Anda di halaman 1dari 12

MATERI

TUGAS KE 3

‘‘SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI SOSIALIS”

NAMA : APRIANTI
SEMESTER/PRODI : VII/ADM.NIAGA
MATA KULIAH : TEORI-TEORI EKONOMI

FAKULTAS ADMINISTRASI
UNIVERSITAS DR.DJAR WATTIHELUW
2023
Apa Itu pemikiran Ekonomi Sosialis?
Pengertian Sistem Ekonomi Sosialis Sistem ekonomi sosialis merupakan suatu bentuk yang
berlawanan dari sistem ekonomi kapitalis yang dianggap menyebabkan pemerataan
kesejahteraan tidak tercapai. Jika. Pemerintah mempunyai peran yang besar dalam mengatur
jalannya perekonomian di sebuah negara pada sistem ekonomi sosialis, berbeda dengan sistem
ekonomi kapitalis yang sepenuhnya menyerahkan siklus ekonomi pada mekanisme pasar yang
berkembang. Peran yang dilakukan pemerintah pada sistem ekonomi sosialis mencakup proses
perencanaan, pelaksanaan, sampai pengawasan terhadap rantai perekonomian masyarakat.
1. Pada sistem ekonomi sosialis, individu tetap diberikan kebebasan dalam melakukan
aktivitas ekonomi walaupun sangat terbatas sekali dan terdapat campur tangan
pemerintah yang sangat besar, sehingga tidak berarti individu tidak mendapat kebebasan
sama sekali.
2. Sistem ekonomi sosialis memandang bahwa segala bentuk sumber kekayaan dan alat-
alat produksi adalah milik bersama masyarakat. Para anggota masyarakat secara individu
tidak memiliki hak kecuali pada retribusi yang mereka peroleh sebagai bentuk pelayanan
absolut. Negara hadir menggantikan masyarakat dengan dominasi sebagai kekuatan
tunggal.
menguraikan 5 ciri pokok dari sistem ekonomi sosialis:
Pertama, Negara atas nama pemerintah memiliki dan menguasai semua sumber ekonomi.
Kedua, mengusahakan bersama seluruh kegiatan ekonomi dan produksi.
Ketiga, Pemerintah membentuk Badan Perencana Pusat yang menentukan jumlah dan jenis
barang yang harus diproduksi.
Keempat, pemerintah mengendalikan dan menentukan harga dan penyaluran barang.
Kelima, semua warga negara masyarakat dianggap sebagai karyawan yang wajib ikut serta
dalam proses produksi sesuai kemampuan.
Sistem ekonomi sosialis merupakan suatu sistem ekonomi yang dalam pelaksanaannya diatur
langsung oleh pihak pemerintah. Di dalam sistem ini, semua kegiatan perekonomian sepenuhnya
merupakan tanggung jawab suatu negara atau pemerintah pusat.
Oleh sebab itu, sistem ekonomi sosialis sering disebut juga sebagai sistem ekonomi terpusat.
Dimana semuanya harus diatur oleh pemerintah dan dikomandokan dari pemerintah pusat. Pihak
pemerintah berperan penuh dalam mengawasi semua kegiatan ekonomi. Pelajari lebih dalam
melalui buku Ekonomi Kelembagaan yang ada dibawah ini beserta contoh kasusnya di sektor
transportasi.
Sosialisme suatu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besarkepada
setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tanganpemerintah.
Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur tata kehidupanperekonomian negara
serta jenis-jenis perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyakdikuasai oleh negara
seperti air,listrik, telekomunikasi, dan lain sebagainya.Dalam sistem ekonomi sosialisme atau
sosialis, mekanisme pasar dalam hal permintaan danpenawaran terhadap harga dan kuantitas
masih berlaku. Pemerintah mengatur berbagai hal dalamekonomi untuk menjamin kesejahteraan
seluruhmasyarakat.

Sejarah sistem ekonomi sosialis

Karl Marx adalah salah seorang pencetus Komunisme yang memiliki konsep Ekonomi Sosialis.
Ekonomi sosialis telah diasosiasikan dengan berbagai aliran pemikiran ekonomi. Ekonomi
Marxis menyediakan fondasi bagi sosialisme tentang analisis kapitalisme, sedangkan ekonomi
neoklasik dan ekonomi revolusioner menyediakan model komprehensif sosialisme. Selama abad
ke-20, anjuran dan model untuk ekonomi terencana dan sosialisme pasar sangat dipengaruhi
oleh ekonomi neoklasik atau sintesis dari ekonomi neoklasik dengan ekonomi Marxis atau
ekonomi institusional

Sejarah Ekonomi Sosialisme Karl Marx mulai mengutaran Sistem Ekonomi Sosialis dalam
bukunya Das Kapital yang menyampaikan sebuah kritik terhadap Sistem Ekonomi Kapitalis
yang dianggap gagal mewujudkan sebuah kestabilan sistem ekonomi. Selain Karl Marx tokoh
lain yang juga seangkatan ialah Friderich Engels. Intervensi pusat adalah Ide asal yang dianut
oleh Sistem Sosialis dimana pusat (centralized management) mendistribusikan harta yang
dianggap sebagai milik bersama.

Menjelang tahun 1930-an Sistem Sosialis mengaarah ke Sosialis Pasar yang mulai
mempertimbangkan peran individu dan pasar sehingga Intervensi pusat mulai berkurang
(decentralized management) karena dianggap bahwa penyertaan pasar sebagai suatu sistem
sosialis terencana. Dalam hal ini, proses pendistribusian pendapatan menganggap perancang
sebagai unsur yang paling penting (Gregory & Stuart, 1995:72).5 Sejak pertengahan abad 19 M,
transformasi pada ekonomi dan kemasyarakatan adalah dua hal yang ditimbulkan oleh sistem
kapitalis yang dianggap sebagai faktor pendorong pesatnya pertumbuhan kapitalis produksi

a. Dari pandangan ekonomi, kekayaan dan kemakmuran diharapkan dapat bertambah dari
sistem kapitalis. Padahal kenyataannya setiap tujuh atau sepuluh malah terjadi krisis
produksi yang berlebihan secara absolute sehingga pasar menjadi stagnan dan tidak
dinamis, harga komoditas merosot sehingga mengakibatkan kebangkrutan dan maraknya
kejahatan diantara pekerja
b. Dari pandangan kemasyarakatan, kelas pemilik modal dan kelas buruh menjadi dua
kelompok masyarakat yang paling bertentangan yang berusaha saling menjatuhkan. Di
satu sisi mereka bergabung dalam organisasi pertahanan dan asosiasi pemilik modal
namun juga tergabung serikat buruh di sisi lainnya. Banyaknya kejahatan dan kezaliman
yang timbul akibat beratnya tugas buruh yang dibebankan oleh pemilik modal dan
ketidaksesuaian upah yang dituntut oleh para pekerja
Sejarah sistem ekonomi sosialis sebagai oposisi atau perlawanan dari sistem ekonomi liberal dan
kapitalisme. Di bawah sistem ekonomi kapitalis selama akhir abad 18 hingga abad 19, banyak
negara di Eropa yang mengalami pertumbuhan industri dan mencetak pertumbuhan ekonomi
yang cemerlang. Beberapa individu dan keluarga mengalami peningkatan nilai kekayaan secara
pesat, ketika di sisi lain banyak penduduk yang jatuh miskin. Hal ini menciptakan kesenjangan
pendapatan dan masalah sosial lain. Pemikir sistem ekonomi sosialis yang cukup terkenal yakni
Robert Owen, Henri de Saint-Simon, Karl Marx, dan Vladimir Lenin.

Sistem ekonomi sosialis sebagai reaksi dari perubahan ekonomi dan sosial yang diakibatkan
oleh revolusi industri. Revolusi industri ini memang memberikan keberkahan buat para pemilik
pabrik pada saat itu, tetapi di lain pihak para pekerja justru malah semakin miskin.
Pemikiran ekonomi sosialis telah membentuk dasar pemahaman tentang bagaimana masyarakat
dapat mengelola sumber daya ekonomi secara kolektif, dengan tujuan mencapai kesetaraan dan
keadilan. Sejak awal abad ke-19, pemikiran ini telah berkembang dari teori klasik hingga variasi
yang lebih modern. Dalam konteks modern, esensi dari pemikiran ekonomi sosialis terus
mengalami interpretasi dan penyesuaian guna merespons dinamika sosial, teknologis, dan
ekonomis yang berkembang pesat.
Dalam intinya, pemikiran ekonomi sosialis menekankan kepemilikan bersama atas sumber daya
produksi. Ide dasarnya adalah bahwa masyarakat, bukan individu atau perusahaan swasta,
seharusnya memiliki dan mengelola faktor-faktor produksi seperti tanah, pabrik, dan alat
produksi lainnya. Dasar pemikiran ini pertama kali diperkenalkan oleh tokoh-tokoh seperti Karl
Marx dan Friedrich Engels, yang melihat kepemilikan swasta sebagai akar dari ketidaksetaraan
ekonomi.
Salah satu implikasi langsung dari esensi pemikiran ini adalah konsep kelas sosial. Pemikiran ini
berargumen bahwa masyarakat terbagi menjadi dua kelas utama: pemilik modal (kapitalis) dan
pekerja (proletar). Dalam sistem ekonomi sosialis, tujuan utamanya adalah mengatasi
ketidaksetaraan kelas ini melalui redistribusi kekayaan dan kekuasaan. Namun, dalam konteks
modern, interpretasi kelas sosial telah berkembang untuk mencakup variasi yang lebih kompleks,
mengakui peran kelas tengah dan struktur sosial yang lebih dinamis.
Ekonomi sosialis
dikarakteristikan oleh kepemilikan sosial dan control demokratis atas alat produksi. yang dapat
berbentuk koperasi otonom atau kepemilikan negara secara langsung, yaitu tempat produksi
untuk penggunaan secara langsung. Ketika pasar digunakan untuk pengalokasian pemasukan dan
barang modal antar unit ekonomi, maka digunakanlah sosialisme pasar, sistem ekonomi
menggunakan ekonomi sosialis terencana. Istilah ekonomi sosialis dapat pula digunakan untuk
menganalisis sistem ekonomi terdahulu dan sekarang yang menyebut dirinya "sosialis", seperti
dalam tulisan ekonom Hungaria János Kornai. Ekonomi sosialis merujuk pada teori dan
praktik ekonomi, dan norma sistem ekonomi sosialis yang ada dan hipotetis.
Ekonomi sosialis telah diasosiasikan dengan berbagai aliran pemikiran ekonomi. Ekonomi
Marxis menyediakan fondasi bagi sosialisme tentang analisis kapitalisme, sedangkan ekonomi
neoklasik dan ekonomi revolusioner menyediakan model komprehensif sosialisme. Selama abad
ke-20, anjuran dan model untuk ekonomi terencana dan sosialisme pasar sangat dipengaruhi
oleh ekonomi neoklasik atau sintesis dari ekonomi neoklasik dengan ekonomi Marxis atau
ekonomi institusional.

Karl Marx adalah salah seorang pencetus Komunisme yang memiliki konsep Ekonomi Sosialis.
Ekonomi sosialis telah diasosiasikan dengan berbagai aliran pemikiran ekonomi. Ekonomi
Marxis menyediakan fondasi bagi sosialisme tentang analisis kapitalisme, sedangkan ekonomi
neoklasik dan ekonomi revolusioner menyediakan model komprehensif sosialisme. Selama abad ke-20,
anjuran dan model untuk ekonomi terencana dan sosialisme pasar sangat dipengaruhi oleh ekonomi
neoklasik atau sintesis dari ekonomi neoklasik dengan ekonomi Marxis atau ekonomi institusional.

Pemikiran Sistem Ekonomi Sosialis


Pemikiran-pemikiran ekonomi beraliran sosialis secara garis besar dapatdilihat atas tiga
kelompok:

 Dari kelompok pemikir sebelum Marx

 Pandangan Marx dan Engels

 Kelompok pemikir sosialis sesudah Marx

1) Dari kelompok pemikir sebelum Marx


Aliran sosialisme sebelum Marx lebih bersifat utopis dan kelompok pemikir yang mencoba merealis
asikan gagasan-gagasan mereka dengan membentuk komunitas-komunitas bersama.

Tokoh sosialis-utopis yang paling terkenal adalah Sir Thomas More (1478-1535).
Bahkan ,istilah ‘sosialis-utopis’ diberikan karena More pernahmenulis tentang sebuah ‘negara
impian’ dalam sebuah tulisannya yang sangat terkenal ‘utopia’. Buku Utopia ditulis pertama kali
dalam bahasa latin diBelgia tahun 1516, dan diterjemahkan ke dalam bahasa inggris tahun 1551.
Dalam buku tersebut More menjelaskan bahwa di sebuah pulau khayal bernama utopia yang dap
at juga ditafsirkan sebagai sebuah negara , semuamilik merupakan milik bersama. Semua orang t
inggal dalam satu tempat Bersama.makanan serta kebutuhan lainnya disediakan secara bersama-
sama pula .Tulisan-tulisan lain yang senada dengan Utopia-More cukup banyak,antara lain dapat
dilihat dari karangan Thomasso Champanella (1568-1639) ,Freanciss Bacon(1560-1626) dan
James Hurrington.Tulisan-tulisan para pemikir sosialis utopia diatas bersifat utopis ,
hanyamengkhayalkan bentuk suatu komunitas ideal. Di lain pihak ada tokoh-
tokohsosialis yang merealisasi cita-cita mereka dalam kanyataan. Di antaranyaRobert Owen 917
71-1858), Charles Fourier (1772-1837) dan LouisBlanc (1811-
1882) dengan mendirikan komunitas-komunitas namunkebanyakan segera layu sebelum
berkembang. Barulah di tangan Karl Marx,ide sosialisme mendapat ‘landasan ilmiah’,
paling kurang menurut anggapanMarx sendiri.
2) Pandangan Marx dan Engels
Diantara sekian banyak pakar sosialis , pandangan Karl Heindrich Marx(1818-1883) dianggap
paling berpengaruh dari segi teoritis, banyak pakar dan pemikir ekonomi yang mengakui
bahwa argumentasi Marx sangat dalam danluas. Teori-teorinya tidak hanya didasarkan pada
pandangan ekonomi saja,tapi juga melibatkan moral, etika, social , politik, sejarah, dan falsafah
dansebagainya.Karl marx sangat benci dengan sistem perekonomian liberal yang digagasoleh
Adam smith dan kawan-kawan. Argumen argumen yang disusun
Marxdapat dilihat dari berbagai segi,baik dari sisi moral, sosiologi maupunekonomi.
Salah satu buku yang ditulis Marx dan Engels yang sangat berpengaruhadalah Manifesto
Komunis yang terbit tahun 1848 dan Das Kapital.
Dalam buku Manifesto Komunis dapat diikuti bagaimana teori Marx tentang peretentangan kelas

3) Kelompok pemikir sosialis sesudah Marx

Pengaruh dari ajaran Marx dan Engels tersebut sangat luar biasa. Pada karakter pertama
abad ke-20 pemikiran-pemikiran marx dan Engeles dimodifikasi oleh lenin.

Konsep ekonomi sosialis

Ekonomi sosialis merupakan sistem ekonomi dengan pemerintah suatu negara yang menjadi
pusat pengendali ekonomi negara. Dalam sistem ekonomi sosialis, pemerintah
memiliki kekuasaan penuh atas segala jenis pengaturan kegiatan ekonomi. Kekuasaan
pemerintah mampu memberikan pembatasan-pembatasan terhadap kegiatan ekonomi yang
dikerjakan oleh anggota masyarakat. Kebebasan melakukan kegiatan ekonomi oleh masyarakat
sangat tinggi tetapi selalu disertai dengan intervensi pemerintah. Kekuasaan pemerintah dalam
perekonomian ditujukan untuk mengatur cara dan bidang perekonomian negara. Umumnya,
pemerintah hanya ikut camput dalam bidang ekonomi yang mempengaruhi
keberlangsungan kehidupan masyarakat. Bidang ekonomi ini umumnya berkaitan
dengan komoditas berupa air, listrik, dan telekomunikasi. Ekonomi sosialis meyakini
bahwa kemakmuran hanya dapat dicapai jika kemakmuran bersama dijadikan pandangan untuk
kemakmuran individu. Beberapa negara yang menganut sistem ekonomi sosialis
ialah Rusia, Tiongkok, dan negara-negara di kawasan Eropa Timur.

Prinsip ekonomi sosialis adalah:


- Hak milik atas alat-alat produksi oleh negara.
- Proses ekonomi berjalan atas dasar rencana yang telah dibuat.
- Perencanaan ekonomi sebagai rencana / dalam proses ekonomi yang harus dilalui.
- Hak milik atas alat-alat produksi oleh koperasi-koperasi serikat pekerja, badan hukum dan
masyarakat yang lain. Pemerintah menguasai alat-alat produk yang vital.
- Proses ekonomi berjalan atas dasar mekanisme pasar.
- Perencanaan ekonomi sebagai pengaruh dan pendorong dengan usaha menyesuaikan kebutuhan
individual dengan kebutuhan masyarakat.
- Indonesia memiliki sistem ekonomi sendiri, yaitu sistem demokrasi ekonomi, yang prinsip-
prinsip dasarnya tercantum dalam UUD`45 pasal 33.

Berikut adalah ciri-ciri sistem ekonomi sosialis;


Pemerintah mengatur semua sumber daya produksi dan pihak individu ataupun swasta tidak
mempunyai hak wewenang serta kebebasan dalam memiliki sumber daya yang ada.
Adanya anggapan kesamaan status sosial, antara golongan miskin dan kaya sama-sama berhak
untuk mendapatkan keuntungan dalam berusaha.
Di dalam sistem ekonomi ini, pemerintah merupakan satu-satunya pihak yang berkuasa dalam
merencanakan dan memutuskan suatu hal yang berkaitan dengan ekonomi.
Tidak ada persaingan bebas sehingga membuat eksistensi pengusaha menjadi lebih sedikit di
negara tersebut.
Pemerintah merupakan pusat dalam pengambilan keputusan terhadap semua kegiatan ekonomi.
Mulai dari perdagangan luar negeri, konsumsi, distribusi, dan juga investasi.
Terciptanya pemerataan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.
Jumlah produksi menjadi terbatas, sebab semuanya berhubungan dengan kemampuan produksi
dan juga kebutuhan pasar.
Kelebihan
Dalam sistem ekonomi sosialis, negara berkewajiban menyediakan segala kebutuhan pokok
masyarakatnya. Kebutuhan ini meliputi makanan, pakaian, tempat tinggal serta fasilitas
umum dan faslitas pelayanan kesehatan. Selain itu, pemerintah berkewajiban memberikan
pekerjaan kepada setiap individu secara adil. Para penyandang difabel dan penderita gangguan
jiwa juga dilindungi melalui pengawasan negara secara langsung. Semua bidang pekerjaan
direncanakan oleh negara. Kelebihan maupun kekurangan produksi memiliki kemungkinan yang
sangat kecil, karena kegiatan produksi dan penggunaannya dikelola langsung oleh pemerintah.
Semua bentuk keuntungan dari produksi digunakan untuk kepentingan masyarakat.

Kekurangan
Dalam sistem ekonomi sosialis sangat sulit diadakan kegiatan tawar-menawar oleh individu
dalam kegiatan ekonomi. Properti pribadi yang diakui hanyalah yang berkaitan dengan
kebutuhan pokok. Ekonomi sosialis mengutamakan kepentingan bersama sehingga mengabaikan
kepentingan individu. Kebebasan berpikir dan bertindak dibatasi. Secara tidak langsung,
ekonomi sosialis mengarah kepada pembentukan diktator dalam jabatan pemerintahan.
Masyarakat yang bekerja sebagai buruh tidak dapat mengatur dan memilih pekerjaan yang akan
dilakukannya. Selain itu, kepentingan individu dan pendidikan moral kurang diperhatikan.
Hak kebebasan sipil dihilangkan demi mencapai tujuan bersama oleh pemerintah yaitu
penyamarataan kekayaan pribadi. Kondisi ini membuat semangat kerja berkurang
dan kinerja dari tenaga kerja tidak dapat meningkat

Negara Penganut Sistem Ekonomi Sosialis


Berlangsungnya perang dingin yang terjadi tahun 1947, membuat kekuatan dunia pada saat itu
terpecah menjadi 2 blok, yaitu blok timur dan blok barat. Blok timur adalah blok buatan dari Uni
Soviet serta negara eropa lainnya, sementara untuk blok barat merupakan blok kumpulan antara
NATO dengan Amerika Serikat.

Berhubungan dengan sistem perekonomian, blok barat dan timur memiliki paham yang berbeda
tatkala menetapkan sebuah kebijakan mengenai sistem ekonomi yang dianut.

Blok barat ini terkenal dengan paham sistem ekonomi liberal atau biasa dikenal dengan
masyarakat kapitalis. Sedangkan blok timur menetapkan paham sistem ekonomi sosialis yang
dapat menciptakan masyarakat yang komunis.

ika dilihat dari ideologi beserta tujuannya sistem ekonomi sosialis dan liberalis memiliki aspek
yang bertentangan., meski hakikatnya semua sistem itu memiliki sebuah kelebihan dan
kekurangan. Hingga akhirnya pelaksanaan kedua sistem ekonomi bisa menciptakan negara-
negara yang memiliki kekuatan perekonomian yang sangatlah kuat dan stabil.
Berikut adalah implementasi sistem ekonomi sosialis di 3 negara yang dianggap sangat sosialis
daripada yang lainnya.

1. China
Pemerintahan China memiliki kewenangan yang paling berpengaruh terhadap beberapa
penetapan kebijakan dan kegiatan ekonomi di China.

Akan tetapi, bagi beberapa bagian pemerintah China sudah melaksanakan kemampuan terhadap
kebijakan yang dulunya telah sempat diterapkannya, contohnya fasilitas pemeliharaan
kesehataan yang saat ini telah tidak disubsidi oleh pemerintah.

Ekonomi China pada mulanya menganut sistem ekonomi sosialis, namun secara perlahan
ekonomi itu mengalami banyak perubahan dengan seiring nya beberapa pedoman kebijakan yang
ditujukan untuk bisa membangunkan kembali kestabilan ekonomi.

Pada saat ini, ekonomi China sudah menganut sistem ekonomi liberal atau yang biasa disebut
juga kapitalisme, hal itu dapat anda lihat dari berbagai cara yang sudah dilakukan pemerintah
untuk membuka pasar bebas internasional.

Meskipun terdapat elemen liberal, pemerintah cinta masih menjuluki negaranya sendiri sebagai
salah satu negara yang mendukung terhadap sosialisme. Dari model sistem ekonomi tersebut,
kenyataannya China telah meninggalkan wujud murni dari sistem sosialis.

Wujud sosialis yang bisa anda lihat dari jumlah perusahaan yang ada di China, sekitar 70%
adalah BUMN dan 30% pegang oleh swasta. Kemajuan angka perusahaan swasta tiap tahunnya
semakin mengalami kenaikan. Hal itulah yang menunjukan adanya elemen sosialis dan liberal.

Dengan transformasi penetapan sistem ekonomi tersebut maka akan memberikan pengaruh
positif untuk perekonomian di China yaitu memposisikan China sebagai bagian negara kedua
dengan perkembangan ekonomi terbesar di dunia setelah negara Amerika.

2. Korea Utara
Sistem ekonomi sosialis di negara korea utara bisa dilihat dari adanya penguasaan dan kontrol
secara utuh oleh pemerintah kepada seluruh kegiatan ekonomi.

Indikasi tersebut memperlihatkan bahwa Korea Utara sangat tertutup dan tidak gampang untuk
membuka penanaman investasi asing di negaranya, dan dapat disebut sistem ekonomi di negara
Korea Utara lebih sosialis daripada negara China.
Penetapan sistem ekonomi sosialis di Korea Utara dapat dapat disebut tidak cukup sukses,
mengingat bila hingga saat ini perkembangan ekonomi di negara tersebut mengalami
kemunduran dan juga tidak lebih baik daripada negara tetangga yakni Korea Selatan.

3. Kuba
Apabila anda mengetahui ciri-ciri dari negara sosialis hingga segala ciri itu serupa, semuanya
bisa tampak di negara Kuba. Contohnya, berpengaruhnya peran pemerintah dalam mengontrol
semua aktivitas ekonomi negara, adanya fasilitas kesehatan yang dibentuk oleh pemerintah bagi
rakyatnya, dan lain sebagainya.

Serupa dengan negara Korea Utara, Kuba juga tidak adanya pasar bursa efek sehingga negara
Kuba menerapkan sistem perdagangan yang tertutup dari negara lain dan membatasi penanaman
investasi asing.

Positif Sosialisme

• Semua kegiatan dan masalah ekonomi dikendalikan pemerintah sehingga pemerintah mudah
melakukan pengawasan terhadap jalannya perekonomian.

• Tidak ada kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin, karena distribusi pemerintah
dapat dilakukan dengan merata.

• Pemerintah bisa lebih mudah melakukan pengaturan terhadap barang dan jasa yang akan
diproduksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

• Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga.

Negatif sosialisme

• Teori pertentangan kelas Hdak berlaku umum

• Tidak ada kebebasan memilih pekerjaan (Maka kreaHvitas masyarakat tehambat, produkHvitas
menurun, produksi dan perekonomian akan mandeg).

• Tidak ada insenHve untuk kerja keras (Maka Hdak ada dorongan untuk bekerja lebih baik,
prestasi dan produksi menurun, ekonomi mundur)
DAFTAR PUSTAKA

Marxis. 2014. Manifesto Karl Marx & Friedrich Engel . Makasar


Deliarnov.2005. Perkembangan Pemikiran Ekonomi.Jakarta:Grafindo
Santoso, F. Setiawan. (2011). Reformasi Ekonomi Berbasis Bagi Hasil Belajar dari Sistem
Ekonomi Sosialis. Jurnal Muqtasid. 2(2), 193–207.
Mujiatun, Siti. (2014). Peran Pemerintah Tentang Pengembangan Perekonomian

Anda mungkin juga menyukai