Anda di halaman 1dari 14

Mata Kuliah Etika Bisnis

Kelas E2A
Tokoh: KARL MARX
KELOMPOK-3:
1. Reza Ardiansyah - 242222003
2. Diani Wahyu Setyanti - 242222020
3. Indra Kurniawan - 242222028
4. Tuti Irawati Suparman - 242222030
5. Tiar Achdian - 242222036
6. Tatiek Sulistiowati - 242222037
7. Yulia Kartikaningrum - 242222038
Tugas Kelompok
Sistem Ekonomi menurut John Locke, Adam Smith, Spencer, Karl Marx,
John M Keynes. ebook hal.169-201

- Teori konsepnya, yang dikritisi


- Posisi pemerintah
- Apa yang digunakan sampai sekarang
- Ethic problem
Karl Heinrich Marx (1818-1883)
Karl Heinrich Marx (kelahiran di Trier, Prusia, 5 Mei 1818 – meninggal di London, Inggris, 14
Maret 1883 pada umur 64 tahun) yaitu seorang filsuf, pandai ekonomi politik dan teori
kemasyarakatan dari Prusia.
"Sejarah dari bermacam masyarakat sampai saat ini pada landasannya yaitu sejarah
pertentangan kelas", sebagaimana yang tertulis dalam kalimat pembuka dari Manifesto
Komunis (yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, dua guru besar sosiologi dan
pemimpin pergerakan kaum buruh modern).
2 Karya Besar-nya di Bidang Ekonomi:
Kritik Karl Marx Terhadap Kapitalisme
(1/4)
Dalam bukunya “Das Kapital” Karl Marx menuliskan pendapatnya tentang bagaimana
pertumbuhan ekonomi. Ia membagi pertumbuhan perekonomian masyarakat menjadi 3
fase, yakni feodalisme, kapitalisme, dan sosialisme. Pada masa feodalisme masyarakat
masih terpaku dengan system perekonomian yang sangat tradisional. Pada fase ini pemilik
tanah atau pengusaha relatif memiliki tingkat tawar menawar lebih tinggi di atas para
pekerja. Evolusi tingkat selanjutnya dipicu oleh kebutuhan akan efisiensi dan
perkembangan teknologi yang mengarahkan masyarakat feudal ke fase industrial
kapitalisme.
Kritik Karl Marx Terhadap Kapitalisme
(2/4)
1. Kritik Marx terhadap kapitalisme  Mengasosiasikannya dengan kesenjangan sosial
dan distribusi yang tidak adil atas kekayaan dan kekuasaan;
2. Kapitalisme mengakibatkan eksploitasi atas “surplus” miliknya para buruh, diambil
sebagai “laba” bagi para majikannya;
3. Dalam sistem Kapitalisme, para buruh akan mengalami kesengsaraan karena
tereksploitasi, siklus krisis, pengangguran dan tingkat upah yang terus menurun;
4. Sebaliknya, ia menentang konsep modal; kecenderungan pekerja untuk menjadi budak
pemilik bisnis. Bertentangan dengan para pemikir seperti Adam Smith, Marx percaya
bahwa jantung kapitalisme adalah sejarah perjuangan kelas itu sendiri. Dalam nada
yang hampir seperti Hegelian, Marx berargumen bahwa pada akhirnya perjuangan
inilah yang akan menghancurkan kapitalisme dan bahwa ini akan mendorong
masyarakat menuju era baru komunisme;
Kritik Karl Marx Terhadap Kapitalisme
(3/4)
5. Kecenderungan monopoli pasar atau oligopoli (dan pemerintah oleh oligarki),
imperialisme, perang kontra-revolusioner dan berbagai bentuk eksploitasi ekonomi
dan budaya; materialisme, represi pekerja dan anggota serikat buruh, alienasi sosial,
kesenjangan ekonomi, pengangguran, dan ketidakstabilan ekonomi.
6. Menurut maixisme (Karl Marx), hukum dalam sistem kapitalisme semata-mata alat
penguasa untuk menindas rakyat banyak (hukum sebagai alat penindas). Hukum
semacam ini ada pada masyarakat yang terbagi atas kelas-kelas, yaitu kelas penguasa
(para pemilik modal) dan kaum proletar (rakyat banyak) yang tertindas. Karena itu
apabila cita-cita mewujudkan masyarakat tanpa kelas (classless society) dapat
diwujudkan (masyarakat komunis), hukum tidak perlu lagi.
Kritik Karl Marx Terhadap Kapitalisme
(4/4)
Masa kapitalisme ini tidaklah terlalu menguntungkan bagi kaum buruh. Dimana sebagai
bagian dari input produksi, para buruh tidak punya hak untuk tawar–menawar kepada
pengusaha atau pemilik modal. Bersamaan dengan itu, kelompok masyarakat pengusaha
pada saat itu berpegang teguh pada satu pemikiran bahwa kunci untuk meningkatkan
pendapatan adalah dengan pemupukan modal. Asumsi dan logika dasar tentang kedua hal
tersebut adalah terjadinya eksploitasi buruh besar–besaran. Semakin besarnya persaingan
pasar, maka semua pelaku usaha berlomba–lomba untuk menambah output produksi dan
input produksinya termasuk didalamnya para buruh atau pekerja. Mulai dari sini akan
muncul sebuah revolusi yang diprakarsai oleh kaum buruh.
Karl Marx menyimpulkan bahwa akhir dari kapitalisme adalah revolusi sosial yang dilakukan
oleh kaum buruh (komunisme/sosialisme).
Posisi Pemerintah Menurut Karl Marx
1. Akhir dari kapitalisme adalah revolusi sosial yang dilakukan oleh kaum buruh
(komunisme/sosialisme). Perubahan paling besar yang dapat langsung terlihat adalah sistem
produksi dan kepemilikan sumber daya. Dengan sistem sosialis ini, produksi atau konsumsi
sumber daya yang sebelumnya hanya dikuasai oleh pengusaha atau pemilik modal diganti
dengan kepemilikan bersama atas sumber daya tersebut, melalui Negara/Pemerintah.
Masyarakat kapitalis yang sebelumnya memiliki sifat individualis diganti dengan sistem
kemasyarakatan sosialis dan semua warga negara dianggap memiliki hak, kewajiban dan
kedudukan yang sama;
2. Pemerintah memiliki peran untuk mensubordinasi kepentingan dari berbagai kelas ekonomi
yang ada;
3. Bagi Marx, gagasan tentang negara harus selalu dikaitkan dengan dua faktor. Faktor pertama
adalah negara merupakan bagian dari politik yang merepresentasikan kepentingan kelas sosial
dominan, termasuk dominasi modal atas tenaga kerja. Faktor yang kedua adalah negara
merupakan bagian dari politik yang menjamin keberlangsungan akumulasi modal atau kapital
tanpa gangguan perjuangan kelas.
Buah Pemikiran Karl Marx Apa yang
Masih Digunakan Sampai Saat Ini
1. Penetapan UMP/UMK, yang berkeadilan bagi
kalangan Pekerja/Buruh
Mengenai upah minimum ditetapkan berdasarkan
kebutuhan hidup pekerja atau disebut kebutuhan
hidup layak, sedianya tercantum dalam pasal 88 ayat
(4) Undang-undang Nomor 13 tahun 2003 tentang
(UU 13/2003). Pasal ini menyebut Pemerintah
menetapkan upah minimum berdasarkan kebutuhan
hidup layak dan dengan memperhatikan produktivitas
dan pertumbuhan ekonomi. Namun melalui Undang-
undang No. 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU
11/2020), pasal ini telah dicabut. Lebih lanjut pasal 25
PP 36/2021 yang merupakan aturan turunan dari
Undang-Undang Cipta Kerja, menyebut: upah
minimum ditetapkan berdasarkan kondisi ekonomi
dan ketenagakerjaan. Atau dengan kata lain tidak lagi
berdasarkan kebutuhan hidup layak.
Buah Pemikiran Karl Marx Apa yang
Masih Digunakan Sampai Saat Ini
2. Perusahaan Terbuka (Tbk), yang memperbolehkan siapapun
untuk bisa menjadi salah satu pemilik sebuah Perusahaan
Perusahaan terbuka adalah jenis perseroan terbatas yang sahamnya
telah dimiliki sekurang-kurangnya oleh tiga ratus pemegang saham
dan memiliki modal disetor sekurang-kurangnya tiga miliar rupiah
atau suatu jumlah pemegang saham dan modal disetor yang
ditetapkan dengan peraturan pemerintah.
Kelebihan IPO:
3. Meningkatkan nilai perusahaan (company value)
4. Menciptakan citra baik bagi perusahaan
5. Mendapat akses pendanaan dari pasar saham
6. Meningkatkan kepercayaan untuk akses pinjaman
7. Pajak lebih rendah (insentif pajak)
8. Mempertahankan kelangsungan usaha
Konsekuensi IPO:
1) Butuh biaya besar (nilai aset nyata min. 100 miliar)
2) Berbagi kepemilikan saham dengan investor pasar modal
Buah Pemikiran Karl Marx Apa yang
Masih Digunakan Sampai Saat Ini
3. Koperasi, sebuah organisasi ekonomi yang dimiliki dan dioperasikan oleh
orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan
berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas
kekeluargaan.
a) Koperasi di Indonesia, menurut UU tahun 1992, didefinisikan sebagai
badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas
asas kekeluargaan.
b) Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa
koperasi memiliki fungsi dan peranan antara lain yaitu
mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota dan
masyarakat, berupaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia,
memperkokoh perekonomian rakyat, mengembangkan perekonomian
nasional, serta mengembangkan kreativitas dan jiwa berorganisasi
bagi pelajar bangsa.
Buah Pemikiran Karl Marx Apa yang
Masih Digunakan Sampai Saat Ini
4. Iming-iming upah buruh murah untuk menarik investor asing
5. Kebijakan pasar kerja fleksibel (Labor Market Flexibility/LMF), contoh: sistem kerja
kontrak, outsourcing
6. Program pemagangan yang awalnya diharapkan dapat mengurangi gap antara
pendidikan formal dan pasar kerja, namun pada prakteknya menjadi wujud dari
modern slavery (perbudakan modern): sarana bagi pengusaha untuk melakukan
eksploitasi terhadap pekerja magang
Ethic Problems
1. Sesuai pandangan Marx, bahwa Kapitalisme akan selalu menciptakan kesenjangan social pada
masyarakat. Terdapat gap yang semakin melebar antara si kaya (pemilik modal) dan si miskin
(pekerja/buruh). Setiap orang pada dasarnya/seharusnya memiliki kehendak bebas atas
pemenuhan kebutuhan dasar bagi dirinya sendiri. Adanya Marxisme/Komunisme/Sosialisme
ini membantu menyelesaikan Ethic Problem bahwa setiap manusia berhak atas dirinya sendiri
dalam menentukan hidupnya sendiri (memiliki daya dan kesempatan untuk tidak menjadi
buruh seumur hidupnya.
2. Menurut pandangan Marx, hukum dalam sistem kapitalisme semata-mata alat penguasa untuk
menindas rakyat banyak (hukum sebagai alat penindas). Hukum semacam ini ada pada
masyarakat yang terbagi atas kelas-kelas, yaitu kelas penguasa (para pemilik modal) dan kaum
proletar (rakyat banyak) yang tertindas. Karena itu apabila cita-cita mewujudkan masyarakat
tanpa kelas (classless society) dapat diwujudkan (masyarakat komunis), maka hukum menjadi
tidak perlu lagi. Bagaimanapun dengan tidak adanya hukum, tentu hal ini akan menyulitkan
penataan sebuah Negara. Ethic Problemnya adalah pada suatu Negara harus memiliki tatanan
yang diatur melalui Hukum.
Sekian dan Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai