Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MEMAHAMI SISTEM EKONOMI KAPITALISME

Di susun

KELOMPOK 1

1. AHMA AYU AGUSTIN


2. IIF AHMAD RIFA’I
3. JUNIA ELGASARI

DOSEN PEMBIMBING: APRIANA

PRODI ; EKONOMI SYARIAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)


BATURAJA TAHUN AJARAN 2020/2021
BAB 1

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Sistem perekonomian adalah sistem yang dipakai oleh sebuah negara untuk mengalokasikan

sumber daya yang dikuasainya baik untuk perorangan ataupun instansi di negara itu. Perbedaan

utama antara satu sistem ekonomi dengan sistem ekonomi yang lain yaitu bagaimana cara sistem

itu mengelola faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu diizinkan memiliki

seluruh faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut dikuasai oleh

pemerintah.

Sistem ekonomi juga merupakan suatu aturan dan tata cara untuk mengatur perilaku

masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi untuk meraih suatu tujuan. Sistem

perekonomian di setiap negara dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara  lain ideologi  bangsa,

sifat dan jati diri bangsa, dan struktur ekonomi.

B.     Rumusan Masalah

1.      Bagaimana Munculnya Sistem Ekonomi Kapitalis, Sosialis, dan Campuran?

2.      Apa saja kelebihan dan kekurangan Sistem Ekonomi Kapitalis, Sosialis, dan Campuran?

C.    Tujuan Penulisan

1.        Untuk mengetahui bagaimana awal mula kemunculan Sistem Ekonomi Kapitalis, Sosialis,

dan Campuran.

2.        Agar dapat membandingkan Sistem Ekonomi Kapitalis, Sosialis, dan Campuran.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Sistem Ekonomi Kapitalis

1. Kemunculan Sistem Ekonomi Kapitalis

Sistem ekonomi Pasar/Liberal/Kapitalis adalah sistem ekonomi dimana ekonomi diatur oleh

kekuatan pasar (permintaan dan penawaran). Sistem ekonomi liberal merupakan sistem

perekonomian yang memberikan kebebasan seutuhnya dalam segala bidang perekonomian

kepada setiap orang untuk memperoleh keuntungan yang seperti dia inginkan. Sistem ekonomi

liberal banyak dianut negara-negara Eropa  dan Amerika Serikat.

Kapitalisme muncul di Eropa Barat di akhir abad ke-15 tepatnya pada tahun 1492. Dalam

sejarah Eropa, ada dua kejadian sejarah yang merupakan tonggak bagi lahirnya sistem

kapitalisme, yaitu Pertama, munculnya buku Adam Smith yang berjudul The Wealth of the

Nations. Buku ini merupakan kumpulan ide dan gagasan dari para pemikir ekonomi. Dari buku

ini dapat disimpulkan bahwa keserakahan dan kepentingan pribadi akan menimbulkan

persaingan bebas (laissez-faire). Persaingan bebas ini akan mencegah penindasan

oleh invisible hand karena setiap pemilik modal akan berusaha agar para pekerja tidak pindah ke

lain majikan. sehingga keserakahan dan kepentingan pribadi akan menguntungkan orang

banyak. Kedua, revolusi Perancis 1789 yang merupakan revolusi kaum borjuis pertama yang

menjadi lambang keruntuhan sistem feodal di Eropa. Lalu masuklah sistem kapitalis yang

membuat sistem keserakahan menjadi hal yang wajar dan keserakahan dijadikan motor

pembangunan ekonomi.
Yang mendasari tumbuhnya kapitalisme adalah liberalisme. Liberalisme ini menandai

adanya suatu perubahan yang revolusioner dalam pemikiran ekonomi. Pada masa sebelumnya

terutama masa merkantilis, intervensi negara sangat tinggi atas individu.

          Sistem ekonomi kapitalis memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a.       Menerapkan sistem persaingan bebas.

b.      Kedaulatan konsumen dan kebebasan dalam konsumsi.

c.       Peranan pemerintah dibatasi.

d.      Peranan modal sangat penting  

2. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Kapitalis

     Sistem ekonomi kapitalis mempunyai kelebihan sebagai berikut :

a.       Setiap individu bebas memiliki alat produksi sendiri.

b.      Kegiatan ekonomi lebih cepat maju karena adanya persaingan.

c.       Produksi didasarkan kebutuhan masyarakat.

d.      Kualitas barang lebih terjamin.

      Sistem ekonomi kapitalis mempunyai kelemahan sebagai berikut :

a.       Sulit terjadi pemerataan pendapatan.

b.      Rentan terhadap krisis ekonomi.

c.       Menimbulkan monopoli.

d.      Adanya eksploitasi
B.  Sistem Ekonomi Sosialis

1. Kemunculan Sistem Ekonomi Sosialis

Sistem ekonomi etatisme/sosialis merupakan sistem ekonomi dimana ekonomi diatur 

negara. Dalam sistem ini, jalannya perekonomian sepenuhnya menjadi tanggung jawab negara

atau pemerintah pusat. Dalam perekonomia ini yang menjadi dasar adalah Karl Marx , dia

berpendapat bahwa apabila kepemilikan pribadi dihapuskan maka tidak akan memunculkan

masyarakat yang berkelas-kelas sehingga akan menguntungkan semua pihak. Negara yang

menganut sistem ini seperti Rusia, Kuba, Korea Utara, dan negara komunis lainnya.

Istilah Sosialisme mulai digunakan sejak awal abad ke-19. Dalam bahasa Inggris, istilah ini

digunakan pertama kali untuk menyebut pengikut Robert Owen pada tahun 1827. Di Perancis,

istilah ini mengacu pada para pengikut doktrin Saint-Simon pada tahun 1832 yang dipopulerkan

oleh Pierre Leroux dan J. Regnaud dalam l'Encyclopédie Nouvelle. [1] Penggunaan istilah

sosialisme sering digunakan dalam berbagai konteks yang berbeda-beda oleh berbagai

kelompok, tetapi hampir semua sepakat bahwa istilah ini berawal dari pergolakan kaum buruh

industri dan buruh tani pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20 berdasarkan prinsip solidaritas

dan memperjuangkan masyarakat egalitarian yang dengan sistem ekonomi menurut mereka dapat

melayani masyarakat banyak daripada hanya segelintir elite.

Karl Marx dan Friedrich Engels berpendapat bahwa sosialisme akan muncul dari keharusan

sejarah kapitalisme yang diberikan sendiri sudah usang dan tidak berkelanjutan akibat dari

meningkatnya kontradiksi internal yang muncul dari perkembangan kekuatan produktif dan

teknologi. Itu menjadi kemajuan dalam kekuatan produktif yang dikombinasikan dengan
hubungan sosial lama dengan produksi kapitalisme yang akan menghasilkan kontradiksi, dan

kemudian mengarah ke kesadaran kelas pekerja.

Marx dan Engels berpandangan bahwa kesadaran orang-orang yang memperoleh upah atau

gaji (kelas pekerja dalam arti Marxis luas) akan dibentuk oleh kondisi mereka yang menjadi

budakan upah, yang mengarah ke kecenderungan untuk mencari kebebasan atau emansipasi

mereka dengan menggulingkan kepemilikan alat-alat produksi oleh kapitalis, dan akibatnya,

menggulingkan negara yang menjunjung tinggi tata ekonomi kapitalis ini. Bagi Marx dan

Engels, kondisi ini menentukan kesadaran dan mengakhiri peran kelas kapitalis yang pada

akhirnya mengarah ke masyarakat tanpa kelas di mana negara akan melenyap.

Konsepsi sosialisme Marxis adalah bahwa fase sejarah tertentu yang akan menggantikan

kapitalisme dan didahului dengan komunisme. Karakteristik utama dari sosialisme (terutama

yang dipahami oleh Marx dan Engels setelah Komune Paris 1871) adalah bahwa kaum proletar

akan mengontrol alat-alat produksi melalui negara buruh yang didirikan oleh para pekerja di

kepentingan mereka. Kegiatan ekonomi masih akan diatur melalui penggunaan sistem insentif

dan kelas sosial masih akan ada, tetapi untuk tingkat yang lebih rendah dan berkurang di bawah

kapitalisme

Sistem ekonomi sosialis memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a.       Hak milik individu tidak diakui.

b.      Seluruh sumber daya dikuasai negara.

c.       Semua masyarakat adalah karyawan bagi negara.

d..      Kebijakan perekonomian disusun dan dilaksanakan pemerintah.


2.     Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Sosialis

      Sistem ekonomi sosialis mempunyai kelebihan sebagai berikut :

a.       Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga.

b.      Kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi secara merata.

c.       Pelaksanaan pembangunan lebih cepat.

d.      Pemerintah bebas menentukan produksi sesuai kebutuhan masyarakat.

     Sistem ekonomi sosialis mempunyai kekurangan sebagai berikut:

a.       Individu tidak mempunyai kebebasan dalam berusaha.

b.      Tidak ada kebebasan untuk memiliki sumber daya.

c.       Potensi dan kreativitas masyarakat tidak berkembang.

d.      Sulit melakukan transaksi tawar menawar yang di sebabkan tingkat harga yang ditentukan

oleh Negara, bukan di tentukan oleh mekanisme pasar.

3 Sistem Ekonomi Campuran

1. Kemunculan Sistem Ekonomi Campuran

Sistem ekonomi campuran merupakan campuran atau perpaduan antara sistem ekonomi

liberal dengan sistem ekonomi sosialis. Pada sistem ekonomi campuran pemerintah melakukan

pengawasan dan pengendalian dalam perekonomian, namun pihak swasta (masyarakat) masih

diberi kebebasan untuk menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang ingin mereka jalankan.
Sistem ekonomi campuran (“Mixed economy”) merupakan panduan dari dua bentuk sistem

ekonomi sosialisme dan kapitalisme. Usaha penyatuan ini dilakukan untuk menyerap elemen-

elemen yang positif dan dinamis dari keduanya. Sistem ini hendak dibangun dengan usaha untuk

meninggalkan unsur-unsur lemah dari dua bentuk sistem ekonomi politik tersebut. Sejarah

pertentangan yang keras dan bahkan tidak harmonis dari kapitalisme dan sosialisme telah

menstimulasi pemikir-pemikir untuk mencari bangun ekonomi dengan ciri dasar, yang

merupakan gabungan unsur-unsur terbaik dari keduanya.

Salah satu pemikiran Hegel ini menarik untuk disimak sebagai dasar pemikiran mengapa

muncul sistem ekonomi campuran sebagai alternatif dari sistem yang bertentangan. Jika hal itu

terjadi, maka keduanya memiliki kelemahan mendasar sehingga cara terbaik adalah

menggabungkannya untuk mengejar ketertinggalan negara-negara sedang berkembang.

       Sistem ekonomi campuran memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a.       Jenis dan jumlah barang diproduksi ditentukan oleh mekanisme pasar.

b.      Hak milik swasta atas alat produksi diakui, asalkan penggunaannya tidak merugikan

kepentingan umum.

c. bertanggung jawab atas jaminan sosial dan pemerataan pendapatan.

d.      Ada persaingan, tetapi masih ada kontrol pemerintah.

2. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Campuran

       Sistem ekonomi campuran mempunyai kelebihan sebagai berikut:

a.       Kestabilan ekonomi terjamin.

b.      Pemerintah dapat memfokuskan perhatian untuk memajukan sektor usaha menengah dan
c. kecil. bebasan berusaha dapat mendorong kreativitas individu.

  Sistem ekonomi campuran mempunyai kekurangan sebagai berikut :

a.       Sulit menentukan batas antara kegiatan ekonomi yang seharusnya dilakukan pemerintah dan

swasta.

b.      Sulit menentukan batas antara sumber produksi yang dapat dikuasai oleh pemerintah dan

swasta.

D. Penerapannya

1. Penerapan Sistem Ekonomi Kapitalis

Sistem Ekonomi di Amerika

Salah satu budaya politik Amerika adalah sistem perekonomian kapital. Kapitalisme adalah

metode alternative untuk mendistribusikan keuntungan dan kerugian ekonomi. Kapitalisme

mengharuskan pemerintah untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi seminimal mungkin.

Bebas berusaha dan kepercayaan diri adalah prinsip-prinsip dasar dari kapitalisme. Firma

atau perusahaan diperbolehkan untuk beroperasi di pasar bebas dan terbuka, dan individu-

individu diharapkan mampu berusaha dengan inisiatif mereka sendiri untuk membangun

keamanan stabilitas ekonomi mereka. Perusahaan menentukan apa yang akan mereka produksi

dan harga untuk barang dan jasa mereka sementara pembeli menentukan apa yang akan mereka

beli dengan harga berapa.

Amerika serikat tidak secara murni menganut sistem kapitalisme, karena pemerintah

mengambil peran dalam mengatur dan mendorong perekonomian. Istilah ekonomi campuran ini

digunakan dalam menentukan bentuk anasir berbeda dari sistem ekonomi kombinasi antara
elemen sosialis dan kapitalis. Amerika Serikat mengadopsi lebih banyak elemen kapitalis

daripada elemen sosialis. Karena tradisi individualisme yang kuat, orang Amerika cenderung

membatasi tujuan dari tindakan pemerintah dalam bidang ekonomi.

Menanggapi hal ini, sistem ekonomi kapitalis yang dianut Amerika benyak membawa

dampak negatif  bagi Amerika sendiri maupun negara lain. Bagaimana tidak, semua kegiatan

produksi, konsumsi, maupun distribusi diatur bebas oleh masing-masing individu dan pemerintah

tidak ikut campur tangan akan masalah ini. Individu tersebut akan menentukan harga beserta

labanya sendiri sesuai keinginannya. Hal ini bisa dimanfaatkan individu untuk mengambil laba

sebanyak-banyaknya. Jika hal ini terjadi, tidak lain, Amerika bisa mengalami krisis ekonomi dan

aset negara yang harus dikorbankan.

Ekonomi kapitalis memang sistem ekonomi rapuh yang dimiliki oleh Amerika. Bagaimana

tidak, penguatkuasaan undang-undang penghapusan hamba secara serta merta telah

menyebabkan pekerja-pekerja di sektor peladangan dan perindustrian pada ketika itu lumpuh

karena pekerja-pekerja yang sebelum ini tidak mau bekerja lagi dengan majikan asal mereka. Hal

ini karena majikan atau pengusaha kapitalis tersebut telah melakukan kedzaliman dan

penindasan terhadap pekerja atau buruh tersebut dalam usaha memaksimumkan keuntungan dan

meminimumkan kos.

Jadi ekonomi kapitalis sangat merendahkan derajad si miskin. Bisa dikatakan, yang kaya

makin kaya, yang miskin makin tertindas karena kemiskinannya. Hal ini dirasa sangat tidak adil

memang.

Susah memang untuk mensejahterakan masyarakat dengan ekonomi kapitalis ini. Sudah

jelas sekali ini sangat merugikan negara atau pihak-pihak rendah (buruh, dll). Dampak positif

yang mungkin ditimbulkan adalah dapat meningkatkan inisiatif dan kreatifitas di masyarakat.
Dan masyarakat bisa bersaing dengan menghasilkan produk yang sangat berkualitas. Ini adalah

keuntungan-keuntungan yang bisa diperoleh. Namun hal tersebut tidak seberapa dengan

kelemahan-kelemahan yang diakibatkan. Dampak negatifnya akan jauh lebih besar dan jauh

lebih menghancurkan ekonomi negara yaitu krisis ekonomi.

2.  Penerapan Sistem Ekonomi Sosialis

Sistem Ekonomi di Korea Utara

Sistem ekonomi sosialis di Korea Utara terlihat dengan adanya penguasaan dan kendali penuh

oleh pemerintah terhadap seluruh kegiatan ekonomi. Penerapan sistem ekonominya hampir mirip

dengan China namun ada sedikit perbedaan yang tidak akan pernah ditemukan, yaitu tidak

adanya bursa efek di Korea Utara.

Indikasi ini menunjukkan bahwa negara Korea Utara sangat tertutup dan tidak mudah untuk

membka penanaman investasi asing di negaranya, dan bisa dibilang sistem ekonomi Korea Utara

lebih sosialis dibandingkan dengan China.

Sekitar pertengahan tahun 1975, Korea Utara mencatat memiliki beberapa kemajuan di

banding China pada saat itu, yaitu secara pendidikan dan produktivitas Korea Utara jauh

meninggalkan China. Namun kenyataannya dalam menjalankan pemerintahannya, negara ini

pernah mengalami beberapa hal yang terburuk dalam sejarahnya, terutama adanya bencana

kelaparan yang melanda rakyatnya. Penerapan sistem ekonomi sosialis di negara Korea Utara

bisa dibilang tidak cukup sukses, mengingat jika dilihat sampai sekarang pertumbuhan ekonomi

negara tersebut mengalami kumunduran dan juga tidak lebih baik dari negara saudaranya yaitu

Korea Selatan.
3.  Penerapan Sistem Ekonomi Campuran

Sistem Ekonomi di China

China dahulu memang sangat terkenal dengan istilah Negara Komunis, negara yang semua

perekonomiannya diatur oleh Negara dan warga negara yang menentangnya akan dihukum jadi

tidak boleh ada salah satu warganya yang menentang kebijaksanaan yang dikeluarkan oleh

pemerintahannya. China juga membungkam atau mengekang pers di negaranya sendiri.

Organisasi Reporters Sans Frontieres (RSF) yang berkedudukan di Paris pada 4 Januari 2006

silam juga melaporkan bahwa kasus penahanan terhadap wartawan sepanjang tahun 2005 paling

banyak terjadi di China. Data yang dikumpulkan organisasi reporter lintas negara itu

menunjukkan sampai 1 Januari 2006 lalu, jumlah wartawan yang ditahan di negara komunis itu

sebanyak 32 orang. Di sini media diberi pengawasan yang ketat.

Pembredelan dan penyitaan terhadap media juga bisa dilakukan. Tetapi sekarang China

merubah sistem perekonomiannya ke arah yang lebih baik lagi, tidak ada lagi pengekangan

terhadap pers, memberi kebebasan kepada warga negara untuk mengatur perekonomiannya

sendiri, menambah kuasa pegawai tempatan dan pengurus kilang dalam indrustri, dan

membenarkan berbagai pengusahawanan dalam servis dan perkilangan ringan, dan membuka

ekonomi kepada perdagangan dan pelaburan liar. Kawalan harga juga telah dilonggarkan. Ini

telah mewujudkan penukaran sistem ekonomi berasaskan komunis menjadi sistem ekonomi

campuran komunis dan kapitalisme.

Pada beberapa tahun terakhir, China telah menegaskan lebih lanjut target dan tugas

penyempurnaan sistem ekonomi pasar sosialis yaitu suatu pasar ekonomi dimana kepemilikan

publik merupakan arus utama, sebagai bukti bahwa antara tahun 1989 sampai 2001, jumlah
perusahaan negara anjlok dari 102.300 buah menjadi 46.800. sedangkan jumlah perusahaan

swasta meledak dari 90.000 buah menjadi 2 juta buah.

Hal ini sesuai dengan tuntutan mempertimbangkan secara menyeluruh perkembangan kota

dan desa, perkembangan regional, perkembangan sosial ekonomi, perkembangan harmonis

antara manusia dan alam, serta perkembangan di dalam negeri dan keterbukaan terhadap dunia

luar, mengembangkan peranan dasar pasar dalam alokasi sumber daya, meningkatkan fitalitas

dan fungsi pemerintah di bidang pengelolaan sosial dan layanan umum, dan memberikan

jaminan sistem yang kuat kepada pembangunan masyarakat cukup sejahtera secara menyeluruh.

Kemudian China berusaha menyempurnakan sistem pokok ekonomi di mana ekonomi milik

negara merupakan bagian utama dan ekonomi multi kepemilikan berkembang bersama,

mendirikan sitem yang menguntungkan untuk mengubah struktur ekonomi dualis antara kota dan

desa, membentuk mekanisme yang mendorong perkembangan harmonis ekonomi regional,

membangun sistem pasar modern yang seragam, terbuka dan bersaing secara tertib,

menyempurnakan sistem pengontrolan makro, sistem pengelolaan administrasi dan sistem

hukum ekonomi, menyempurnakan sistem penempatan kerja, distribusi pendapatan dan jaminan

sosial, dan mendirikan mekanisme yang mendorong perkembangan yang berkelanjutan di bidang

ekonomi dan sosial. Dengan adanya data seperti yang di atas, maka China dapat digolongkan ke

dalam negara yang menganut sistem perekonomian sosialis.

Dan ini sangat memberi pengaruh terhadap perekonomian China sampai-sampai AS yang

notabene adalah negara adidaya, tidak mampu menghadapi perekonomian China yang memiliki

nilai kemajuan ekonomi sangat pesat berkat sistem ekonomi yang mereka anut. Sebenarnya kita

harus belajar dari China bukan malah belajar dari Amerika yang sekarang ini sedang mengalami

krisis hebat. Sekarang China juga sedang membuka pasar ekonomi bebas, yang artinya mereka
membuka perekonomian untuk siapapun demi tercapainya kesejahteraan bagi masyarakatnya.

Pasar bebas sendiri merupakan ciri dari sistem ekonomi liberalisme atau kapitalisme. Jadi sistem

ekonomi China adalah sistem ekonomi campuran antara sosialis, kapitalisme, dan komunisme.

Dampaknya bagi kesejahteraan dan kemakmuran rakyat China adalah masyarakat dapat

mengembangkan inisiatif dan kreatifitas, sehingga masyarakat secara otomatis dapat

menjalankan usaha dengan lebih maksimal. Dengan adanya campur tangan pemerintah juga,

maka dapat meminimalisir monopoli oleh pihak swasta. Sehingga ekonomi negara juga bisa

berjalan stabil dan rakyat juga akan mendapat dampak positif dari hal itu.

Dengan sistem ekonomi ini, bisa kita bayangkan. Individu tidak dapat mengeksploitasi

seluruh perekonomian, namun individu masih bisa mendapat kesempatan untuk mengembangkan

kreatifitas usaha.

Dalam hal ini pemerintahkan akan ikut campur juga, jadi pemerintah juga akan ikut

bertanggung jawab. Jadi disini kita dapat sama-sama memperoleh keuntungan meskipun tidak

maksimal sesuai keinginan kita. Setidaknya diantara pihak pemerintah dan masyarakat punya

hak untuk  ikut andil dalam menjalankan kegiatan ekonomi ini.


BAB III

PENUTUP

           A.    Kesimpulan

Sistem ekonomi Pasar/Liberal/Kapitalis adalah sistem ekonomi dimana ekonomi diatur oleh

kekuatan pasar (permintaan dan penawaran). Kapitalisme muncul di Eropa Barat di akhir abad

ke-15 tepatnya pada tahun 1492. Dalam sejarah Eropa, ada dua kejadian sejarah yang merupakan

tonggak bagi lahirnya sistem kapitalisme, yaitu Pertama, munculnya buku Adam Smith yang

berjudul The Wealth of the Nations. 

Sistem ekonomi etatisme/sosialis merupakan sistem ekonomi dimana ekonomi diatur 

negara. Istilah Sosialisme mulai digunakan sejak awal abad ke-19. Karl Marx dan Friedrich

Engels berpendapat bahwa sosialisme akan muncul dari keharusan sejarah kapitalisme yang

diberikan sendiri sudah usang dan tidak berkelanjutan akibat dari meningkatnya kontradiksi

internal yang muncul dari perkembangan kekuatan produktif dan teknologi.

Sistem ekonomi campuran merupakan campuran atau perpaduan antara sistem ekonomi

liberal dengan sistem ekonomi sosialis. Sistem ini hendak dibangun dengan usaha untuk

meninggalkan unsur-unsur lemah dari dua bentuk sistem ekonomi politik tersebut. Sejarah

pertentangan yang keras dan bahkan tidak harmonis dari kapitalisme dan sosialisme telah

menstimulasi pemikir-pemikir untuk mencari bangun ekonomi dengan ciri dasar, yang

merupakan gabungan unsur-unsur terbaik dari keduanya.

Beberapa negara yang menganut sistem ekonomi kapitalis dan sosialis tidak cukup sukses

dan pernah mengalami masa krisis pada perekonomian negaranya, sehingga menggantinya

dengan sistem ekonomi campuran yaitu gabungan dari sistem ekonomi kapitalis dengan sosialis.
Salah satu contoh negara yang memiliki sistem ekonomi campuran dan mengalami kemajuan

perekonomian yaitu negara China.

B .DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.anneahira.com/kondisi-perekonomian-indonesia-saat-ini.htm 2. http://dwi-

ardianto.blogspot.com/2011/02/perekonomian-indonesia-saat-ini.html 3.

http://www.peluangusahabisnisonline.com/2011/03/dampak-globalisasi-ekonomi-positif-dan.html 4.

http://cynthiaprimadita.blogspot.com/2011/02/makalah-sistem-perekonomian-indonesia.

Anda mungkin juga menyukai