Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN


“STUDI KELAYAKAN USAHA”
Dosen pengampu: Sri Kussujaniyatun DRA. M.Si

Disusun oleh

Kelompok 5
Intan Nuraeni 141180032
Siti Fatimah 141180035

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL "VETERAN"
YOGYAKARTA
2020

Makalah Studi Kelayakan Usaha Oleh Kelompok


1 5
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat terselesaikan. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang turut serta dalam pembuatan makalah ini, khususnya :

1. Ibu Sri Kussujaniatun, DRA, M.Si sebagai dosen kewirausahaan, yang telah
membantu dan membimbing kami dalam mengerjakan makalah ini.
2. Semua pihak yang ikut serta mendukung dalam pembuatan makalah ini.

Kami berharap apa yang ditulis dalam makalah ini dapat menambah
pengetahuan pembaca terutama tentang “Studi Kelayakan Usaha”.
Selain itu, kami sadar bahwa dalam menyusun makalah ini masih banyak
yang harus diperbaiki. Maka dari itu, kami senantiasa terbuka terhadap kritik dan
saran dari berbagai pihak untuk bahan pertimbangan di masa-masa yang akan
datang.

Yogyakarta, 10 November 2020

Penyusun

Makalah Studi Kelayakan Usaha Oleh Kelompok 5


BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Pembahasan mengenai studi kelayakan bisnis tidak terlepas dari pemahaman


manajemen ditambah dengan melihat beberapa aspek yang terkait disana seperti
aspek ekonomi, teknologi, politik-hukum dan sosial-budaya. Dimana kesemua
aspek ini saling memiliki keterkaitan satu sama lainnya untuk mendukung
kelayakan suatu bisnis baik dilihat dari segi mikro dan makro.
Aspek-aspek ini didalam manajemen dilihat sebagai bagian yang mampu
mempengaruhi keputusan bisnis, terutama sebagaimana dikatakan oleh Iman
Soeharto (1999: 76) bahwa pengkajian yang bersifat menyeluruh dan mencoba
menyoroti segala aspek kelayakan proyek atau investasi dikenal sebagai studi
kelayakan. Sedangkan Yakob Ibrahim (1996: 92) mendefinisikan studi kelayakan
bisnis merupakan gambaran kegiatan usaha yang direncanakan, sesuai dengan
kondisi, potensi, serta peluang yang tersedia dari berbagai aspek.
Sebelum bisnis baru dimulai atau dikembangkan terlebih dahulu harus
mengadakan penelitian tentang apakah bisnis yang akan dirintis atau
dikembangkan menguntungkan atau tidak. Bila menguntungkan, apakah
keuntungan itu memadai dan dapat diperoleh secara terus menerus dalam waktu
yang lama? Secara teknis mungkin saja usaha itu layak dilakukan, tetapi secara
ekonomis dan sosial kurang memberi manfaat.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana memahami pentingnya studi kelayakan usaha?
2. Bagaiamana proses dan tahapan studi kelayakan?
3. Bagaiama membuat analisis studi kelayakan bisnis dan mampu merinyis usaha
baru?
4. Bagaiamana memahami dan melakukan proses penyusunan laporan studi
kelayakan bisnis
5. Bagaiamana melakukan evaluasi dan persiapan bisnis baru?

Makalah Studi Kelayakan Usaha Oleh Kelompok 5


BAB II
PEMBAHASAN
A. Studi Kelayakan Usaha
Menurut Kasmir dan Jakfar (2003: 10) Studi kelayakan bisnis atau usaha
adalah kegiatan yang mempelajari secara mendalam atau bisnis yang akan
dijalankan, dalam rangka menentukan layak tidaknya usaha tersebut dijalankan.
Studi kelayakan usaha atau disebut juga analisis proyek bisnis adalah penelitian
tentang layak atau tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan menguntungkan
secara terus-menerus. Studi ini pada dasarnya membahas berbagai konsep dasar
yang berkaitan dengan keputusan dan proses pemilihan proyek bisnis agar
mampu memberikan manfaat ekonomis dan sosial sepanjang waktu. Dalam studi
ini, pertimbangan ekonomis dan teknis sangat penting karena akan dijadikan dasar
implementasi kegiatan usaha.
Studi kelayakan usaha juga merupakan penelitian terhadap rencana bisnis
yang tidak hanya menganalisis layak atau tidaknya bisnis dibangun, tetapi juga
saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang
maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan, misalnya rencana peluncuran
produk baru.
Hasil studi kelayakan usaha pada prinsipnya bisa digunakan antara lain untuk:
1. Merintis usaha baru, misalnya membuka toko, membangun pabrik,
mendirikan perusahaan jasa, membuka usaha dagang, dan lain sebagainya.
2. Mengembangkan usaha yang sudah ada, misalnya untuk menembah kapasitas
pabrik, memperluas skala usaha, mengganti peralatan/mesin, menambah
mesin baru, memperluas cakupn usaha, dan lain sebagainya.
3. Memilih jenis usaha atau investasi/proyek yang paling menguntungkan,
misalnya pilihan usaha dagang, pilihan usaha barang atau jasa, pabrikasi atau
perakitan, proyek A atau proyek B, dan lain sebagainya
Terdapat dua studi atau anlisis yang dapat digunakan untuk mengetahui layak
atau tidaknya suatu bisnis untuk dimulai dan dikembangkan, yaitu mencakup hal-
hal berikut :
1. Studi kelayakan usaha

Makalah Studi Kelayakan Usaha Oleh Kelompok 5


2. Analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (strengh, weakness,
opportunity, treat-SWOT)
a. Strengths (kekuatan)
Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau
konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang
terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
b. Weakness (kelemahan)
Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek
atau konsep bisnis yang ada.Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor
yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
c. Opportunities (peluang)
Merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi.
Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau
konsep bisnis itu sendiri. misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi
lingkungan sekitar.
d. Threats (ancaman)
Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat
mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. Setelah itu
dibuat pemetaan analisis SWOT maka dibuatlah tabel matriks dan ditentukan
sebagai tabel informasi SWOT. Kemudian dilakukan pembandingan antara
faktor internal yang meliputi Strength dan Weakness dengan faktor luar
Opportunity dan threat. Setelah itu kita bisa melakukan strategi alternatif
untuk dilaksanakan. Strategi yang dipilih merupakan strategi yang paling
menguntungkan dengan resiko dan ancaman yang paling kecil.
Studi kelayakan usaha/bisnis atau disebut juga analisis proyek bisnis adalah
penelitian tentang layak atau tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan
menguntungkan secara terus-menerus.
Hasil studi kelayakan bisnis pada prinsipnya bisa digunakan antara lain untuk
melakukan hal-hal berikut :
1. Merintis usaha baru
2. Mengembangkan usaha yang sudah ada
3. Memilih jenis usaha atau investasi/proyek yang paling mengungtungkan

Makalah Studi Kelayakan Usaha Oleh Kelompok 5


Adapun pihak yang memerlukan dan berkepentingan dengan studi kelayakan
usaha diantaranya sebagai berikut :
1. Pihak kewirausahaan(pemilik perusahaan)
Memulai bisnis atau mengembangkan bisnis yang sudah ada, sudah barang
tertentu memerlukan pengorbanan yang cukup besar dan selalu dihadapkan pada
ketiakpastian.
2. Pihak investor dan penyandang dana
Studi kelayakan usaha penting untuk memilih jenis investasi yang paling
menguntungkan dan sebagai jaminan atas modal yang dinamakan atau
dipinjamkan apakah investasi yang dilakukan memberikan jaminan imbal
hasilatas investasi yang memadai atau tidak.
3. Pihak masyarakat dan pemerintah
Bagi masyarakat, studi kelayakan sangat diperlukan terutama sebagai bahan
kajian apakahbusaha yang didirikan atau dikembangkan bermanfaat bagi
masyarakat sekitar atau sebaliknya dan apakah dampak lingkungannya positif atau
sebaliknya.

B. Proses dan tahapan studi kelaykan usaha


Studi kelayakan usaha dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut :
1. Tahap penemuan ide atau penemuan gagasan
Tahap penemuan adalah tahap dimana wirausahawan memiliki ide untuk merintis
usaha barunya.
2. Tahap formulasi tujuan
Tahap ini adalah tahap perumusan visi dan misi bisnis, seperti visi dan misi bisnis
yang hendak diemban setelah bisnis tersebut diidentifikasi.
3. Tahap analisis
Yaitu proses sistematis yang dilakukan untuk membuat suatu keputusan apakah
bisnis tersebut layak dilaksanakan atau tidak.
Ada beberapa aspek yang harus diamati dan dicermati dalam tahap analisis
tersebut yang meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Aspek pasar
b. Aspek teknik produksi/operasi

Makalah Studi Kelayakan Usaha Oleh Kelompok 5


c. Aspek manajemen/pengelolaan
d. Aspek finansial/keuangan
4. Tahap keputusan
Setelah dievaluasi, dipelajari,dianalisis, dan hasilnya meyakinkan,langkah
berikutnya dalah tahap pengambilan keputusan apakah bisnis tersebut layak
dilaksanakan atau tidak.
C. Analisis kelayakan bisnis
1. Analisis aspek pemasaran
Dalam analisis pasar,biasanya terdapat beberapa komponen yang harus
dianalisis dan dicermati, diantaranya ialah sebagai berikut :
a. Kebutuhan dan keinginan konsumen
Jika kebutuhan dan keinginan mereka terpenuhi, berarti peluang pasar
bisnis kita terbuka dan layak bila dilihat dari kebutuhan/keinginan konsumen.
b. Segmentasi pasar
Pelanggan dikelompokan dan diidentifikasi
c. Target
Target pasar menyangkut banyak nya konsumen yang dapat diraih.
d. Nilai tambah
Wirausahawan harus mengetahui nilai tambah produk dan jasa pada
setiap rantai pemasaran, mulai dari pemasok, agen hingga konsumen akhir.
e. Masa hidup produk
Harus dianalisis apakah masa hiduup produk dan jasa bertahan lama atau
tidak.
f. Struktur pasar
Harus dianalisis apakah barang dan jasa yang akan dipasarkan termasuk
pasar pesaingan tidak sempurna(seperti pasar monopoli oligopoli. Dan
monopolistik)
g. Pesaing dan strategi pesaing
Harus menganalisis tingkat pesaing tinggi atau rendahnya dan harus bisa
membandigkan keunggulan pesaing dilihat dari strategi produk, harga,
jaringan distribusi promosi dan tingkat penggunaan teknologinya.
h. Ukuran pasar

Makalah Studi Kelayakan Usaha Oleh Kelompok 5


Ukuran pasar dapat dianalisis dari volume penjualan. Jika volume
penjualan tinggi , berarti pasar potensial.
1. Pertumbuhan pasar
Pertumbuhan pasar dapat dianalisis dari pertumbuhan volume
penjualan.
2. Laba kotor
Apakah perkiraan margin laba kotor tinggi atau rendah? Jika profit
margin kotor lebih dari 20 persen, berarti pasar potensial.
3. Pangsa pasar
Pangsa pasar bisa dianalisis dari selisih jumlah barang dan jasa yang
diminta dengan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan.
2. Analisis aspek produksi/operasi
Beberapa unsur dari aspek produksi/operasi yang harus dianalisis yaitu
mencakup hal-hal sebagai berikut :
1. Lokasi operasi
Untuk bisnis hendaknya dipilih lokasi yang paling strategis dan efisien bagi
perusahaan maupun bagi pelanggan.
2. Volume operasi
Volume operasi harus relevan dengan potensi pasar dan prediksi permintaan
sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekukrangankapasitas.
3. Mesin dan peralatan
Mesin dan peralatan harus sesuai dengan perkembangan teknologi masa kini
dan yang akan datang serta harus disesuaikan dengan luas produksi agar tidak
terjadi kelebihan kapasitas.
4. Bahan baku dan bahan penolong
Bahan baku dan bahan penolong serta sumberdaya yang diperlukan harus
cukup tersedia.
5. Tenaga kerja
Berapa jumlah tenaga kerja yang diperlukan dan bagaimana kualifikasinya
6. Tata letak
Adalah tata ruang atau tata letak berbagai fasilitas operasi.
3. Analisis aspek manajemen

Makalah Studi Kelayakan Usaha Oleh Kelompok 5


a. Kepemilikan
Apakah unit yang akan didirikan itu milik pribadi atau milik bersama
b. Organisasi
Jenis organisasi apa yang didirikan apakah jenis organisasi lini, staf, lini,atau
bentuk lainnya.
c. Tim manajemen
Apakah bisnis akan dikelola sendiri atau melibatkan orang lain secara
profesional, hal ini bergantung pada sekala usaha dan kemampuan yang
dimiliki wirausahawan.
d. Karyawan
Karyawan harus disesuaikan dengan jumlah, kualifikasi, dan kualitas yang
diperlukan.
4. Analisis aspek keuangan
a. Kebutuhan dana
Yaitu kebituhan dana untuk oprasional perusahaan
b. Sumber dana
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, ada beberapa sumber dana yang layak digali,
yaitu sumber dana internal dan modal
c. Proyeksi neraca
Proyeksi neraca sangan penting untuk mengetahui posisi harta, kekayaan serta
kondisi keuangan lainnya
d. Proyeksi laba rugi
Proyeksi laba rugi dari tahun ke tahun menggambarkan perkiraan laba atau rugi
pada masa yang akan datang
e. Proyeksi aliran kas
Dari aliran kas dapat dilihat kemampuan perusahaan untuk melaksanakan
kewajiban-kewajiban keuangannya. Ada tiga jenis aliran kas, yaitu :
 Aliran kas masuk, merupakan penerimaan berupa hasil penjualan atau
pendapatan
 Aliran kas keluar, merupakan biaya-biaya termasuk pembayaran bunga
dan pajak

Makalah Studi Kelayakan Usaha Oleh Kelompok 5


 Aliran kas masuk bersih, merupakan selisih dan aliran kas masuk dan
aliran kas keluar ditambah penyusutan dengan perhitungan bunga setelah
pajak
Proyeksi aliran kas dapat dihitung dengan rumus
Aliran Kas Masuk Bersih= Laba Setelah Pajak + Penyusutan + (1- Tarif Pajak)
Bunga

Tabel 11. 1 Proyeksi Aliran Kas


Tahun Laba setelah pajak Penyusutan Bunga Jumlah

0 10.000.000 1000.000 0,18 11.000.000


1 25.000.000 3.500.000 0,20 28.500.000
2 32.500.000 5.000.000 0,22 77.000.000
3 65.000.000 10.000.000 0,24 75.000.000

Kriteria investasi
Terdapat empat kriteria untuk mengetahui layak atau tidaknya suatu investasi dan
menguntungkan seara ekonomis, yaitu metode periode pembayaran kembali
(Payback period), nilai sekarang bersih (net present value) tingkat imbal hasil
internal (internal rate of return), dan indeks probabilitas (probability index)
1. Periode pembayaran kembali (Payback period)
Periode pembayaran kembali adalah periode yang diperlakukan untuk menutup
kembali pengeluaran investasi. Untuk menghitung waktu imbal hasil investasi
tersebut digunakan rumus
Periode pembayaran kembali = Nilai Sekarang/ Kas Masuk Bersih x 1 tahun
Jika periode pembayaran kembali lebih pendek waktunya daripada periode
pembayaran kembali maksimum, usulan investasi dapat diterima.

Contoh: suatu perusahaan menanamkan modalnya dalam bentuk investasi senilai


Rp. 48.000.000. Dari investasi tersebut diperoleh keuntungan setelah pajak senilai
Rp. 10.000.000 jika depresiasi senilai Rp. 6.000.000, periode pembayaran
kembalinya adalah:

Makalah Studi Kelayakan Usaha Oleh Kelompok 5


Investasi Rp. 48.000.000
Keuntungan Setelah Pajak Rp. 10.000.000
Depresiasi Rp. 6.000.000
Aliran Kas Masuk Rp. 16.000.000

48.000.000
Periode pembayaran kembali X 1 Tahun = 3 Tahun
16.000.000
Perhitungan dengan menggunakan periode pembayaran kembali tersebut masih
memiliki kelemahan karena kurang memperhitungkan unsur waktu. Perlu diingat
bahwa suatu bisnis memiliki keuntungan ekonomis apabila
  TR  TC  atau
  Bt  (Co  Ct )
  TR   Bt 0
TC (Co  Ct )

Keterangan
P = Profit (keuntungan)
TR = Bt (benefit) adalah penerimaan total tahunan yang merupakan manfaat
ekonomis suatu proyek atau disebut juga aliran kas per tahun pada periode t
TC = Co+ a Ct=lo adalah biaya tahunan yang dikeluarkan, disebut juga sebagai
investasi awal pada periode t
Co = biaya tetap awal
Ct = biaya variabel
Dalam perhitungan keuntungan tersebut, terdapat kelemahan sebab tidak
memasukan unsur waktu dan unsur tingkat/suku bunga (interest rate) atau tingkat
imbal hasil (rate of return).

2. Kriteria Nilai Bersih Sekarang (Net Present Value)

 Bt    Ct  
  (1  i    Co    (1  i)  
Rumus : NPV(t) =      

Dimana:

           NPV =  Nilai bersih sekarang

Makalah Studi Kelayakan Usaha Oleh Kelompok 5


           Bt =  Benefit (aliran kas masuk pada periode t)
           I =  Interest (tingkat bunga bank yang berlaku)
           T =  Periode waktu
          (1 + i)t  =  Discount factor atau faktor nilai sekarang atau (PFt)
PFt dapat dihitung sebagai berikut
PFt = ( 1+ i )-t
PF2 = ( 1+ i)-2
PF3 = ( 1+i)-3
Bila dimisalkan bunga bank yang berlaku 18 % /tahun dan t=1, maka :
PF1 = (1+ 0,18 )-1 = 0,847457627 = 0,8475
Contoh :
Perusahaan konveksi di Bandung ingin menambah mesin jahit baru dengan biaya
investasi awal senilai Rp. 40juta. Umur ekonomis mesin ditaksir 5 tahun . Dari
hasil survey diperoleh perkiraab aliran kas (penerimaan dan biaya) adalah sebagai
berikut :
TAHUN BIAYA TOTAL (Ct) PENERIMAAN TOTAL (Bt)
Jutaan (Rp) Jutaan (Rp)
0 40 0
1 10 20
2 15 25
3 40 80
4 20 60
5 5 40

Bila uang yang diinvestasikan tersebut dapat dipinjam dari bank dengan bunga
18% pertahun, apakah keputusan pembelian mesinbaru itu layak secara
ekonomis ?
Dengan menggunakan rumus :
 Bt   Ct 
  (1  0,18)t    (1  0,18)t 
NPV(t) =    

Dengan bunga 0,18 maka dalam tabel akan tampak sebagai berikut :
Tahun PF Ct Bt PF(Ct) PF(Bt) NPV
(1) (2) (3) (4) (5)=(2). (3) (6)=(2).(4) (7)=(6)-(5)

Makalah Studi Kelayakan Usaha Oleh Kelompok 5


0 1 40 0 40,00 0 -4
1 0,8475 10 20 8,47 16,95 8,48
2 0,7182 15 25 10,77 17,95 7,18
3 0,6086 40 80 24,34 46,69 22,35
4 0,5158 20 60 10,32 30,95 20,63
5 0,4371 5 40 2,19 17,48 15,29
NPV (0,18 = NPV t = 33,93
3. Kriteria Rasio Biaya -Manfaat (Benefit Cost Ratio = BCR)

 ( Bt /(1  i)t

(Co   (Ct /(1  i ) )


t
Rumus : BCR(i) =
Manfaat ekonomis diperoleh apabila BCR > 1
Dengan menggunakan rumus maka besar BCR adalah sebagai berikut
PFt(Bt) = 16,95 + 17,95 + 46,69 + 30,95 + 17,48 = 130,02
PFt(Ct) = 40 + 8,47 + 10,77 + 24,34 + 10,32 +2,19 = 96,09

 PF ( Bt )  130,02  1,35
t

B C R (i) =  PF (Ct ) 96,09


t

Ti Karena BCR > 1, investasi dalam mesin baru pada perusahaan konveksi
tersebut layak secara ekonomis. Manfaat ekonomis dari pembelian mesin baru
adalah 1,35 kali lebih besar daripada nilai biaya total pada suku bunga = 0,18.
Dengan besar BCR=1,35 berarti setiap Rp1 yang diinvestasikan akan memberikan
hasil senilai Rp.1,35 sehingga investasi dalam usaha konveksi tersebut dapat
dikatakan layak. Bila BCR < 1, proyek bisnis memberikan kerugian secara
ekonomis.
4. Kriteria Internal Rate of Return (IRR)
Adalah suatu interest rate (i) yang membuat nilai Net Present Value (NPV)
menjadi nol atau disebut juga indeks keuntungan (profitability index – PI).
Kriteria IRR adalah :
Bila IRR > MARR, maka bisnis layak secara ekonomis,
Dimana :
MARR = Minimum Atractive Rate of Return

Makalah Studi Kelayakan Usaha Oleh Kelompok 5


IRR dapat dihitung dengan cara coba-coba memasukkan suku bunga, yaitu
untuk mengetahui secara pasti berapa nilai suku bunga yang membuat NPV =0.
Misalkan dalam kasus tersebut ketika tingkat suku bunga yang membuat NPV =
Rp.33,93 juta yang berarti nilai NPV >0 . karena nilai NPV >0 , kita coba
dengan ,menggunakan bunga 18% , misalkan 36% sehingga hasilnya adalah :
Tahun PF Ct Bt PFt(Ct) PF(Bt) NPV
(1) (2) (3) (4) (5)= (2).(3) (6)= (2).(4) (7)=(6)-(5)
0 1 20 0 40,00 0 40
1 0,7353 10 20 7,35 14,71 7,36
2 0,5407 15 25 8,11 13,51 5,40
3 0,3975 40 80 15,9 31,80 15,90
4 0,2923 20 60 5,85 17,54 11,69
5 0,2149 5 40 1,01 8,59 7,58
NPV (0,36) = NPV t =7,94

Catatan : PF = ( 1+ i)-t = ( 1- 0,36)-t


Dengan menggunakan suku bunga 36% ternyata NPV masih lebih besar daripada
0. Coba dengan menggunakan suku bunga 40 % maka hasilnya sebagai berikut :

Tahun PF Ct Bt PF(Ct) PF(Bt) NPV


(1) (2) (3) (4) (5)= (2).(3) (6)= (2).(4) (7)=(6)-(5)
0 1 20 0 40,00 0 -40
1 0,7143 10 20 7,14 14,28 7,14
2 0,5102 15 25 7,65 12,76 5,11
3 0,3644 40 80 14, 58 29,15 14,57
4 0,2603 20 60 5,20 15,62 10,42
5 0,1859 5 40 0.93 7,43 6,50
NPV (0,40)= NPVT = 3,74
PF= (1+ i)-t = ( 1+ 0,40)-t
Ternyata NPV >0 maka dicoba lagi dengan menggunakan suku bbunga 48%
hasilnya sebagai berikut :

Tahun PF Ct Bt PF(Ct) PF(Bt) NPV


(1) (2) (3) (4) (5)= (2). (6)= (2). (7)=(6)-(5)
(3) (4)
0 1,34 20 0 40,00 0 -40
1 0,6757 10 20 6,76 13,51 6,75

Makalah Studi Kelayakan Usaha Oleh Kelompok 5


2 0,4565 15 25 6,85 11,41 4,56
3 0,3085 40 80 12,34 24,68 12,34
4 0,2084 20 60 4,17 12,50 8,33
5 0,1408 5 40 0,70 5,63 4,93
NPV (0,48)= NPVT = (-3,09)

Setelah dicoba dengan suku bunga 48% ternyata NPV < 0


Dengan cara dicoba-coba seperti contoh tersebut maka diperoleh
NPV(i=0,18) = 33,93 > 0
NPV(i=0,36) = 7,94 > 0
NPV(i=0,40) = 3,74 > 0
NPV(i=0,48) = -3,09 < 0
NPV = 0 terletak antara bunga 40 dan 48. Selain diantara angka-
angka itu, NPV tidak sama dengan nol.

Dengan menggunakan interpolasi maka:


i= 0,40 NPV= 3,74
i= 0,48 NPV= -3,09
Maka
3,74  0
0,40  (0,48  0,40)
IRR= 3,74  (3,09)

IRR = 0,4438
Karena pada suku bunga 44,3% nilai NPV= 0, maka proyek tersebut layak secara
ekonomis. Perhitungan IRR dapat dengan mudah dilakukan dengan menggunakan
kalkulator finansial.
D. Penyusunan Laporan Studi Kelayakan Bisnis
Setelah menganalisisnberbagai aspek bisnis secermat mungkin dan hasilnya
secara ekonomis dinyatakan layak , langkah selanjutnya adalah menyusun laporan
studi kelayakan pada umumnya berisi hal-hal sebagaimana yang terdapat
dilampiran makalah.

E. Evaluasi Dan Persiapan Bisnis Baru


Evaluasi dan persiapan bisnis baru

Makalah Studi Kelayakan Usaha Oleh Kelompok 5


Seperti telah dikemukakan, sebelum suatu usaha baru dimulai, terlebih
dahuluharus disiapkan suatu rencana usaha yang baik dan evaluasi. Suatu rencana
usaha yang baik menurut peggy lambing (2000)biasanya berisi komponen-
komponen sebagai berikut :
1. Ringkasan pelaksanaan usaha,berisi pernyataan singkat tentang ;
a. Kegiatan pokok perusahaan dan sistem pengelolaan
b. Ciri-ciri dari produk/jasa dan pelayananya
c. Ukuran pasar dan prospek/potensi pasar
d. Ringkasan proyeksi keuangan
e. Jumlah dana yang diperlukan dan penggunaanya
2. Deskripsi usaha,harus memuat tentang
a. Visi dan misi perusahaan
b. Tujuan jangka pendek dan jangka panjang
c. Struktur usaha
d. Bentuk perusahaan
3. Produk dan pelayanan-pelayanan yang akan disajikan, yaitu memuat tentang :
a. Produk barang dan jasa yang akan disajikan
b. Keunggulan dari barang dan jasa/pelayanan yang ditawarkan
c. Peluang pengembangan barang dan jasa
d. Keunggulan dalam pengembangan barang dan jasa
4. Analisis industri harus memuat :
a. Kecendrungan industri yang disenangi
b. Lingkungan industri yang berpengaruh
c. Izin dan oeraturan untuk membangun industri
d. Ukuran industri yang akan didirikan
e. Keunggulan dan kelemahan industri baru
5. Analisis pasar, memuat tentang ;
a. Target atau sasaran pasar
b. Kebutuhan pelanggan
c. Potensi/prospek dan perkiraan penjualan untuk setiap target penjualan
d. Perkiraan perolehan pangsa pasar dari suatu usaha yang akan dicapai
6. Strategi pemasaran,memuat tentang;

Makalah Studi Kelayakan Usaha Oleh Kelompok 5


a. Lokasi pemasaran
b. Saluran distribusi dan jaringan usaha yang dipilih
c. Personal yang akan melakukan penjualan
d. Kebijakan harga yang sesuai
e. Tujuan dan sasaran promosi serta rencana untuk mencapai tujuan tersebut
7. Pengelolaan, memuat tentang
a. Penentuan tugas dan tanggung jawab masing-masing
b. Keahlian khusus masing-masing yang diperlukan
c. Bentuk dan struktur organisasi penglolaan
d. Pimpinan atau direktur pengelolaan
8. Operasi usaha, memuat tentang
a. Pemasok utama
b. Kebutuhan-kebutuhan pegawai/pengusaha
c. Sistem dan prosedur operasi
d. Tata ruang dan denah rencana
e. Keperluan peralatan dan biaya
f. Peralatan tetap dan perabot kantor
g. Keperluan persediaan bahan baku
h. Semua biaya operasi yang diperlukan
9. Proyeksi keuangan, biasanya memuat
a. Jumlah ekuitas (modal milik sendiri) yang dimiliki
b. Jumlah dan jenis sumber keuangan
c. Rencana penggunaan dana
d. Proyeksi aliran kas dan pendapatan
Jadi, ada tiga proyeksi keuangan yang harus disiapkan, yaitu :
a) Proyeksi uang kas
b) Proyeksi pendapatan
c) Proyeksi saldo

Makalah Studi Kelayakan Usaha Oleh Kelompok 5


BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Studi kelayakan usaha merupakan penilaian tentang layak atau tidaknya suatu
usaha dilaksanakan dan memberi keuntungan secara terus-menerus.ada tiga
kegunaan studi kelyakan, yaitu (1) untuk merintis usaha baru,(2) untuk
mengembangkan usaha yang sudah ada, (3) untuk memilih jenis usaha/proyek
yang paling menguntungkan. Oleh sebab itu, studi kelyakan sangat penting bukan
saja bagi investor dan wirausahawan, tetapi juga bagi pemerintah dan masyarakat
umum.
2. Ada beberapa tahap/proses studi kelayakan usaha, yaitu : (1) tahap perumusan
ide/gagasan ,(2) tahap formulasi tujuan,(3) tahap analisis, dan (4) tahap keputusan.
Adapun aspek-aspek yang harus dianalisis dalam studi kelayakan tersebut
meliputi aspek oasar, teknik manajemen, dan keuangan. Sementara itu, pada aspek
keputusan, secara ekonomi bisa dilakukan dengan menggunakan kriteria investasi
dengan cara menilai kelayakan dari segi :(1) periode pengambilan kembali, (2)
nilai sekarang bersih, (3) tingkat imbal hasil internal dan (4) indeks probabilitas.
3. Tindak lanjut dari studi kelayakan usaha adalah membuat proposal/usulan
usaha, baik untuk kepentingan perizinan maupun untuk krepentingan usaha dana.
Ada beberapa aspek yang harus dimuat dalam proposal usaha, diantaranya
pendahuluan, organisasi/manajemen, pemasaran, teknik produksi/operasi usaha,
dan aspek keuangan.
4. Disamping membuat studi kelyakan, yang tidak aklah penting adalah membuat
perencanaan usaha, yamg meliputi : (1) ringkasan pelaksanaan usaha, (2)
deskripsi usaha, (3) produk dan pelayanan yang disajikan, (4) analisis industri, (5)
analisis pasar, (6) strategi pemasaran yang ingin digunakan, (7) pengelolaan, (8)
operasi usaha.
5. Ingat bahwa sebelum usaha dimulai, sebaikanya dilakukan evaluasi terhadap
aspek penting perusahaan, seperti misi, lingkungan, produk, pesaing, keunggulan,
harga dan keuangan, dan resiko yang mungkin terjadi

Makalah Studi Kelayakan Usaha Oleh Kelompok 5


DAFTAR PUSTAKA
Rusdiana, A. 2014. KEWIRAUSAHAAN Teori dan Praktik. Bandung: CV
Pustaka Setia.
Suryana. 2006. Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat.
Umar, Husein. 2007. Studi Kelayakan Bisnis Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Fahmi, Irham. Dkk. 2010. Studi Kelayakan Bisnis Teori Dan Aplikasi. Cet-
2. Bandung: Alfabeta.

Makalah Studi Kelayakan Usaha Oleh Kelompok 5

Anda mungkin juga menyukai