, pendapatan, biaya
bisnis, serta aliran kas atau arus kas (cash flow).
2. Kelayakan Teknis

Penilaian terhadap kemampuan teknis untuk mewujudkan ide bisnis atau proyek, termasuk
kebutuhan sumber daya, teknologi yang diperlukan, serta kemampuan produksi atau
penyediaan layanan. Menurut Kamaludin (2006) “Aspek teknis merupakan suatu aspek yang
berkaitan dengan proses pembangunan fisik bisnis secara teknis dan pengoperasiannya
setelah bangunan fisik selesai dibangun”. Pembahasan dalam aspek teknis meliputi penentuan
lokasi proyek, perolehan bahan baku produksi, serta pemilihan mesin dan jenis teknologi
yang digunakan untuk menunjang proses produksi.

3. Kelayakan Pasar

Analisis terhadap ukuran pasar, segmen target, perilaku konsumen, dan potensi pesaing.
Menurut Kasmir dan Jakfar (2004:65), “aspek pasar dan pemasaran bertujuan untuk
mengetahui berapa besar pasar yang akan dimasuki, struktur dan peluang pasar yang ada,
prospek pasar di masa yang akan datang, serta bagaimana strategi pemasaran yang harus
dilakukan.” Aspek pasar dan pemasaran menyajikan tentang peluang pasar, perkembangan
permintaan produk di masa mendatang, kendala-kendala yang dihadapi seperti keberadaan
pesaing, serta beberapa strategi yang dilakukan dalam pemasaran.

4. Kelayakan Manajemen

Evaluasi terhadap keahlian manajerial, struktur organisasi, perencanaan operasional, dan


strategi pemasaran yang diusulkan. Menurut Kasmir dan Jakfar (2004:12), “Aspek
manajemen dan organisasi digunakan untuk meneliti kesiapan sumber daya manusia yang
akan menjalankan bisnis tersebut, kemudian mencari bentuk struktur organisasi yang sesuai
dengan bisnis yang akan dijalankan”.

C. Tujuan Analisis Kelayakan Usaha

Tujuan dari analisis kelayakan usaha adalah untuk menghindari resiko kegagalan bisnis.
Menurut Kasmir dan Jakfar (2007) terdapat lima tujuan yang diharapkan dapat tercapai dalam
melakukan analisis kelayakan usaha, yaitu :
1. Menghindari Risiko Kerugian

Situasi dan kondisi dimasa yang akan datang tidak dapat diprediksi, sehingga analisis
kelayakan usaha sangat dibutuhkan untuk meminimalkan resiko yang dapat dikendalikan
maupun yang tidak dapat dikendalikan.

2. Mempermudah Perencanaan

Analisis kelayakan usaha akan memberikan prediksi kondisi dimasa yang akan
datang, sehingga akan mempermudah perencanaan bisnis pada bisnis yang akan
dijalankan.

3. Mempermudah Pelaksanaan Pekerjaan

Adanya perencanaan yang telah disusun dapat mempermudah pelaksanaannya secara


runtut dan teratur sesuai dengan pedoman, sehingga rencana bisnis dapat dicapai sesuai
dengan rencana dan tujuan.

4. Memudahkan Pengawasan

Pengawasan bisnis yang akan dilakukan menjadi lebih mudah, karena perencanaan
yang telah dilaksanakan sesuai dengan rencana bisnis yang diharapkan. Pengawasan ini
digunakan untuk mengawasi jalanya bisnis atau bisnis supaya sesuai dengan perencanaan
bisnis.

D. Tahapan dalam Analisis Kelayakan Usaha

1. Penemuan Ide

Agar dapat menghasilkan ide proyek yang dapat menghasilakan produk laku untuk dijual dan
menguntungkan diperlukan penelitian yang terorganisasi dengan baik serta dukungan sumber
daya yang memadai. Jika ide proyek lebih dari satu, dipilih dengan memperhatikan:

a. ide proyek sesuai dengan kata hati


b. pengambil keputusan mampu melibatkan diri sendiri dalam hal-hal yang sifatnya
teknis
c. keyakinan akan kemampuan proyek menghasilakan laba.
Misalnya beberapa ide proyek yang lolos setelah dipilih adalah ide mengenai bisnis rental
gaun pengantin, rental motor, rental computer.

2. Tahap Penelitian

Setelah ide proyek terpilih, dilakukan penelitian yang lebih mendalam dengan metode
ilmiah:

a. mengumpulkan data mengolah data


b. menganalisis dan menginterpretasikan hasil pengolahan data
c. menyimpulkan hasil
d. membuat laporan hasil

Misalnya: berdasarkan contoh diatas telah ditentukan 3 macam ide proyek. Selanjutnya,
ketiga ide proyek dikaji melalui aspeknya secara cukup luas dan mendalam untuk
mendapatkan masukan untuk mengevaluasi ide-ide tersebut.

3. Tahap Evaluasi

Membandingkan sesuatu dengan satu atau lebih standar atau kriteria yang bersifat
kuantitatif atau kualitatif.hal yang dibandingkan dalam evaluasi bisnis adalah seluruh
ongkos yang akan ditimbulkan oleh usulan bisnis serta manfaat atau benefit yang
diperkirakan akan diperoleh. Ada 3 macam evaluasi:

a. mengevaluasi usaha proyek yang akan didirikan


b. mengevaluasi proyek yang akan dibangun
c. mengevaluasi bisnis yang sudah dioperasionalkan secara rutin

Setalah dilakukan evaluasi terhadap ketiga ide proyek diatas, misalnya, ternyata hanya
dua ide proyek yang dianggap fisibel, yaitu rental motor dan rental computer. Dalam evaluasi
bisnis yang akan dibandingkan adalah seluruh ongkos yang akan ditimbulkan oleh usulan
bisnis serta manfaat atau benefit yang akan diperkirakan akan diperoleh.

4. Tahap Pengurutan Usulan yang Layak

Jika terdapat lebih dari satu usulan rencana bisnis yang dianggap layak, perlu dilakukan
pemilihan rencana bisnis yang mempunyai skor tertinggi jika dibanding usulan lain berdasar
kriteria penilaian yang telah ditentukan. Dilakukan evaluasi terhadap kedua ide proyek,
ternyata pengambilan keputusan hanya mampu mengerjakan satu ide proyek, misalkan ide
proyek rental motor.
5. Tahap Rencana Pelaksanaan

Setelah rencana bisnis dipilih perlu dibuat rencana kerja pelaksanaan pembangunan
proyek. Mulai dari penentuan jenis pekerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga perencana,
ketersediaan dana dan sumber daya lain serta kesiapan manajemen. Misalnya, setelah yang
dipilih adalah rencana bisnis rental motor, maka pelaksanaan untuk membangun proyek
bisnis rental motor serta rencana operasional rutinnya perlu disiapkan.

6. Tahap Pelaksanaan

Dalam realisasi pembangunan proyek diperlukan manajemen proyek. Setelah proyek


selesai dikerjakan tahap selanjutnya adalah melaksanakan operasional bisnis secara rutin.
Agar selalu bekerja secara efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan laba perusahaan,
dalam operasional perlu kajian-kajian untuk mengevaluasi bisnis dari fungsi keuangan,
pemasaran, produksi dan operasi. Hasil evaluasi dapat dijadikan sebagai feedback bagi
perusahaan untuk mengkaji ulang proses bisnis ini secara terus-menerus.

7. Memudahkan Pengendalian

Pengendalian berfungsi untuk mengecek apakah ada penyimpanganpenyimpangan yang


terjadi terhadap rencana bisnis yang telah direncanakan. Jika terjadi penyimpangan akan
dapat dikendalikan dan mudah diperbaiki.

E. Manfaat Analisis Kelayakan Usaha

Analisis kelayakan usaha memberikan beberapa manfaat bagi para pihak yang terkait dengan
bisnis yang akan dijalankan. Menurut Johan (2011) terdapat empat manfaat bagi para pihak
yang terkait, yaitu :

1. Bagi Pihak Investor

Pihak investor dapat menggunakan analisis kelayakan usaha untuk memprediksi


seberapa besar modal yang akan ditanamkan dan seberapa besar potensi yang dapat
dihasilkan oleh suatu bisnis. Menghitung pendapatan yang diperoleh apakah sebanding
dengan risiko modal yang akan ditanamkan.

2. Bagi Pihak Kreditor


Pihak kreditor merupakan pihak penyandang dana eksternal, sehingga analisis
kelayakan usaha dapat digunakan untuk memprediksi dan memperhitungkan risiko dana
pinjaman. Serta menentukan jangka waktu dan kemampuan pelaku bisnis dalam
pengembalian dana pinjaman.

3. Bagi Pihak Manajemen

Pihak manajemen dapat menggunakan analisis kelayakan usaha untuk perencanaan,


pengorganisasian, pengawasan, pengendalian, menentukan waktu pelaksanaan, dan
dampak terhadap lingkungan sekitar. Manfaat lainnya, untuk memprediksi risiko-risiko
yang mungkin terjadi dimasa depan.

4. Bagi Pihak Regulator

Pihak regulator merupakan pihak yang berkepentingan terhadap bentuk bisnis dan
industri bisnis yang akan didirikan, serta dampak bisnis yang akan didirikan terhadap
masyarakat maupun perekonomian nasional. Pihak regulator yang terkait seperti
pemerintah, masyarakat dan lainnya.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Analisis kelayakan usaha adalah proses evaluasi yang sistematis untuk menilai apakah
suatu rencana bisnis atau proyek memiliki potensi untuk berhasil dan layak dilaksanakan.
Tujuan utamanya adalah untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman yang terkait dengan ide bisnis atau proyek yang akan dijalankan. Terdapat empat
aspek dalam kelayakan usaha, yang pertama kelayakan finansial, kelayakan teknis,
kelayakan pasar, kelayakan manajemen. Tujuan dari analisis kelayakan usaha adalah
untuk menghindari resiko kegagalan bisnis. Menurut Kasmir dan Jakfar (2007) terdapat
lima tujuan yang diharapkan dapat tercapai dalam melakukan analisis kelayakan usaha,
yaitu Mengurangi resiko kerugian, mempermudah perencanaan, mempermudah
pelaksanaan pekerjaan, mempermudah pengawasan. Tahapan dalam analisis kelayakan
usaha penemuan ide, tahapan penelitian, tahapan evaluasi, tahap pengurutan usulan yang
layak, tahap rencana pelaksanaan, tahap pelaksanaan. Maanta analisis kelayakan usaha
bagi pihak investor, bagi pihak kreditor, bagi pihak manajemen, bagi pihak regulator.

DAFTAR PUSTAKA

Arnold, P. W., Nainggolan, P., & Damanik, D. (2020). Analisis Kelayakan Usaha dan Strategi
Pengembangan Industri Kecil Tempe di Kelurahan Setia Negara Kecamatan Siantar
Sitalasari. Jurnal Ekuilnomi, 2(1), 29-39.

Afiyah, A., & Muhammad Saifi, D. (2015). Analisis Studi Kelayakan Usaha Pendirian Home
Industry (Studi Kasus pada Home Industry Cokelat “Cozy” Kademangan Blitar). Brawijaya
University.

Anda mungkin juga menyukai