Disusun oleh
Kelompok 5
Intan Nuraeni 141180032
Siti Fatimah 141180035
1. Ibu Sri Kussujaniatun, DRA, M.Si sebagai dosen kewirausahaan, yang telah
membantu dan membimbing kami dalam mengerjakan makalah ini.
2. Semua pihak yang ikut serta mendukung dalam pembuatan makalah ini.
Kami berharap apa yang ditulis dalam makalah ini dapat menambah
pengetahuan pembaca terutama tentang “Studi Kelayakan Usaha”.
Selain itu, kami sadar bahwa dalam menyusun makalah ini masih banyak
yang harus diperbaiki. Maka dari itu, kami senantiasa terbuka terhadap kritik dan
saran dari berbagai pihak untuk bahan pertimbangan di masa-masa yang akan
datang.
Penyusun
Kriteria investasi
Terdapat empat kriteria untuk mengetahui layak atau tidaknya suatu investasi dan
menguntungkan seara ekonomis, yaitu metode periode pembayaran kembali
(Payback period), nilai sekarang bersih (net present value) tingkat imbal hasil
internal (internal rate of return), dan indeks probabilitas (probability index)
1. Periode pembayaran kembali (Payback period)
Periode pembayaran kembali adalah periode yang diperlakukan untuk menutup
kembali pengeluaran investasi. Untuk menghitung waktu imbal hasil investasi
tersebut digunakan rumus
Periode pembayaran kembali = Nilai Sekarang/ Kas Masuk Bersih x 1 tahun
Jika periode pembayaran kembali lebih pendek waktunya daripada periode
pembayaran kembali maksimum, usulan investasi dapat diterima.
48.000.000
Periode pembayaran kembali X 1 Tahun = 3 Tahun
16.000.000
Perhitungan dengan menggunakan periode pembayaran kembali tersebut masih
memiliki kelemahan karena kurang memperhitungkan unsur waktu. Perlu diingat
bahwa suatu bisnis memiliki keuntungan ekonomis apabila
TR TC atau
Bt (Co Ct )
TR Bt 0
TC (Co Ct )
Keterangan
P = Profit (keuntungan)
TR = Bt (benefit) adalah penerimaan total tahunan yang merupakan manfaat
ekonomis suatu proyek atau disebut juga aliran kas per tahun pada periode t
TC = Co+ a Ct=lo adalah biaya tahunan yang dikeluarkan, disebut juga sebagai
investasi awal pada periode t
Co = biaya tetap awal
Ct = biaya variabel
Dalam perhitungan keuntungan tersebut, terdapat kelemahan sebab tidak
memasukan unsur waktu dan unsur tingkat/suku bunga (interest rate) atau tingkat
imbal hasil (rate of return).
Bt Ct
(1 i Co (1 i)
Rumus : NPV(t) =
Dimana:
Bila uang yang diinvestasikan tersebut dapat dipinjam dari bank dengan bunga
18% pertahun, apakah keputusan pembelian mesinbaru itu layak secara
ekonomis ?
Dengan menggunakan rumus :
Bt Ct
(1 0,18)t (1 0,18)t
NPV(t) =
Dengan bunga 0,18 maka dalam tabel akan tampak sebagai berikut :
Tahun PF Ct Bt PF(Ct) PF(Bt) NPV
(1) (2) (3) (4) (5)=(2). (3) (6)=(2).(4) (7)=(6)-(5)
( Bt /(1 i)t
PF ( Bt ) 130,02 1,35
t
Ti Karena BCR > 1, investasi dalam mesin baru pada perusahaan konveksi
tersebut layak secara ekonomis. Manfaat ekonomis dari pembelian mesin baru
adalah 1,35 kali lebih besar daripada nilai biaya total pada suku bunga = 0,18.
Dengan besar BCR=1,35 berarti setiap Rp1 yang diinvestasikan akan memberikan
hasil senilai Rp.1,35 sehingga investasi dalam usaha konveksi tersebut dapat
dikatakan layak. Bila BCR < 1, proyek bisnis memberikan kerugian secara
ekonomis.
4. Kriteria Internal Rate of Return (IRR)
Adalah suatu interest rate (i) yang membuat nilai Net Present Value (NPV)
menjadi nol atau disebut juga indeks keuntungan (profitability index – PI).
Kriteria IRR adalah :
Bila IRR > MARR, maka bisnis layak secara ekonomis,
Dimana :
MARR = Minimum Atractive Rate of Return
IRR = 0,4438
Karena pada suku bunga 44,3% nilai NPV= 0, maka proyek tersebut layak secara
ekonomis. Perhitungan IRR dapat dengan mudah dilakukan dengan menggunakan
kalkulator finansial.
D. Penyusunan Laporan Studi Kelayakan Bisnis
Setelah menganalisisnberbagai aspek bisnis secermat mungkin dan hasilnya
secara ekonomis dinyatakan layak , langkah selanjutnya adalah menyusun laporan
studi kelayakan pada umumnya berisi hal-hal sebagaimana yang terdapat
dilampiran makalah.