ETIKA BISNIS
BAB 3
BUSINESS SYSTEM AND CORPORATE ETHICAL
OLEH:
BIMA ALKAUSAR (402249)
NURCAHYANI RESTU UTAMI (402288)
RAYA AMBARA (402294)
VIONDANISA HERKA OCTADARA (402315)
OXKY SETIAWAN WIBISONO (405881)
MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2016
Sistem Bisnis: Pemerintah, Pasar, dan Perdagangan Internasional
Pasar tak beregulasi dan kepemilikan properti pribadi dianggap dapat memberikan
keuntungan yang lebih besar dalam sistem ekonomi. Paham utilitarian pasar bebas
membiarkan memiliki kebebasan untuk mencari keuntungannya sendiri yang menciptakan
persaingan atau yang disebut ‘tangan tak terlihat’. Persaingan mendorong penurunan harga
jual dan pemotongan biaya produksi untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Dalam
sistem pasar kompetitif ada komoditas yang diperdagangkan, variasi harga. Hal ini dilakukan
tanpa intervensi pemerintah karena pemerintah dan siapapun dianggap tidak dapat mengatur
harga. Dengan berlakunya sistem pasar bebas menunjukan bahwa berlaku juga sistem
properti pribadi, dimana orang cenderung memikirkan diri sendiri atau ‘self oriented’.
Kritik
Kritik Keynes: Smith menganggap pemerintah tidak perlu campur tangan dalam
sistem ekonomi bebas karena persaingan akan membentuk pasar. Namun Keynes
menganggap bahwa intervensi pemerintah itu perlu untuk memberikan stabilitas sistem
ekonomi terkait kebijakan fiskal, inflasi, pengangguran, membatasi kekuatan oligopolistik
dan lainnya.
Darwinisme sosial: Dengan persaingan ekonomi yang terbentuk dalam sistem seolah
membentuk paham bahwa hanya yang terkuat yang dapat bertahan. Hal ini sesuai dengan
paham Darwin mengenai konsep ‘survival of the fittest’. Individu yang kuat dianggap yang
terbaik dan yang lemah dianggap kurang baik, padahal harus dipahami bahwa yang terkuat
belum tentu yang terbaik.
Karl Marx memberikan kritik terhadap sistem kapitalisme dimana lembaga milik
pribadi, pasar bebas, dan perdagangan bebas yang dicetuskan Smith dengan menyebut
kepitalisme sebagai bentuk eksploitasi manusia. Menurutnya sumber penghasilan dari sistem
kapitalisme hanya dua, yaitu dengan menjual tenaga atau menjual hasil produksi. Dalam hal
ini pemilik sarana produksi dianggap memiliki keuntungan atau “surplus” yang lebih karena
dapat memperkerjakan tenaga yang dibayar tidak sesuai standar namun dapat memperoleh
keuntungan hasil penjualan produksi yang sangat besar. Dengan kata lain, kapitalisme
menciptakan ketidakadilan dan merusak hubungan dalam masyarakat, karena terbentuk
kesenjangan yang nantinya dapat berpengaruh kepada berbagai hal lainnya.
Fungsi pemerintah sesungguhnya seperti dalam sejarah, menurut Marx adalah untuk
melindungi kepentingan-kepentingan kelas penguasa. Menurut Marx semua masyarakat dapat
di analisis dalam kaitannya dengan 2 komponen utamanya : substruktur ekonomi (Bahan dan
kontrol sosial yang masyarakat gunakan untuk menghasilkan barang ekonomi) dan
superstruktur sosial ( asosiasi dan ideologi pemerintah yang umum). Marx menamakan
kontrol sosial yang digunakan dalam memproduksi barang (atau dengan kata lain control
sosial di mana masyarakat mengatur dan mengendalaikan para pekerja) sebagai hubungan
produksi. Dalam kapitalis Marx menunjukkan, dua jenis dari hubungan produksi: (1) kontrol
berdasarkan kepemilikan bahan yang dibutuhkan untuk memproduksi barang, dan (2) kontrol
berdasarkan wewenang untuk perintah.
Pemiskinan Pekerja
Mark juga mengklaim bahwa sejauh produksi dalam perekonomian modern tidak
direncanakan, namun dibiarkan bergantung pada kepemilikan pribadi dan pasar bebas, maka
hasilnya tidak akan lebih dari serangkaian bencana yang seumanya cenderung merugikan
kelas pekerja. Diantaranya adalah :
Solusi untuk semua masalah ini, menurut Marx, adalah kepemilikan kolektif aset
produktif masyarakat dan penggunaan perencanaan rasional untuk menggantikan pasar yang
tidak diatur.
Tanggapan
1. Para pendukung sistem pasar bebas pada umumnya menjawab kritik bahwa pasar bebas
menciptakan ketidakadilan dengan menjawab: kritik tersebut salah mengasumsikan tentang
keadilan yang hanya berarti kesamaan atau distribusi menurut kebutuhan. Ada terlalu banyak
kesulitan untuk membangun prinsip-prinsip yang dapat diterima keadilan. Harus keadilan
distributif yang ditentukan dalam hal usaha, kemampuan, atau kebutuhan? Ini pertanyaan
tidak dapat dijawab dengan cara obyektif karena dapat bertentangan dengan perinsip hak
asasi manusia.
2. Bahwa keadilan dapat diberi satu arti yang jelas, namun arti tersebut harus mendukung
pasar bebas. Keadilan sesungguhnya berarti distribusi berdasarkan kontribusi (sumbangan).
Karena itu, mereka berpendapat, keadilan membutuhkan pasar bebas.
3. Terhadap kritikan yang menyatakan bahwa pasar bebas menciptakan perbedaan yang
tidak adil adalah, meskipun perbedaan semacam ini mungkin selalu ada dalam sistem
kepemilikan pribadi dan pasar bebas, namun keuntungan-keuntungan yang diberikan pasar
bebas dan kepemilikan pribadi jauh lebih penting. Pasar bebas memungkinkan sumber daya
yang dialokasikan secara efisien tanpa paksaan, dan ini adalah manfaat yang lebih besar dari
kesetaraan.
Perpaduan antara peraturan pemerintah, pasar bebas parsial dan kepemilikan pribadi
terbatas adalah apa yang umumnya yang disebut ekonomi campuran. Pada dasarnya, ekonomi
campuran mempertahankan sistem pasar dan kepemilikan pribadi namun sekaligus
bergantung pada kebijakan pemerintah untuk mengatasi kekurangan-kekurangannya. Untung
rugi penerapan kebijakan ekonomi campuran juga tetap menjadi bahan perdebatan yang
berlangsung seputar konsep pasar bebas, kepemilikan pribadi dan intervensi pemerintah,
semenjak tahun 1980-an, perdebatan ini lebih difokuskan pada krisis produktifitas yang
masih dialami Amerika saat bersaing dengan negara-negara lain di pasar global.
Akhir Marxisme?
Dengan berakhirnya komunisme, tidak ada lagi “kemajuan” menuju sistem ekonomi
yang lebih baik, atau lebih sempurna: Seluruh dunia sekarang setuju bahwa sitem terbaik
adalah kapitalisme. Namun reformasi komunis tidak menunjukkan “penghapusan sama
sekali” atas pandangan-pandangan Mark ataupun sosialisme. Para pengikut Smith dan Locke
terus bersikeras bahwa tingkat intervensi pemerintah yang ditolerir sistem ekonomi campuran
kamu kapitalis lebih banyak merugikan dibandingkan menguntungkan, karena sistem
ekomomi campurannya masih berpihak untuk kepentingan bisnis dan usaha. Bagaimanapun
juga, Ekonomi campuran datang paling dekat dengan menggabungkan manfaat utilitarian
pasar bebas dengan menghormati hak asasi manusia, keadilan, dan kepedulian yang
merupakan kekuatan karakteristik peraturan Pemerintah.
KASUS
Accolade Versus Sega
Accolade inc adalah sebuah perusahaan software kecil yang berlokasi di San Jose
California. Prospek perusahaan ini adalah membuat dan memasarkan game yang dapat
dimainkan di game sega. Game ini sangat pupuler sehingga disebut “Ishido: The Way Of
Stones.” Sega tidak menyetujui lisensi untuk Accolade untuk dimainkan di games consolenya
selain itu karena sega tidak menerima fee dari penjualan games accolade.
Pada awal tahun 1990, sega memasarkan game console yang baru yang disebut
“GENESIS”. Dalam hal ini games dari accoled tidak dapat dimainkan di game console yang
baru itu karena Sega telah memasukkan kode rahasia dam pengaman dalam game console
tersebut untuk mencegah games lain dapat dimainkan di game console sega yang baru. Agar
games accolade bisa compatible/ bisa dimainkan di game console sega yang baru ini maka
engginer accolade melakukan reverse engginering pada Genesis Console dari Sega untuk
menemukan bagaimana cara membuat dan cara kerjanya. Tujuannya adalah untuk
menemukan source code agar game accoled dapat dimainkan di Genesis Console milik Sega.
Pada akhirnya usaha dari engginer Accoled berhasil menemukan source code sehingga game
mereka dapat dimainkan di genesis console sega.
Sega kemudian menuntut Accoled ke pengadilan dengan alasan bahwa Accoled telah
melanggar hak ciptanya. Kemudian, pengadilan district di san Fransisco menyetujui gugatan
dari Sega. Pengacara dari Sega beragumen, ketika engginer dari Accoled melakukan reverse
pada program software dari Sega, Accolade secara tidak legal mengcopi source code sega
karena source code ini milik sega dan accoled tidak mempunyai hak untuk mengcopi dan
mereverse source code tsb dan telah mencuri properti dari Sega. Dalam game baru yang
dibuat oleh Accoled, dimasukkan secret code tsb agar game tsb dapat dimainkan di Console
Sega yang baru tsb. Oleh karena itu, pihak sega menuntut Accoled. Accoled kemudian
mengajukan banding karena tidak menerima keputusan dari pengadilan district tsb. Accoled
mangajukan banding ke pengadilan ninth circuit karena menurut Accoled secret code dan
security device yang telah dibuat dan digunakan Sega diperkenankan oleh interface standard.
Standar ini menjelaskan mengenai mekanisme bahwa satu jenis produk harus digunakan jika
produk tersebut dapat bekerja pada produk lain. Artinya, produk tersebut tidak adapat
digunakan secara pribadi tetapi property publik dapat digunakan dan diduplikat oleh siapa
saja. Hal ini diijinkan juga untuk Accoled mengopi secret codes ini pada gamenya karena
game tersebut menjadi public property. Dengan mempertimbangkam hal tersebut, pengadilan
ninth circuit akhirnya menyetujui argumen dari pihak Accoled dan akhirnya Accoled
memenangkan sidang tersebut. Namun , banyak perusahaan legal yang tidak menyetujui
keputusan pengadilan tersebut dan menganggap bahwa argumen yang dikemukakan oleh
Accoled adalah salah dan perusahaan telah mencuri property Sega. Dalam hal ini, security
device dan secret codes yang dimiliki oleh Sega tidak seperti yang dimaksudkan dalam
Interface standard karena property yang dimiliki sega ini dibuat sendiri dan hanya
diperuntukkan bagi games dari Sega, oleh karena itu Accoled tidak boleh mengcopi source
code agar gamesnya bisa dimainkan didalam Genesis Console. Jadi, dalam kasus ini bukan
masalah mengenai perusahaan memiliki perbedaan untuk memperoleh persetujuan dari
standar publik tetapi ini adalah kasus dari satu perusahaan yang membuat dan menggunakan
teknologi privat mereka untuk membuat games mereka. Jadi, kesimpulan atas keputusan
pengadilan adalah bahwa publik interface standar tidak terlibat dalam kasus Accoled vs Sega