Anda di halaman 1dari 4

CRITICAL REVIEW ETIKA BISNIS

KASUS LIBERALISM DAN SOSIALISME SEBAGAI PERJUANGAN


MORAL
Dosen Pengampu : Dra. Tri Mardiana, M.SI.

Kelompok 4
EM - F
Anggota:
1. Astri Lupita Devi (141170276)
2. Taufiq Fajar Nugroho (141170294)
3. Sheilla Permatasari S (141170301)
4. Rosmaida Sihombing (141180039)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
September, 2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah keadilan muncul antara lain dalam kaitan dengan milik. Tentang itu
liberalisme dan sosialisme mempunyai pandangan yang sangat berbeda. Liberalisme
menekankan milik pribadi sebagai salah satu hak manusia yang terpenting. Sosialisme
berpendapat bahwa milik tidak boleh dibatasi pada kepentingan individu saja, melainkan
mempunyai fungsi sosial.
Perjuangan ideologis antara liberalisme dan sosialisme selama abad ke-19 dan ke-
20 sebagian besar menghasilkan tatanan sosial ekonomi dunia sekarang dan dengan jelas
mempunyai aspek-aspek etis. Setelah mempelajari beberapa sumber filosofis untuk
liberalism dan sosialisme, sekarang kami ingin melukiskan liberalisme dan sosialisme
sebagai dua ideology yang untuk sebagian besar menentukan keadaan di bidang
ekonomi-politik selama abad ke-19 dan ke-20. Liberalisme menekankan hak untuk
mempunyai milik pribadi sebagai suatu kegiatan dasar bagi setiap manusia, sedangkan
sosialisme menilai masyarakat diatur tidak adil, terutama karena lembaga milik pribadi.
Liberalisme dan sosialisme dapat dilihat sebagai dua ideologi antagonis yang
berjuang merebut hegemoni (kepemimpinan) di panggung politik ekonomi selama kira-
kira satu setengah abad. Pada saat sekarang dua ideologi ini tampaknya mencapai titik
perdamaian. Saat pergantian abad sekarang, liberalisme dan sosialisme dua-duanya gagal
dan serentak juga berhasil, dua-duanya kalah dan serentak juga menang. Situasi ini
mencuat di negara-negara industri di mana pertentangan historis antara liberalisme dan
sosialisme berlangsung sekian lama. Sosialisme gagal karena harus mengakui keunggulan
sistem ekonomi pasar bebas.
Tentu saja selalu ada kontrol,tetapi menjalankan kontrol yang lebih efektif dan
intensif dengan menambahinspektur sosial akan berarti juga membuat sistem menjadi
lebih mahal lagi. Dengan adanya welfare state dalam liberalisme ,campur tangan negara
dalam bidang sospol dimana seluruh sisten jaminan sosial direncanakan dan
diselenggarakan oleh negara.Kemenangan liberalisme yaitu diakuinya keunggulan sistem
ekonomi pasar.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Liberalisme dan sosialisme dapat dilihat sebagai dua ideologi antagonis yang berjuang
merebut hegemoni (kepemimpinan) di panggung politik ekonomi selama kira-kira satu
setengah abad. Pada saat sekarang dua ideologi ini tampaknya mencapai titik perdamaian.
Saat pergantian abad sekarang, liberalisme dan sosialisme dua-duanya gagal dan serentak
juga berhasil, dua-duanya kalah dan serentak juga menang. Situasi ini mencuat di negara-
negara industri di mana pertentangan historis antara liberalisme dan sosialisme berlangsung
sekian lama. Sosialisme gagal karena harus mengakui keunggulan sistem ekonomi pasar
bebas.

Anda mungkin juga menyukai